Consort of A Thousand Faces
Chapter 167 : Ajaran Leluhur yang Konyol
Di saat ini, Penginapan Flowers Arrive.
Pengurus
penginapan sudah lama mendengar tentang apa yang terjadi di gang, dan jadi
sangat jelas bahwa selain dari Pangeran Yun, Pangeran Hao dari Bei Min juga
tiba di Provinsi Bulan.
Dikatakan
demikian, tetap masih mengejutkan ketika Pangeran Hao sedang berdiri di
depannya! Pengurus tersebut langsung menjadi jauh lebih hormat dan ketakutan
daripada ketika ia bersama dengan Pangeran Yun, suaranya bahkan bergetar saat
ia berbicara. Pangeran Yun sopan terhadap semua orang, tetapi hal yang sama
tidak bisa dikatakan untuk pria yang ada di hadapannya. Bagaimana pun juga, ia
telah menyaksikan betapa berkuasanya Pangeran Hao.
Pengurus
tersebut teringat akan peringatan yang pernah diberikannya untuk Pangeran Hao,
dan benar-benar menyesalinya sekarang ini! Aku sungguh telah mengatakan
hal yang sangat bodoh, tetapi tidak ada obat untuk penyesalan di dunia ini.
"Pangeran
....
Hao, orang desa ini buta dan gagal mengenali orang hebat. Apabila aku telah
menyinggung Anda sebelumnya, mohon maafkan orang rendahan ini dan ampunilah
nyawaku." Si pengurus bisa merasakan kakinya gemetaran selagi ia memohon
dengan sangat.
Pei
Qian Hao tetap diam, tetapi tatapannya terpaku pada Su Xi-er. Ini semestinya
adalah reaksi normal bagi seseorang yang telah menyinggungku, tetapi bagaimana
dengan dirinya? Tidak bisakah ia sedikit mencontoh orang lain?
Pei
Qian Hao mendesah dalam hati; ia sudah melupakan kalau inilah apa yang mulanya
membuat ia tertarik pada Su Xi-er.
Su
Xi-er tidak tahan untuk tak berbicara ketika ia melihat si pengurus berlutut,
wajahnya diliputi ketakutan. "Pengurus, Pangeran Hao berhati
besar, dan tidak akan menganggapnya secara personal. Kau tidak perlu setakut
itu. Terlebih lagi, sebagai seorang rakyat Nan Zhao, walaupun kau akan dihukum,
tidak akan dilakukan oleh Pangeran Hao."
Ia
hanya berbicara beberapa kata, tetapi Su Xi-er berhasil menyanjung Pei Qian Hao
sebelum membawa-bawa Nan Zhao secara berturut-turut. Mulut ini jadi
semakin fasih berbicara.
Kilatan
halus muncul di mata Pei Qian Hao seolah ia tengah berkata, 'Aku akan
mengurusimu nanti.'
Si
pengurus tidak berani mendongak menatap Pei Qian Hao selagi keringat dingin
mengalir turun dari keningnya. Ia menghabiskan separuh hidupnya menjalankan
Penginapan Flowers Arrive, tetapi tidak pernah menduga kalau dua pria paling
berkuasa di dunia, Pangeran Hao dan Pangeran Yun, datang dan menginap di hari
yang sama.
Setelah
beberapa waktu, Pei Qian Hao akhirnya menggesturkan dengan satu tangan,
"Bangunlah, kau tidak menyinggung Pangeran ini. Bawakan beberapa guci
anggur bunga kualitas terbaik yang cocok untuk diminum oleh wanita."
Si
pengurus pun tertegun sebentar. Apa? Anggur bunga yang cocok untuk
diminum oleh wanita? Apa maksud Pangeran Hao dengan ini?
"Bawakan
saja," Pei Qian Hao menegaskan lagi dengan suara dingin. Si pengurus
begitu ketakutan hingga ia segera membungkuk dan pergi ke dapur belakang untuk
mengambilkan anggur bunga.
Setelah
memasuki dapurnya, si pengurus akhirnya mulai memikirkan tentang permintaan
tersebut. Semua orang, terlepas dari jenis kelaminnya, boleh meminum
anggur bunga. Tetapi, bukankah seseorang dengan aura sekuat Pangeran Hao akan tidak suka meminum anggur wanita?
Su
Xi-er punya firasat buruk ketika ia mendengar Pei Qian Hao menyebutkan tentang
anggur, segera menanggapi, "Pangeran Hao, lebih baik jika Anda kurangi
minum-minum. Mungkinkah kita tetap akan menginap di Provinsi Bulan hari
ini?"
Pei
Qian Hao tersenyum dan menjawabnya dengan pertanyaan lain, "Bagaimana menurutmu?"
Tepat
saat itu, suara maskulin seorang wanita berdering di udara. "Dasar
bajingan! Kau melihat tubuh nona ini dan memerintahkan bawahanmu untuk
membuatku pingsan. Sekarang, kau sedang menggoda wanita lain. Lihat saja
bagaimana aku akan menanganimu!"
Suaranya
cukup lantang untuk didengarkan oleh semua orang di dalam ruangan tersebut.
Beruntungnya, tidak ada tamu lain setelah mendengar kalau Pangeran Hao dan
Pangeran Yun, dua-duanya menginap di sini, segera mengemasi barang-barang
mereka dan pergi.
Akan
tetapi, wanita ini, menghabiskan sepanjang waktu dalam keadaan pingsan! Ia baru
saja terbangun, dan masih agak pusing setelah meninggalkan kamarnya.
Namun,
ia tidak pernah berpikir kalau ia akan melihat pria yang memprovokasi dirinya
bersama dengan wanita lain di saat ia melangkah keluar. Ia bahkan belum sampai
di lantai bawah! Bagaimana mungkin ia tidak marah? Ia tidak dapat melupakan
ajaran leluhur Keluarga Mei. Pria ini harus menikahiku!
Saat
Su Xi-er mengikuti tatapan wanita tersebut, kelopak matanya pun mau tak mau
berkedut. Pei Qian Hao adalah bajingan yang dimaksud oleh nona ini?
Sadar
akan perhatian Su Xi-er padanya, sekelebat ketidaksenangan melintas di mata Pei
Qian Hao. "Apa yang kau lihat? Bukannya ini semua karena dirimu?"
Ucapannya diwarnai dengan kejengkelan dan amarah.
Su
Xi-er kebingungan. Melihat tubuh wanita itu dan memprovokasi
dirinya—bagaimana bisa itu adalah salahku? Bukan aku yang menyuruhnya melakukan
itu.
Mei
Jin Xiu dengan cekatan menuruni tangga dengan niat membunuh di matanya. Ia
memelototi Su Xi-er sebelum ia berbicara dengan sombongnya. "Aku adalah
Mei Jin Xiu, putri tunggal dari Keluarga Mei. Kau pastinya pernah mendengar
tentang Keluarga Mei, bukan? Menurut ajaran leluhur kami, siapa pun
yang melihat tubuh dari salah satu wanita keturunan kami harus menikahi mereka.
Aku tidak peduli apa hubunganmu dengan pria ini; segera enyah!"
Tingkah
lakunya sangat arogan, tetapi bukan seperti Pei Qian Hao. Sebaliknya, daripada
menanamkan rasa takut dan hormat pada orang lain, sikapnya hanya membuat orang
lain ingin membantahnya.
Oleh
sebab itu, Su Xi-er segera membalas. "Keluarga Mei? Aku belum pernah
mendengarnya. Namun, aku pikir kalau ajaran leluhurmu ini konyol. Apabila aku
yang melihat seluruh tubuhmu, apakah kau juga akan memaksaku menikahimu?"
Sebenarnya,
Su Xi-er tahu soal Keluarga Mei. Mereka merupakan keturunan tabib, dan telah
menghasilkan banyak tabib ajaib selama bertahun-tahun. Sayang sekali, mereka
kekurangan pewaris. Dengan generasi sekarang ini hanya terdiri dari Mei Jin
Xiu, ia terpaksa menjalankan semua toko obat seorang diri. Hanya berdasarkan
jumlah toko obat yang diurusi Keluarga Mei saja, ini bukanlah prestasi yang
berarti. Ini bahkan belum mempertimbangkan fakta bahwa hanya sedikit sekali
wanita yang memegang tanggung jawab semacam itu sejak awal.
Meskipun
mereka mungkin tidak sangat berpengaruh di ibu kota Nan Zhao,
Keluarga Mei punya status di nyaris setiap provinsi lainnya.
Setelah
mendengarkan penjelasan Su Xi-er, Mei Jin Xiu memerah akibat amarah. Omong
kosong, ia sungguh memanfaatkan celah dalam
perkataanku. Dalam
kemarahannya, ia meninggikan suaranya, "Saat seorang pria melihat tubuh
wanita di Keluarga Mei-ku, ia harus menikahinya. Siapa yang bilang sesuatu
tentang wanita. Pokoknya, pria di sampingmu ini adalah milikku!"
Su
Xi-er tertawa, "Hanya karena kau berkata demikian?"
Ketidaksenangan
di mata Pei Qian Hao menghilang, dan satu tatapan penuh minat mengambil alih.
Reaksi Su Xi-er menyenangkan dirinya, dan ia tak hanya seperti pengamat yang
menonton pertunjukan; menanti untuk melihat bagaimana Su Xi-er akan menempatkan
Mei Jin Xiu di tempatnya.
Mei
Jin Xiu berteriak marah, "Apa dia adalah suamimu? Hmph, meski
jika ia adalah suamimu, kau harus memberikannya padaku sekarang. Apa kau sekuat
Keluarga Mei?"
Si
pengurus yang datang dari dapur nyaris saja menjatuhkan anggur bunga di
tangannya setelah mendengarkan ini. Langit, omong kosong apa yang
tengah disemburkan oleh Mei Jin Xiu? Itu adalah satu-satunya, Pangeran Hao!
Si
pengurus segera maju ke depan, berniat ikut campur sebelum ia dihentikan oleh
pelototan dingin Pei Qian Hao. Ia merasakan niat Pei Qian Hao agar dirinya
tidak ikut campur.
Ini
.... Apa yang sebenarnya direncanakan oleh Pangeran
Hao?
Su
Xi-er menggelengkan kepalanya. "Ia bukanlah suamiku, ia adalah
majikanku."
Mei
Jin Xiu tertawa lebih kencang lagi. "Seorang dayang rendahan tidak akan
sebanding dengan Keluarga Mei-ku. Karena majikanmu adalah milikku, kau harus
memanggilku Nyonya di masa mendatang."
Seketika,
Su Xi-er merasa bahwa Mei Jin Xiu ini bahkan jauh lebih tidak tahu malu
daripada Janda Liu. Tetapi, mengapa Pei Qian Hao tidak mengatakan
apa-apa setelah Mei Jin Xiu bertindak sejauh ini?
Su
Xi-er melihat kesenangan di mata Pei Qian Hao di saat ia memalingkan kepalanya
ke belakang. Ia hanya menganggap ini sebagai hiburan.
Menyerah,
ia hanya berujar, "Tuan, nona ini sudah mengarahkan pandangannya pada
Anda. Apakah Anda akan pergi bersamanya atau tidak?"
Pei
Qian Hao tertawa kecil. "Apakah kau ingin agar aku pergi?"
Mei
Jin Xiu langsung marah ketika kata-kata Pei Qian Hao sampai di telinganya.
"Sebagai priaku, kau tidak diizinkan untuk menggoda wanita lain." Mei
Jin Xiu tidak pernah sekali pun memikirkan tentang identitas
pria tersebut. Status Keluarga Mei di Nan Zhao tidak rendah. Aku sudah
lebih dari cukup untuk bersanding dengan pria di depanku!
Beruntungnya,
pria ini, yang melihat tubuhku, cukup tampan. Mei Jin Xiu jadi
merasa lebih lega setelah menyadari ini.
(T/N
: halu pun ada batasnya, mbak Mei, ckck.)
0 comments:
Posting Komentar