Chapter 23 : Persiapan Sebelum Perjamuan
Rebirth of the MaliciousEmpress of Military Lineage: Chapter 23
Perjamuan Krisan pada tahun enam puluh delapan Ming Qi akhirnya tiba.
Guang Wen Tang
berbeda dari sebelumnya, karena ujian akademi menjadi sebuah adu bakat. Hanya
orang dengan bakat tertinggi yang mampu berdiri di panggung untuk menantang
sesama teman sekolah mereka. Ini akan memungkinkan anak-anak muda diresapi
dengan vitalitas dan supaya orang lain melihat bahwa para murid Guang Wen Tang
masing-masingnya memiliki kelebihannya sendiri.
Baik murid laki-laki
dan perempuan, akan berada di panggung yang sama dan tidak seperti sebelumnya,
dimana pada umumnya dibagi menjadi kelompok laki-laki dan perempuan. Jika ada
yang suka, wanita bisa menantang pria dalam berkuda dan memanah dan pria juga
boleh menantang empat kesenian terpelajar dari wanita. Namun, pemandangan
semacam ini memang langka.
***
Pagi-pagi sekali,
kediaman Shen ramai.
Di halaman Barat,
Shuang Jiang dengan hati-hati memasukkan tusuk rambut perak ke rambutnya dan
tersenyum, “Nona, sudah selesai.”
Shuang Jiang adalah
yang terbaik dalam menata rambut seseorang. Sebelumnya, Shen Yue ingin ia ke
sisinya untuk menata rambutnya, tetapi Shuang Jiang adalah seorang pelayan yang
dipilih secara pribadi oleh Nyonya Shen untuk Shen Miao, dan Shuang Jiang tidak
bersedia, oleh sebab itu, Shen Yue tak punya jalan keluar.
“Nona benar-benar
terlihat sangat bagus dengan pakaian ini.”
Bai Lu tersenyum
sementara ia melihatnya, namun kemudian berkata sedikit ragu, “Tetapi, agak
polos di bagian sekitar kepalanya.”
Rambut Shen Miao
sangat hitam dan tebal, dan dengan Shuang Jiang menatanya menjadi sanggul awan,
tampak elegan dan cantik jelita. Bahkan setelah mencapai usia pernikahan, Shen
Miao masih menata rambutnya dengan simpul di atas, jadi dengan perubahan gaya
ini, tampak seolah ia sudah tumbuh dewasa. Wajah bulat menggemaskan itu
terlihat jauh lebih anggun dan akhirnya ada sedikit tanda seorang wanita muda.
Hanya ada sebatang
tusuk rambut perak yang diselipkan sendirian di gaya rambutnya, yang terlihat
cukup menyedihkan.
Mau tak mau Gu Yu
menampilkan kemarahan di wajahnya. Kediaman Shen sangat bagus dan terkenal, tetapi
tidak memiliki satu set pun perhiasan yang pantas. Seluruh kediaman Shen
semuanya bergantung pada Shen Xin, tetapi melakukan hal yang kejam dan tak
bermoral itu. Sayang sekali Shen Miao tidak bisa mengatakan apa-apa. Kenapa?
Karena merekalah yang membuatnya secara khusus untuk Shen Miao dan itu hanyalah
perhiasan emas vulgar yang jika dipakai seseorang, akan jadi tertawaan.
Shen Miao hanya perlu
melirik Gu Yu untuk dapat menebak apa yang sedang Gu Yu pikirkan dan hanya bisa
menggelengkan kepalanya. Faktanya, semenjak masih kecil, Keluarga Kedua dan
Ketiga dari keluarga Shen telah memutar otak mereka supaya dirinya memiliki
kebiasaan yang buruk dan melakukan segala kemungkinan agar dirinya percaya
bahwa emas-emas ini adalah yang terbaik. Jadi di mata publik, bukan Keluarga
Kedua dan Ketiga yang secara sengaja mempermalukan putri dari Keluarga Pertama,
melainkan karena orang itu aslinya memang menyukai emas yang begitu berkilauan!
Melihat Shen Miao
tidak bosan memakai perhiasan berlebihan itu, semua orang akan mencapai suatu
pemikiran yang umum, bahwa putri Di
dari Keluarga Pertama kediaman Shen itu serakah, mencintai kekayaan, dan tinggi
hati.
Meskipun emas bagus,
tetapi tidak perlu memakainya di tubuh seseorang.
Gu Yu takut kalau
Shen Miao akan merasa sedih dan dengan cepat mengubah kata-katanya, “Tetapi
keahlian Li Liang benar-benar sangat bagus. Nona tampak cantik sekali.”
Mereka tidak tahu
apakah Li Liang mengasihani Shen Miao dari lubuk hatinya, tetapi satu set
pakaian yang dibawakan Li Liang kemari, ternyata dijahit dengan sangat indah.
Itu memperhitungkan bahwa penampilan Shen Miao kecil dan biarpun warna ungu tampak
agak serius, ada sulaman bunga besar di keliman gaunnya, yang terlihat sangat
hidup, mekar dengan cantiknya. Itu memang indah.
Shen Miao juga merasa
bahwa itu cocok dengan tubuhnya dan tidak merasa atau terlihat tidak nyaman
sama sekali.
Shuang Jiang dan Bai
Lu bertukar pandang dan melihat keterkejutan di mata satu sama lain. Sekarang,
Shen Miao bahkan mampu menahan warna seberat ini. Mereka benar-benar tidak tahu
bagaimana ini bisa terjadi.
“Ayo.”
Shen Miao bangkit
berdiri, “Orang tidak boleh menunggu terlalu lama.”
Tepat ketika mereka
keluar dari halaman, mereka melihat bunga begonia bermekaran, yang satu lebih
besar dari yang lainnya. Shen Miao berhenti dan memetik sekuntum bunga kecil
dan menyelipkannya ke rambut hitamnya dan itu seperti menambahkan bunga pada brokatnya.
(T/N: Sebuah idiom, yang artinya menghias atau mempermanis sesuatu yang sudah tampak sempurna.)
“Nona benar-benar
cantik sekali,” puji Gu Yu.
Gui mo mo baru saja keluar dari dapur kecil
dan telah menyiapkan beberapa camilan untuk dimakan Shen Miao di kereta. Selagi
ia membawa keluar keranjang itu, ia melihat Shen Miao dan tidak tahan untuk
merasa kaget melihat pemandangan itu.
Ia telah melayani
Shen Miao selama bertahun-tahun dan Shen Miao tumbuh besar dengan air susunya,
dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa ia menyaksikan Shen Miao tumbuh
besar. Tetapi kini, ia merasa bahwa Shen Miao benar-benar orang asing. Ia
memiliki sikap yang tenang dan mantap, ditambah dengan warna ungu teratai yang
agung, tidak akan ada keraguan apabila seseorang mengatakan ia adalah seorang
putri. Ia hampir tidak memegang keranjang itu dengan erat dan hanya berdiri di
tempat dengan tampang yang konyol.
Hingga Bai Lu
memanggil sambil berseru, “Gui mo mo,
tampang apa ini?”
Gui mo mo terkejut untuk sesaat dan secara
kebiasaan, ingin mengucapkan beberapa patah kata yang indah, tetapi tiba-tiba
teringat bahwa hari ini adalah perjamuan Krisan. Apabila Shen Miao
menghadirinya dengan begini luar biasa, maka Shen Yue dan Shen Qing akan terdesak.
Ia menelan kata-kata
pujian yang berada di ujung lidahnya dan berbalik dengan tampang yang cemas,
“Nona, warna pakaian ini terlalu serius. Nona masih muda, mengapa memakai warna
semacam ini yang dapat menutupi warna kulit alami seseorang. Bukankah akan
lebih baik untuk mengenakan mantel berwarna persik yang disulam dengan semburan
bunga dan burung murai? Itu akan tampak jauh lebih baik. Dan tentang tusuk
rambut ini, pelayan tua ini ingat Nyonya Kedua telah memberikan lumayan banyak.
Seperti itu, tidak akan ada yang mengatakan bahwa nona-nona dari kediaman
Jenderal akan begitu biasa dan sederhana.”
