Consort of A Thousand Faces
Chapter 48 : Musibah
Seketika itu juga, Su Xi-er memutuskan untuk
menargetkan pengawal kekaisaran yang berada paling dekat dengannya. Dengan cara
yang sama yang digunakannya untuk membuat Pei Qian Hao pingsan dulu, dengan
tangkas ia membuat pengawal kekaisaran itu tak sadarkan diri. Yang paling dekat
dari kedua pengawal itu pun langsung bergegas menghampiri, memperbolehkan Su
Xi-er menggunakan cara yang sama, menyerang lehernya untuk membuatnya tak
sadarkan diri.
Akhirnya, ia memperhatikan pengawal kekaisaran
terakhir penuh perhatian dari tempat persembunyiannya.
"Siapa kau sebenarnya? Keluarlah!"
Pengawal kekaisaran itu berteriak ke arah Su Xi-er.
Seulas senyuman muncul di wajah Su Xi-er. Jika
aku keluar, kau akan menjadi saksi mata yang bisa digunakan untuk
memberatkanku.
Kemudian, ia memukul batang pohon yang berada tepat
di sebelahnya, membuat pengawal itu waspada dengan suara garing dan
menyebabkannya berlari ke arahnya. Namun, setelah sampai, yang ditemukan
olehnya hanyalah dua temannya yang tergeletak di tanah. Ini tidak bisa.
Aku harus segera kembali dan melaporkannya pada Komandan Wu.
Tepat saat ia berbalik pergi, ia menyadari satu
sosok muncul dari belakang. Namun, sebelum ia berbalik untuk melihat dengan
jelas, mati rasa menyebar dari lehernya dan matanya bergulir ke belakang kepala
selagi ia pingsan.
Ketiga pengawal kekaisaran ini dikalahkan oleh Su
Xi-er dalam sekejap.
Akhirnya, Su Xi-er menepuk lengan bajunya dan
berjalan menuju Biro Layanan Binatu.
Ada lebih banyak orang di Biro Layanan Binatu
dibandingkan dengan kemarin. Dua hingga tiga orang dayang sedang berbincang.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Dayang
Senior Li hari ini. Ia mengurung diri, bahkan makanannya saja diantarkan ke
kamarnya. Apakah ia sakit?"
"Mana aku tahu? Yang kudengar adalah, tabib
istana datang pagi-pagi sekali hari ini untuk merawat dayang dari Istana
Samping itu. Bukankah ia hanya seseorang yang melakukan pekerjaan kasar?
Kecuali ia punya hubungan dengan orang berkedudukan tinggi, mana mungkin ia
bisa mengundang tabib istana?"
"Mungkin begitulah adanya, tetapi apabila ia
benar-benar punya koneksi semacam itu, kenapa juga ia tetap dipindahkan ke Biro
Layanan Binatu? Selain itu, ia juga gendut dan jelek. Siapa yang akan
menyukainya?"
Su Xi-er mendengarkan dari tempat persembunyiannya,
langsung mengikuti mereka saat mereka mulai berjalan ke arah halaman belakang
setelah berbincang selama beberapa waktu.
"Tidak ada seorang pun yang mandi hari ini,
kan? Tong airnya masih penuh."
"Dengan begitu banyaknya pakaian yang harus
kita cuci hari ini, tubuh orang jadi bau dan mereka harus mandi. Aku akan pergi
dan memanaskan airnya nanti." Dayang-dayang itu masuk ke kamar di depan
mereka dan mulai mengambil periuk untuk memanaskan airnya.
Su Xi-er keluar dari tempat persembunyiannya,
dengan cepat menaburkan sejumlah bubuk gatal yang bisa menyebabkan
bintik-bintik merah juga gatal-gatal, tetapi tidak sampai membuat
peradangan. Jenis barang seperti ini tidak boleh digunakan dalam jumlah
besar. Ia sudah menyadari tentang itu jauh-jauh hari.
Setelah semuanya ditangani dengan sesuai, dengan
cepat ia melesat kembali ke area tersembunyi dan menyaksikan para dayang
mengambil air dari tong itu.
