Selasa, 22 Juli 2025

CTF - Chapter 182

Consort of A Thousand Faces

Chapter 182 : Perang Kata-Kata


"Putri Pertama, pelayan ini baru saja melihat dayang pribadi Pangeran Hao di jalan." Piao Xu memberitahukan Ning An Lian segera setelah ia melihat orang itu.

Su Xi-er berjalan-jalan sendirian di jalanan? Langit sedang memberikan kesempatan bagiku untuk membalas dendam! Kali ini, aku akan memberikan pelajaran untuk dayang ini!

Walaupun aku kalah terakhir kali, kali ini akan berbeda. Aku akan memperoleh kembali apa yang telah hilang dariku.

Aku akan membuat Su Xi-er tahu bahwa seorang dayang seperti dirinya harus melupakan tentang memanjat lebih tinggi. Bersaing dengan seorang putri kekaisaran seperti diriku hanyalah sebuah mimpi!

"Piao Xu, karena Nona Xi-er sudah ada di jalan, undang dia kemari dan minum teh bersama Putri ini." Wajah Ning An Lian diliputi dengan senyum senang dan jahatnya.

Piao Xu mengerti maksud dari perkataannya dan menjawab, "Baik, Putri Pertama. Pelayan ini akan pergi dan mengundang Nona Xi-er untuk datang dan minum teh sekarang."

Kemudian, Piao Xu pun berjalan keluar dari restoran tergesa-gesa, suasana hatinya menjadi baik secara tak terjelaskan dengan memikirkan akan memberikan pelajaran pada Su Xi-er.

Ini semua karena Su Xi-er sampai-sampai Putri Pertama jadi mabuk di Kediaman Pangeran Yun dan melupakan dirinya.

Piao Xu langsung menuju ke arah Su Xi-er saat ia tiba di luar, berujar pelan, "Nona Xi-er, Putri Pertama Kekaisaran telah memanggilmu; ikutlah bersamaku."

Wajah tersenyumnya membuatnya tampak tulus, seolah ia benar-benar mengundang Su Xi-er minum teh.

Su Xi-er mengangguk dan segera menyetujuinya. Karena Ning An Lian mau memprovokasiku secara langsung, aku akan mengikutinya dan menganggapnya sebagai suatu kesempatan.

Ia mengikuti Piao Xu dan memasuki sebuah ruang pribadi di lantai dua restorannya.

Di sana, ia menemukan Ning An Lian menyeruput tehnya dengan tenang. Apabila seseorang melihat Ning An Lian sekarang dan tidak mengenalnya, mereka akan benar-benar mengira bahwa ia polos dan orang yang penyendiri.

"Nona Xi-er, kau benar-benar memberi banyak kehormatan pada Putri ini. Piao Xu memberitahukan Putri ini bahwa kau sedang berjalan-jalan sendirian, jadi aku pikir, ini ide yang bagus untuk mengundangmu duduk dan berbincang denganku."

Ketika Ning An Lian melihat Su Xi-er masuk, ia langsung berdiri dan tersenyum. Tidak perlu dikatakan lagi seberapa dibuat-buatnya senyuman itu kelihatannya.

Sikap bersahabat Ning An Lian ... bahkan sebagai Ning Ru Lan, aku belum pernah melihatnya.

"Bagaimana bisa pelayan ini berani tidak datang ketika diundang oleh Putri Pertama?"

Biarpun berkata demikian, Su Xi-er masih belum menyampaikan hormatnya bahkan sampai sekarang. Ia bahkan memutuskan untuk duduk sendiri. Ia benar-benar berpikir kalau dirinya adalah seorang majikan!

Walaupun Ning An Lian marah, ia tidak mengatakan apa-apa. "Nona Xi-er, kau pasti sedang bercanda. Bukan hanya kau secantik sekuntum bunga, kau juga melayani Pangeran Hao. Bahkan ketujuh puluh dua wanita cantik dari Istana Kecantikan tidak bisa dibandingkan denganmu. Siapa yang berani memberikanmu tampang tidak setuju!"

Kata-katanya menghina bahwa Su Xi-er hanyalah seorang dayang, dan memperingatkannya agar tidak melupakan statusnya.

Su Xi-er mengangguk dan tersenyum. "Bagaimana bisa wajah pelayan ini dibandingkan dengan si Putri Pertama Kekaisaran yang cantik?"

Jelas sekali kalau jilatan itu bekerja dengan sangat baik pada Ning An Lian.

Ning An Lian tertawa. "Auramu sangat mirip dengan saudari Putri ini, Putri Pertama Kekaisaran yang terdahulu. Sayang sekali karena ia mati muda."

Menyebutkan tentang kematian Ning Ru Lan di titik ini pada percakapan ini ... sudah jelas apa maksud Ning An Lian. Secara tak langsung, ia mengimplikasikan bahwa Su Xi-er akan mati muda sama seperti Ning Ru Lan, memperingatkannya agar tidak berpuas diri.

Su Xi-er mengikutinya dan berkata, "Putri Pertama, sepertinya Anda memiliki hubungan yang baik dengan kakak perempuan Anda. Sepertinya Anda menyesali kematiannya yang cepat."

"Benar, ia adalah kakak perempuan Putri ini. Tentu saja, Putri ini punya hubungan yang baik dengannya." Ekspresi Ning An Lian tidak berubah sama sekali, dengan tak tahu malunya memasang topeng kesedihan.

Su Xi-er ingin tertawa saat ia mendengar itu. Hubungannya benar-benar hebat, saking hebatnya hingga ia membunuhku. Kini, ia bahkan mencari diriku yang sekarang agar mati muda.

"Oh? Putri Pertama, apakah ucapan Anda benar? Di Istana Kekaisaran Bei Min, pelayan ini mendengar bahwa Anda telah membunuh kakak perempuannya. Jika hubungan kalian baik, maka kenapa Anda membunuhnya?" Mata Su Xi-er menatap Ning An Lian, seolah ia sedang berusaha untuk melihat menembus dirinya.

Sejejak kepanikan melintas di mata Ning An Lian. Sudah lama sekali semenjak seseorang menyebutkan soal ini. Lengah, Ning An Lian segera terhenyak.

"Mana mungkin? Putri ini selalu punya hubungan yang luar biasa dengan kakak perempuanku semenjak kami anak-anak. Kematiannya adalah sebuah kecelakaan."

Dengan satu-satunya informasi yang berasal dari rumor, hanya beberapa orang yang mengetahui kebenarannya. Namun, Ning An Lian tidak akan pernah menduga bahwa roh Ning Ru Lan sekarang ini bersemayam dalam tubuh Su Xi-er.

Ning An Lian tertawa. "Maksudmu, kau memercayai rumor sembarangan yang dilemparkan kesana-kemari? Kau tidak memercayai ucapan Putri ini?"

"Ada pepatah mengatakan bahwa tidak akan ada ombak tanpa anginnya." Su Xi-er mengangkat alisnya, dan aura dingin sepertinya menyapu Ning An Lian.

Ini membuat Ning An Lian gugup secara tak terjelaskan. Ia tidak bisa menebak asal-usulnya, hanya mengetahui bahwa jantungnya mendadak berada di tenggorokannya.

"Lancang! Beraninya seorang dayang mengatakan itu pada seorang Putri! Putri ini sudah memberikanmu satu inci, dan sekarang kau mau mengambil satu mil?"

"Piao Xu, tangkap Su Xi-er untuk Putri ini!" Ning An Lian mengamuk. Su Xi-er ini tidak tahu apa yang baik baginya!

Diam-diam Piao Xu merasa senang menerima perintah Ning An Lian. Sekarang aku bisa membalaskan dendamku. Sombong sekali dayang kecil ini!

Namun, Piao Xu, sudah ditakdirkan gagal sejak awal. Mengelak ke samping, Su Xi-er menggunakan satu tangan untuk mengamankan lengan Piao Xu, menggunakan tangan lainnya untuk dengan ganas memukul wajahnya dengan punggung tangannya!

Piao Xu jatuh ke tanah seperti sebuah layang-layang yang putus benangnya. "Ah!" Piao Xu menjerit kesakitan.

Melihat bahwa mengirimkan Piao Xu tidak berguna, Ning An Lian begitu tertelan oleh amarahnya hingga ia bangun, mencoba tangannya sendiri bahkan tanpa memikirkan tentang statusnya.

"Putri Pertama, apa yang sedang Anda perbuat?" Su Xi-er bertanya sembari tersenyum saat ia melihat Ning An Lian tampak begitu ganasnya.

Ning An Lian menggertakkan giginya. "Apa yang sedang kuperbuat? Kau akan segera mengetahuinya!"

Ah~

Tiba-tiba saja ada jeritan penuh derita datang ... dari Ning An Lian.

Ning An Lian menghampiri dengan niatan bengis, tetapi dibuat tersandung oleh Su Xi-er dan jatuh tepat dengan bokongnya. Rasa sakit parah itu membuatnya menjerit tak terkendali.

Su Xi-er tahu bahwa Ning An Lian harus menari di perjamuan kerajaan malam ini dan sengaja mengincar pergelangan kakinya.

Ning An Lian terus melolong kesakitan. Wajahnya pucat, dan butiran-butiran besar keringat mengalir turun dari keningnya.

Saat Piao Xu melihat kondisi menyedihkan Ning An Lian, ia tertegun. Tepat ketika ia sedang berpikir apa yang harus dilakukan, beberapa pengawal mendobrak masuk dari pintu dan menyelamatkan Ning An Lian.

Para pengawal kekaisaran melirik Su Xi-er. Mereka tahu bahwa ia adalah dayang Pangeran Hao, dan bahwa Pangeran Hao menyayanginya. Apabila kami menangkapnya dan memulai perang, itu hanya akan memperburuk keadaan Nan Zhao.

Alhasil, para pengawal mengabaikan Su Xi-er dan sebaliknya, bersiap-siap untuk membawa Ning An Lian segera kembali ke istana peristirahatannya untuk pengobatan medis. Piao Xu menutupi wajah membengkaknya dan tidak mengatakan apa-apa.

Saat Ning An Lian melihat bahwa para pengawal mengesampingkan Su Xi-er, ia menjadi marah. Ia mengabaikan rasa sakit di pergelangan kakinya dan memaki, "Sekumpulan orang idiot. Kalian tidak menangkapnya bahkan setelah ia melukai Putri ini! Apakah ini bagaimana cara Komandan Wei mengajari kalian semua?"

Ketua dari Pasukan Pengawal Kekaisaran membalas, "Putri Pertama, Komandan Wei sedang tidak ada di sini saat ini. Silakan kembali ke istana peristirahatan Anda agar tabib kekaisaran dapat segera mengobati Anda. Anda masih harus menari malam ini."

0 comments:

Posting Komentar