Rabu, 09 Desember 2020

CTF - Chapter 48

Consort of A Thousand Faces

Chapter 48 : Musibah


Seketika itu juga, Su Xi-er memutuskan untuk menargetkan pengawal kekaisaran yang berada paling dekat dengannya. Dengan cara yang sama yang digunakannya untuk membuat Pei Qian Hao pingsan dulu, dengan tangkas ia membuat pengawal kekaisaran itu tak sadarkan diri. Yang paling dekat dari kedua pengawal itu pun langsung bergegas menghampiri, memperbolehkan Su Xi-er menggunakan cara yang sama, menyerang lehernya untuk membuatnya tak sadarkan diri.

Akhirnya, ia memperhatikan pengawal kekaisaran terakhir penuh perhatian dari tempat persembunyiannya.

"Siapa kau sebenarnya? Keluarlah!" Pengawal kekaisaran itu berteriak ke arah Su Xi-er.

Seulas senyuman muncul di wajah Su Xi-er. Jika aku keluar, kau akan menjadi saksi mata yang bisa digunakan untuk memberatkanku.

Kemudian, ia memukul batang pohon yang berada tepat di sebelahnya, membuat pengawal itu waspada dengan suara garing dan menyebabkannya berlari ke arahnya. Namun, setelah sampai, yang ditemukan olehnya hanyalah dua temannya yang tergeletak di tanah. Ini tidak bisa. Aku harus segera kembali dan melaporkannya pada Komandan Wu.

Tepat saat ia berbalik pergi, ia menyadari satu sosok muncul dari belakang. Namun, sebelum ia berbalik untuk melihat dengan jelas, mati rasa menyebar dari lehernya dan matanya bergulir ke belakang kepala selagi ia pingsan.

Ketiga pengawal kekaisaran ini dikalahkan oleh Su Xi-er dalam sekejap.

Akhirnya, Su Xi-er menepuk lengan bajunya dan berjalan menuju Biro Layanan Binatu.

Ada lebih banyak orang di Biro Layanan Binatu dibandingkan dengan kemarin. Dua hingga tiga orang dayang sedang berbincang.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Dayang Senior Li hari ini. Ia mengurung diri, bahkan makanannya saja diantarkan ke kamarnya. Apakah ia sakit?"

"Mana aku tahu? Yang kudengar adalah, tabib istana datang pagi-pagi sekali hari ini untuk merawat dayang dari Istana Samping itu. Bukankah ia hanya seseorang yang melakukan pekerjaan kasar? Kecuali ia punya hubungan dengan orang berkedudukan tinggi, mana mungkin ia bisa mengundang tabib istana?"

"Mungkin begitulah adanya, tetapi apabila ia benar-benar punya koneksi semacam itu, kenapa juga ia tetap dipindahkan ke Biro Layanan Binatu? Selain itu, ia juga gendut dan jelek. Siapa yang akan menyukainya?"

Su Xi-er mendengarkan dari tempat persembunyiannya, langsung mengikuti mereka saat mereka mulai berjalan ke arah halaman belakang setelah berbincang selama beberapa waktu.

"Tidak ada seorang pun yang mandi hari ini, kan? Tong airnya masih penuh."

"Dengan begitu banyaknya pakaian yang harus kita cuci hari ini, tubuh orang jadi bau dan mereka harus mandi. Aku akan pergi dan memanaskan airnya nanti." Dayang-dayang itu masuk ke kamar di depan mereka dan mulai mengambil periuk untuk memanaskan airnya.

Su Xi-er keluar dari tempat persembunyiannya, dengan cepat menaburkan sejumlah bubuk gatal yang bisa menyebabkan bintik-bintik merah juga gatal-gatal, tetapi tidak sampai membuat peradangan. Jenis barang seperti ini tidak boleh digunakan dalam jumlah besar. Ia sudah menyadari tentang itu jauh-jauh hari.

Setelah semuanya ditangani dengan sesuai, dengan cepat ia melesat kembali ke area tersembunyi dan menyaksikan para dayang mengambil air dari tong itu.

Perbuatan sudah dilakukan. Aku hanya tinggal menunggu sampai esok hari. Su Xi-er mengikat kain abu-abu yang membungkus bubuk gatalnya sebelum memasukkannya ke dalam kantong parfum di pinggangnya dan menapaki langkahnya untuk pergi.

Malam itu, banyak dayang dari Biro Layanan Binatu mandi, silih berganti. Walaupun Dayang Senior Li tidak mengawasi karena ia tidak bekerja dan karenanya tidak begitu kotor, ia tetap mandi guna mencoba menenangkan syarafnya yang tegang.

Ruo Yuan adalah satu-satunya yang tidak mandi di seluruh Biro Layanan Binatu dikarenakan sedang terbaring di tempat tidur, terserang demam akibat pemukulan yang diterimanya dengan gada.

***

Hari berikutnya, tepat setelah Su Xi-er menyegarkan diri, ia mendengar Hong Li membuat keributan besar. Dulu, paling tidak, Hong Li masih agak tenang. Situasi semacam ini adalah langka.

Terlebih lagi, setelah bintik merah Hong Li menghilang, ia terserang flu setelah mandi di tengah malam, menyebabkan suaranya terdengar sedikit aneh. Walaupun ia beristirahat sepanjang hari kemarin, ia masih belum sepenuhnya sembuh, jadi hidungnya masih mampet saat ia berbicara.

"Su Xi-er, terjadi sesuatu yang buruk di Biro Layanan Binatu!"

Sudah jelas Su Xi-er tahu apa yang akan dikatakannya, tetapi melihat ekspresi tak percaya Hong Li, ia memutuskan untuk menghiburnya. "Hal besar apa yang terjadi?"

Hong Li akhirnya tersadar kalau ia sudah bertingkah lancang. Ia menepuk dadanya dan menenangkan dirinya.

Tak lama kemudian, Hong Li menjawab pelan, "Pagi ini, ketika dayang dari Biro Layanan Binatu bangun, mereka semua menjerit, mengatakan kalau tubuh mereka gatal-gatal. Sama sepertiku kemarin, tetapi aku baik-baik saja setelah aku mandi. Apa yang sebenarnya terjadi pada para dayang di Biro Layanan Binatu? Situasinya sangat serius sampai-sampai tabib istana pergi ke Biro Layanan Binatu. Si Dayang Senior yang Bertugas akan tertimpa kesialan besar!"

Su Xi-er berpura-pura terkejut. "Dengan tidak adanya dayang yang mencuci pakaian, pastinya akan terjadi kekacauan. Departemen Rumah Tangga Kekaisaran mungkin akan mengirimkan beberapa dayang untuk masuk ke Biro Layanan Binatu, kan?"

Hong Li mengangguk. Tepat saat ia baru akan berbicara lagi, ia terinterupsi oleh batuknya sendiri. "Aku tidak boleh terlalu dekat, jangan sampai aku menularkan fluku padamu. Dayang Senior Liu mengizinkanku untuk istirahat lagi hari ini, jadi untuk saat ini aku akan kembali ke kamarku." Ia pun berbalik pergi.

***

Kemudian, Su Xi-er membersihkan area itu dekat baskom dan berjalan menuju ke aula makan.

Tepat setelah ia berbalik, ia melihat Lian Qiao sedang termenung memandanginya.

Su Xi-er tidak begitu memperhatikannya dan langsung berjalan menuju aula makan, tetapi dihadang oleh Lian Qiao.

Lian Qiao memelankan suaranya dan bertanya dengan wajah penuh kebingungan, "Mengapa kau menyerang dayang Biro Layanan Binatu? Dengan kehebohan sebesar ini, akan jadi kejahatan besar jika mereka menangkapmu."

"Apakah kau punya bukti kalau akulah pelakunya?"

Lian Qiao tidak bisa memikirkan apa pun untuk dikatakan, hanya bisa tertegun memandangi Su Xi-er. Tiba-tiba saja, ia merasa kalau orang ini sangat amat menyeramkan.

"Lian Qiao, karena kau memahami obat-obatan, biarkan aku memberimu sebuah ujian. Dalam waktu tujuh hari, buatlah satu macam bubuk gatal yang tak akan meninggalkan bintik merah." Su Xi-er segera berbalik pergi setelah berbicara.

