Sabtu, 26 Desember 2020

CTF - Chapter 65

Consort of A Thousand Faces

Chapter 65 : Penjelasan yang Kacau


"Hamba akan mencucikan baju Ibu Suri sekarang. Nona He, Anda bisa mengambilnya di malam hari." Su Xi-er mengisi baskomnya dengan air lagi dan mulai mencucinya tanpa tergesa.

Perhatian He Ying malah teralihkan oleh satu jubah biru yang dikeringkan di atas batang bambu emas. Setelah berkontemplasi dengan hati-hati, mendadak ia teringat kalau ini adalah baju Pangeran Hao!

Jangan bilang kalau Su Xi-er sudah jadi dayang istana pribadi pencuci baju Pangeran Hao? Raut muka He Ying jadi semakin mengerikan saat pemikiran ini terlintas dalam benaknya.

"Saat kau selesai mencucinya, gantungkan baju Ibu Suri di sebelah sana untuk dikeringkan." He Ying menunjuk ke depan. "Di sebelah jubah Pangeran Hao."

"Hamba mengerti." Su Xi-er menjawab tenang sebelum menundukkan kepala, melanjutkan mencuci.

He Ying meliriknya. "Cuci dengan teliti. Kalau tidak, aku akan mengulitimu." Lalu, ia memutar tubuhnya dan meninggalkan Biro Layanan Binatu. Jubah Pangeran Hao hanya akan dicucikan oleh Su Xi-er. Aku harus melaporkan masalah ini pada Ibu Suri.

Su Xi-er menghentikan apa yang tengah dikerjakannya. He Ying menargetkanku demi Ibu Suri, sementara Ibu Suri menargetkanku karena Pei Qian Hao. Pei Qian Hao juga mempersulitku, dan ini semua timbul karena aku membuatnya tak sadarkan diri.

Kalau saja aku tidak mengalahkannya malam itu, sepertinya sudah pasti aku akan kehilangan kesucianku di tangannya. Kalau itu benar-benar terjadi, takutnya aku akan berakhir seperti para wanita di Istana Kecantikan, menyedihkan dan patut disayangkan.

Di saat ini, ia meningkatkan kekuatannya dua kali lipat untuk mencuci bajunya. Karena bajunya berharga, materialnya pastilah yang paling berkualitas Tidak akan rusak tak peduli seberapa keras pun aku menguceknya.

***

He Ying mempercepat langkahnya setelah ia menghilang dari pandangan semua orang, memasuki Istana Kedamaian Penuh Kasih, dimana Pei Ya Ran tengah meminum sup prem.

Ketika ia mendengar suara langkah kaki yang tergesa, Pei Ya Ran mengerutkan alisnya. "Ada apa? Kenapa kau begitu kebingungan? Apakah langitnya runtuh?"

"Ibu Suri ..." He Ying segera menurunkan suaranya. "Hamba pergi ke Biro Layanan Binatu dan mengetahui kalau Su Xi-er mencucikan baju Pangeran Hao lagi, nyaris mirip seolah ia adalah dayang istana pencuci baju pribadi Pangeran Hao. Dulu, baju Pangeran Hao tidak akan dikirimkan ke Biro Layanan Binatu."

Pei Ya Ran menurunkan sendok di tangannya sebelum ia memandang ke kejauhan dan mencemooh. "Ia sering kali memberi tahu Ibu Suri ini kalau bajunya hanya akan dicucikan oleh pengawal kekaisaran yang bertugas di Kediaman Pangerannya. Hebat sekali dia, sekarang tahu menyuruh seorang wanita untuk mencucikan bajunya."

"Ibu Suri, apakah Anda masih ingin mengirimkan Su Xi-er ke Istana Kecantikan? Kenapa Anda tidak menunggu hingga Pangeran Hao pergi ke Nan Zhao dan langsung menghukum mati dirinya?"

Pei Ya Ran memelototi He Ying. "Biasanya, kau ini pintar dan cerdas; kenapa sekarang kau jadi bodoh? Sekarang ini, Pangeran Hao sedang tertarik pada Su Xi-er. Jika aku menghukum mati dirinya di titik kritis ini, ia pasti akan berselisih dengan Ibu Suri ini. Aku paling tahu soal temperamennya."