Perbuatan sudah dilakukan. Aku hanya tinggal
menunggu sampai esok hari. Su Xi-er mengikat kain abu-abu yang membungkus
bubuk gatalnya sebelum memasukkannya ke dalam kantong parfum di pinggangnya dan
menapaki langkahnya untuk pergi.
Malam itu, banyak dayang dari Biro Layanan Binatu
mandi, silih berganti. Walaupun Dayang Senior Li tidak mengawasi karena ia
tidak bekerja dan karenanya tidak begitu kotor, ia tetap mandi guna mencoba
menenangkan syarafnya yang tegang.
Ruo Yuan adalah satu-satunya yang tidak mandi di
seluruh Biro Layanan Binatu dikarenakan sedang terbaring di tempat tidur,
terserang demam akibat pemukulan yang diterimanya dengan gada.
***
Hari berikutnya, tepat setelah Su Xi-er menyegarkan
diri, ia mendengar Hong Li membuat keributan besar. Dulu, paling tidak, Hong Li
masih agak tenang. Situasi semacam ini adalah langka.
Terlebih lagi, setelah bintik merah Hong Li
menghilang, ia terserang flu setelah mandi di tengah malam, menyebabkan
suaranya terdengar sedikit aneh. Walaupun ia beristirahat sepanjang hari
kemarin, ia masih belum sepenuhnya sembuh, jadi hidungnya masih mampet saat ia
berbicara.
"Su Xi-er, terjadi sesuatu yang buruk di Biro
Layanan Binatu!"
Sudah jelas Su Xi-er tahu apa yang akan
dikatakannya, tetapi melihat ekspresi tak percaya Hong Li, ia memutuskan untuk
menghiburnya. "Hal besar apa yang terjadi?"
Hong Li akhirnya tersadar kalau ia sudah bertingkah
lancang. Ia menepuk dadanya dan menenangkan dirinya.
Tak lama kemudian, Hong Li menjawab pelan,
"Pagi ini, ketika dayang dari Biro Layanan Binatu bangun, mereka semua
menjerit, mengatakan kalau tubuh mereka gatal-gatal. Sama sepertiku kemarin,
tetapi aku baik-baik saja setelah aku mandi. Apa yang sebenarnya terjadi pada
para dayang di Biro Layanan Binatu? Situasinya sangat serius sampai-sampai
tabib istana pergi ke Biro Layanan Binatu. Si Dayang Senior yang Bertugas akan
tertimpa kesialan besar!"
Su Xi-er berpura-pura terkejut. "Dengan tidak
adanya dayang yang mencuci pakaian, pastinya akan terjadi kekacauan. Departemen
Rumah Tangga Kekaisaran mungkin akan mengirimkan beberapa dayang untuk masuk ke
Biro Layanan Binatu, kan?"
Hong Li mengangguk. Tepat saat ia baru akan
berbicara lagi, ia terinterupsi oleh batuknya sendiri. "Aku tidak boleh
terlalu dekat, jangan sampai aku menularkan fluku padamu. Dayang Senior Liu
mengizinkanku untuk istirahat lagi hari ini, jadi untuk saat ini aku akan
kembali ke kamarku." Ia pun berbalik pergi.
***
Kemudian, Su Xi-er membersihkan area itu dekat
baskom dan berjalan menuju ke aula makan.
Tepat setelah ia berbalik, ia melihat Lian Qiao
sedang termenung memandanginya.
Su Xi-er tidak begitu memperhatikannya dan langsung
berjalan menuju aula makan, tetapi dihadang oleh Lian Qiao.
Lian Qiao memelankan suaranya dan bertanya dengan
wajah penuh kebingungan, "Mengapa kau menyerang dayang Biro Layanan
Binatu? Dengan kehebohan sebesar ini, akan jadi kejahatan besar jika mereka
menangkapmu."
"Apakah kau punya bukti kalau akulah
pelakunya?"
Lian Qiao tidak bisa memikirkan apa pun untuk
dikatakan, hanya bisa tertegun memandangi Su Xi-er. Tiba-tiba saja, ia merasa
kalau orang ini sangat amat menyeramkan.
"Lian Qiao, karena kau memahami obat-obatan,
biarkan aku memberimu sebuah ujian. Dalam waktu tujuh hari, buatlah satu macam
bubuk gatal yang tak akan meninggalkan bintik merah." Su Xi-er segera
berbalik pergi setelah berbicara.
