Consort of A Thousand Faces
Chapter 182 : Perang Kata-Kata
"Putri
Pertama, pelayan ini baru saja melihat dayang pribadi Pangeran Hao di
jalan." Piao Xu memberitahukan Ning An Lian segera setelah ia melihat
orang itu.
Su
Xi-er berjalan-jalan sendirian di jalanan? Langit sedang memberikan kesempatan
bagiku untuk membalas dendam! Kali ini, aku akan memberikan pelajaran untuk
dayang ini!
Walaupun
aku kalah terakhir kali, kali ini akan berbeda. Aku akan memperoleh kembali apa
yang telah hilang dariku.
Aku
akan membuat Su Xi-er tahu bahwa seorang dayang seperti dirinya harus melupakan
tentang memanjat lebih tinggi. Bersaing dengan seorang putri kekaisaran seperti
diriku hanyalah sebuah mimpi!
"Piao
Xu, karena Nona Xi-er sudah ada di jalan, undang dia kemari dan minum teh
bersama Putri ini." Wajah Ning An Lian diliputi dengan senyum senang dan
jahatnya.
Piao
Xu mengerti maksud dari perkataannya dan menjawab, "Baik, Putri Pertama.
Pelayan ini akan pergi dan mengundang Nona Xi-er untuk datang dan minum teh
sekarang."
Kemudian,
Piao Xu pun berjalan keluar dari restoran tergesa-gesa, suasana hatinya menjadi
baik secara tak terjelaskan dengan memikirkan akan memberikan pelajaran pada Su
Xi-er.
Ini
semua karena Su Xi-er sampai-sampai Putri Pertama jadi mabuk di Kediaman
Pangeran Yun dan melupakan dirinya.
Piao
Xu langsung menuju ke arah Su Xi-er saat ia tiba di luar, berujar pelan,
"Nona Xi-er, Putri Pertama Kekaisaran telah memanggilmu; ikutlah
bersamaku."
Wajah
tersenyumnya membuatnya tampak tulus, seolah ia benar-benar mengundang Su Xi-er
minum teh.
Su
Xi-er mengangguk dan segera menyetujuinya. Karena Ning An Lian mau
memprovokasiku secara langsung, aku akan mengikutinya dan menganggapnya sebagai
suatu kesempatan.
Ia
mengikuti Piao Xu dan memasuki sebuah ruang pribadi di lantai dua restorannya.
Di
sana, ia menemukan Ning An Lian menyeruput tehnya dengan tenang. Apabila
seseorang melihat Ning An Lian sekarang dan tidak mengenalnya, mereka akan
benar-benar mengira bahwa ia polos dan
orang yang penyendiri.
"Nona
Xi-er, kau benar-benar memberi banyak kehormatan pada Putri ini. Piao Xu
memberitahukan Putri ini bahwa kau sedang berjalan-jalan sendirian, jadi aku
pikir, ini ide yang bagus untuk mengundangmu duduk dan berbincang
denganku."
Ketika
Ning An Lian melihat Su Xi-er masuk, ia langsung berdiri dan tersenyum. Tidak
perlu dikatakan lagi seberapa dibuat-buatnya senyuman itu kelihatannya.
Sikap
bersahabat Ning An Lian ... bahkan sebagai Ning Ru Lan, aku belum pernah
melihatnya.
"Bagaimana
bisa pelayan ini berani tidak datang ketika diundang oleh Putri Pertama?"
Biarpun
berkata demikian, Su Xi-er masih belum menyampaikan hormatnya bahkan sampai
sekarang. Ia bahkan memutuskan untuk duduk sendiri. Ia benar-benar berpikir
kalau dirinya adalah seorang majikan!
Walaupun
Ning An Lian marah, ia tidak mengatakan apa-apa. "Nona Xi-er, kau pasti
sedang bercanda. Bukan hanya kau secantik sekuntum bunga, kau juga melayani
Pangeran Hao. Bahkan ketujuh puluh dua wanita cantik
dari Istana Kecantikan tidak bisa dibandingkan denganmu. Siapa yang berani memberikanmu
tampang tidak setuju!"
Kata-katanya
menghina bahwa Su Xi-er hanyalah seorang dayang, dan memperingatkannya agar
tidak melupakan statusnya.
Su
Xi-er mengangguk dan tersenyum. "Bagaimana bisa wajah pelayan ini
dibandingkan dengan si Putri Pertama Kekaisaran yang cantik?"
Jelas
sekali kalau jilatan itu bekerja dengan sangat baik pada Ning An Lian.
Ning
An Lian tertawa. "Auramu sangat mirip dengan saudari Putri ini, Putri
Pertama Kekaisaran yang terdahulu. Sayang sekali karena ia mati muda."
Menyebutkan
tentang kematian Ning Ru Lan di titik ini pada percakapan ini ... sudah jelas
apa maksud Ning An Lian. Secara tak langsung, ia mengimplikasikan bahwa Su
Xi-er akan mati muda sama seperti Ning Ru Lan, memperingatkannya agar tidak
berpuas diri.
Su
Xi-er mengikutinya dan berkata, "Putri Pertama, sepertinya Anda memiliki
hubungan yang baik dengan kakak perempuan Anda. Sepertinya Anda menyesali
kematiannya yang cepat."
"Benar,
ia adalah kakak perempuan Putri ini. Tentu saja, Putri ini punya hubungan yang
baik dengannya." Ekspresi Ning An Lian tidak berubah sama sekali, dengan
tak tahu malunya memasang topeng kesedihan.
Su
Xi-er ingin tertawa saat ia mendengar itu. Hubungannya benar-benar
hebat, saking hebatnya hingga ia membunuhku. Kini, ia bahkan mencari diriku yang sekarang agar mati muda.
"Oh?
Putri Pertama, apakah ucapan Anda benar? Di Istana Kekaisaran Bei Min, pelayan
ini mendengar bahwa Anda telah membunuh kakak perempuannya. Jika hubungan
kalian baik, maka kenapa Anda membunuhnya?" Mata Su Xi-er menatap Ning An
Lian, seolah ia sedang berusaha untuk melihat menembus dirinya.
Sejejak
kepanikan melintas di mata Ning An Lian. Sudah lama sekali semenjak
seseorang menyebutkan soal ini. Lengah, Ning An Lian segera terhenyak.
"Mana
mungkin? Putri ini selalu punya hubungan yang luar biasa dengan kakak
perempuanku semenjak kami anak-anak. Kematiannya adalah sebuah
kecelakaan."
Dengan
satu-satunya informasi yang berasal dari rumor, hanya beberapa orang yang
mengetahui kebenarannya. Namun, Ning An Lian tidak akan pernah menduga bahwa
roh Ning Ru Lan sekarang ini bersemayam dalam tubuh Su Xi-er.
Ning
An Lian tertawa. "Maksudmu, kau memercayai rumor sembarangan yang
dilemparkan kesana-kemari? Kau tidak memercayai ucapan Putri ini?"
"Ada
pepatah mengatakan bahwa tidak akan ada ombak tanpa anginnya." Su Xi-er
mengangkat alisnya, dan aura dingin sepertinya menyapu Ning An Lian.
Ini
membuat Ning An Lian gugup secara tak terjelaskan. Ia tidak bisa menebak
asal-usulnya, hanya mengetahui bahwa jantungnya mendadak berada di
tenggorokannya.
"Lancang!
Beraninya seorang dayang mengatakan itu pada seorang Putri! Putri ini sudah
memberikanmu satu inci, dan sekarang kau mau mengambil satu mil?"
"Piao
Xu, tangkap Su Xi-er untuk Putri ini!" Ning An Lian mengamuk. Su
Xi-er ini tidak tahu apa yang baik baginya!
Diam-diam
Piao Xu merasa senang menerima perintah Ning An Lian. Sekarang aku bisa
membalaskan dendamku. Sombong sekali dayang kecil ini!
Namun,
Piao Xu, sudah ditakdirkan gagal sejak awal. Mengelak ke samping, Su Xi-er
menggunakan satu tangan untuk mengamankan lengan Piao Xu, menggunakan tangan
lainnya untuk dengan ganas memukul wajahnya dengan punggung tangannya!
Piao
Xu jatuh ke tanah seperti sebuah layang-layang yang putus
benangnya. "Ah!" Piao Xu menjerit kesakitan.
Melihat
bahwa mengirimkan Piao Xu tidak berguna, Ning An Lian begitu tertelan oleh
amarahnya hingga ia bangun, mencoba tangannya sendiri bahkan tanpa memikirkan
tentang statusnya.
"Putri
Pertama, apa yang sedang Anda perbuat?" Su Xi-er bertanya sembari
tersenyum saat ia melihat Ning An Lian tampak begitu ganasnya.
Ning
An Lian menggertakkan giginya. "Apa yang sedang kuperbuat? Kau akan segera
mengetahuinya!"
Ah~
Tiba-tiba
saja ada jeritan penuh derita datang ... dari Ning An Lian.
Ning
An Lian menghampiri dengan niatan bengis, tetapi dibuat tersandung oleh Su
Xi-er dan jatuh tepat dengan bokongnya. Rasa sakit parah itu membuatnya
menjerit tak terkendali.
Su
Xi-er tahu bahwa Ning An Lian harus menari di perjamuan kerajaan malam ini dan
sengaja mengincar pergelangan kakinya.
Ning
An Lian terus melolong kesakitan. Wajahnya pucat, dan butiran-butiran besar
keringat mengalir turun dari keningnya.
Saat
Piao Xu melihat kondisi menyedihkan Ning An Lian, ia tertegun. Tepat ketika ia
sedang berpikir apa yang harus dilakukan, beberapa
pengawal mendobrak masuk dari pintu dan menyelamatkan Ning An Lian.
Para
pengawal kekaisaran melirik Su Xi-er. Mereka tahu bahwa ia adalah dayang
Pangeran Hao, dan bahwa Pangeran Hao menyayanginya. Apabila kami
menangkapnya dan memulai perang, itu hanya akan memperburuk keadaan Nan Zhao.
Alhasil,
para pengawal mengabaikan Su Xi-er dan sebaliknya, bersiap-siap untuk membawa
Ning An Lian segera kembali ke istana peristirahatannya untuk pengobatan medis.
Piao Xu menutupi wajah membengkaknya dan tidak mengatakan apa-apa.
Saat
Ning An Lian melihat bahwa para pengawal mengesampingkan
Su Xi-er, ia menjadi marah. Ia mengabaikan rasa sakit di pergelangan kakinya
dan memaki, "Sekumpulan orang idiot. Kalian tidak
menangkapnya bahkan setelah ia melukai Putri ini! Apakah ini bagaimana cara
Komandan Wei mengajari kalian semua?"
Ketua
dari Pasukan Pengawal Kekaisaran membalas, "Putri Pertama, Komandan Wei
sedang tidak ada di sini saat ini. Silakan kembali ke istana peristirahatan
Anda agar tabib kekaisaran dapat segera mengobati Anda. Anda masih harus menari
malam ini."
0 comments:
Posting Komentar