He Ying pun merenunginya sejenak. Apa yang dikatakan Ibu Suri masuk akal. Pemikiran Pangeran Hao tidak bisa ditebak. Jika kami menyentuh sesuatu yang sedang membuatnya tertarik, konsekuensinya tak dapat dibayangkan. Jangan bilang kalau aku harus menonton tak berdaya selagi Su Xi-er terus bertingkah arogan?

"Ibu Suri dan Pangeran Hao sudah saling mengenal sejak bertahun-tahun lamanya. Hanya ada satu hal yang akan mempertahankan ketertarikannya dalam jangka waktu lama ..." Sudut mulut Pei Ya Ran terangkat membentuk senyuman. Hal itu adalah kekuasaan. Tidak ada seorang pun yang lebih memahaminya daripada diriku.

Ia masih sangat muda ketika ayahnya membawa Pei Qian Hao ke dalam Kediaman Pei. Dengan si anak lelaki kecil kekurangan figur seorang ayah, ayah Pei Ya Ran pun membesarkannya seperti putranya sendiri. Inilah alasan mengapa Pei Ya Ran tahu banyak mengenai dirinya, hingga yakin kalau Pei Qian Hao pasti akan meninggalkan Su Xi-er jika wanita itu mengancam kekuasaannya. Kekuasaan merupakan hal terpenting di matanya.

Tadinya, ia sudah tergoda untuk langsung menjatuhkan hukuman mati pada Su Xi-er, tetapi kini itu tidak mungkin lagi. Meskipun aku tidak membunuh Su Xi-er, aku bisa membuat wanita itu mengalami banyak penderitaan.

"Ibu Suri, apakah Anda bermaksud untuk memikirkan suatu cara untuk mengirim Su Xi-er masuk ke Istana Kecantikan dan membiarkan para wanita di sana yang menanganinya?" He Ying berspekulasi dengan suara rendah.

Pei Ya Ran mengangguk. "Itu akan dilakukan setelah Pangeran Hao pergi ke Nan Zhao. Untuk sekarang, kau akan sengaja merusak baju Ibu Suri ketika kau mengambilnya malam ini, menuduh Su Xi-er yang melakukannya."

"Ibu Suri, itu benar-benar ide yang cemerlang. Hamba pasti akan menangkap Su Xi-er kali ini dengan ide cemerlang Anda. Namun, baju Pangeran Hao juga akan diambil malam ini. Andaikan kebetulan aku ketahuan ..." He Ying masih merasa trauma, tentang bagaimana matanya nyaris saja dicungkil malam itu.

Pei Ya Ran langsung menembakkan tatapan mencemoohnya. "Memangnya kau tidak tahu bagaimana caranya menunggu hingga baju Pangeran Hao diambil sebelum pergi mengambil baju Ibu Suri ini?"

He Ying mendadak melihat pencerahannya. "Hamba bodoh sekali dan baru menyadarinya."

"Kau begitu ketakutan hingga semua akal sehat meninggalkanmu. Apanya yang perlu ditakutkan?! Ada Ibu Suri ini di sini, tidak akan ada seorang pun yang berani menyentuhmu. Sementara untuk Bunga, Ibu Suri ini pasti tidak akan membiarkan hal ini begitu saja." Pei Ya Ran mengibaskan lengan bajunya dan menatap ke arah halaman depan istana peristirahatannya itu.

***

Sementara itu, Su Xi-er kembali ke kamarnya setelah mencuci baju Ibu Suri. Makan siang sudah lama berakhir saat ia selesai mencuci; sesuatu yang tertinggal pada dayang lainnya adalah, lagi-lagi, bisik-bisik di antara mereka. Mereka semua tahu kalau Nona He sengaja mempersulit Su Xi-er dengan mengantarkan bajunya tepat sebelum makan siang, bertujuan untuk menghalangi gadis itu makan.

Su Xi-er rehat di dalam kamarnya sepanjang sore sebelum makan malam setelahnya. Ketika malam baru saja turun, Wu Ling memasuki Biro Layanan Binatu dan mengambil baju Pangeran Hao.

