Consort of A Thousand Faces
Chapter 65 : Penjelasan yang Kacau
"Hamba
akan mencucikan baju Ibu Suri sekarang. Nona He, Anda bisa mengambilnya di
malam hari." Su Xi-er mengisi baskomnya dengan air lagi dan mulai
mencucinya tanpa tergesa.
Perhatian
He Ying malah teralihkan oleh satu jubah biru yang dikeringkan di atas batang
bambu emas. Setelah berkontemplasi dengan hati-hati, mendadak ia teringat kalau
ini adalah baju Pangeran Hao!
Jangan
bilang kalau Su Xi-er sudah jadi dayang istana pribadi pencuci baju Pangeran
Hao? Raut muka He
Ying jadi semakin mengerikan saat pemikiran ini terlintas dalam benaknya.
"Saat
kau selesai mencucinya, gantungkan baju Ibu Suri di sebelah sana untuk
dikeringkan." He Ying menunjuk ke depan. "Di sebelah jubah Pangeran
Hao."
"Hamba
mengerti." Su Xi-er menjawab tenang sebelum menundukkan kepala,
melanjutkan mencuci.
He
Ying meliriknya. "Cuci dengan teliti. Kalau tidak, aku akan
mengulitimu." Lalu, ia memutar tubuhnya dan meninggalkan Biro Layanan
Binatu. Jubah Pangeran Hao hanya akan dicucikan oleh Su Xi-er. Aku
harus melaporkan masalah ini pada Ibu Suri.
Su
Xi-er menghentikan apa yang tengah dikerjakannya. He Ying menargetkanku
demi Ibu Suri, sementara Ibu Suri menargetkanku karena Pei Qian Hao. Pei Qian
Hao juga mempersulitku, dan ini semua timbul karena aku membuatnya tak sadarkan
diri.
Kalau
saja aku tidak mengalahkannya malam itu, sepertinya sudah pasti aku akan
kehilangan kesucianku di tangannya. Kalau itu benar-benar terjadi, takutnya aku
akan berakhir seperti para wanita di Istana Kecantikan, menyedihkan dan patut
disayangkan.
Di saat ini, ia meningkatkan kekuatannya dua kali
lipat untuk mencuci bajunya. Karena bajunya berharga, materialnya
pastilah yang paling berkualitas Tidak akan rusak tak peduli seberapa keras pun
aku menguceknya.
***
He
Ying mempercepat langkahnya setelah ia menghilang dari pandangan semua orang,
memasuki Istana Kedamaian Penuh Kasih, dimana Pei Ya Ran tengah meminum sup
prem.
Ketika
ia mendengar suara langkah kaki yang tergesa, Pei Ya Ran mengerutkan alisnya.
"Ada apa? Kenapa kau begitu kebingungan? Apakah langitnya runtuh?"
"Ibu
Suri ..." He Ying segera menurunkan suaranya. "Hamba pergi ke Biro
Layanan Binatu dan mengetahui kalau Su Xi-er mencucikan baju Pangeran Hao lagi,
nyaris mirip seolah ia adalah dayang istana pencuci baju pribadi Pangeran Hao.
Dulu, baju Pangeran Hao tidak akan dikirimkan ke Biro Layanan Binatu."
Pei
Ya Ran menurunkan sendok di tangannya sebelum ia memandang ke kejauhan dan
mencemooh. "Ia sering kali memberi tahu Ibu Suri ini kalau bajunya hanya
akan dicucikan oleh pengawal kekaisaran yang bertugas di Kediaman Pangerannya.
Hebat sekali dia, sekarang tahu menyuruh seorang wanita untuk mencucikan
bajunya."
"Ibu
Suri, apakah Anda masih ingin mengirimkan Su Xi-er ke Istana Kecantikan? Kenapa
Anda tidak menunggu hingga Pangeran Hao pergi ke Nan Zhao dan langsung
menghukum mati dirinya?"
Pei
Ya Ran memelototi He Ying. "Biasanya, kau ini pintar dan cerdas; kenapa
sekarang kau jadi bodoh? Sekarang ini, Pangeran Hao sedang tertarik pada Su Xi-er.
Jika aku menghukum mati dirinya di titik kritis ini, ia pasti akan berselisih
dengan Ibu Suri ini. Aku paling tahu soal temperamennya."
He
Ying pun merenunginya sejenak. Apa yang dikatakan Ibu Suri masuk akal.
Pemikiran Pangeran Hao tidak bisa ditebak. Jika kami menyentuh sesuatu yang
sedang membuatnya tertarik, konsekuensinya tak dapat dibayangkan. Jangan bilang
kalau aku harus menonton tak berdaya selagi Su Xi-er terus bertingkah arogan?
"Ibu
Suri dan Pangeran Hao sudah saling mengenal sejak bertahun-tahun lamanya. Hanya
ada satu hal yang akan mempertahankan ketertarikannya dalam jangka waktu lama
..." Sudut mulut Pei Ya Ran terangkat membentuk senyuman. Hal itu
adalah kekuasaan. Tidak ada seorang pun yang lebih memahaminya daripada diriku.
Ia
masih sangat muda ketika ayahnya membawa Pei Qian Hao ke dalam Kediaman Pei.
Dengan si anak lelaki kecil kekurangan figur seorang ayah, ayah Pei Ya Ran pun
membesarkannya seperti putranya sendiri. Inilah alasan mengapa Pei Ya Ran tahu
banyak mengenai dirinya, hingga yakin kalau Pei Qian Hao pasti akan
meninggalkan Su Xi-er jika wanita itu mengancam kekuasaannya. Kekuasaan
merupakan hal terpenting di matanya.
Tadinya,
ia sudah tergoda untuk langsung menjatuhkan hukuman mati pada Su Xi-er, tetapi
kini itu tidak mungkin lagi. Meskipun aku tidak membunuh Su Xi-er, aku
bisa membuat wanita itu mengalami banyak penderitaan.
"Ibu
Suri, apakah Anda bermaksud untuk memikirkan suatu cara untuk mengirim Su Xi-er
masuk ke Istana Kecantikan dan membiarkan para wanita di sana yang
menanganinya?" He Ying berspekulasi dengan suara rendah.
Pei
Ya Ran mengangguk. "Itu akan dilakukan setelah Pangeran Hao pergi ke Nan
Zhao. Untuk sekarang, kau akan sengaja merusak baju Ibu Suri ketika kau
mengambilnya malam ini, menuduh Su Xi-er yang melakukannya."
"Ibu
Suri, itu benar-benar ide yang cemerlang. Hamba pasti akan menangkap Su Xi-er
kali ini dengan ide cemerlang Anda. Namun, baju Pangeran Hao juga akan diambil
malam ini. Andaikan kebetulan aku ketahuan ..." He Ying masih merasa
trauma, tentang bagaimana matanya nyaris saja dicungkil malam itu.
Pei
Ya Ran langsung menembakkan tatapan mencemoohnya. "Memangnya kau tidak
tahu bagaimana caranya menunggu hingga baju Pangeran Hao diambil sebelum pergi
mengambil baju Ibu Suri ini?"
He
Ying mendadak melihat pencerahannya. "Hamba bodoh sekali dan baru
menyadarinya."
"Kau
begitu ketakutan hingga semua akal sehat meninggalkanmu. Apanya yang perlu
ditakutkan?! Ada Ibu Suri ini di sini, tidak akan ada seorang pun yang berani
menyentuhmu. Sementara untuk Bunga, Ibu Suri ini pasti tidak akan membiarkan
hal ini begitu saja." Pei Ya Ran mengibaskan lengan bajunya dan menatap ke
arah halaman depan istana peristirahatannya itu.
***
Sementara
itu, Su Xi-er kembali ke kamarnya setelah mencuci baju Ibu Suri. Makan siang
sudah lama berakhir saat ia selesai mencuci; sesuatu yang tertinggal pada
dayang lainnya adalah, lagi-lagi, bisik-bisik di antara mereka. Mereka semua
tahu kalau Nona He sengaja mempersulit Su Xi-er dengan mengantarkan bajunya
tepat sebelum makan siang, bertujuan untuk menghalangi gadis itu makan.
Su
Xi-er rehat di dalam kamarnya sepanjang sore sebelum makan malam setelahnya.
Ketika malam baru saja turun, Wu Ling memasuki Biro Layanan Binatu dan
mengambil baju Pangeran Hao.
"Kau
mencucinya dengan cukup baik. Jubah hitam yang dulu kau cuci juga sangat
bersih." Wu Ling memandangi jubah biru itu dan memujinya.
Setelahnya,
ia melihat ke arah baju Ibu Suri. "Nona He mengirimkan baju Ibu Suri
kemari untuk kau cucikan?"
Su
Xi-er mengangguk. "Benar."
Ekspresi
Wu Ling berubah. Ia hanya boleh mencuci untuk Pangeran Hao. Kenapa ia
mencucikan baju orang lain?
"Di
masa mendatang, kau tidak boleh mencucikan baju orang lain tanpa adanya
instruksi dari Pangeran Hao. Mencucikan baju Pangeran Hao setelah tanganmu ternoda
dengan aroma dari baju orang lain, apakah menurutmu Pangeran Hao akan
senang?" Wu Ling merasa kali ini ucapannya sekeras batu, tak meninggalkan
ruang untuk bantahan.
Namun,
ucapan Su Xi-er selanjutnya membuatnya benar-benar tertegun.
"Dulunya,
hamba menggosok pispot. Menurut apa yang kau katakan, Pengawal Kekaisaran Wu,
aroma pispotnya akan menodai baju Pangeran Hao. Kalau demikian, Pangeran Hao
juga tidak akan senang, bukan? Karena itulah, mulai dari sekarang, hamba tidak
bisa lagi mencucikan baju Pangeran Hao."
Mata
Wu Ling langsung melebar, ekspresinya baru kembali normal setelah beberapa
waktu. "Kau pastinya sudah mencuci tanganmu hingga mereka tak bernoda.
Mana mungkin masih ada aroma pispot? Selain itu, bukankah kau diberikan bubuk
obat? Itu sengaja dibuat untuk membuat tubuhmu harum."
Bicara
tentang bubuk obatnya, seseorang dengan penelitian panjang tentang wewangian,
yang bekerja dengan Biro Farmasi Kekaisaran yang meraciknya. Terus terang saja,
meskipun jika seseorang jatuh ke lubang kotoran, bau busuknya bisa dengan cepat
dihilangkan dengan menggunakan bubuk obat itu.
Su
Xi-er memandangi Wu Ling. "Kalau begitu, terdengar seperti Pangeran Hao
secara tidak langsung memberitahu kalau hamba ini bau setelah menggosok pispot
dan aku harus menyingkirkan bau busuknya dengan bubuk obat itu."
Dengan
ucapannya yang disalahpahami dan menyadari apa pun yang dijelaskan hanya akan
menjadi senjata makan tuan baginya, Wu Ling pun hanya melambaikan tangannya dan
bicara dengan cepat. "Ingat, hanya cuci baju Pangeran Hao. Aku akan
memberitahu Dayang Senior Li tentang urusan ini nanti. Sementara untuk Ibu
Suri, ia tidak akan mempersulitmu setelah ada titah lisan yang diturunkan.
Pangeran Hao akan berangkat menuju Nan Zhao besok dan akan pergi selama paling
tidak setengah bulan. Selama masa ini, kau tidak perlu mencuci baju. Anggap
saja sebagai liburan."
Wu
Ling bergegas pergi setelah menyampaikan instruksinya, tidak menyadari
perubahan di mata Su Xi-er ...
Nan
Zhao ... Perjamuan kerajaan Nan Zhao ...
Waktu benar-benar cepat berlalu. Aku masih ingat
perjamuan kerajaan tahun lalu. Aku menampilkan satu tarian pedang di atas
panggung dan perhatian semua orang terfokuskan padaku. Pada saat itu, aku tak
pernah menyangka kalau aku akan didorong hingga ke tahap ini pada akhirnya.
Tahun ini, aku tak ingin, ataupun punya kemampuan untuk
menyaksikannya. Itu karena sekarang ini aku terlalu lemah, tidak mampu
bertanding melawan Yun Ruo Feng.
Namun, pasti akhirnya akan ada suatu hari dimana aku akan
berdiri di atas panggung yang tinggi dan memandang rendah Yun Ruo Feng!
0 comments:
Posting Komentar