Bibir Gu Yu berkedut.
Mantel berwarna persik yang bersulamkan semburan bunga dan burung murai itu
diberikan oleh Ren Wan Yun. Bukan hanya warnanya norak, ditambah dengan
perhiasan emas dan perak yang dikenakan, itu akan seperti seorang nona dari
tuan tanah setempat yang kaya raya. Shen Miao pasti akan ditertawakan jika ia
pergi ke perjamuan Krisan dengan itu hari ini. Jelas sekali Gui mo mo memiliki niat jahat.
Tepat sewaktu ia
ingin mencercanya dengan beberapa kata mewakili Shen Miao, ia mendengar suara
lembut Shen Miao, “Saat ini, Ming Qi menikmati kedamaian dan kemakmuran, dan
rakyat biasa hidup dan bekerja dalam damai dan kepuasan, tetapi Yang Mulia
menganjurkan penghematan. Prinsip dunia bukanlah memanfaatkan kemewahan dan
berfoya-foya. Bukankah bagus untuk menjadi biasa dan sederhana? Kalau orang
lain melihatnya, orang akan mengatakan kalau kediaman Jenderal-ku tulus, jujur,
dan menjalankan asas-asas keluarga dengan benar. Ini akan jadi hal yang baik.
Jadi, tidak perlu mempedulikan tentang pakaian sama sekali.”
Bibir Shen Miao
tersungging, “Tujuan hari ini adalah untuk mengagumi bunga dan orang-orang yang
bersaing dengan bakat mereka dan ini tidak ada hubungannya dengan bagaimana
seseorang berpakaian.”
Kata-katanya lembut
dan ramah, tetapi ada sikap menekan yang tak perlu dipertanyakan lagi. Pikiran
Gui mo mo kacau balau. Ia tidak takut
akan amarah Shen Miao, tetapi sejak kapan Shen Miao berbicara padanya dengan
semua prinsip ini? Biasanya Shen Miao tidak suka belajar dan karenanya jadi
bodoh. Tetapi sekarang, untuk menyemburkan prinsip yang begitu agung, hingga
membuat Gui mo mo, seseorang yang
tidak belajar sebelumnya, tidak tahu bagaimana untuk membantahnya.
Bai Lu tidak bisa
menahan diri, melontarkan bunyi ‘pu’
sewaktu tawa pun lolos darinya. Ia cepat-cepat diam dan memasang wajah datar
tetapi alisnya tidak mampu menutupi kesenangannya.
Gui mo mo ingin membantah, tetapi tidak
dapat melakukannya dan dibodohi di depan beberapa pelayan ini, karenanya ia
merasa jengkel tetapi ia tidak bisa memahami, kenapa sekembalinya ke kediaman
kali ini, ia akan selalu dirugikan kapan saja ia berbicara dengan Shen Miao.
Untuk mengatakannya berlidah tajam, nada suara Shen Miao sangat lembut. Untuk
mengatakan ia lembut, tiap katanya akan membuat orang kehabisan kata-kata.
Gui mo mo dengan agak malu menyerahkan
keranjang di tangannya kepada Gu Yu, “Ini adalah camilan untuk Nona untuk
dimakan selama perjalanan karena jarak yang agak jauh menuju ke perjamuan
Krisan dan berharap Nona tidak kelaparan.”
Ia langsung berkata
pada Shen Miao, “Pelayan tua ini akan kembali ke halaman untuk bekerja.”
“Kalau begitu
pergilah.”
Shen Miao menjawab
sambil mengibas cepat.
Ketika Gui mo mo pergi, Gu Yu dan Bai Lu bersuka
cita. Semakin kuat Shen Miao, semakin ia memiliki penampilan sebagai seorang
majikan. Dengan begini, orang-orang yang tak punya mata di kediaman Shen itu,
tidak akan berani menindas Shen Miao.
Sewaktu ia sampai di
pintu, bisa terlihat dua kereta kuda ditepikan di pintu masuk. Kereta pertama
sedang bersiap untuk berangkat sementara yang kedua kosong.
Pelayan Shen Qing, Chun Tao, berdiri di depan kereta pertama.
0 comments:
Posting Komentar