Consort of A Thousand Faces
Chapter 188 : Membuatnya Gelisah
"Hamba
bukan Pangeran Hao, bagaimana bisa aku menerka apa yang sedang Anda pikirkan?
Tetapi, apa yang bisa hamba katakan adalah bahwa itu bukanlah sesuatu yang
baik."
"Kau
bukan Pangeran ini, tetapi kau sudah menebaknya dengan tepat. Su Xi-er,
bukankah kau hebat?" Mata Pei Qian Hao terpaku pada pergelangan kakinya
sewaktu ia berbicara. Karena Yun Ruo Feng menginginkannya naik ke atas
panggung dan menari, aku bisa membuat kakinya terkilir dan lihat saja bagaimana
ia akan menari!
Su
Xi-er langsung mengetahui niatnya segera setelah ia mengikuti tatapan pria itu.
Dengan cepat, ia berbalik dan menuju ke arah pintu keluar; tetapi, sebelum ia
bisa mencapainya, ia dihadang oleh satu tangan panjang yang terulur dan menarik
bahunya.
Dalam
sekejap, Su Xi-er berada dalam pelukan hangat seseorang, kaki mereka bergesekan
dengan pergelangan kakinya di waktu bersamaan. Posisi ini tidak anggun, dan
bukan sebagaimana mestinya tindakan seorang Prince Regent.
Su
Xi-er tergelak. "Pangeran Hao, Anda bertingkah seperti penari-penari itu,
yang berasal dari rumah hiburan, ketika mereka mencoba menggoda orang lain,
bahkan mengelus-elus kakiku selama melakukannya."
Akhirnya,
Pei Qian Hao menyadari betapa tidak elegan tampangnya saat Su Xi-er berbicara. Aku
sudah berniat untuk mengancamnya dengan membuat pergelangan kakinya terkilir,
tetapi sekarang .... Sialan,
wanita ini jelas sekali menginjak-injakku.
"Kau
adalah dayang Pangeran ini, dan Pangeran ini tidak mengizinkanmu untuk menari.
Jika Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao bisa membuat kakinya terkilir, maka kau
juga sama." Pei Qian Hao mengamati Su Xi-er dengan saksama,
dan melihat ada sedikit perubahan dalam ekspresinya. Apakah tarian
perjamuan kerajaan ini begitu penting baginya hingga ia harus pergi?
"Pangeran
Hao, hamba harus bersiap-siap sebelum pergi. Kereta kuda dari istana akan
sampai saat waktunya tiba." Melihat bahwa Pei Qian Hao tidak
melepaskannya, Su Xi-er mengangkat kakinya dan menginjak kaki pria itu.
Kekuatan
seperti itu tidak ada artinya bagi Pei Qian Hao, tetapi ia tetap saja
melepaskanya. Ia menatap jejak kaki halus di atas sepatunya sebelum memerhatikan
Su Xi-er selagi ia berjalan keluar.
Secara
logika, seharusnya aku marah dan menghukumnya dengan berat. Tetapi, sebaliknya,
daripada melakukan itu, aku melepaskannya dengan sendirinya. Aneh sekali ....
Menyadari
ini, mata Pei Qian Hao pun menjadi lebih dalam.
***
Sementara
itu, ada aktivitas yang tergesa-gesa tengah terjadi di istana kekaisaran.
Terutama di dalam istana peristirahatan Putri Pertama Kekaisaran.
Ning
An Lian berada di dalam istana peristirahatannya dan mengkoregrafikan ulang
tariannya. Ada lebih banyak gerakan tangan, tetapi gerakan kaki sekarang jauh
lebih lambat. Meskipun agak kurang dibandingkan dengan tarian aslinya, ini
masih bisa diterima. Setidaknya, tariannya tidak akan dibatalkan.
Namun,
tepat ketika ia tengah memutuskan bagaimana lagi cara mengubah tariannya, ia
melihat Qin Ling mendekat bersama sepuluh
pengawal; lima dari mereka berdiri di dalam istana peristirahatan, dan lima
pengawal di luar. Pemandangan begini, hanya membuatnya teringat akan waktu itu,
saat Ning Ru Lan ditahan oleh pengawal kekaisaran, tepat sebelum ia dilemparkan
ke dalam penjara.
Apa
yang sedang mereka lakukan?! Apakah mereka berencana menahanku meskipun aku
harus naik ke panggung untuk menari di perjamuan kerajaan?
Ning
An Lian tidak bisa duduk diam lagi. Ia bangkit berdiri dan mengambil dua
langkah tergesa ke depan, sebelum merasakan rasa sakit menusuk di pergelangan
kakinya. Sialan, sudah tidak bengkak lagi, tetapi aku akan jatuh jika
aku mencoba berjalan lebih cepat lagi.
Ning
An Lian menahan emosinya dan dengan lambat melewati pintu masuk aula utama. Ia
memelototi Komandan Pasukan Tentara Kekaisaran, Qin Ling. "Apa artinya
ini? Kau membawa pasukanmu untuk mengurung gerbang istana Putri ini dengan
harapan untuk menahanku?"
Qin
Ling membungkuk dan menjawab dengan hormat, "Putri Pertama, Anda tidak
akan bisa menari dengan benar dengan pergelangan kaki Anda yang cedera.
Sebaliknya, Yang Mulia bisa menuju ke perjamuan kerajaannya saat waktunya
tepat."
Ning
An Lian merasa seolah dirinya baru saja disambar petir. Kakinya lemas sewaktu
ia mundur beberapa langkah ke belakang, dan apabila Piao Xu tidak menangkapnya,
Ning An Lian akan jatuh ke tanah.
Aku
tidak boleh menari? Apakah semua impianku terputus? Bagaimana mungkin? Aku
sudah menantikan ini selama bertahun-tahun, bagaimana bisa mereka melakukan ini
padaku?! Pergelangan kakiku hanya cedera! Aku bisa melakukannya, aku bisa!
"Putri
ini harus menghadiri acara megah malam ini. Bahkan, seluruh Pasukan Tentara
Kekaisaran tidak akan bisa menghentikan Putri ini." Ning An Lian mendorong
Piao Xu dan melangkah ke arah Qin Ling, berdiri tepat di hadapannya dengan
tatapan bertekad di matanya.
Qin
Ling melihat sepintas ke arah pergelangan kakinya. "Putri Pertama,
bagaimana bisa Anda menari jika Anda saja kesulitan berjalan? Apabila Anda
terjatuh atau jatuh dari panggung yang tinggi, baik Anda dan martabat Nan Zhao
akan terlempar ke dalam kotoran. Mohon pikirkan dua kali dan jangan bertindak
beradasarkan dorongan hati, Putri Pertama."
"Berpikir
dua kali? Hmph. Putri ini sudah merenunginya. Tariannya sudah
dikoreografikan ulang dan jarang menggunakan pergelangan kaki. Meskipun
memerlukannya, pergerakannya lambat. Putri ini tidak akan terjatuh, dan sudah
pasti tidak akan membuat malu Nan Zhao!"
Qin
Ling hanya bisa membiarkan kata-kata kasarnya setelah mendengarkan nada
bicaranya yang bertekad itu dan mengetahui betapa keras kepalanya sang Putri
Pertama. "Putri Pertama, apakah Anda pikir bahwa sebuah tarian tanpa
adanya pergerakan yang cekatan, pantas untuk ditampilkan di atas panggung? Jika
semuanya lambat, bahkan para penari paruh baya pun sanggup melakukannya. Tarian
semacam itu tidak bisa dipandang mata, dan hanya akan membuat malu Nan Zhao.
Mohon berpikir dua kali tentang ini!"
Setiap
katanya seperti jarum tajam yang menancap di hati Ning An Lian. Sangat gelisah,
ia pun mengangkat tangannya, menampar Qin Ling.
Walaupun
Qin Ling berkuasa dan punya posisi dalam Pasukan Tentara Kekaisaran, ia
tetaplah seorang budak di hadapan Ning An Lian. Selama ia bisa menahannya agar
tidak meninggalkan istana peristirahatannya, entah apakah itu caci-maki atau
pukulan, ia harus bertahan.
Ning
An Lian menjadi lebih marah lagi saat tindakannya tidak mendapatkan respon
apa-apa dari Qin Ling. "Budak sialan, penuh dengan omong kosong! Kalau
bukan karena Wei Mo Hai, Putri ini sudah memerintahkan Tabib Kekaisaran untuk
membuatkan racun agar kau menjadi bisu! Putri ini tidak mau berbicara denganmu,
dan akan menunggu sampai Pangeran Yun datang."
Namun,
apa yang diucapkan Qin Ling berikutnya membuat Ning An Lian terkejut. "Ini
adalah perintah Pangeran Yun: Jangan biarkan dia keluar dari istana
peristirahatannya. Ia hanya boleh keluar di waktu yang tepat."
"Apa!
Pertintah Pangeran Yun?!" Ning An Lian mengerutkan alisnya sebelum
akhirnya paham. Qin Ling bisa begitu berani karena ia bertindak di
bawah titah verbal Yun Ruo Feng. Apa aku yang benar-benar bodoh, atau haruskah
aku menyalahkan Yun Ruo Feng karena tidak berperasaan ....
Yun
Ruo Feng, kau tahu betapa pentingnya tarian ini bagiku, Ning An Lian? Jika
bukan Putri ini yang menari, maka siapa yang akan menari? Mendiang Ning Ru Lan?
"Apa
tariannya dibatalkan, atau ada wanita lain yang menari menggantikan Putri
ini?" Ning An Lian bertanya tiba-tiba. Pertanyaan itu sangat mengejutkan
Piao Xu. Orang yang mempersembahkan tariannya haruslah Putri Pertama
Kekaisaran. Dengan satu-satunya putri di Nan Zhao sedang cedera, bagaimana bisa
ada wanita sembarangan yang menggantikannya?
Jika
Pangeran Yun sungguh memperbolehkan wanita lain untuk membawakan tariannya,
maka ia sungguh .... Untuk beberapa
saat, Piao Xu merasa kalau Pangeran Yun agak mengerikan. Ia terlalu
kejam terhadap Putri.
Menatap
Ning An Lian yang memperlihatkan eskpresi enggan dan garang, Qin Ling membalas,
"Semuanya tergantung pada keputusan Pangeran Yun. Entah apakah itu
dibatalkan atau wanita lain dipilih untuk menari adalah sesuatu yang tidak bisa
dikatakan bawahan ini. Lebih baik kembali ke istana peristirahatan Anda dan
tetap berada di dalamnya dengan tenang, Putri Pertama."
Ning
An Lian menggertakkan giginya dan mengepalkan tangannya, kukunya menancap dalam
ke dagingnya. "Apabila Putri ini tidak menari, aku lebih suka kalau
acaranya dibatalkan. Kalau tidak, Putri ini akan memastikan wanita yang
menampilkan tariannya menemui ajal yang mengerikan!"
Beberapa
kata terakhirnya diludahkan melalui gertakan giginya dengan seluruh tenaga yang
dimilikinya.
Tetapi,
Ning An Lian masih tetap berpegang pada keyakinan bahwa tak ada seorang pun
yang mampu menggantikannya untuk tarian perjamuan kerajaan. Yun Ruo
Feng pasti membatalkan tariannya karena ia mencemaskan tentang cederaku, itu
saja!
0 comments:
Posting Komentar