Selasa, 15 Juli 2025

CTF - Chapter 171

Consort of A Thousand Faces

Chapter 171 : Harapan yang Pupus


Yun Ruo Feng tersenyum sendiri akan pemikiran ini. Mana mungkin baginya menjadi seperti Née Li? Seseorang seangkuh Ning Rung Lan sudah pasti akan dipenuhi kebencian terhadapku. Ia pasti akan menggunakan segala kemampuannya untuk memastikan kalau kehidupanku menjadi neraka hidup.

Selain itu, ia sudah mati. Aku tidak percaya takhayul, dan yang sudah mati harus tetap mati. Mana mungkin baginya untuk hidup lagi?

Su Xi-er segera melihatnya, tetapi sengaja mengabaikannya sewaktu ia menolehkan kepalanya ke arah dapur belakang untuk mempersiapkan seteko teh untuk Pei Qian Hao.

Namun, sebelum ia bisa melaju jauh, suara Yun Ruo Feng terdengar dari belakangnya. "Memutar tumitmu di saat kau melihat Pangeran ini; apanya tentang Pangeran ini yang membuatmu takut?"

Yun Ruo Feng sudah berdiri di belakang Su Xi-er, memandangi punggungnya.

Su Xi-er berbalik dan menyapa dengan hormat. "Pelayan ini memberi salam pada Pangeran Yun."

Yun Ruo Feng mengulurkan tangan, mencoba membantu Su Xi-er bangun, tetapi orang itu sudah bangun sendiri, meninggalkan tangannya tergantung canggung di tengah udara.

"Kau bukanlah dayang Pangeran ini, jadi tidak perlu begitu mengendalikan diri. Pangeran ini pernah menyebutkan ini sebelumnya." Yun Ruo Feng berseru, tatapan lembutnya jatuh pada Su Xi-er seolah ia ingin melihat jauh ke dalam pikiran batinnya.

"Pelayan ini adalah dayang Pangeran Hao, dan aku harus pergi menyeduhkan teh untuk Pangeran Hao." Su Xi-er merespon dengan cara yang lihai.

"Ilmu bela dirimu cukup bagus, mengalahkan Kepala Petugas Polisi Liu dan Janda Liu hingga jadi begitu pagi-pagi sekali. Pangeran ini tidak pernah menyangka kau akan membuat dirimu terlibat dengan—"

Sebelum ia dapat menyelesaikan kalimatnya, ia disela oleh Su Xi-er. "Haruskah aku tidak melibatkan diriku dengan masalah itu? Seorang pria yang sudah beristri, berselingkuh dengan seorang janda dan membuang istri serta putranya karena ia mendambakan uang. Seseorang seperti itu seharusnya dipukuli sampai mati. Ia berlari kembali segera setelah ia melihat bahwa Keluarga Liu sudah jatuh. Ia tidak pantas disebut seorang manusia."

Ekspresi Yun Ruo Feng tetap tidak berubah selagi ia mendengarkan kata-kata Su Xi-er, tetapi jantungnya berdebar naik turun. Membuang istri dan putranya; seharusnya dipukuli sampai mati ....

"Pangeran Yun, tidakkah menurutmu pria itu harus mati?" Su Xi-er memandanginya untuk waktu yang lama, tetapi tidak mampu mendeteksi adanya fluktuasi dalam tatapannya. Mau tak mau, aku harus mengakui bahwa kemampuan bersandiwaranya jadi semakin baik, atau barangkali, ia sama sekali tidak teringat akan apa pun.

"Biarpun begitulah kasusnya, Née Li masih menyelamatkan pria tak berperasaan itu di saat-saat kritis. Kadang kala, kau harus melihat dari kedua sisi mata koin. Kau belum mengalaminya, dan tidak akan mengerti."

Su Xi-er mencibir pada diri sendiri. Aku belum pernah mengalaminya, dan tidak akan mengerti? Konyol sekali. Pemahamanku bahkan jauh lebih mendalam daripada Née Li!

"Pangeran Yun, Anda berbicara seakan-akan Anda pernah mengalami masalah ini. Tetapi ini mana mungkin. Anda bukanlah seorang wanita; mana mungkin Anda dikhianati oleh seorang pria?"

Komentar santainya seperti batu besar yang menekan jantung Yun Ruo Feng, tetapi meskipun perasaan menyesakkan itu ada dalam dadanya, senyumannya tetap terpatri di wajahnya.

Merasa kalau Su Xi-er berbicara terlampau banyak dengan Pangeran Yun, si pengawal yang berdiri di samping pun mengingatkannya, "Su Xi-er, teh Pangeran Hao ...."

Su Xi-er mengangguk, "Aku akan pergi sekarang." Kemudian, ia pun berbalik dan menuju ke dapur tanpa sekali pun melihat lagi ke arah Yun Ruo Feng, segera menghilang dari pandangan.

Namun, mata Yun Ruo Feng mengekori Su Xi-er. Bahkan ketika sosoknya sudah sepenuhnya menghilang, ia masih melihat ke arah dimana ia pergi.

Si pengawal kekaisaran dari Kediaman Pangeran Hao merasa itu aneh. Tidak mungkin, kan, kalau Pangeran Yun ini benar-benar jatuh hati pada Su Xi-er?

Yun Ruo Feng menarik pandangannya dan melihat ke arah si pengawal. "Apakah Su Xi-er juga begitu berani di Kediaman Pangeran Hao? Dan seseorang dengan kepribadian seperti Pangeran Hao menoleransinya?"

Si pengawal membungkuk dan memberikan hormatnya. "Sebagai bawahan, kami tidak berani menggosipkan tentang urusan Pangeran Hao." Aku hanyalah seorang pengawal kekaisaran, dan Pangeran Hao membenci orang-orang yang banyak mulut. Belum lagi, bahkan kami pun tidak jelas tentang masalah ini.

Menganggukkan kepalanya, Yun Ruo Feng tidak mempersulit si pengawal dan berbalik, menuju ke lantai dua. Sewaktu ia mulai melewati kamar Pei Qian Hao, pintunya terbuka, memperlihatkan pria itu sendiri, yang menampilkan senyuman dingin dan mata yang menyipit.

"Pangeran Yun, kau menghindari Pangeran ini. Apa tujuanmu dengan mengejar dayang Pangeran ini tanpa henti?"

Yun Ruo Feng tersenyum. "Pangeran Hao, kau ikut campur dalam urusan Nan Zhao, dan Pangeran ini telah mengganggu dayangmu, jadi mari anggap kita impas." Ia sudah secara langsung mengakui bahwa dirinya memang mengejar dayang Pangeran Hao tanpa henti, dan ini menyebabkan ketidaksenangan ekstrim pada Pei Qian Hao.

Mana bisa aku membiarkan orang lain mendambakan dayangku? Terutama ketika itu adalah seseorang seperti Yun Ruo Feng yang tersenyum lembut sepanjang hari. Wanita normal paling menyukai pria semacam ini.

"Pangeran Yun memang jujur, tetapi Pangeran ini harus membuat segala sesuatunya jelas lebih dahulu. Menjauhlah dari dayang Pangeran ini di masa mendatang, kalau tidak ...."

"Kalau tidak, apa? Bei Min akan memulai perang dengan Nan Zhao demi seorang dayang biasa?"

Pei Qian Hao menyeringai. "Bukan perang, tetapi bukannya Pangeran Yun sudah mengerti apa maksud Pangeran ini? Orang-orang berposisi tinggi, entah bagaimana, memiliki kepribadian yang mirip. Itu jelas, tak peduli seberapa baik kau mencoba menyembunyikannya."

Yun Ruo Feng menyipitkan matanya. Di dunia ini, hanya yang berkuasa yang memahami orang yang berkuasa.

"Pangeran Hao, itu pernyataan yang terlampau kuat. Kau sudah memberikan Pangeran ini banyak kehormatan dengan datang ke Nan Zhao kali ini. Beristirahatlah dengan baik; Pangeran ini akan meninggalkan Provinsi Bulan hari ini."

Ia dengan jelas mengimplikasikan bahwa ia tidak akan mendekati Su Xi-er lagi.

Pei Qian Hao memerhatikan punggung Yun Ruo Feng selagi ia pergi, semburat kedengkian muncul di matanya. Tidak ada seorang pun yang bisa menandingiku di dunia ini. Selama aku menginginkan sesuatu, tidak ada seorang pun yang bisa merebutnya dariku, tidak peduli siapa mereka. Hal terakhir yang kurang dariku adalah trik.

Roman wajah lembut Yun Ruo Feng segera menghilang di saat ia kembali ke kamarnya. Duduk di atas bangku, ia mengetukkan jarinya ringan di atas meja selagi alisnya mengernyit.

Kata-kata Su Xi-er terngiang-ngiang dalam benaknya. Ia harus mati. Ia tidak pantas disebut dengan seorang manusia.

Apabila Ning Ru Lan masih hidup, akankah ia mengucapkan kata-kata ini juga padaku? "Yun Ruo Feng, kau harus mati! Kau adalah binatang, dan tidak pantas menjadi manusia ...."

Wanita bodoh seperti Née Li ada dalam jumlah besar di dunia ini, tetapi Ning Ru Lan tidak akan pernah menjadi salah satu dari mereka.

Pertemuanku dengan Ning Ru Lan akhirnya adalah suatu kesalahan. Ekspresi kesakitan tampak menyelinap di matanya, tetapi lenyap segera setelah itu muncul.

Biarpun jika aku dapat memutar kembali waktu dan membuat pilihanku lagi, aku tetap akan membunuh Ning Ru Lan tanpa ragu.

Tok Tok—Suara seseorang mengetuk pintu diikuti dengan suara pengawal dari Kediaman Pangeran Yun.

"Pangeran Yun, terjadi sesuatu di istana."

Yun Ruo Feng bergerak maju ke pintu kamar dan membukanya. "Segera siapkan kereta kuda dan kembali ke ibu kota."

Tadinya, ia berencana untuk menginap selama beberapa hari lagi, tetapi kejadian baru-baru ini menyebabkannya mengubah pikirannya. Kebetulan saja bahwa 'insiden' ini merupakan alasan yang memudahkannya untuk kembali.

"Pangeran Yun, masalahnya menyangkut Putri Pertama Kekaisaran dan Yang Mulia Kaisar. Ini darurat," si pengawal pun menguraikannya.

Dengan ekspresi tenang, Yun Ruo Feng menggesturkan tangannya dan membalas, "Baik. Pangeran ini akan mengurusnya. Segera berangkat ke ibu kota."

Si pengawal pun membungkuk dan menerima perintah sebelum ia dengan cepat menuju ke arah kandang kuda penginapan tersebut.

Yun Ruo Feng dengan cepat keluar dari kamarnya dan menuruni tangga. Tepat saat ia mulai turun, ia bertemu tatap muka dengan Su Xi-er. Ia sedang memegangi satu nampan berisi teko teh dan cangkirnya.

Meskipun Su Xi-er melihatnya, ia tidak mengucapkan sepatah kata pun sebelum langsung menuju ke kamar Pei Qian Hao. Ia memperlakukan Yun Ruo Feng seolah pria itu bahkan tidak ada.

Berdiri di depan kamar Pei Qian Hao, Su Xi-er hanya bisa memanggilnya karena tangannya penuh. "Pangeran Hao, tehnya ada di sini. Boleh aku masuk sekarang?" 

 

0 comments:

Posting Komentar