Kamis, 24 Desember 2020

CTF - Chapter 57

Consort of A Thousand Faces

Chapter 57 : Terpental


Su Xi-er memandanginya. "Bahkan apa?"

Pei Qian Hao mengendurkan tangannya. "Bukan apa-apa. Kenakan pakaianmu dengan benar. Kembalilah ke kamarmu setelah kau mengantarkan obatnya."

Ia pun berbalik pergi, meninggalkan pintunya terbuka lebar.

Mengintip, Su Xi-er melihat kalau semua dayang istana di sekeliling sudah dibubarkan. Memandangi sosoknya yang menjauh, ia merenungi apa yang diucapkan pria itu barusan. "Kenakan saat aku menyuruhmu melakukannya. Korset Cina ini bahkan ..." Apa kata-kata selanjutnya?

Jangan bilang padaku kalau ia bukan diam-diam menyembunyikannya, melainkan secara khusus mencarikan korset itu?

Su Xi-er mengerutkan alisnya selagi ia mengingat Simpul Keberuntungan yang diberikan oleh Yun Ruo Feng kepadanya. Ia sengaja mencarikannya dan hanya ada sepasang itu di seluruh dunia. Tetapi, apa yang terjadi setelahnya?

Hehe. Dalam kehidupan ini, aku tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama.

Telapak tangannya terkepal erat selagi ia tetap membeku di atas bangku kayu. Hanya setelah lima belas menit berlalu baru ia menyadari kalau pakaiannya masih acak-acakan.

Menggunakan kedua tangannya, dengan cepat ia merapikannya dan hanya mampu mengutuk dalam hatinya. Hebat sekali Pangeran Hao. Kau berani menarik pakaianku. Kau bahkan membiarkan pintunya terbuka saat kau pergi!

Dengan pakaian yang sudah dirapikan, ia menuangkan ekstrak obat di toples gerabah ke dalam beberapa mangkuk besar.

Tepat saat ia selesai menuangkan semuanya, seorang dayang masuk. "Su Xi-er, Dayang Senior Li menyuruhmu mencari Kasim Zhang di Departemen Rumah Tangga Istana guna mengambil dua ember sumur untuk Biro Layanan Binatu. Aku yang akan mengantarkan obatnya."

Dayang itu meletakkan beberapa mangkuk besar berisi ekstrak obat ke dalam sebuah nampan kayu sebelum membawanya pergi.

Su Xi-er merenungi sesaat sebelum berjalan menuju Departemen Rumah Tangga Istana.

Kasim Zhang sudah lama menantikan kedatangannya. Para pengawal kekaisaran di depan pintu hanya menanyakan namanya sebelum membiarkannya masuk.

Ruangan itu adalah tempat dimana ia pernah bertemu dengan Kasim Zhang untuk pertama kalinya. Sementara ia mencoba mengevaluasinya dulu, tatapan yang diberikan Kasim Zhang padanya adalah antara terkejut dan bingung.

"Su Xi-er, tidak ada orang luar di sini. Katakan padaku yang sejujurnya; apakah kau adalah orang yang menyebabkan insiden di Biro Layanan Binatu?"

Su Xi-er menjawab perlahan, "Jadi kau sudah menyimpulkannya, Kasim Zhang. Memang benar, akulah yang melakukannya. Namun, entah dengan cara apa, Ruo Yuan sudah kembali ke Istana Samping."

"Apa kau yakin kalau kau sudah berhasil mundur tanpa terluka? Institut Tabib Kekaisaran sudah menemukan rumput dari hutan sebelah Istana Samping selama penyelidikan mereka."

Su Xi-er tersenyum. "Aku kan sudah dibawa kembali dari interogasi oleh Tabib Kekaisaran Zhao; tetapi, bukankah aku berdiri di sini dan baik-baik saja? Sementara apakah aku bisa mundur tanpa terluka, bukankah kau yang paling jelas soal itu, Kasim Zhang?"

Ekspresi Kasim Zhang jadi khidmat tetapi segera kembali normal. "Terpikirkan metode semacam itu, aku tidak tahu apakah aku harus menyebutmu kurang ajar atau pemberani. Biar bagaimanapun juga, aku memegang ucapanku. Silakan instruksikan aku jika kau memerlukan bantuanku di masa mendatang."

Dengan bantuan Kepala Kasim yang bertugas di Departemen Rumah Tangga Kekaisaran, ia bisa menerima kabar di dalam istana lebih cepat lagi nantinya.

"Kau sudah mendengar tentang Ibu Suri yang pergi ke Istana Kecantikan, bukan?" Kasim Zhang tiba-tiba saja menyebut soal Ibu Suri.

Su Xi-er mengganguk tegas.

"Ibu Suri dihambat oleh ayahnya, Tuan Pei, dalam perjalanan. Satu-satunya alasan mengapa masalah ini tidak meledak adalah karena Tuan Pei menekan beritanya. Dan lagi, Pangeran Hao tidak mempedulikannya. Sekarang ini, hampir tidak ada siapa pun yang tahu bahwa Ibu Suri tidak berada di Istana Kedamaian Penuh Kasih, melainkan di Kediaman Pei." Kasim Zhang menghela napas.

"Di hari terjadinya insiden Biro Layanan Binatu, aku pergi ke Istana Kedamaian Penuh Kasih dan menyadari kalau Ibu Suri benar-benar marah pada Pangeran Hao. Konflik di antara kedua bersaudara ini terlalu besar; salah satu pihak harus menyerah, atau ..."

Kasim Zhang berhenti bicara, menatap Su Xi-er seksama.

Nada bicara Su Xi-er tenang. "Aku akan lebih waspada."

"Kau boleh dekat dengan Pangeran Hao, tetapi jangan terlalu dekat. Kau harus menggenggam jarak yang sesuai. Meskipun kau masih muda, kau sudah berada di istana kekaisaran ini bahkan lebih lama daripada Ibu Suri. Su Xi-er, kau pasti ditakdirkan untuk sukses besar. Di masa mendatang, Yang Mulia ..."

Su Xi-er mendongak dan menatap Kasim Zhang. "Aku sudah pernah bertemu Yang Mulia sebelumnya. Sifatnya polos."

Kasim Zhang terperangah. "Kau benar-benar pernah bertemu Yang Mulia sebelumnya? Ia selalu berada di Istana Naga Langit, dan didisplinkan dengan ketat oleh Pangeran Hao."

"Kebetulan saja aku bertemu dengannya. Kasim Zhang, aku akan pergi mengambil ember sumurnya."

Kasim Zhang melambaikan tangannya. "Di dalam rumah kayu di halaman belakang."

Su Xi-er mengangguk dan berbalik pergi.

Saat Kasim Zhang memandangi sosoknya yang menjauh, ia pun merenung. Bisa terpikirkan dan mengeksekusi rencana seperti itu untuk memindahkan Ruo Yuan kembali ke Istana Samping, sebenarnya, seberapa besar keberanian dan resolusi yang dimiliki seorang wanita seperti ini?

Jenis keberanian dan keangkuhan ini tidak semestinya muncul pada seorang gadis muda yang masih remaja.

***

Su Xi-er mengambil dua ember sumur dari Departemen Rumah Tangga Kekaisaran dan berjalan ke arah Biro Layanan Binatu. Tiba-tiba saja, ada pergerakan di hutan sebelah jalur istana dan diikuti suara tangisan kucing tak lama setelahnya.

Tangisan kucing? Su Xi-er mengalihkan pandangannya dan menemukan sepasang mata besar kucing tersembunyi di tumbuhan merambat di bawah.

Mata kucingnya sangat gesit, berbarengan melihat Su Xi-er saat ia menemukannya.

Sebuah kilatan tak menyenangkan muncul di mata kucing itu saat melihatnya. Kucing itu melompat keluar dan mencakari tanah dengan cakarnya, ekornya berdiri tegak.

Ini ... kucing yang dipelihara Ibu Suri, Bunga!

Masih sama saja ganasnya di kali kedua bertemu ini.

Si kucing gemuk itu menegang selagi meringkuk; kemudian langsung menerjang Su Xi-er dengan mulut terbuka.

Su Xi-er menghindarinya dengan gerakannya yang sudah terbiasa, tangan kirinya terangkat karena pergerakan cepat itu. Dikarenakan kebiasaan inilah maka ember di tangannya malah terbang ke arah Bunga.

Wajah besar dan gemuk Bunga terkena ember sumur yang keras itu, terpental, jadi kaku sesaat sebelum kucing itu memekik menyedihkan dan terkapar di tanah, tak bergerak.

Kucing itu sudah kehilangan seluruh tenaganya akibat jatuh, jadi ia menggunakan mata besarnya untuk memelototi Su Xi-er dengan begitu ganas.

Su Xi-er berjongkok dan menyentuh kepalanya. "Mereka semua bilang kalau kucing punya sembilan nyawa. Kau hanya terjatuh satu kali, jadi kau tidak akan kehilangan satu nyawa. Berbaring dan istirahatlah di sini sementara waktu. Nona He akan kemari untuk mencarimu."

Lalu, ia pun berdiri dan berjalan menuju Biro Layanan Binatu.

Bunga meregangkan tubuhnya hingga lurus dan dengan ganas mengeong memandangi sosoknya yang beranjak pergi.

Tidak jelas berapa lama waktu berlalu sebelum Bunga baikan. Kucing itu baru saja memutar tubuhnya yang gemuk saat He Ying tiba untuk menjemputnya.

"Bagus sekali, kau berlarian ke sembarang tempat lagi. Terakhir kali ke Istana Samping. Sekarang kau ingin ke Biro Layanan Binatu, kan? Kalau kau membuat masalah lagi, aku akan membuangmu." He Ying menegurnya selagi ia mengetuk kepala Bunga.

Mata Bunga berputar dan ia pun menjatuhkan kepalanya lesu.

He Ying merasa hal itu aneh. Tadi pagi kucing ini masih baik-baik saja. Kenapa jadi begini?

Tabib Kekaisaran Zhao kebetulan saja lewat saat ini. He Ying segera berjalan ke arahnya sembari menggendong Bunga.

"Tabib Kekaisaran Zhao, tolong bantu aku memeriksanya. Apa yang salah dengan Bunga?"

Tabib Kekaisaran Zhao memasang ekspresi yang aneh. Aku mendiagnosa orang, bukan kucing. Akan tetapi, kucing ini dipelihara oleh Ibu Suri. Tidak baik bagiku untuk menolaknya.

Oleh karena itulah, ia memeriksa Bunga dengan cepat. "Kucing juga memiliki temperamen. Mungkin karena Anda terlalu memanjakannya. Bukan masalah besar. Biarkan saja."

He Ying menundukkan kepalanya untuk memandangi Bunga dan merasa ada sesuatu yang tak beres. Namun, Tabib Kekaisaran Zhao adalah seorang tabib istana senior di istana; tidak pantas baginya untuk menghukum tabib itu.

Ia pun mengangguk. "Kalau begitu, aku lega. Hati-hati, Tabib Kekaisaran Zhao."

Setelahnya ia pergi sembari membawa Bunga.

Mata Bunga mendadak terus berputar selagi mereka berjalan di jalur setapak belakang menuju Istana Kedamaian Penuh Kasih. Sayangnya, jalur tercepat itu juga melewati Biro Layanan Binatu.

He Ying memilih jalur istana tercepat. Ketika ia tiba di Biro Layanan Binatu, Bunga mendadak melompat.

"Bunga, ada apa?"

Bunga melompat turun dari gendongannya dan berlari menuju Biro Layanan Binatu.

He Ying mengikuti, tetapi ia tidak menyangka kalau ia akan bertemu dengan Su Xi-er. 

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar