Senin, 14 Juli 2025

CTF - Chapter 168

Consort of A Thousand Faces

Chapter 168 : Orang Milik Siapa


Su Xi-er tersenyum padanya, kilasan akal memancar dari matanya. "Tuan, buatlah keputusan Anda sendiri. Jangan menyerahkan masalah sulit begini pada hamba."

Pei Qian Hao mengangkat sebelah alisnya, jail tertulis di seluruh wajahnya. Ia mencondong mendekat ke telinganya sebelum ia berbicara dengan suara rendah. "Karena kau sudah bilang begitu, kau tidak boleh mengeluh, tak peduli bagaimanakah Pangeran ini mengatasi situasi ini."

Ini adalah masalahnya; mengapa ia menyuruhku untuk menahannya dengan patuh? Su Xi-er bingung.

Namun, ia mengerti dengan jelas apa maksud Pei Qian Hao setelah mendengarkan apa yang dikatakannya selanjutnya.

Pei Qian Hao mengikuti arusnya dan menarik Su Xi-er ke dalam pelukannya sebelum menatap Mei Jin Xiu dan berkata, "Ia adalah Dayang Selir Kamar Pangeran ini. Jika kau mengatakan ia berstatus rendahan, kau menyindir kalau Pangeran ini berstatus rendahan juga."

Memang harus dengan patuh menanggungnya!

Mei Jin Xiu tidak mampu bereaksi tepat waktu, ekspresinya segera membeku. Pangeran ini? Ia adalah seorang pangeran? Hanya ada satu pangeran di Nan Zhao dan itu adalah Prince Regent. Kalau begitu kasusnya, maka pria yang menyatakan diri sebagai pangeran ini bukanlah rakyat Nan Zhao! Siapa dia sebenarnya? Dan untuk si dayang rendahan ini sebagai Dayang Selir Kamarnya, itu berarti bahwa, mereka sudah melakukannya!

Memikirkan kemungkinan orang itu, membuat wajah Mei Jin Xiu menjadi setingkat lebih gelap. Ia mengalihkan seluruh fokusnya pada kata-kata 'Dayang Selir Kamar' dan mengangkat tangannya, menunjuk ke arah Su Xi-er. "Apakah kau benar-benar adalah Dayang Selir Kamarnya?"

Mei Jin Xiu merasa sangat tidak nyaman ketika kata-kata tersebut meninggalkan mulutnya, seakan ada orang lain mengambil sepotong daging yang tadinya adalah miliknya. Dikatakan demikian, ia tahu bahwa hal biasa bagi para pria kaya untuk memiliki dayang selir kamar, apalagi seorang pangeran. Hanya saja, aku tidak tahu darimanakah asal pangeran ini.

Su Xi-er memukul dada Pei Qian Hao dengan tangan kanannya, mundur beberapa langkah ke belakang sewaktu Pei Qian Hao melepaskan pelukannya.

Ia ingin melihat bagaimana gadis itu akan menjawab pertanyaan Mei Jin Xiu.

Namun, ia semestinya mengetahui, bahwa sekali lagi, Su Xi-er terpikirkan sebuah pernyataan yang mengejutkan, menyebabkan Pei Qian Hao menderita akibat tipu dayanya lagi.

"Aku bukanlah dayang selir kamar, tetapi tuanku memang punya banyak sekali dayang selir kamar. Ada atau tidak adanya dirimu, tidak akan membuat perbedaan sedikit pun." Raut wajah Su Xi-er tenang, dan pidatonya dengan jelas terucap.

Mendengarkan kata-katanya, Mei Jin Xiu merasa sangat sedih di hatinya hingga ia bisa saja mati saat itu juga. Ia sungguh memiliki banyak dayang selir kamar; bagaimana aku bisa membiarkan hal ini! Dada Mei Jin Xiu naik turun beberapa kali sebelum akhirnya ia menenangkan dirinya. Ada sekilas kesedihan di matanya, tetapi dengan cepat menghilang.

"Lupakan saja, hal-hal yang terjadi di masa lalu tidak penting lagi. Aku tidak boleh menentang ajaran leluhur Keluarga Mei-ku. Aku pasti akan memilikimu, dan kau juga harus menikahiku." Mei Jin Xiu mendeklarasikan seraya berjalan menuju ke arah Pei Qian Hao.

