Senin, 14 Juli 2025

RTMEML - Chapter 23

Chapter 23 : Persiapan Sebelum Perjamuan


Rebirth of the MaliciousEmpress of Military Lineage: Chapter 23


Perjamuan Krisan pada tahun enam puluh delapan Ming Qi akhirnya tiba.

Guang Wen Tang berbeda dari sebelumnya, karena ujian akademi menjadi sebuah adu bakat. Hanya orang dengan bakat tertinggi yang mampu berdiri di panggung untuk menantang sesama teman sekolah mereka. Ini akan memungkinkan anak-anak muda diresapi dengan vitalitas dan supaya orang lain melihat bahwa para murid Guang Wen Tang masing-masingnya memiliki kelebihannya sendiri.

Baik murid laki-laki dan perempuan, akan berada di panggung yang sama dan tidak seperti sebelumnya, dimana pada umumnya dibagi menjadi kelompok laki-laki dan perempuan. Jika ada yang suka, wanita bisa menantang pria dalam berkuda dan memanah dan pria juga boleh menantang empat kesenian terpelajar dari wanita. Namun, pemandangan semacam ini memang langka.

***

Pagi-pagi sekali, kediaman Shen ramai.

Di halaman Barat, Shuang Jiang dengan hati-hati memasukkan tusuk rambut perak ke rambutnya dan tersenyum, “Nona, sudah selesai.”

Shuang Jiang adalah yang terbaik dalam menata rambut seseorang. Sebelumnya, Shen Yue ingin ia ke sisinya untuk menata rambutnya, tetapi Shuang Jiang adalah seorang pelayan yang dipilih secara pribadi oleh Nyonya Shen untuk Shen Miao, dan Shuang Jiang tidak bersedia, oleh sebab itu, Shen Yue tak punya jalan keluar.

“Nona benar-benar terlihat sangat bagus dengan pakaian ini.”

Bai Lu tersenyum sementara ia melihatnya, namun kemudian berkata sedikit ragu, “Tetapi, agak polos di bagian sekitar kepalanya.”

Rambut Shen Miao sangat hitam dan tebal, dan dengan Shuang Jiang menatanya menjadi sanggul awan, tampak elegan dan cantik jelita. Bahkan setelah mencapai usia pernikahan, Shen Miao masih menata rambutnya dengan simpul di atas, jadi dengan perubahan gaya ini, tampak seolah ia sudah tumbuh dewasa. Wajah bulat menggemaskan itu terlihat jauh lebih anggun dan akhirnya ada sedikit tanda seorang wanita muda.

Hanya ada sebatang tusuk rambut perak yang diselipkan sendirian di gaya rambutnya, yang terlihat cukup menyedihkan.

Mau tak mau Gu Yu menampilkan kemarahan di wajahnya. Kediaman Shen sangat bagus dan terkenal, tetapi tidak memiliki satu set pun perhiasan yang pantas. Seluruh kediaman Shen semuanya bergantung pada Shen Xin, tetapi melakukan hal yang kejam dan tak bermoral itu. Sayang sekali Shen Miao tidak bisa mengatakan apa-apa. Kenapa? Karena merekalah yang membuatnya secara khusus untuk Shen Miao dan itu hanyalah perhiasan emas vulgar yang jika dipakai seseorang, akan jadi tertawaan.

Shen Miao hanya perlu melirik Gu Yu untuk dapat menebak apa yang sedang Gu Yu pikirkan dan hanya bisa menggelengkan kepalanya. Faktanya, semenjak masih kecil, Keluarga Kedua dan Ketiga dari keluarga Shen telah memutar otak mereka supaya dirinya memiliki kebiasaan yang buruk dan melakukan segala kemungkinan agar dirinya percaya bahwa emas-emas ini adalah yang terbaik. Jadi di mata publik, bukan Keluarga Kedua dan Ketiga yang secara sengaja mempermalukan putri dari Keluarga Pertama, melainkan karena orang itu aslinya memang menyukai emas yang begitu berkilauan!

Melihat Shen Miao tidak bosan memakai perhiasan berlebihan itu, semua orang akan mencapai suatu pemikiran yang umum, bahwa putri Di dari Keluarga Pertama kediaman Shen itu serakah, mencintai kekayaan, dan tinggi hati.

Meskipun emas bagus, tetapi tidak perlu memakainya di tubuh seseorang.

Gu Yu takut kalau Shen Miao akan merasa sedih dan dengan cepat mengubah kata-katanya, “Tetapi keahlian Li Liang benar-benar sangat bagus. Nona tampak cantik sekali.”

Mereka tidak tahu apakah Li Liang mengasihani Shen Miao dari lubuk hatinya, tetapi satu set pakaian yang dibawakan Li Liang kemari, ternyata dijahit dengan sangat indah. Itu memperhitungkan bahwa penampilan Shen Miao kecil dan biarpun warna ungu tampak agak serius, ada sulaman bunga besar di keliman gaunnya, yang terlihat sangat hidup, mekar dengan cantiknya. Itu memang indah.

Shen Miao juga merasa bahwa itu cocok dengan tubuhnya dan tidak merasa atau terlihat tidak nyaman sama sekali.

Shuang Jiang dan Bai Lu bertukar pandang dan melihat keterkejutan di mata satu sama lain. Sekarang, Shen Miao bahkan mampu menahan warna seberat ini. Mereka benar-benar tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi.

“Ayo.”

Shen Miao bangkit berdiri, “Orang tidak boleh menunggu terlalu lama.”

Tepat ketika mereka keluar dari halaman, mereka melihat bunga begonia bermekaran, yang satu lebih besar dari yang lainnya. Shen Miao berhenti dan memetik sekuntum bunga kecil dan menyelipkannya ke rambut hitamnya dan itu seperti menambahkan bunga pada brokatnya.

(T/N: Sebuah idiom, yang artinya menghias atau mempermanis sesuatu yang sudah tampak sempurna.)

“Nona benar-benar cantik sekali,” puji Gu Yu.

Gui mo mo baru saja keluar dari dapur kecil dan telah menyiapkan beberapa camilan untuk dimakan Shen Miao di kereta. Selagi ia membawa keluar keranjang itu, ia melihat Shen Miao dan tidak tahan untuk merasa kaget melihat pemandangan itu.

Ia telah melayani Shen Miao selama bertahun-tahun dan Shen Miao tumbuh besar dengan air susunya, dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa ia menyaksikan Shen Miao tumbuh besar. Tetapi kini, ia merasa bahwa Shen Miao benar-benar orang asing. Ia memiliki sikap yang tenang dan mantap, ditambah dengan warna ungu teratai yang agung, tidak akan ada keraguan apabila seseorang mengatakan ia adalah seorang putri. Ia hampir tidak memegang keranjang itu dengan erat dan hanya berdiri di tempat dengan tampang yang konyol.

Hingga Bai Lu memanggil sambil berseru, “Gui mo mo, tampang apa ini?”

Gui mo mo terkejut untuk sesaat dan secara kebiasaan, ingin mengucapkan beberapa patah kata yang indah, tetapi tiba-tiba teringat bahwa hari ini adalah perjamuan Krisan. Apabila Shen Miao menghadirinya dengan begini luar biasa, maka Shen Yue dan Shen Qing akan terdesak.

Ia menelan kata-kata pujian yang berada di ujung lidahnya dan berbalik dengan tampang yang cemas, “Nona, warna pakaian ini terlalu serius. Nona masih muda, mengapa memakai warna semacam ini yang dapat menutupi warna kulit alami seseorang. Bukankah akan lebih baik untuk mengenakan mantel berwarna persik yang disulam dengan semburan bunga dan burung murai? Itu akan tampak jauh lebih baik. Dan tentang tusuk rambut ini, pelayan tua ini ingat Nyonya Kedua telah memberikan lumayan banyak. Seperti itu, tidak akan ada yang mengatakan bahwa nona-nona dari kediaman Jenderal akan begitu biasa dan sederhana.”

Bibir Gu Yu berkedut. Mantel berwarna persik yang bersulamkan semburan bunga dan burung murai itu diberikan oleh Ren Wan Yun. Bukan hanya warnanya norak, ditambah dengan perhiasan emas dan perak yang dikenakan, itu akan seperti seorang nona dari tuan tanah setempat yang kaya raya. Shen Miao pasti akan ditertawakan jika ia pergi ke perjamuan Krisan dengan itu hari ini. Jelas sekali Gui mo mo memiliki niat jahat.

Tepat sewaktu ia ingin mencercanya dengan beberapa kata mewakili Shen Miao, ia mendengar suara lembut Shen Miao, “Saat ini, Ming Qi menikmati kedamaian dan kemakmuran, dan rakyat biasa hidup dan bekerja dalam damai dan kepuasan, tetapi Yang Mulia menganjurkan penghematan. Prinsip dunia bukanlah memanfaatkan kemewahan dan berfoya-foya. Bukankah bagus untuk menjadi biasa dan sederhana? Kalau orang lain melihatnya, orang akan mengatakan kalau kediaman Jenderal-ku tulus, jujur, dan menjalankan asas-asas keluarga dengan benar. Ini akan jadi hal yang baik. Jadi, tidak perlu mempedulikan tentang pakaian sama sekali.”

Bibir Shen Miao tersungging, “Tujuan hari ini adalah untuk mengagumi bunga dan orang-orang yang bersaing dengan bakat mereka dan ini tidak ada hubungannya dengan bagaimana seseorang berpakaian.”

Kata-katanya lembut dan ramah, tetapi ada sikap menekan yang tak perlu dipertanyakan lagi. Pikiran Gui mo mo kacau balau. Ia tidak takut akan amarah Shen Miao, tetapi sejak kapan Shen Miao berbicara padanya dengan semua prinsip ini? Biasanya Shen Miao tidak suka belajar dan karenanya jadi bodoh. Tetapi sekarang, untuk menyemburkan prinsip yang begitu agung, hingga membuat Gui mo mo, seseorang yang tidak belajar sebelumnya, tidak tahu bagaimana untuk membantahnya.

Bai Lu tidak bisa menahan diri, melontarkan bunyi ‘pu’ sewaktu tawa pun lolos darinya. Ia cepat-cepat diam dan memasang wajah datar tetapi alisnya tidak mampu menutupi kesenangannya.

Gui mo mo ingin membantah, tetapi tidak dapat melakukannya dan dibodohi di depan beberapa pelayan ini, karenanya ia merasa jengkel tetapi ia tidak bisa memahami, kenapa sekembalinya ke kediaman kali ini, ia akan selalu dirugikan kapan saja ia berbicara dengan Shen Miao. Untuk mengatakannya berlidah tajam, nada suara Shen Miao sangat lembut. Untuk mengatakan ia lembut, tiap katanya akan membuat orang kehabisan kata-kata.

Gui mo mo dengan agak malu menyerahkan keranjang di tangannya kepada Gu Yu, “Ini adalah camilan untuk Nona untuk dimakan selama perjalanan karena jarak yang agak jauh menuju ke perjamuan Krisan dan berharap Nona tidak kelaparan.”

Ia langsung berkata pada Shen Miao, “Pelayan tua ini akan kembali ke halaman untuk bekerja.”

“Kalau begitu pergilah.”

Shen Miao menjawab sambil mengibas cepat.

Ketika Gui mo mo pergi, Gu Yu dan Bai Lu bersuka cita. Semakin kuat Shen Miao, semakin ia memiliki penampilan sebagai seorang majikan. Dengan begini, orang-orang yang tak punya mata di kediaman Shen itu, tidak akan berani menindas Shen Miao.

Sewaktu ia sampai di pintu, bisa terlihat dua kereta kuda ditepikan di pintu masuk. Kereta pertama sedang bersiap untuk berangkat sementara yang kedua kosong.

Pelayan Shen Qing, Chun Tao, berdiri di depan kereta pertama.

0 comments:

Posting Komentar