Rabu, 09 Desember 2020

CTF - Chapter 43

Consort of A Thousand Faces

Chapter 43 : Menolak Dimanfaatkan


Su Xi-er tidak ingin terus berada di topik tentang kebenciannya terhadap pria. "Pangeran Hao, hamba ingin bertanya, mengapa Anda memindahkan Ruo Yuan ke Biro Layanan Binatu?"

"Hm? Hanya Kasim Zhang dari Departemen Rumah Tangga Kekaisaran yang mengetahui rahasia masalah ini. Bagaimana kau tahu kalau Pangeran inilah yang menyuruhnya?" Pei Qian Hao tampak tidak peduli, tetapi sebenarnya bertanya-tanya dalam hatinya. Jangan bilang padaku, kalau ia bahkan berhasil menaklukkan Kasim Zhang?

"Pangeran Hao, mengapa Anda begitu yakin kalau hanya Kasim Zhang yang mengetahui masalah ini?"

Tatapan Pei Qian Hao mendalam. "Kau jadi cukup efisien dalam berbicara berputar-putar, bahkan berhasil mengancam Pangeran ini selama melakukannya."

"Hamba tidak sedang mengancam Anda. Aku hanya ingin tahu, mengapa Anda memindahkan Ruo Yuan ke Biro Layanan Binatu?" Su Xi-er menyesuaikan tatapannya dengan miliknya.

Jawabannya adalah keheningan mematikan. Hanya setelah beberapa menit, barulah ia mendengar suara dalam Pangeran Hao lagi.

"Kau benar-benar ingin tahu? Apakah kau tidak jelas tentang alasannya? Apa hal yang kau lakukan yang menyinggung atasanmu?"

Su Xi-er melafalkan kata-katanya saat ia menjawab, "Karena hambalah yang menyinggung Anda, mengapa Anda tidak menghukum hamba secara langsung, malahan menghukumku secara acak dengan cara yang bertele-tele?"

Mata Pei Qian Hao lebih menyipit lagi, suaranya penuh dengan aura kebangsawaannya saat ia mengucapkan satu patah kata.

"Lancang!"

Su Xi-er tak lagi berpura-pura lemah; walaupun ia terus berpura-pura, Pangeran Hao tidak akan mempercayainya. Lagipula, ia tidak memiliki bukti kalau akulah orang yang menyerangnya di hutan sebelah Istana Samping.

"Hamba hanya menilai dari kasusnya saja. Pangeran Hao, Anda bisa menghukum hamba sesuka Anda, tetapi aku harap kalau Anda tidak akan melibatkan orang lain."

"Karena kau sangat berharap untuk dihukum, Pangeran ini sudah tentu akan mengabulkannya. Aku akan menganggap kau akan menerima hukuman apa pun yang kuputuskan?" ia bertanya dingin. Tatapannya menyebabkan perasaan ragu mendadak muncul pada Su Xi-er.

Bagaimana ia berencana untuk menghukumku? Apakah hukuman dengan cara mesumnya? Kalau begitu, aku harus memberitahunya dengan tegas kalau aku menolak mengikutinya.

"Pangeran Hao, Anda bisa menghukum hamba sesuka Anda, tetapi Anda tidak boleh ..." Su Xi-er menjeda dan mengamati ekspresi Pei Qian Hao dengan hati-hati.

Ia hanya melihat seringaian kecil di wajahnya, roman wajah Pei Qian Hao masih tetap sedingin es. "Apa yang tidak boleh dilakukan oleh Pangeran ini? Katakan padaku secara spesifik."

Su Xi-er menjeda sejenak sebelum akhirnya memutuskan tegas. Ia sudah melakukan begitu banyak hal memalukan di masa lalu. Tidak peduli seberapa konyol dan egoisnya diriku, paling tidak aku harus menegaskan hal ini dengan jelas ...

"Anda tidak boleh mengambil keuntungan dari tubuh hamba."

Ekspresi Pei Qian Hao menegang sekian detik, atmosfernya menjadi lebih canggung.

Aku tidak pernah menduga kalau aku akan mendengarkan seseorang mengatakan itu padaku seumur hidupku. Sebenarnya, Su Xi-er mungkin adalah satu-satunya yang berani melakukannya di dunia ini. Gagasan ini begitu menggelikan dan lucu hingga yang dapat dilakukannya hanyalah memberikan senyuman tak berdaya.

Pendeknya, ia tidak bisa mengekspresikan suasana hatinya dengan kata-kata. Namun, walaupun ada konflik batin, ia tetap mengenakan tampilan seringaian dingin di wajahnya, membuat orang tidak mampu menentukan suasana hatinya.

Pei Qian Hao terkekeh. "Tadinya, Pangeran ini tidak berencana melakukannya. Akan tetapi, sekarang, karena kau yang mengungkitnya, Pangeran ini benar-benar ingin melakukannya. Apakah kau tahu tentang prinsip Pangeran ini ketika mengatasi masalah?"

Su Xi-er tidak pernah melihat pria setidaktahumalu ini sebelumnya. Apakah ini termasuk dengan prinsip? Tidak memperlihatkan tujuannya dengan cara biasa, malahan memaksa orang lain tanpa sebab?

"Kalau begitu, hamba akan menolaknya."

"Apakah kau kira kau punya hak untuk menolaknya? Lihatlah betapa anginnya berembus gelisah di malam gelap ini. Lingkungannya juga tidak buruk." Pei Qian Hao sengaja mengangkat tangannya untuk melihat reaksinya.

Setiap kali kami bertemu, ia selalu bertindak dengan cara unik yang mengejutkan semua orang, walaupun keterkejutan itu biasanya adalah kejutan yang mengagetkan.

"Pangeran Hao, di malam segelap dan berangin ini, sebenarnya ini adalah waktu yang lebih sesuai untuk membunuh seseorang."

Ada sekian detik dimana eskpresi Pei Qian Hao menegang lagi. Ia menjatuhkan tangannya dan memandanginya. Terkadang, caranya berbicara akan menyebabkan orang jadi ... lengah.

Namun, ekspresinya kembali normal dengan sangat cepat. "Kau ingin Pangeran ini membunuhmu?"

Su Xi-er menggelengkan kepalanya. "Anda tidak akan membunuh hamba, Pangeran Hao."

"Dan atas dasar apakah kepercayaan dirimu ini?" Pei Qian Hao membentak balik. Tetapi ia benar. Saat ini, aku tidak rela membunuh orang semenarik ini.

"Berdasarkan intuisiku." Su Xi-er berkata datar, "Aku merasa kalau Pangeran Hao bukanlah tipe orang yang membunuh dan menghukum sesuka Anda."

Su Xi-er jelas-jelas berlidah perak. Setelah memprovokasi amarahnya, secara bersamaan menekan emosinya dan dengan pujian, meletakkannya di atas alas di waktu yang sama. Jika ia masih tetap menghukumnya dan melakukan sesuatu pada Ruo Yuan, caranya menangani masalah akan berada di bawah martabatnya.

"Kau jadi semakin cerdas ketika berbicara. Pangeran ini bahkan tidak bisa menghukummu." Pei Qian Hao berjalan mendekatinya sementara Su Xi-er mundur ke belakang, menarik jarak di antara mereka berdua.

Saat ia melihat bagaimana ia menghindarinya seperti seekor makhluk buas, Pei Qian Hao merasa tidak senang dan bertanya dingin, "Bagaimana kemampuan menjahitmu?"

Su Xi-er menjawab, "Baik."

Kemampuan menjahit. Di kehidupanku yang dulu, aku sering menjahit dan memperbaiki pakaian Yun Ruo Feng di tenda kamp militer selama peperangan. Saat itulah aku mulai lebih baik dalam urusan jahit-menjahit.

"Karena kemampuan menjahitmu masih bisa diterima, kau tidak perlu menggosok pispot mulai besok. Pangeran ini akan memerintahkan seseorang untuk mengirimkan pakaian padamu untuk dijahit dan diperbaiki. Kau akan menggosok pispot setelah kau selesai."

Su Xi-er memandanginya. Dengan statusnya, semua baju yang rusak seharusnya dibuang. Mengapa ia masih ingin memperbaikinya? Meski memang begitu, yang memperbaiki bajunya semestinya adalah penjahit wanita di istana kekaisaran. Walaupun kemampuanku bisa diterima, sudah pasti tidak akan setara dengan terlihat sangat bagus.

Pei Qian Hao melihat ekspresi tercengangnya dan mengira kalau ia tidak bersedia. "Jika kau tidak bersedia, cambuk Pangeran ini akan dilepaskan."

"Bukannya hamba tidak bersedia. Hanya saja, hamba penasaran, apakah pakaian-pakaiannya milik Anda, Pangeran Hao?"

"Tentu saja mereka milik Pangeran ini. Mengapa Pangeran ini menyimpan pakaian milik orang lain?"

Su Xi-er menunjukkan keraguannya. "Pangeran Hao, dengan status mulia Anda, semua pakaian yang rusak semestinya dibuang. Meskipun diperbaiki, hamba tidaklah berkualifikasi untuk melakukannya."

Pei Qian Hao tertawa. "Kau banyak bicara hanya untuk menolak memperbaiki mereka?"

"Tidak, aku benar-benar penasaran."

Pei Qian Hao mengangkat sebelah alisnya saat menatapnya. "Seseorang dengan status berkuasa tidak boleh memperbaiki pakaiannya saat mereka sobek? Bukankah Yang Mulia termasuk orang dengan status tertinggi di dunia ini? Apabila Jubah Naganya sobek, apakah mereka juga harus dibuang?"

Su Xi-er agak mengerutkan alis tipisnya. Aku bisa mengetahui dari ucapannya kalau pakaian yang dikirimkannya padaku untuk diperbaiki bukanlah pakaian biasa. Mereka adalah pakaian yang tidak dapat dibuang walaupun sobek.

Namun, pakaian dengan kegunaan penting tidak akan mudah sobek. Walaupun sobek, mereka harus diserahkan pada Biro Manajemen Pakaian untuk ditangani dengan benar. Bahkan para penjahit wanita itu akan berkumpul untuk mendiskusikan bagaimana caranya memperbaiki kain itu tanpa cela.

Setelah merenunginya, ia menjawab, "Kemampuan hamba terbatas untuk memperbaiki pakaian biasa."

Apa yang dikatakannya memunculkan kekehan darinya. "Kadang kala, menjadi terlalu cerdas sebenarnya bisa membuatmu berpikir terlalu banyak dan sebaliknya malah membuatmu jadi orang sok pintar. Kau akan tahu pakaian apa mereka saat kau melihat mereka besok. Pendeknya, mereka masih berada dalam jangkauan kemampuanmu."

Karena ia sudah mengatakannya, Su Xi-er hanya bisa menurutinya. "Baiklah, hamba akan menantikan pakaian Anda, Pangeran Hao."

Setelah ia berbicara, anginnya mendadak bertiup lagi. Pei Qian Hao melirik Su Xi-er. "Sudah sangat larut. Untuk apa lagi kau tetap di sini? Kembalilah ke Istana Samping. Sementara untuk Biro Layanan Binatu, jika Pangeran ini mengetahui kalau kau menyelinap masuk ke istana ini lagi, kau akan mencuci pakaian dengan si dayang gemuk itu."

Su Xi-er langsung menjawab, "Hamba akan pergi sekarang."

Pakaian-pakaian yang dicuci di Biro Layanan Binatu itu tiada habisnya, dan seseorang tidak akan bisa selesai mencuci. Tak peduli apakah itu musim semi, panas, gugur, ataupun dingin, tiap tahunnya seperti itu.

Dibandingkan dengan mencuci pakaian, ia akan lebih memilih untuk menggosok pispot. Walaupun baunya juga sebuah faktor, Su Xi-er akan selalu membilas mereka beberapa kali sebelum mencampurkan Chinese Honey locust untuk menghilangkan aromanya. Terlebih lagi, ia akan selalu membersihkan dirinya setelah ia selesai menggosok mereka.


Chinese Honey Locust

Namun, ia baru saja berjalan beberapa langkah saat ia mendengar suara dalam dan rendahnya dari belakang.

"Bubuk obat yang Pangeran ini berikan padamu juga bermanfaat membuat tubuhmu harum."

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar