Chapter 9
Aku tidak merespons untuk waktu lama.
Shen Qiao Wei: Apa kau mau menghapusku lagi?
Aku: ....
Aku: Yang sebelumnya itu temanku!!
Shen Qiao Wei: Oh.
Aku menangis.
Orang ini sepertinya melihat tembus diriku! Dan ia juga mengetahui namaku!
Apakah ia mengenaliku saat aku salah masuk ruang ganti hari itu? Tetapi, aku masih berpegangan pada secercah keberuntungan.
Aku: Shen tong xue, kenapa kau tahu namaku?
Shen Qiao Wei: Di grup chat sukarelawan sekolah, kau sendiri yang menulisnya.
Aku kaget, dan dengan cepat menemukan grup chat besar untuk grup sukarelawan sekolah.
Shen Qiao Wei memang ada di dalamnya.
Dan nickname-ku di grup itu adalah Mahasiswa Tingkat Dua-Ekonomi-Cui Ying Ying.
Aku sudah memperhitungkan segalanya, tetapi aku tidak memperhitungkan bahwa kami berada di grup chat yang sama.
Aku menarik napas dalam-dalam dan langsung ke intinya.
Aku: Shen tong xue, jadi bagaimana kita menyelesaikan masalah ini?
Shen Qiao Wei: Apakah ada kelas umum yang diperlukan untuk jurusanmu siang ini?
Aku: Sepertinya begitu.
Shen Qiao Wei: Aku juga ada kelas itu.
Aku: Apa maksudmu ....
Aku: Jangan bilang kalau ....
Aku: Selama kelas umum yang diperlukan itu, kau ingin aku untuk ....
Shen Qiao Wei: Iya.
Aku: image1 Bisakah kau membiarkanku hidup?
Aku: Bolehkah aku menolak?
Shen Qiao Wei: Tidak.
Aku: ....
Aku ingin menangis, tetapi tidak ada air mata.
Tuhan, kejahatan apa yang kuperbuat hingga mengakibatkanku menhadapi situasi semacam ini yang membuatku kehabisan kata-kata?
*
*
*
Chapter 10
Menangis ya menangis, melampiaskan yang melampiaskan. Aku harus membawa celana dalam ini untuk berlari.
Sialan, bahkan ini saja bernada.
Siang harinya, aku diam-diam memasukkan tas kain kecil berisi celana dalam itu ke dalam tas sekolahku. Kemudian aku mempersenjatai diri dan berlari masuk ke ruang kuliah tepat sebelum kelasnya hampir dimulai.
Xiao Zhen melambai ke arahku, "Ying Ying, aku di sini."
Aku menurunkan pinggiran topiku dan berlari ke arah Xiao Zhen seperti seorang pencuri.
Setelah duduk, aku menarik napas dalam-dalam.
Tempat duduk ini berada di tengah-tengah ruang kelas. Aku melihat ke kiri dan tidak melihat Shen Qiao Wei; aku melihat ke kanan, tetap tidak melihat Shen Qiao Wei.
Aku: ??
Bukannya ia bilang ia akan menghadiri kelas ini bersama kami? Apakah ia hanya mengolok-olokku?
Saat ini, aku menerima sebuah pesan WeChat.
Shen Qiao Wei: Cui Ying Ying tong xue, kau tidak memakai kacamatamu lagi.
Aku terperangah.
Aku: Aku memang memakainya, aku pakai lensa kontak.
Shen Qiao Wei: ....
Shen Qiao Wei: Kalau begitu kusarankan kau pergi memeriksa pengelihatanmu lagi, minusnya mungkin sudah bertambah.
Brengsek, bagaimana ia mengetahui kalau level di lensa kontakku tidak cukup tinggi?
Tahun lalu, penjualan pada tanggal 18 Juni terlalu bagus, tanpa sengaja aku beli kebanyakan, dan aku masih belum selesai menggunakannya sampai habis hingga sekarang.
(T/N: salah satu acara diskonan besar di Cina, biasa disebut acara 618.)
Aku sedang berpikir bagaimana cara anggun untuk menghindarinya karena sudah memainkan trik padaku sewaktu Xiao Zhen tiba-tiba saja mengguncangku.
Ia berkata dengan girang, "Ying Ying, apakah menurutmu itu adalah Shen Qiao Wei? Ia sudah memandangi kita!"
"Dimana?"
"Baris kedua dari belakang di kanan belakangmu."
Aku berbalik dengan kaku, dan di posisi itu, aku melihat Shen Qiao Wei bersandar di kursi dan melihat kemari dengan senyum penuh makna.
"Ying Ying, ia ganteng banget, ganteng banget, ganteng banget! Ia terus melihat ke arah sini, apakah ia sedang memandangi kita? Pasti, kan! Ahhh!!!"
Maaf Xiao Zhen, kau akan kecewa.
Ia sedang memandangi celana dalamnya.
Menatap dengan menggebu-gebu.
*
*
*
Chapter 11
Di WeChat.
Shen Qiao Wei: Sudah melihatku sekarang?
Aku: ....
Aku: Maaf Shen tong xue, aku salah, aku buta dan tidak bisa melihat si pria tampan!
Tunggu, sepertinya ada yang tidak beres.
Aku: Bagaimana kau tahu seperti apa wajahku?
Aku: Kau tidak mengenalku, kan?
Shen Qiao Wei: Sejak kau masuk ruang kelas, temanmu terus memanggil namamu. Aku tidak tuli.
Aku: ....
Penjelasan ini sepertinya masuk akal.
Seharusnya ia tidak bisa mengenaliku, kan? Kalau-kalau ia mengenali akulah si "wanita mesum" yang salah masuk ruang ganti ....
Aku: Shen tong xue, apakah menurutmu aku tampak familier?
Shen Qiao Wei: Familier.
Jantungku bergemuruh bagaikan guntur.
Shen Qiao Wei: Wajah biasa-biasa saja.
Aku: ....
Marah sekali, orang ini sebenarnya memiliki lidah yang berbisa!
Aku: Kapan aku memberikanmu barangnya?
Shen Qiao Wei: Setelah kelas.
Tepat sewaktu aku sedang berdebat dengan Shen Qiao Wei, guru memulai kelas, tetapi aku, orang yang tidak beruntung, sama sekali tidak memerhatikannya.
Tidak sampai si profesor tua mengeluarkan absen dan memanggil namaku, barulah aku berdiri dengan ekspresi bengong.
Apakah ini panggilan absensi?
"Hadir!"
Seluruh kelas pun menggelegar penuh tawa.
Xiao Zhen menyodokku: "Jawab pertanyaannya ...."
Aku melihat lebih saksama, dan benar-benar ada pertanyaan pilihan ganda di slidenya.
Aku bertanya dengan suara kecil, "Mana yang kupilih?"
Xiao Zhen: "Aku tidak tahu ...."
Tepat ketika aku sudah akan menebak asal-asalan, layar ponsel pun menyala.
Shen Qiao Wei: Pilih B.
Aku meraung dengan bersemangat: "Pilih B!"
*
*
*
Chapter 12
Ini baru hari kedua mengenalnya, tetapi aku sudah mengalami keuntungan karena mengenal seorang murid top.
Setelah guru menyuruhku duduk, aku membalas dengan cepat.
Aku: Aku membawa hati yang penuh syukur, terima kasih karena ada di sana.
Shen Qiao Wei: Kembalikan saja barangnya padaku.
Aku: Tidak masalah!
Kalau aku tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, aku pasti tidak akan mendirikan "bendera" ini sendiri.
Setelah kelas, aku menyuruh Xiao Zhen dan yang lainnya untuk kembali duluan.
Tepat saat aku mengeluarkan tas kain kecil dari tasku, Xiao Zhen datang lagi, "Ying Ying."
Aku begitu ketakutan sampai-sampai aku menyembunyikan tas kain itu di bawah buku. Takut kalau Xiao Chen akan melihatnya, aku buru-buru menariknya keluar dari kelas: "Ada apa?"
"Aku mendaftar untuk sukarelawan Sabtu ini, tetapi aku baru mengetahui kalau aku datang bulan. Kau tahu kalau aku mengalami keram perut, bisakah kau ...."
Aku hanya ingin mengusir Xiao Zhen: "Oke, aku akan pergi menggantikanmu."
"Bagus, terima kasih Ying Ying, aku akan mengirimkanmu waktu dan lokasinya."
Aku berpikir selagi aku kembali ke tempat dudukku. Shen Qiao Wei juga ada di grup sukarelawan, akankah ia ....
Tidak mungkin ada yang sekebetulan itu ....
Bukankah ....
Kemudian, aku menyadari bahwa tas kain kecil di atas meja, hilang.
*
*
*
Chapter 13
Aku: Shen tong xue, dimana kau?
Shen Qiao Wei: Toilet.
Aku: Maaf, maaf, sumimasen!
(T/N: sumimasen—maaf dalam bahasa Jepang.)
Shen Qiao Wei: ?
Aku: Pakaian dalammu hilang.
Me:
Air mata seorang pria kuat ....
Shen Qiao Wei: ....
*
*
*
Chapter 14
Setelah Shen Qiao Wei kembali ke kelas, kami saling berpandangan, yang satu dengan mata yang besar dan yang lain dengan mata sipit.
Akulah yang matanya besar.