"Kau mencucinya dengan cukup baik. Jubah hitam yang dulu kau cuci juga sangat bersih." Wu Ling memandangi jubah biru itu dan memujinya.

Setelahnya, ia melihat ke arah baju Ibu Suri. "Nona He mengirimkan baju Ibu Suri kemari untuk kau cucikan?"

Su Xi-er mengangguk. "Benar."

Ekspresi Wu Ling berubah. Ia hanya boleh mencuci untuk Pangeran Hao. Kenapa ia mencucikan baju orang lain?

"Di masa mendatang, kau tidak boleh mencucikan baju orang lain tanpa adanya instruksi dari Pangeran Hao. Mencucikan baju Pangeran Hao setelah tanganmu ternoda dengan aroma dari baju orang lain, apakah menurutmu Pangeran Hao akan senang?" Wu Ling merasa kali ini ucapannya sekeras batu, tak meninggalkan ruang untuk bantahan.

Namun, ucapan Su Xi-er selanjutnya membuatnya benar-benar tertegun.

"Dulunya, hamba menggosok pispot. Menurut apa yang kau katakan, Pengawal Kekaisaran Wu, aroma pispotnya akan menodai baju Pangeran Hao. Kalau demikian, Pangeran Hao juga tidak akan senang, bukan? Karena itulah, mulai dari sekarang, hamba tidak bisa lagi mencucikan baju Pangeran Hao."

Mata Wu Ling langsung melebar, ekspresinya baru kembali normal setelah beberapa waktu. "Kau pastinya sudah mencuci tanganmu hingga mereka tak bernoda. Mana mungkin masih ada aroma pispot? Selain itu, bukankah kau diberikan bubuk obat? Itu sengaja dibuat untuk membuat tubuhmu harum."

Bicara tentang bubuk obatnya, seseorang dengan penelitian panjang tentang wewangian, yang bekerja dengan Biro Farmasi Kekaisaran yang meraciknya. Terus terang saja, meskipun jika seseorang jatuh ke lubang kotoran, bau busuknya bisa dengan cepat dihilangkan dengan menggunakan bubuk obat itu.

Su Xi-er memandangi Wu Ling. "Kalau begitu, terdengar seperti Pangeran Hao secara tidak langsung memberitahu kalau hamba ini bau setelah menggosok pispot dan aku harus menyingkirkan bau busuknya dengan bubuk obat itu."

Dengan ucapannya yang disalahpahami dan menyadari apa pun yang dijelaskan hanya akan menjadi senjata makan tuan baginya, Wu Ling pun hanya melambaikan tangannya dan bicara dengan cepat. "Ingat, hanya cuci baju Pangeran Hao. Aku akan memberitahu Dayang Senior Li tentang urusan ini nanti. Sementara untuk Ibu Suri, ia tidak akan mempersulitmu setelah ada titah lisan yang diturunkan. Pangeran Hao akan berangkat menuju Nan Zhao besok dan akan pergi selama paling tidak setengah bulan. Selama masa ini, kau tidak perlu mencuci baju. Anggap saja sebagai liburan."

Wu Ling bergegas pergi setelah menyampaikan instruksinya, tidak menyadari perubahan di mata Su Xi-er ...

Nan Zhao ... Perjamuan kerajaan Nan Zhao ...

Waktu benar-benar cepat berlalu. Aku masih ingat perjamuan kerajaan tahun lalu. Aku menampilkan satu tarian pedang di atas panggung dan perhatian semua orang terfokuskan padaku. Pada saat itu, aku tak pernah menyangka kalau aku akan didorong hingga ke tahap ini pada akhirnya.

Tahun ini, aku tak ingin, ataupun punya kemampuan untuk menyaksikannya. Itu karena sekarang ini aku terlalu lemah, tidak mampu bertanding melawan Yun Ruo Feng.

Namun, pasti akhirnya akan ada suatu hari dimana aku akan berdiri di atas panggung yang tinggi dan memandang rendah Yun Ruo Feng!

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar