Chapter 29 : Kebingungan
Rebirth of the MaliciousEmpress of Military Lineage: Chapter 29
Pada bagian pria dari
perjamuannya, selain dari Pangeran Ding, hanya ada dua pangeran yang hadir,
Pangeran Zhuo, Fu Xiu An, dan Pangeran Jing, Fu Xiu Xuan. Kesehatan Putra
Mahkota tidak baik, dan tidak akan berpartisipasi dalam acara semacam ini.
Selir Xu Xian
melahirkan Pangeran Zhuo dan Pangeran Jing, dan kemampuan mereka berdua luar
biasa. Pangeran Zhuo jauh lebih arogan, sedangkan Pangeran Jing tertutup.
Mereka berdua mengincar takhta, sebab seperti yang diketahui semua orang, bahwa
kesehatan Putra Mahkota buruk dan pada akhirnya, akan ada suatu hari ketika
Kaisar akan mengganti Putra Mahkotanya dan Selir Xu Xian mendapatkan kasih
sayang dari Kaisar. Sebaliknya, ibu Pangeran Ding, Selir Dong Shu jauh lebih
merendah. Jika Pangeran Ding tidak menonjol, ia tidak akan bisa duduk di posisi
dari empat selir.
Dalam kehidupan
sebelumnya, Pangeran Zhuo dan Pangeran Jing terlibat dalam perebutan takhta,
tetapi menurunkan kewaspadaan mereka terhadap Pangeran Ding, alasan yang
pertama adalah karena Fu Xiu Yi berhubungan baik dengan Putra Mahkota, dan akan
selalu berjalan di jalan yang sama seperti Putra Mahkota, dan secara pribadi
mencarikan ramuan-ramuan obat sebelumnya untuk Putra Mahkota bahkan sampai
Permaisuri pun cukup puas dengan Fu Xiu Yi. Ini membuat orang lainnya berpikir
bahwa Pangeran Ding adalah antek Putra Mahkota.
Alasan yang kedua
adalah karena Fu Xiu Yi biasanya menjauhkan diri dari politik dan pengejaran
materi dan akan meremehkan ikut serta dalam urusan mahkamah. Ditambah lagi,
Selir Dong Shu memiliki sifat yang berhati-hati dan akan menghabiskan sepanjang
harinya merapalkan kitab Buddha. Tanpa adanya dukungan pihak ibu yang kuat,
sudah diduga bahwa Pangeran Ding tidak akan bisa membuat gelombang apa pun.
Tetapi, faktanya,
orang terakhir yang akan menduduki tempat duduk Naga itu adalah Fu Xiu Yi, yang
mereka pikir tidak akan bisa membuat gelombang apa pun.
Shen Miao mengambil
kartu-kartu daun. Sama seperti kartu daun ini, kartu di tangan Fu Xiu Yi sudah
busuk sejak lahir dan semua orang mengira bahwa ia akan tersingkir pada
awalnya, tetapi tak ada yang memimpikan bahwa ia tidak pernah berpikir untuk
menggunakan kartu di tangannya. Kartu-kartunya, semua berada di tangan orang
lain dan apa yang diharus dilakukannya adalah merebut mereka.
“Kenapa kau tidak
bereaksi?”
Melihat Shen Miao
tetap diam dan bahkan tak ada secuil pun kekaguman untuk Fu Xiu Yi di matanya,
Feng An Ning merasa agak aneh, “Bukankah kau menyukainya?”
Shen Miao
mendongakkan kepalanya dan menatapnya.
Feng An Ning kaget.
Tatapan satu itu membuat hatinya membeku dan ia merasa desakan dadakan untuk
berlutut. Ia tidak tahu darimana perasaan ini berasal, tetapi ia tahu bahwa
Shen Miao tidak senang dengan apa yang baru saja diucapkannya.
Ia menjeda dan berbicara,
“Sebenarnya, aku juga tidak menyukainya. Bagaimana bisa ada orang sesempurna
itu di dunia? Itu tidak nyata.”
Kali ini, Shen Miao
menatap serius pada Feng An Ning. Ia tidak menyangka kalau Nona yang sombong
ini akan memandangnya seperti itu. Ada banyak orang yang jatuh cinta pada Fu
Xiu Yi dan jika Fu Xiu Yi bersedia, seluruh padang berisi gadis akan jatuh
cinta padanya. Bagaimana mungkin ada seseorang yang bisa tidak sekonvensional
itu?
Shen Miao berujar
perlahan, “Sepertinya, ada seseorang dalam hatimu.”
“Omong kosong apa
yang sedang kau bicarakan?”
Wajah mungil Feng An
Ning mendadak memerah, “Jangan menuduh orang baik.”
Shen Miao tidak
lanjut berbicara dengannya. Ia tidak mau mendengarkan masalah seorang gadis
kecil.
Tentunya, ia punya
masalahnya sendiri.
Setelah banyak yang
datang dan pergi karena ada banyak undangan yang dikirim untuk perjamuan
Krisan, hampir semua orang sudah datang.
Di bawah ladang
krisan Yan Bei Tang, dibangun sebuah panggung besar yang tinggi. Panggungnya
dihias dengan sederhana, tetapi tidak ada yang merasa itu kasar, karena
mendiang Kaisar menggunakannya untuk berdoa kepada Langit. Itu adalah sebuah
panggung yang memiliki aura naga. Kedua sisinya dipahat dengan pesan-pesan dan
beberapa dari mereka mengenakan seragam prajurit dengan ikat kepala merah,
menabuh gendang dengan keras.
Suara gendangnya
bergemuruh, langsung menembus langit saat para musisi memetik qin mereka. Itu adalah ‘Lagu Pemuda yang
Berbudi Luhur’, yang dimaksudkan untuk menggambarkan permintaan dan kerinduan
keluarga Kekaisaran untuk memilih bakat-bakat sejati bagi kerajaan dalam
akademi hari ini untuk kekaisaran Ming Qi.
Musiknya memasuki
telinga semua orang dan karena suaranya yang unik sekali, seseorang tidak akan
bisa menahan diri untuk merasakan gelombang emosi. Sebagian besar dari pemuda
yang hadir dan mereka berada di saat dimana mereka berdarah panas, sehingga
musiknya membuat mereka memasukinya dan tidak tahan untuk memamerkan seluruh
bakat mereka kepada semua orang dan bertarung demi masa depan Ming Qi yang
baik, demi keluarga kekaisaran Ming Qi, untuk meninggalkan coretan dalam
sejarah.
Bahkan seorang wanita
pun hanya bisa menampilkan tampang bersemangat. Walaupun mereka tidak bisa
menjadi pejabat mahkamah seperti para pria, ayah dan saudara mereka merupakan
pilar kerajaan. Klan keluarga mereka sendiri memiliki semangat yang tak
tergoyahkan dan dengan kejayaan dan kehormatan, mereka akan bermandikan dalam berkah
keluarga kekaisaran dan merasa hati mereka pernuh rasa terima kasih.
Seluruh hadirin diselimuti
oleh luas serta hebatnya kemurahatian kekaisaran, dan merasa tersentuh, tetapi
ada satu orang yang bertampang acuh tak cauh, dan tidak ada satu jejak pun
merasa terharu.
Mata Shen Miao
tertuju pada orang yang ada di tengah, sedang memankan qin. Ini adalah hal favorit yang senang dilakukan keluarga
kekaisaran Ming Qi. Untuk menghasut hati para pemuda supaya mendedikasikan diri
mereka supaya melayani negara dan menggunakan mereka untuk melakukan hal busuk
demi keluarga kekaisaran, tetapi pada akhirnya, setelah kekaisaran stabil, para
pemuda berdarah panas yang menumpahkan darah dan keringat ini, jarang
mendapatkan akhir yang baik.