Lian Qiao memandangi sosoknya yang menjauh. Apakah
maksud ucapannya adalah aku bisa mengikutinya jika aku lolos dari ujiannya?
Percikan tekad terlihat di matanya. Inilah
hasil yang kuinginkan. Melihat bagiamana Dayang Senior Liu secara halus
menyukai Su Xi-er belakangan ini, tentunya aman untuk mengatakan kalau dayang
senior pun sudah diyakinkan untuk bergabung di pihak Su Xi-er.
Kabar mengenai dayang Biro Layanan Binatu yang
terserang gatal-gatal dan tidak bisa mencuci pakaian sudah menyebar di seluruh
istana kekaisaran. Skala masalah ini begitu besar sampai Kasim Zhang dari
Departemen Rumah Tangga Kekaisaran saja tak bisa menekannya agar tidak bocor.
Kali ini, bukan hanya memindahkan satu atau dua
dayang ke Biro Layanan Binatu, tetapi sejumlah besar. Sementara itu, tentang
bagaimana aku harus menangani para dayang yang gatal-gatal itu, aku harus
meminta instruksi dari Ibu Suri.
***
Kasim Zhang segera menuju ke Istana Kedamaian Penuh
Kasih. Saat sampai di pintu gerbang istananya, ia melihat Nona He.
"Nona He," Kasim Zhang memanggilnya
dengan hormat.
He Ying berhenti di jalurnya. "Kasim Zhang,
kau datang tepat pada waktunya. Ibu Suri baru saja menyampaikan sebuah titah
untuk memanggilmu ke Istana Kedamaian Penuh Kasih. Cepatlah masuk. Aku akan
pergi mencari Pangeran Hao sekarang."
Segera setelah Kasim Zhang mendengar kata-kata
'Pangeran Hao', ia tahu kalau Pangeran Hao pun akan diberitahu. Oleh karenanya,
Kasim Zhang langsung memasuki Istana Kedamaian Penuh Kasih.
Duduk di puncak tempat duduk, Pei Ya Ran menatap
Kasim Zhang dengan ekspresi muram, "Semenjak Ibu Suri ini memasuki istana,
hal semacam ini tidak pernah terjadi. Kau bahkan boleh mengatakan kalau ini
tidak pernah terjadi semenjak berdirinya Bei Min. Kasim Zhang, kau sudah
memberikan masalah memusingkan pada Ibu Suri ini."
"Ibu Suri, mohon maafkan aku."
Pei Ya Ran mengernyitkan alisnya. "Apakah
tabib kekaisaran sudah ke sana? Bagaimana dengan Biro Farmasi Kekaisaran?"
Kasim Zhang kebingungan. "Institut Tabib
Kekaisaran dan Biro Farmasi Kekaisaran sudah mengirimkan orang ke sana.
Mungkinkah, itu bukanlah titah Anda, Ibu Suri?"
"Melihat kalau Ibu Suri ini baru saja
mengetahui soal insiden ini, mana mungkin itu adalah titahku? Ibu Suri ini
memanggilmu kemari untuk menanyakan soal detailnya. Aku baru bisa membuat
sebuah keputusan setelah mendiskusikannya dengan Pangeran Hao. Pertama-tama,
coba beritahu aku, apa yang sebenarnya terjadi?"
Kasim Zhang pun merasa canggung. Kalau
bukan titah Ibu Suri, lalu titah siapa?
Dihadapkan dengan pertanyaan Ibu Suri, ia hanya
bisa membungkuk dan menjawab, "Kasim tua ini tidak mengetahui alasan
spesifiknya. Aku akan mengirimkan orang untuk menyelidiki apabila ada masalah
dengan makanan para dayang di Biro Layanan Binatu."
"Tugaskan sekelompok dayang untuk masuk ke
Biro Layanan Binatu. Kurangi jumlah setiap dayang di setiap istana, dan juga
kirimkan sekelompok dari Istana Samping," Pei Ya Ran memerintahkannya
perlahan. Tepat setelahnya, He Ying masuk tergesa-gesa seolah-olah terjadi hal
yang besar.
0 comments:
Posting Komentar