Selasa, 22 Juli 2025

CTF - Chapter 196

Consort of A Thousand Faces

Chapter 196 : Vulgar


Kaisar Xi Liu tetap tidak bergerak; benaknya disibukkan oleh wanita berbaju ungu. Benar-benar ada orang di dunia ini yang bisa menandingi Ning Ru Lan. Aku tidak akan memercayainya jika aku tidak melihatnya dengan mataku sendiri.

Amarah muncul dalam diri Yun Ruo Feng, tetapi ia tidak berani memperlihatkannya. Meskipun ia adalah Prince Regent Nan Zhao, semua orang yang ada di sini adalah tokoh yang berkuasa dan berpengaruh di kerajaan mereka masing-masing. Ia tidak boleh dengan santainya menyinggung mereka. "Semuanya, tenanglah. Pangeran ini akan mengirimkan seseorang untuk mencari Putri Pertama Kekaisaran. Seharusnya, ia akan segera berada di sini, dan minum tiga cangkir untuk meminta maaf pada semuanya saat ia tiba. Mohon maafkan pengawasan Nan Zhao kali ini."

Dengan jaminan Yun Ruo Feng, perlahan-lahan, semuanya mengecilkan suara mereka.

Lalu, Yun Ruo Feng memanggil Wei Mo Hai dengan ekspresi gelap di wajahnya. Ia memelankan suaranya dan memerintahkan. "Suruh Su Xi-er kemari dengan cadarnya."

Yun Ruo Feng tidak punya waktu untuk menjelaskan dan mendesaknya. "Cepat!"

Sayangnya bagi Yun Ruo Feng, Pei Qian Hao sudah mengawasinya sejak awal. Sementara ia tidak bisa mengetahui percakapan spesifiknya, ia paham bahwa Yun Ruo Feng berencana untuk menyuruh Su Xi-er muncul lagi.

Apa, kau berencana memanggil Su Xi-er lagi? Bantuan bisa diberikan satu kali, tetapi mustahil bagiku membiarkannya berjalan sesuai keinginanmu dua kali.

Sebelum Wei Mo Hai bisa pergi, Pei Qian Hao angkat bicara. "Pangeran ini dengar bahwa, Putri Pertama Kekaisaran terdahulu tidak pernah mengenakan cadar saat ia menari selama perjamuaan kerajaan, tetapi Putri Pertama Kekaisaran yang sekarang mengenakannya. Mungkinkah, ia berencana melakukan hal yang sama ketika ia muncul nantinya?"

Yun Ruo Feng merasa jantungnya tenggelam mendengarkan kata-kata Pei Qian Hao, tetapi ia hanya bisa memasang senyuman sebelum membalas, "Putri Pertama meminta untuk mengenakan cadar saat ia menari agar memberikan efek yang lebih baik selama pertunjukan. Tentu saja, ia tidak akan mengenakan cadar lagi saat ia keluar nanti."

Yun Ruo Feng berujar enteng, tetapi matanya menatap sampai serasa melubangi Pei Qian Hao, mengetahui orang itu melakukan ini dengan sengaja.

Pei Qian Hao bertatap mata dengannya, bahkan mengenakan senyum samar di wajahnya untuk meniru Yun Ruo Feng.

Kau berencana untuk membuat dayangku keluar lagi dan minum-minum bersama pria-pria ini? Jangan mimpi!

Dengan rencananya yang gagal, Yun Ruo Feng hanya bisa memerintahkan dengan pelan pada Wei Mo Hai sekali lagi. "Pergi lihat bagaimana keadaan Putri Pertama. Bawa ia kemari sesegera mungkin, dan hindari membuang-buang waktu lebih jauh."

Wei Mo Hai mengangguk mengiyakan.

"Jika sungguh tidak bisa, cukup katakan bahwa ia mendadak jatuh sakit dan tidak bisa datang. Pangeran ini akan punya caraku sendiri untuk mengatasinya."

"Mengerti!" Wei Mo Hai menerima perintahnya dan dengan cepat berlalu. Dalam hatinya, ia merasa bahwa Putri Pertama sungguh bisa menyiksa orang lain. Perjamuan kerajaan yang agung ini sudah dibuat menjadi sebuah lelucon karena pergelangan kakinya.

Ning Lian Chen memerhatikan tindakan Yun Ruo Feng dalam diam sebelum tiba-tiba saja berbicara setelah Wei Mo Hai pergi.

"Tidak mungkin Kakak Perempuan Kaisar ini sakit, kan?"

Yun Ruo Feng baru saja minum seteguk anggurnya, dan bahkan masih belum menurunkan cangkir anggurnya saat ia mendengar apa yang dikatakan Ning Lian Chen. Jantungnya tenggelam lebih jauh lagi, tetapi wajahnya tanpa ekspresi.

"Rahmat Yang Mulia tak terbatas dan tak pernah berakhir. Diberkahi dan dilindungi oleh rahmat Anda yang mulia, Putri Pertama Kekaisaran sangat sehat."

Kemudian, Yun Ruo Feng menunjuk ke arah rombongan opera di atas panggung. Tidak jelas apakah ia sedang berbicara pada Ning Lian Chen atau para utusan. "Rombongan opera ini dikenal sulit sekali diundang. Mereka tidak takut pada yang kaya dan berkuasa, dan hanya tampil untuk mencari pengertian dari para penonton mereka. Kalian harus menontonnya dan menghargai pertunjukan yang langka begini."

Tidak ada yang tahu dari kerajaan manakah asal rombongan opera ini, tetapi rumornya bilang kalau mereka disokong oleh seorang tokoh yang berpengaruh. Satu hal yang pasti, semua orang tahu bahwa mereka memang sulit untuk diundang. Setelah cukup beruntung untuk melihat pertunjukan semacam ini, mereka tidak boleh kehilangan kesempatan tersebut.

***

Sementara Yun Ruo Feng mencoba menangani masalah di atrium, Wei Mo Hai sudah sampai di Institut Tabib Kekaisaran. Di dalamnya, Tabib Kekaisaran Fang sudah melakukan akupuntur pada luka Ning An Lian.

"Bagaimana kaki Putri Pertama? Apa ia masih bisa berjalan? Kita tidak bisa menunda kehadirannya lebih lama lagi di perjamuan kerajaannya."

Namun, Tabib Kekaisaran Fang menggelengkan kepalanya. "Kita masih harus mengamatinya."

Menoleransi rasa sakitnya, tiba-tiba saja Ning An Lian berbicara. "Tidak, Putri ini harus pergi."

Aku sudah berada di Institut Tabib Kekaisaran terlalu lama. Sepertinya, semua orang sudah merasa kesal, dan kalau aku tetap di sini lebih lama, semua yang terjadi akan terungkap.

Melihat ketidaksabarannya, Tabib Kekaisaran Fang segera menghentikannya. "Bersabarlah, Putri Pertama. Biarkan pejabat rendah ini menyelesaikan pengobatannya lebih dulu."

Dengan seberapa sakit dirinya, Ning An Lian tidak berani menganggap entengnya. Ia tidak tahu apa yang sudah dilakukan oleh Su Xi-er hingga menyebabkan cedera pergelangan kakinya begitu parah.

Setelah lima belas menit berlalu, Tabib Kekaisaran Fang pelan-pelan melepaskan setiap jarum dari pergelangan kaki Ning An Lian. Ia mengarahkan asisten pengobatan untuk mempersiapkan sebuah kompresan herba agar dioleskan Ning An Lian di area itu, sekaligus memberikannya obat untuk meredakan rasa sakitnya.

"Sudah tidak sakit lagi." Akhirnya Ning An Lian merasa sakit di pergelangan kakinya sudah surut.

Tabib Kekaisaran Fang yang berada di sebelahnya pun membujuknya. "Mungkin sudah lebih baik, tetapi Yang Mulia tetap harus berhati-hati dengan gerakan Anda untuk menghindari memperparah cederanya."

"Putri ini mengerti." Kemudian, Ning An Lian berdiri dan menuju ke perjamuan kekaisaran bersama Wei Mo Hai.

***

Setelah ia sampai di atrium, perhatian semua orang tertuju pada pengumuman kehadirannya.

Setelah menunggu untuk waktu yang lama, banyak orang dengan tidak sabar mengangkat kepala mereka dan menjulurkan leher mereka untuk melihat siapakah yang baru saja berjalan masuk.

Chu Ling Long penasaran dan mendongakkan kepalanya untuk melihat. Kemudian, ia berbicara dengan gaya yang mencemooh. "Setelah menunggu sangat lama, senangnya karena Putri Pertama akhirnya menganugerahi kami dengan kehadirannya. Sulit untuk menjaga antisipasiku tetap terkendali!"

Sisa dari kerumunannya serempak. "Memang, menunggu cukup lama!"

Ning An Lian mengenakan gaun pesta ungu yang menarik perhatian. Batu permata ungu pada hiasan rambutnya berayun selagi ia berjalan, sementara gaun panjangnya menyebar di belakangnya, menyilaukan semua orang.

Riasannya tepat, memancarkan aura memikat dari alisnya.

Para pria yang hadir sudah pernah melihat wanita cantik, tetapi masih tercengang oleh penampilan Ning An Lian. Ia benar-benar terlihat cantik pada pandangan pertama.

Tentu saja, itu semua berkat riasan dan gaunnya yang membuatnya bisa memancing respon yang luar biasa. Demi menetapkan kalau ia lebih baik daripada si jalang Ning Ru Lan itu, ia sudah membuat gaun ini berbulan-bulan sebelum perjamuannya. Semua hiasan rambutnya dibuat dengan gaya yang mirip, dengan Ning An Lian yang mengerahkan semuanya demi membuat orang lain mengingat bahwa ialah yang paling cantik.

Ia memasuki aulanya dengan sikap yang tenang, langkahnya terukur sementara ia mengenakan senyuman ramah di wajahnya.

Pei Qian Hao melihatnya sekilas. Ia bahkan tidak bisa dibandingkan dengan Su Xi-er. Meskipun gaun ungu yang dikenakan Su Xi-er tidak semewah milik Ning An Lian, perbedaan dari pembawaannya tidak bisa ditutupi. Gaun yang dikenakan Ning An Lian tidak lebih dari kasar dan vulgar. Ia merasa jijik bahkan untuk melihatnya sekali lagi.

Di bawah panduan dayang istana, pertama-tama, ia berjalan ke mejanya sebelum ia menghadap pada para utusan dan membungkuk. "Putri ini meminta maaf karena terlambat hari ini. Pertama, aku akan menghukum diriku sendiri sebagai permintaan maaf dengan minum tiga cangkir."

Tepat setelahnya, seorang dayang sudah maju ke depan untuk menuangkan anggurnya.

Tiba-tiba saja, Chu Ling Long terkekeh mendengar pernyataannya. "Putri Pertama sungguh sadar diri. Pangeran Yun juga menyebut kalau Putri harus menghukum dirinya dengan tiga cangkir anggur karena terlambat."

"Tentu saja." Ning An Lian mengangkat cangkir anggur yang diisi sampai meluap sebelum bicara lagi. "Putri ini bersulang pada semua orang dengan tiga cangkir ini; biarkan mereka mewakili permintaan maaf karena terlambat."

Setelah meneguk tiga cangkir anggur berturut-turut, Ning An Lian bisa merasakan sensasi membakar di tenggorokannya. Benar-benar sulit untuk meminum tiga cangkir alkohol sekuat itu dengan perut kosong. Kalau bukan karena fakta bahwa orang Nan Zhao terbiasa minum alkohol, ia pasti sudah merasa mual. 

 

0 comments:

Posting Komentar