Si pengawal kekaisaran dari Kediaman Pangeran Hao memilih saat ini untuk berjalan masuk melalui pintu Penginapan Flowers Arrive. Melihat adegan di depannya, ia begitu kaget hingga matanya nyaris melompat keluar dari rongga mereka. Setelah dengan cepat mengendalikan dirinya sendiri, ia menghunuskan pedang dari pinggangnya. "Lancang! Berani sekali kau membuat keributan di depan Pangeran Hao dari Bei Min!"

Setiap kata-katanya jelas, tepat, dan kuat. Mei Jin Xiu terhenti di langkahnya, wajahnya diliputi ketakjuban. Aku kira, ia hanyalah seorang pangeran biasa dari kerajaan lain, tetapi siapa sangka ia sebenarnya adalah Pangeran Hao dari Bei Min! Tetapi, biar begitu, aku tidak boleh menentang ajaran leluhur. Tubuhku sudah dilihatnya, meskipun jika itu hanya bahuku saja.

Oleh sebab itu, Mei Jin Xiu mengabaikan pedang tersebut dan melanjutkan, "Karena kau adalah Pangeran Hao, maka lebih biasa lagi bagimu untuk memiliki begitu banyak dayang selir kamar. Aku tidak akan memedulikan tentang apa yang terjadi di masa lalu, tetapi sekarang, Keluarga Mei-ku ...."

Su Xi-er menyela Mei Jin Xiu, sembari tersenyum di wajahnya, tetapi ucapannya seperti jarum yang menusuk hati orang itu. "Aku tahu tentang ajaran leluhur Keluarga Mei-mu itu, dan aku tahu seberapa kuatnya Keluarga Mei itu. Kau sudah menghabiskan setengah harian, tetapi memangnya Pangeran Hao menganggapmu? Lebih baik kau segera pergi."

Ia mengatakan semua ini demi Mei Jin Xiu. Aku sudah melayani Pangeran Hao selama ini. Aku paham bahwa pria ini cukup berkuasa hingga jika ia menginginkan sesuatu, ia akan mendapatkannya. Di waktu yang sama, apabila ia tidak menginginkan sesuatu, tidak ada orang yang bisa memaksakan itu padanya.

Kata-kata ini sangat memuaskan Pei Qian Hao, tetapi ia tidak akan melepaskan Su Xi-er dengan semudah itu. Ia sengaja berkata, "Siapa bilang Pangeran ini tidak menganggapnya? Hanya saja, jika kau ingin Pangeran ini membawa dirimu, kau harus melewati Dayang Selir Kamar Pangeran ini terlebih dahulu."

Mata si pengawal pun hanya bisa membesar sampai pedang di tangannya agak bergetar. Dayang Selir Kamar Pangeran ini?! Su Xi-er! Pangeran Hao memang sudah menjamah Su Xi-er!

Tapi, kalau memang begitu, mengapa ia tidak memerintahkan seseorang untuk merebuskan sup kontrasepsi untuk Su Xi-er?

Setelah mendengarkan kata-katanya, Su Xi-er pun terdiam, dan tak lagi memiliki kesabaran untuk melanjutkan sandiwara ini. Berpura-pura seolah ia tidak mendengarkan apa pun, ia hanya mengangkat tumitnya dan menuju ke lantai dua.

Ia baru saja berjalan beberapa langkah ketika Pei Qian Hao menariknya lagi.

Su Xi-er menyatakan, "Utang cinta yang Pangeran Hao datangkan, tidak ada hubungannya dengan hamba."

"Utang cinta?" Pei Qian Hao bertanya sebagai balasannya, tetapi tidak ada dingin sedikit pun di wajahnya.

"Bukankah itu adalah sebuah utang cinta?"

Mei Jin Xiu tidak tahan menjadi kikuk di antara pasangan tersebut dan mengeraskan suaranya. "Dayang Pangeran Hao, haruskah kita bersaing dalam keterampilan bertarung, atau yang lainnya? Katakan saja."

Su Xi-er meliriknya. "Aku tidak akan bersaing denganmu. Kau sudah langsung lolos."

Mei Jin Xiu agak menautkan alis tebalnya yang mana dipenuhi aura maskulin. Karena aku sudah lolos, maka aku tidak perlu meributkan ini lebih lama lagi. Kemudian, ia mendongakkan kepalanya dan berbicara pada Pei Qian Hao. "Pangeran Hao, kapan kau akan kembali ke Bei Min? Aku akan membereskan urusanku dan setelahnya kembali bersamamu."

Si pengawal pun tidak tahan lagi dan mengecamnya keras. "Pangeran Hao tidak menginginkanmu. Kenapa kau begitu tebal muka? Terlebih lagi, Pangeran Hao hanya mempunyai satu dayang selir kamar, dan tidak membutuhkan yang kedua."

"Hanya satu? Bukannya dayang itu bilang kalau ada banyak dayang selir kamar barusan ini?" Mei Jin Xiu berteriak nyaring, suaranya tajam dan menusuk.

Pei Qian Hao menatap Su Xi-er sebelum ia berujar pelan-pelan. "Kapan Pangeran ini bilang ia punya banyak dayang selir kamar? Hanya ada satu sekarang."

Mei Jin Xiu dapat melihat seberapa sayangnya Pei Qian Hao pada si dayang di sebelahnya, tetapi tak peduli seberapa besar pria itu menyukainya, ia hanya itu saja: seorang dayang. Ia tertawa arogan. "Pangeran Hao, aku punya cara untuk membuatmu menerimaku. Sementara untuk dayang selir kamarmu, aku hanya akan menganggap itu sebagai masa lalu."

Nada bicaranya kemudian berubah drastis saat ia menatap Su Xi-er. "Menjauhlah darinya. Itu saja untuk hari ini. Aku akan membereskan urusanku di toko obat sebelum kembali kemari."

Mei Jin Xiu tidak bodoh, dan sadar kalau ia akan rugi jika mereka pergi sekarang. Mengapa tidak merumuskan sebuah rencana yang bagus? Bagaimanapun juga, ajaran leluhur Keluarga Mei tidak boleh dilanggar.

Sewaktu ia baru saja akan keluar dari penginapan tersebut, mendadak Su Xi-er memanggilnya. "Nona Mei, pulanglah dan pikirkan baik-baik. Ajaran itu hal yang mati, tetapi manusia itu hidup. Apakah layak menghancurkan seluruh kehidupanmu hanya demi ajaran leluhur? Terlebih lagi, sudah ada tujuh puluh dua wanita cantik di Istana kecantikan; apakah kau benar-benar tidak keberatan?"

Mei Jin Xiu terhenti di tempatnya dan berbalik. "Apa maksudmu dengan mengatakan ini?"

Su Xi-er menepis tangan Pei Qian Hao dan mendekati Mei Jin Xiu. "Istana Kecantikan di ibukota Bei Min mengumpulkan wanita-wanita cantik dari seluruh dunia. Sekarang ini, terdapat tujuh puluh dua totalnya. Semua wanita di dalamnya berdandan dengan detail."

Mei Jin Xiu memahami poin Su Xi-er tanpa penjelasan lebih jauh. Matanya jatuh pada Pei Qian Hao. Apakah pria ini benar-benar sebegitunya menyukai wanita cantik?

Haha, terlepas dari kebenarannya, siapa pun yang bermata, dapat melihat bagaimana ia memperlakukan dayang di hadapanku ini. Betapa ia memanjakannya .... Mei Jin Xiu masih belum menyerah.

Mengapa tubuhku harus dilihat oleh Pangeran Hao? Seberapa besar usaha yang harus kulakukan demi menikahinya!?

"Nona Mei, meski jika kau mengikuti kami, paling banter, kau hanya akan dikirimkan ke Istana Kecantikan. Tidak ada bedanya dengan Istana Dingin, dan itu bahkan belum mempertimbangkan apakah kau bisa masuk atau tidak. Melihat dirimu ...." Su Xi-er mendecakkan lidahnya dan mendekati Mei Jin Xiu sebelum ia membuka bibirnya dan melafalkan kata-katanya perlahan-lahan.

"Yahmasih lebih baik bagi seseorang agar memiliki sedikit rasa malu."

Wajah Mei Jin Xiu segera memucat.

(T/N : neng Xi-er kalo uda buka mulut pedes ye, macem ayam geprek. Good job neng.)

 

0 comments:

Posting Komentar