Consort of A Thousand Faces
Chapter 43 : Menolak Dimanfaatkan
Su Xi-er tidak ingin terus berada di topik tentang
kebenciannya terhadap pria. "Pangeran Hao, hamba ingin bertanya, mengapa
Anda memindahkan Ruo Yuan ke Biro Layanan Binatu?"
"Hm? Hanya Kasim Zhang dari
Departemen Rumah Tangga Kekaisaran yang mengetahui rahasia masalah ini.
Bagaimana kau tahu kalau Pangeran inilah yang menyuruhnya?" Pei Qian Hao
tampak tidak peduli, tetapi sebenarnya bertanya-tanya dalam hatinya. Jangan
bilang padaku, kalau ia bahkan berhasil menaklukkan Kasim Zhang?
"Pangeran Hao, mengapa Anda begitu yakin kalau
hanya Kasim Zhang yang mengetahui masalah ini?"
Tatapan Pei Qian Hao mendalam. "Kau jadi cukup
efisien dalam berbicara berputar-putar, bahkan berhasil mengancam Pangeran ini
selama melakukannya."
"Hamba tidak sedang mengancam Anda. Aku hanya
ingin tahu, mengapa Anda memindahkan Ruo Yuan ke Biro Layanan Binatu?" Su
Xi-er menyesuaikan tatapannya dengan miliknya.
Jawabannya adalah keheningan mematikan. Hanya
setelah beberapa menit, barulah ia mendengar suara dalam Pangeran Hao lagi.
"Kau benar-benar ingin tahu? Apakah kau tidak
jelas tentang alasannya? Apa hal yang kau lakukan yang menyinggung
atasanmu?"
Su Xi-er melafalkan kata-katanya saat ia menjawab,
"Karena hambalah yang menyinggung Anda, mengapa Anda tidak menghukum hamba
secara langsung, malahan menghukumku secara acak dengan cara yang bertele-tele?"
Mata Pei Qian Hao lebih menyipit lagi, suaranya
penuh dengan aura kebangsawaannya saat ia mengucapkan satu patah kata.
"Lancang!"
Su Xi-er tak lagi berpura-pura lemah; walaupun ia
terus berpura-pura, Pangeran Hao tidak akan mempercayainya. Lagipula,
ia tidak memiliki bukti kalau akulah orang yang menyerangnya di hutan sebelah
Istana Samping.
"Hamba hanya menilai dari kasusnya saja.
Pangeran Hao, Anda bisa menghukum hamba sesuka Anda, tetapi aku harap kalau
Anda tidak akan melibatkan orang lain."
"Karena kau sangat berharap untuk dihukum,
Pangeran ini sudah tentu akan mengabulkannya. Aku akan menganggap kau akan
menerima hukuman apa pun yang kuputuskan?" ia bertanya dingin. Tatapannya
menyebabkan perasaan ragu mendadak muncul pada Su Xi-er.
Bagaimana ia berencana untuk menghukumku? Apakah
hukuman dengan cara mesumnya? Kalau begitu, aku harus memberitahunya dengan
tegas kalau aku menolak mengikutinya.
"Pangeran Hao, Anda bisa menghukum hamba
sesuka Anda, tetapi Anda tidak boleh ..." Su Xi-er menjeda dan mengamati
ekspresi Pei Qian Hao dengan hati-hati.
Ia hanya melihat seringaian kecil di wajahnya,
roman wajah Pei Qian Hao masih tetap sedingin es. "Apa yang tidak boleh
dilakukan oleh Pangeran ini? Katakan padaku secara spesifik."
Su Xi-er menjeda sejenak sebelum akhirnya
memutuskan tegas. Ia sudah melakukan begitu banyak hal memalukan di
masa lalu. Tidak peduli seberapa konyol dan egoisnya diriku, paling tidak aku
harus menegaskan hal ini dengan jelas ...
"Anda tidak boleh mengambil keuntungan dari
tubuh hamba."
Ekspresi Pei Qian Hao menegang sekian detik,
atmosfernya menjadi lebih canggung.
Aku tidak pernah menduga kalau aku akan
mendengarkan seseorang mengatakan itu padaku seumur hidupku. Sebenarnya, Su
Xi-er mungkin adalah satu-satunya yang berani melakukannya di dunia ini. Gagasan ini begitu menggelikan
dan lucu hingga yang dapat dilakukannya hanyalah memberikan senyuman tak
berdaya.
Pendeknya, ia tidak bisa mengekspresikan suasana
hatinya dengan kata-kata. Namun, walaupun ada konflik batin, ia tetap
mengenakan tampilan seringaian dingin di wajahnya, membuat orang tidak mampu
menentukan suasana hatinya.
Pei Qian Hao terkekeh. "Tadinya, Pangeran ini
tidak berencana melakukannya. Akan tetapi, sekarang, karena kau yang
mengungkitnya, Pangeran ini benar-benar ingin melakukannya. Apakah kau tahu
tentang prinsip Pangeran ini ketika mengatasi masalah?"
Su Xi-er tidak pernah melihat pria setidaktahumalu
ini sebelumnya. Apakah ini termasuk dengan prinsip? Tidak
memperlihatkan tujuannya dengan cara biasa, malahan memaksa orang lain tanpa
sebab?
"Kalau begitu, hamba akan menolaknya."
"Apakah kau kira kau punya hak untuk
menolaknya? Lihatlah betapa anginnya berembus gelisah di malam gelap ini.
Lingkungannya juga tidak buruk." Pei Qian Hao sengaja mengangkat tangannya
untuk melihat reaksinya.
Setiap kali kami bertemu, ia selalu bertindak
dengan cara unik yang mengejutkan semua orang, walaupun keterkejutan itu
biasanya adalah kejutan yang mengagetkan.
"Pangeran Hao, di malam segelap dan berangin
ini, sebenarnya ini adalah waktu yang lebih sesuai untuk membunuh
seseorang."
Ada sekian detik dimana eskpresi Pei Qian Hao
menegang lagi. Ia menjatuhkan tangannya dan memandanginya. Terkadang,
caranya berbicara akan menyebabkan orang jadi ... lengah.
Namun, ekspresinya kembali normal dengan sangat
cepat. "Kau ingin Pangeran ini membunuhmu?"
Su Xi-er menggelengkan kepalanya. "Anda tidak
akan membunuh hamba, Pangeran Hao."
"Dan atas dasar apakah kepercayaan dirimu
ini?" Pei Qian Hao membentak balik. Tetapi ia benar. Saat ini, aku
tidak rela membunuh orang semenarik ini.
"Berdasarkan intuisiku." Su Xi-er berkata
datar, "Aku merasa kalau Pangeran Hao bukanlah tipe orang yang membunuh
dan menghukum sesuka Anda."
Su Xi-er jelas-jelas berlidah perak. Setelah
memprovokasi amarahnya, secara bersamaan menekan emosinya dan dengan pujian,
meletakkannya di atas alas di waktu yang sama. Jika ia masih tetap menghukumnya
dan melakukan sesuatu pada Ruo Yuan, caranya menangani masalah akan berada di
bawah martabatnya.
"Kau jadi semakin cerdas ketika berbicara.
Pangeran ini bahkan tidak bisa menghukummu." Pei Qian Hao berjalan
mendekatinya sementara Su Xi-er mundur ke belakang, menarik jarak di antara
mereka berdua.
Saat ia melihat bagaimana ia menghindarinya seperti
seekor makhluk buas, Pei Qian Hao merasa tidak senang dan bertanya dingin,
"Bagaimana kemampuan menjahitmu?"
Su Xi-er menjawab, "Baik."
Kemampuan menjahit. Di kehidupanku yang dulu, aku
sering menjahit dan memperbaiki pakaian Yun Ruo Feng di tenda kamp militer
selama peperangan. Saat itulah aku mulai lebih baik dalam urusan
jahit-menjahit.
"Karena kemampuan menjahitmu masih bisa
diterima, kau tidak perlu menggosok pispot mulai besok. Pangeran ini akan
memerintahkan seseorang untuk mengirimkan pakaian padamu untuk dijahit dan
diperbaiki. Kau akan menggosok pispot setelah kau selesai."
Su Xi-er memandanginya. Dengan statusnya,
semua baju yang rusak seharusnya dibuang. Mengapa ia masih ingin
memperbaikinya? Meski memang begitu, yang memperbaiki bajunya semestinya adalah
penjahit wanita di istana kekaisaran. Walaupun kemampuanku bisa diterima, sudah
pasti tidak akan setara dengan terlihat sangat bagus.
Pei Qian Hao melihat ekspresi tercengangnya dan
mengira kalau ia tidak bersedia. "Jika kau tidak bersedia, cambuk Pangeran
ini akan dilepaskan."
"Bukannya hamba tidak bersedia. Hanya saja,
hamba penasaran, apakah pakaian-pakaiannya milik Anda, Pangeran Hao?"
"Tentu saja mereka milik Pangeran ini. Mengapa
Pangeran ini menyimpan pakaian milik orang lain?"
Su Xi-er menunjukkan keraguannya. "Pangeran
Hao, dengan status mulia Anda, semua pakaian yang rusak semestinya dibuang.
Meskipun diperbaiki, hamba tidaklah berkualifikasi untuk melakukannya."
Pei Qian Hao tertawa. "Kau banyak bicara hanya
untuk menolak memperbaiki mereka?"
"Tidak, aku benar-benar penasaran."
Pei Qian Hao mengangkat sebelah alisnya saat
menatapnya. "Seseorang dengan status berkuasa tidak boleh memperbaiki
pakaiannya saat mereka sobek? Bukankah Yang Mulia termasuk orang dengan status
tertinggi di dunia ini? Apabila Jubah Naganya sobek, apakah mereka juga harus
dibuang?"
Su Xi-er agak mengerutkan alis tipisnya. Aku
bisa mengetahui dari ucapannya kalau pakaian yang dikirimkannya padaku untuk
diperbaiki bukanlah pakaian biasa. Mereka adalah pakaian yang tidak dapat
dibuang walaupun sobek.
Namun, pakaian dengan kegunaan penting tidak akan
mudah sobek. Walaupun sobek, mereka harus diserahkan pada Biro Manajemen
Pakaian untuk ditangani dengan benar. Bahkan para penjahit wanita itu akan
berkumpul untuk mendiskusikan bagaimana caranya memperbaiki kain itu tanpa
cela.
Setelah merenunginya, ia menjawab, "Kemampuan
hamba terbatas untuk memperbaiki pakaian biasa."
Apa yang dikatakannya memunculkan kekehan darinya.
"Kadang kala, menjadi terlalu cerdas sebenarnya bisa membuatmu berpikir
terlalu banyak dan sebaliknya malah membuatmu jadi orang sok pintar. Kau akan
tahu pakaian apa mereka saat kau melihat mereka besok. Pendeknya, mereka masih
berada dalam jangkauan kemampuanmu."
Karena ia sudah mengatakannya, Su Xi-er hanya bisa
menurutinya. "Baiklah, hamba akan menantikan pakaian Anda, Pangeran
Hao."
Setelah ia berbicara, anginnya mendadak bertiup
lagi. Pei Qian Hao melirik Su Xi-er. "Sudah sangat larut. Untuk apa lagi
kau tetap di sini? Kembalilah ke Istana Samping. Sementara untuk Biro Layanan
Binatu, jika Pangeran ini mengetahui kalau kau menyelinap masuk ke istana ini
lagi, kau akan mencuci pakaian dengan si dayang gemuk itu."
Su Xi-er langsung menjawab, "Hamba akan pergi
sekarang."
Pakaian-pakaian yang dicuci di Biro Layanan Binatu
itu tiada habisnya, dan seseorang tidak akan bisa selesai mencuci. Tak peduli
apakah itu musim semi, panas, gugur, ataupun dingin, tiap tahunnya seperti itu.
Dibandingkan dengan mencuci pakaian, ia akan lebih
memilih untuk menggosok pispot. Walaupun baunya juga sebuah faktor, Su Xi-er
akan selalu membilas mereka beberapa kali sebelum mencampurkan Chinese
Honey locust untuk menghilangkan aromanya. Terlebih lagi, ia akan
selalu membersihkan dirinya setelah ia selesai menggosok mereka.
![]() |
Chinese Honey Locust |
Namun, ia baru saja berjalan beberapa langkah saat ia mendengar suara dalam dan rendahnya dari belakang.
"Bubuk obat yang Pangeran ini berikan padamu
juga bermanfaat membuat tubuhmu harum."
0 comments:
Posting Komentar