Aku: "Aku hanya menaruhnya di atas meja, dan sekarang hilang!"
Shen Qiao Wei: "Kau menaruh celana dalamku ...."
Teman-teman sekelas yang belum pergi pun melemparkan tatapan penuh tanya ke sana.
Aku buru-buru menutupi mulutnya: "Bisakah kau kecilkan suaramu?"
Shen Qiao Wei menarik turun tanganku dan memelankan suaranya: "... langsung di atas meja?"
Aku terlalu panik barusan ini dan langsung menggunakan tanganku.
Aku menyadari kemudian bahwa bibirnya sepertinya lembut ....
Shen Qiao Wei: "Cui Ying Ying."
Tiba-tiba aku kembali tersadar.
Shen Qiao Wei mengangkat alisnya: "Dijelaskan, tolong?"
"Tidak, aku memasukkannya ke dalam sebuah tas kain kecil, tetapi sekarang sudah hilang, lihatlah!" Aku mengangkat buku di atas meja dan melihat ke bawah meja lagi, "Hilang, benar-benar hilang."
Aku berjongkok di lantai, mencoba mendongak ke arahnya, tetapi ada suara "dhuak" dan jidatku terbentur.
"Bre—" Kata "brengsek" baru akan keluar, tetapi aku mendadak mengerem dan sekarang ada simpul Cina di lidahku, "S, s, s, sakit ...."
Brengsek, sakit banget.
Shen Qiao Wei melihat ke bawah ke arahku dan tiba-tiba tersenyum.
"Apakah lucu sekali karena kepalaku terbentur?"
"Kau kelihatan seperti seekor anak anjing."
"Shen tong xue, kalau kau mau mengumpatiku, katakan saja secara langsung, kau tidak perlu bertele-tele."
Aku marah sekali, jika bukan karena aku berutang celana dalam pada orang ini yang seharga 360 RMB, aku pasti akan menghajarnya saat itu juga!
Hmph!
"Aku membesarkan seekor anak anjing, dan reaksinya saat kau membenturkan kepalamu mirip sekali dengannya, lihat nih." Kemudian, ia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan padaku video anak anjing itu.
Mau tak mau aku pun mencondong mendekat dan menonton video anak anjing itu bersama Shen Qiao Wei.
Setelah menonton ....
Ah, bagaimana bisa ada makhluk seimut itu di dunia ini!
Shen Qiao Wei bilang bahwa aku seperti seekor anak anjing, jadi ia pasti memujiku karena imut!
Tunggu, apa aku melupakan sesuatu?
"Shen tong xue, aku transfer uang padamu atau ...."
"Untuk membeli celana dalamku?"
Aku menutupi mulutnya lagi, "Aku sudah bilang bicara lebih pelan!"
Untungnya, semua orang di kelas sudah hampir pergi, tak ada yang menyadari kehebohan di sebelah kami sini.
Kali ini Shen Qiao Wei tidak menyingkirkan tanganku.
Ia menatapku dan mendadak tersenyum, alis dan matanya melengkung ke bawah, penuh senyuman.
Ia tampan sekali.
Aku mendadak merona, dan seketika menyingkirkan tangan yang sedang menutupi mulutnya.
"Akan kuberitahu padamu begitu aku sudah memikirkannya."
"Apanya yang perlu dipertimbangkan?"
Shen Qiao Wei mengambil tas sekolahnya dan melambai padaku: "Maaf, aku punya decidophobia."
(T/N: phobia yang menyebabkan keresahan ekstrim dan tak masuk akal saat membuat keputusan.)
Segera setelah aku kembali ke asrama, aku merasa sedih. Kemudian, aku melihat Xiao Zhen yang heboh, "Ying Ying, berita besar! Ini tentang Shen Qiao Wei!"
"..... Apa?"
Mungkinkah itu soal aku yang mencuri ... bah! ... mencuri celana dalamnya terekspos?
"Seseorang meninggalkan pesan di forum, mengatakan bahwa mereka baru saja melihat Shen Qiao Wei bertingkah mesra dengan seorang gadis di kelas. Mereka juga menempelkan kepala mereka untuk melihat ke ponselnya. Diperkirakan bahwa itu pasti pacarnya. Ah, sedih sekali, ia sebenarnya punya pacar ...."
Aku sungguh tak sanggup berkata-kata. Apakah tak ada risikonya untuk menyebarkan rumor sekarang?
Tidak, bagaimana bisa aku selalu menjadi "karakter terkenal" di kampus selama dua hari ini? Dari "wanita mesum" yang mencuri celana dalam, menjadi "pacar" Shen Qiao Wei.
Mungkin beginilah hidup.
Retak.jpg
0 comments:
Posting Komentar