Rebus anjingnya
setelah kelincinya tertangkap.
Ketika setiap Kaisar
mengambil alih takhta, mereka akan membasmi orang-orang dari generasi yang
lebih tua. Terutama pejabat yang telah mengalami sifat gelap dari perebutan
takhta. Setelah mendapatkan pengetahuan tentang pengaturan kotor dan kejadian
berdarah, mana mungkin keluarga kekaisaran bisa tenang kalau mereka meningkat dalam
karir mereka?
Musik yang
menggairahkan ini hanya akan dikenal sebagai musik pemakaman di masa depan,
karena mendorong orang sampai mati. Dan sekarang, tenggelam dalam hati para
pemuda yang melayani negara, akan mati di bawah serangan berbahaya keluarga
kekaisaran dan menjadi korban yang tak bersalah.
Shen Miao tidak bisa
menyelamatkan semua orang di dunia, tetapi bisa menyelamatkan orang-orangnya
sendiri.
Shen Miao mengangkat
satu tangan dengan ringan dan lengan jubah kanannya menyentuh tepian meja. Cangkir
teh cerah itu tersenggol jatuh ke tanah dengan bunyi ‘pa’. Suara nyaring itu menggema di lokasi tersebut dan semestinya
tidak terdengar, tetapi di bawah ritme musik yang kaya, itu terdengar tepat
waktu dimana senarnya tengah ditarik ke atas dan itu mengacaukan petikan
lainnya juga.
Dengan satu ‘pa’, ritme musiknya jadi rusak.
Sama seperti
terbangun dari mimpi, Feng An Ning tiba-tiba sadar dan melihat Shen Miao
memungut cangkir teh dari lantai selagi ia tersenyum, “Maafkan aku. Tanganku
tergelincir.”
Para musisi yang
berada di atas panggung sedang bermain dengan intens, pikiran mereka nyaris
meledak dan sakit sekali hingga mereka nyaris pingsan.
Ming Qi mempelajari
musik ini dari tangan orang asing dari barat dan bertujuan untuk membingungkan
orang lain. Itu mampu memicu emosi kecil di hati seseorang. Lagu ini adalah
lagu perang dan dapat memperkuat perasaan yakin dan kesetiaan, sehingga jika
lagu ini dimainkan secara utuh, mereka yang memiliki hati yang setia akan
mengabdi dengan bodohnya.
Hanya ketika Shen
Miao menjadi Permaisuri, barulah ia mengetahui sifat mengerikan musik itu.
Keluarga kekaisaran Ming Qi menggunakan musik ini untuk membingungkan generasi
muda dan membuat generasi yang lebih muda ini menumpahkan darah demi mereka.
Sewaktu Xiong Nu menyerang,
keluarga kekaisaran memiliki pasukan Lin Yu yang mempertahankan ibu kota dan
merekrut prajurit baru ke garis depan. Mereka membuat musisi-musisi ini naik ke
atas panggung, untuk memainkan musik dan sebagian besar pemuda yang pergi ke
militer tanpa menoleh ke belakang dan beberapa dari mereka bahkan belum
mencapai usia pernikahan.
Setelah interupsi
semacam ini dari Shen Miao, musisi-musisi itu tidak bisa memfokuskan energi di
tangan mereka dan pada bagian akhir qin-nya,
itu telah kehilangan gairah yang semula dimiliknya, dan hanya dimainkan seperti
lagu biasa. Sentimen berdarah panas yang diaduk itu, berangsur lenyap dan
semuanya kembali tenang.
Tetapi, pada akhir
gerakan Shen Miao, telah menarik perhatian sejumlah orang. Di area khusus pria,
Fu Xiu Yi dan Pei Lang melihat ke sana di waktu yang bersamaan.
0 comments:
Posting Komentar