Consort of A Thousand Faces
Chapter 166 : Diasingkan
Dengan Liu Gang yang tengah dalam keadaan panik dan memohon pengampunan, ia benar-benar lengah oleh pertanyaan dadakan Yun Ruo Feng.
"Apa?
Kau tidak mengerti apa yang Pangeran ini tanyakan?" Yun Ruo Feng
mempertanyakan.
"Aku
paham, aku paham." Liu Gang menjawab spontan, sementara berusaha memahami
hubungan di antara Yun Ruo Feng dan wanita itu. Mati-matian ia berusaha
menemukan cara mengutarakannya agar ia tidak dihukum dengan keras.
"Karena
kau memahaminya, kenapa kau tidak berbicara?" Yun Ruo Feng bertanya lagi.
"Aku
bicara ... aku bicara ...." Liu Gang
tergagap. Bagaimana tepatnya aku harus mengutarakannya?
Pada
akhirnya, mata Liu Gang berbinar. "Pangeran Yun, bawahan ini tidak
bermaksud untuk menganiaya wanita itu. Hanya saja ia keterlaluan. Ia
mencaci-maki adik perempuanku, Liu Tao, di depan umum, dan bahkan memukulinya.
Sebagai seorang kakak lelaki, aku merasa terlalu terganggu, dan ingin
membawanya ke Kantor Kehakiman untuk diinterogasi."
Melihat
kalau Yun Ruo Feng tidak bereaksi atas perkataannya, Liu Gang pun meneruskan,
"Hanya saja, bawahan ini ... bawahan ini dikuasai oleh nafsu. Aku melihat
kalau ia cantik, dan jadilah Da Yan, A-Song, dan aku berpikiran untuk ... untuk
....
Tetapi, bawahan ini tidak benar-benar menyergapnya ...."
"Setidaknya,
tidak ada kerugian pada akhirnya. Bukan begitu?" Yun Ruo Feng meledak,
tiba-tiba saja berdiri.
Ekspresi
Liu Gang mendadak berubah selagi ia memerhatikan Yun Ruo Feng mengambil sebilah
pedang panjang dari salah satu raknya. Raut wajahnya langsung memucat sementara
kakinya melemah. Jika ia tidak diikat dengan kencang, ia pasti sudah lama
bersimpuh di tanah.
"Pangeran
....
Pangeran Yun, mohon ampuni kami, kasihanilah kami!" Tidak peduli seberapa
bodohnya Liu Gang, ia bisa menyadari apa niatan Yun Ruo Feng.
Aura
dingin terpancar dari Yun Ruo Feng. Yang bisa dipikirkannya hanyalah kata-kata
Liu Gang dan wajah Su Xi-er. Jika Liu Gang lebih cakap, takutnya ....
Mendengar
ini, mata Yun Ruo Feng benar-benar berbeda dari keindahan hangat mereka yang
biasa, menjadi cukup dingin untuk membuat semua orang di sekitarnya
ngeri.
"Pangeran
Yun, mohon ampuni kami, mohon kasihanilah kami!"
Jeritan
Liu Gang terlalu mengerikan, sangat menakutkan bagi mereka yang ada di
sampingnya juga. Mereka merasa bahwa Pangeran Yun ingin membunuh mereka saat
mereka melihat pedang dingin berkilau tersebut. Tidak ada seorang pun dari
mereka yang mampu melakukan hal lain selain memohon ampun. Pria yang bernama Da
Yan begitu ketakutan sampai ia kencing di celananya, bau amonia jadi menyengat
di dalam sel.
Dalam
sekejap, pedangnya terangkat naik dan turun!
Slash—
"Ah!"
"Ah!" "Ah!"
Teriakan
mengerikan dari ketiga pria tersebut menggema di seluruh penjara. Bahkan para
penjaga di luar sana pun hanya bisa berkeringat dingin.
Yun
Ruo Feng memandangi ketiga orang di hadapannya. Bagian bawah perut Liu Gang, Da
Yan, dan A-Song berlumuran darah. Sebagian besar baju mereka juga terpotong,
dan mereka semua gemetaran sejenak sebelum pingsan akibat rasa sakit yang luar
biasa.
"Kakak!"
Janda Liu tidak tahan untuk tidak berteriak saat ia melihat kakak lelakinya
telah kehilangan kejantanannya. Saat ia melihat lagi ke arah Pangeran Yun,
Janda Liu pingsan karena ketakutan juga panik.
(T/N
: emang penjahat kelamin tuh pantesnya diginiin 😤)
Mereka
tidak pernah berpikir kalau mereka akan menyinggung orang sepenting ini hanya
karena seorang wanita yang kelihatannya tak berkuasa tersebut. Sepertinya
mereka benar-benar tamat kali ini!
Klang! Yun Ruo Feng
melemparkan pedangnya ke tanah seraya berjalan keluar dari sel penjara, bahkan
tidak melirik sekali pun pada orang-orang yang ada di depannya.
Para
petugas kehakiman dan Hakim Provinsi sedang menunggu di luar. Mereka semua
takut sekali hingga bulu kuduk mereka berdiri
tegak, dan mereka tidak berani mencoba melihat ke dalam sel.
"Pangeran
....
Pangeran Yun ...."
Si Hakim Provinsi tersenyum patuh. "Silakan Pangeran Yun menghukum pejabat
rendahan ini karena tidak kompeten dalam mencegah Liu Gang merunduk dengan cara
demikian. Pejabat rendahan ini pasti akan melakukan tugas dengan setia di masa
depan untuk mencegah hal semacam ini."
"Di
masa depan?" Yun Ruo Feng menatap Hakim Provinsi. "Kenapa bisa ada
masa depan? Kau berkolusi dengan Kepala Petugas Polisi untuk merugikan rakyat,
memeras uang hasil kerja keras mereka. Apakah kau mengira, seseorang seperti
dirimu bisa terus menjadi seorang hakim provinsi?"
Mendengarkan
kata-katanya, Hakim Provinsi segera berlutut sewaktu ekspresinya memucat.
"Pangeran Yun, mohon redakan amarah Anda. Pejabat rendahan ini ditipu oleh
orang jahat, tetapi tidak menerima suap apa pun. Mohon
selidiki dengan jelas, Pangeran Yun."
"Kau
bisa mengatakan itu pada orang yang mau mendengarkannya." Setelah
mengatakan ini, Yun Ruo Feng berbalik dan menatap ke arah Asisten Panitera di
sampingnya dan memerintahkan, "Hakim Provinsi korup, dan curang demi
kepentingan pribadinya. Ia bermain favoritisme, melakukan penyimpangan, dan
berkolusi dengan Kepala Petugas Polisi untuk merugikan rakyat. Seluruh keluarganya
akan diasingkan ke perbatasan, dan status mereka akan diturunkan menjadi budak
seumur hidup mereka, melakukan kejahatan yang sama dengan yang lainnya yang ada
di dalam sel penjara."
Petugas
kehakiman pun buru-buru mematuhi perintah. "Baik!"
"Sementara
untuk Hakim Provinsi Bulan, Pangeran ini sudah punya seseorang dalam pikiranku.
Ia akan segera mengambil alih posisinya."
Setelah
ia selesai, Yun Ruo Feng tidak melihat ke arah si Hakim Provinsi yang terus
berlutut di lantai.
Setelah
Yun Ruo Feng pergi, Hakim Provinsi hanya mampu memandangi lantai dengan mata
berkaca-kacanya. Seakan seluruh tenaga telah meninggalkan tubuhnya. "Sudah
berakhir, benar-benar habis!"
Realitanya,
Hakim Provinsi tidak sejahat yang dibuat Yun Ruo Feng. Setidaknya, ia tidak
pantas dihukum menjadi budak seumur hidupnya. Alasan Yun Ruo Feng menghukumnya
begitu keras adalah karena, sebagai seorang pejabat Nan Zhao, ia benar-benar
menerima perintah dari Pei Qian Hao!
Seperti
kata pepatah, "Kebaikan tidak terlihat, tetapi kejahatan menyebar dengan
cepat." Hakim Provinsi yang dipecat, begitu pula dengan nasib Keluarga
Liu, dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru Provinsi Bulan.
Rakyat
semuanya bersorak; hakim provinsi yang dungu sudah dipecat, dan Kepala Petugas
Polisi Liu yang jahat akhirnya pergi.
Dengan
kepergian mereka, Provinsi Bulan sudah pasti akan jauh lebih makmur lagi.
Orang-orang
bergembira, dan menghubungkan perubahan ini pada Pangeran Yun. Namun, banyak
pula yang memuji nona muda tersebut karena mengungkapkan kejahatan Keluarga
Liu. Jika ia tidak turun tangan memberikan pelajaran pada Janda Liu dan memulai
rangkaian peristiwa ini, Pangeran Yun juga tidak akan mengetahui tentang hal
ini.
Semua
orang di jalanan, mulai dari yang muda sampai yang tua, membicarakan tentang
masalah Keluarga Liu. Diasingkan ke perbatasan dan menjadi budak seumur
hidup! Ini adalah kejahatan besar! Orang-orang ini adalah sekumpulan
orang udik, tidak pernah melihat dunia luar. Hukuman semacam ini menanamkan
rasa takut pada mereka, tetapi di saat bersamaan, mereka juga bergembira karena
Provinsi Bulan telah menyingkirkan orang jahat!
Zhang
Zhuang telah menerima kabar itu lebih awal. Ia sedang dalam perjalanannya
menuju ke toko untuk mendapatkan uang jajan dari Janda Liu, tetapi terhenti
saat ia melihat petugas-petugas kehakiman menyegel pintu kediaman Keluarga Liu.
Saat mereka pergi, ia mendengar mereka membicarakan tentang bagaimana Keluarga
Liu telah diturunkan statusnya menjadi budak, dan bahwa mereka akan diasingkan
ke perbatasan.
Bagaimana
mungkin? Berarti sapi perahku hilang?
Zhang
Zhuang terpikirkan akan si gadis yang kemarin. Apakah ini ada
hubungannya dengan dia? Memikirkannya lebih mendalam, Zhang Zhuang
akhirnya menyadari kemampuan si gadis.
Janda
Liu kalah telak, dan ia tidak berani untuk bergantung padanya lebih lama. Jika
ada, keterkaitan lebih jauh hanya akan membuatnya terkena dampaknya.
Zhang
Zhuang tidak punya keberanian untuk tetap berada di depan toko setelah
menyadari ini dan bergegas pergi. Lebih baik memutuskan segala
hubungan!
Ia
cepat-cepat bergegas ke rumah. Dalam perjalanan pulangnya, ia mendengar
orang-orang dari desanya menyebutkan bahwa seseorang telah
mengirimkan gandum, uang, dan beberapa kebutuhan penting ke rumahnya.
Mendengar
itu, Zhang Zhuang mempercepat langkahnya. Itu bagus.
Saat
ia sampai di depan rumahnya, istrinya sedang berada tepat di luar. Ia langsung
mendekatinya dan menampar wajahnya sendiri. "Sayang, aku bersalah. Tidak
seharusnya aku dikuasai nafsu, dan tidak semestinya aku pergi dengan Janda Liu.
Tidak seharusnya aku memukulmu."
Née
Li tertegun sejenak. Mereka sudah menjadi suami istri selama bertahun-tahun,
dan ia jelas tahu motif Zhang Zhuang.
Ia
berbalik dan berlalu, masuk ke dalam rumah bahkan tanpa mengindahkan mantan
suaminya.
Putranya,
Xiao Bao, berjalan keluar dan berpegangan pada tangannya. "Ibu, bolehkah
kita pergi mencari Jie Jie?"
'Jie
Jie' yang
dimaksudkan oleh Xiao Bao adalah Su Xi-er. Orang itu sekarang ini sampai di
Penginapan Flowers Arrive.
0 comments:
Posting Komentar