Lian Qiao memandangi sosoknya yang menjauh. Apakah maksud ucapannya adalah aku bisa mengikutinya jika aku lolos dari ujiannya?

Percikan tekad terlihat di matanya. Inilah hasil yang kuinginkan. Melihat bagiamana Dayang Senior Liu secara halus menyukai Su Xi-er belakangan ini, tentunya aman untuk mengatakan kalau dayang senior pun sudah diyakinkan untuk bergabung di pihak Su Xi-er.

Kabar mengenai dayang Biro Layanan Binatu yang terserang gatal-gatal dan tidak bisa mencuci pakaian sudah menyebar di seluruh istana kekaisaran. Skala masalah ini begitu besar sampai Kasim Zhang dari Departemen Rumah Tangga Kekaisaran saja tak bisa menekannya agar tidak bocor.

Kali ini, bukan hanya memindahkan satu atau dua dayang ke Biro Layanan Binatu, tetapi sejumlah besar. Sementara itu, tentang bagaimana aku harus menangani para dayang yang gatal-gatal itu, aku harus meminta instruksi dari Ibu Suri.

***

Kasim Zhang segera menuju ke Istana Kedamaian Penuh Kasih. Saat sampai di pintu gerbang istananya, ia melihat Nona He.

"Nona He," Kasim Zhang memanggilnya dengan hormat.

He Ying berhenti di jalurnya. "Kasim Zhang, kau datang tepat pada waktunya. Ibu Suri baru saja menyampaikan sebuah titah untuk memanggilmu ke Istana Kedamaian Penuh Kasih. Cepatlah masuk. Aku akan pergi mencari Pangeran Hao sekarang."

Segera setelah Kasim Zhang mendengar kata-kata 'Pangeran Hao', ia tahu kalau Pangeran Hao pun akan diberitahu. Oleh karenanya, Kasim Zhang langsung memasuki Istana Kedamaian Penuh Kasih.

Duduk di puncak tempat duduk, Pei Ya Ran menatap Kasim Zhang dengan ekspresi muram, "Semenjak Ibu Suri ini memasuki istana, hal semacam ini tidak pernah terjadi. Kau bahkan boleh mengatakan kalau ini tidak pernah terjadi semenjak berdirinya Bei Min. Kasim Zhang, kau sudah memberikan masalah memusingkan pada Ibu Suri ini."

"Ibu Suri, mohon maafkan aku."

Pei Ya Ran mengernyitkan alisnya. "Apakah tabib kekaisaran sudah ke sana? Bagaimana dengan Biro Farmasi Kekaisaran?"

Kasim Zhang kebingungan. "Institut Tabib Kekaisaran dan Biro Farmasi Kekaisaran sudah mengirimkan orang ke sana. Mungkinkah, itu bukanlah titah Anda, Ibu Suri?"

"Melihat kalau Ibu Suri ini baru saja mengetahui soal insiden ini, mana mungkin itu adalah titahku? Ibu Suri ini memanggilmu kemari untuk menanyakan soal detailnya. Aku baru bisa membuat sebuah keputusan setelah mendiskusikannya dengan Pangeran Hao. Pertama-tama, coba beritahu aku, apa yang sebenarnya terjadi?"

Kasim Zhang pun merasa canggung. Kalau bukan titah Ibu Suri, lalu titah siapa?

Dihadapkan dengan pertanyaan Ibu Suri, ia hanya bisa membungkuk dan menjawab, "Kasim tua ini tidak mengetahui alasan spesifiknya. Aku akan mengirimkan orang untuk menyelidiki apabila ada masalah dengan makanan para dayang di Biro Layanan Binatu."

"Tugaskan sekelompok dayang untuk masuk ke Biro Layanan Binatu. Kurangi jumlah setiap dayang di setiap istana, dan juga kirimkan sekelompok dari Istana Samping," Pei Ya Ran memerintahkannya perlahan. Tepat setelahnya, He Ying masuk tergesa-gesa seolah-olah terjadi hal yang besar.

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar