Selasa, 22 Juli 2025

CTF - Chapter 197

Consort of A Thousand Faces

Chapter 197 : Minum Banyak Anggur


Setelah Ning An Lian meneguk tiga cangkir anggur, Chu Ling Long bertepuk tangan. "Sigap sekali. Putra Mahkota ini mengajakmu bersulang."

Kemudian, Chu Ling Long bangkit berdiri, menggesturkan cangkir anggur di tangannya ke arah Ning An Lian sebelum mereka berdua menghabiskan isi cangkir mereka bersamaan.

Ning An Lian tadinya mengira kalau sulangan itu akan menjadi akhirnya, tetapi Chu Ling Long segera meneruskan. "Memang membuat frustasi minum seperti ini. Putra Mahkota ini mengetahui Nan Zhao adalah kerajaan anggur, dan orang-orangnya, entah apakah mereka muda atau tua, pria atau wanita, sanggup menahan toleransi alkohol mereka lebih baik daripada sebuah gentong anggur. Putra Mahkota ini suka minum-minum; dan semenjak aku ada di sini, aku harus minum beberapa cangkir bersama Putri Pertama Kekaisaran untuk melampiaskan ngidam alkoholku."

Ning An Lian sangat mengetahui toleransi alkoholnya, tetapi juga tahu bahwa ia tidak bisa menolaknya. Alhasil, ia hanya mengangguk setuju. "Tentu. Karena Yang Mulia ingin minum dengan Putri ini, bagaimana mungkin aku menolak?"

"Bagus! Ternyata, Putri Pertama Kekaisaran adalah seseorang yang cekatan. Namun ...."

Mendengar kata 'namun', membuat jantung Ning An Lian berdebar. "Ada apa? Yang Mulia boleh bicara terus terang."

"Memang tidak memuaskan, minum dari satu cangkir kecil sekali minum. Berhadapan dengan putri dari kerajaan anggur, Pangeran ini merasa kalau lebih memuaskan untuk minum dengan mangkuk yang besar."

Kata-kata Chu Ling Long langsung menyebabkan yang lainnya bingung.

"Hah? Mangkuk besar? Kita bukan berada di alam liar ataupun desa yang kecil. Apakah pantas minum seperti itu?"

"Benar sekali, hanya orang barbar yang minum seperti itu. Mengapa Putra Mahkota Chu mau minum dengan gaya seperti ini?"

Dihadapkan dengan usulan tak terduga ini, Ning An Lian tercengang sejenak.

Seolah mendadak menyadari kalau itu kurang pantas, Chu Ling Long merenung sebentar sebelum berbicara lagi. "Kita bisa melupakan soal mangkuk besar, tetapi paling tidak, kita bisa mendapatkan cangkir anggur yang lebih besar, bukan? Kalau tidak, berapa lama kami ada di sini, jika kami minum dari cangkir-cangkir kecil ini?"

Kali ini, tidak ada yang keberatan.

Ning An Lian tahu bahwa Putra Mahkota Chu selalu menjadi orang yang licik. Ini jelas-jelas mau membuatku mabuk tanpa makan.

Ia memandang orang-orang di sekitarnya. Aku tidak punya dasar untuk membantah Putra Mahkota Chu di depan begitu banyak orang. Bagaimanapun juga, akulah yang terlambat. Jika aku tidak menerimanya, aku tidak tahu bagaimana Putra Mahkota Chu akan mempersulitku!

Meskipun Pei Qian Hao dan Yun Ruo Feng tetap diam, mata mereka berdua terpaku pada Ning An Lian. Mata orang itu dipenuhi kesengajaan selagi ia menatapnya.

Melihat situasi itu, Chu Ling Long bertanya provokatif. "Apa, permintaan Putra Mahkota ini terlalu berlebihan untuk Putri Pertama Kekaisaran? Atau, apakah Putri Pertama memandang rendah Dong Ling dan berpikir kalau itu merendahkan dirinya, untuk minum beberapa cangkir dengan Putra Mahkota ini?"

"Putri ini ...." Ning An Lian baru saja akan menjawab saat Ning Lian Chen menyelanya dari bangku teratas.

"Yang Mulia Putra Mahkota, Kakak Perempuan tidak bermaksud demikian."

"Kalau begitu, apa maksudnya?"

Mata semua orang berpaling pada Ning Lian Chen. Bahkan Ning An Lian juga memandangnya intens, meski dengan tatapan yang menakutkan.

Aku harus memastikan Ning Lian Chen tahu agar tidak memprovokasiku saat ini. Kalau tidak, aku tidak yakin apa yang akan kulakukan padanya setelahnya!

Namun, Ning Lian Chen mengabaikan ancamannya dan menatap Chu Ling Long dengan senyum ramah di wajahnya. "Nan Zhao sudah memiliki hubungan yang luar biasa dengan Dong Ling selama bergenerasi. Yang Mulia Putra Mahkota, setelah membuatmu menunggu begitu lama hari ini, aku yakin, Kakak Perempuan akan dengan senang hati minum bersamamu. Terlebih lagi, ia memang selalu peminum yang cukup baik. Ia hanya ragu-ragu barusan ini, karena ia tidak menduga kalau Putra Mahkota akan menjadi sangat ramah, dan melamun sejenak."

Mendengar perkataan Ning Lian Chen, Pei Qian Hao terkekeh di dalam hatinya. Kaisar kecil ini sungguh pandai bicara. Dikurangi dengan gaya megah, sebenarnya, ia sedang mengimplikasikan kalau Ning An Lian terlalu bodoh untuk merespon Chu Ling Long hanya setelah beberapa kata.

"Oh?" kata Chu Ling Long jelas sekali tidak percaya.

Ning Lian Chen tidak peduli apakah orang lain memercayainya atau tidak, dan lebih tidak peduli lagi dengan pelototan jahat Ning An Lian. Ia langsung melambaikan tangan dan memberi isyarat pada kasim kecil di sebelahnya. "Kemari, siapkan cangkir yang lebih besar untuk Kakak Perempuan dan Yang Mulia Putra Mahkota."

"Baik, Yang Mulia."

Kemarahan Ning An Lian terpancar keluar. Kalau bukan karena semua orang yang berada di sekitar mereka, ia akan bergegas menghampiri Ning Lian Chen sebelum menamparnya dua kali dan mencercanya.

Namun, ia hanya bisa ikut bermain dan menatap Chu Ling Long sambil tersenyum untuk sekarang, setuju dengan Ning Lian Chen. "Yang Mulia benar."

Yun Ruo Feng menatap Ning Lian Chen. Aku tidak pernah menyangka ia melakukan ini, tetapi aku tidak boleh membantu Ning An Lian dengan segala hal kecil. Melakukan demikian, hanya akan mempermalukan Nan Zhao, menyebabkan orang lain meremehkan kami.

Kemudian, ia mengalihkan pandangannya pada Ning An Lian. Beruntungnya, entah bagaimana, ia tenang dan tidak menanggapi provokasi Ning Lian Chen.

Saat inilah, Ning An Lian menyadari Yun Ruo Feng menatapnya. Mereka bertemu pandang, memperlihatkannya tatapan penuh air mata dan kepedihan.

Mengetahui kalau Ning An Lian entah bagaimana harus ditenangkan, Yun Ruo Feng mengangguk dan mengetuk ringan mejanya dua kali dengan tangannya: sebuah tanda kalau ia mengerti. Ia tidak boleh memusatkan diri untuk masalah kecil dan kehilangan kesempatan mendapatkan yang besar.

Keduanya sudah sering kali berinteraksi sebelumnya, dan Ning An Lian segera paham apa maksud Yun Ruo Feng. Ia langsung merasa lebih baik.

Tunggu saja, Ning Lian Chen! Aku akan menoleransimu untuk sekarang, tetapi, lihat saja bagaimana aku akan menanganimu setelah semua utusan pergi!

Segera saja, guci anggur dan cangkir dibawa ke meja. Memindai cangkir yang lebih besar dan koleksi anggur kuat yang panjang ini, mata Ning An Lian pun hanya bisa sedikit melebar.

Minum alkohol sebanyak ini dengan perut kosong bisa menyebabkan kematian!

Ia mengangkat kepalanya, menatap Ning Lian Chen, hanya untuk menyadari kalau ia bahkan tidak meliriknya sedikit pun.

Chu Ling Long terburu-buru ingin bertanding dengan toleransi alkoholnya, sementara pria lainnya sedang berpikir bagaimana membuat si putri cantik mabuk, sesuatu yang sangat amat mereka nantikan.

Dalam kesulitannya, Ning An Lian menyadari untuk pertama kalinya bahwa para dayang istana benar-benar ahli dan gesit dalam menuangkan anggur.

Ning An Lian tidak mabuk bahkan setelah meneguk beberapa cangkir, tetapi ia bisa merasakan perutnya mulai bergejolak sewaktu mulutnya dipenuhi dengan rasa dari cairan pedas itu.

Yun Ruo Feng tidak sanggup melihat ini dan menyuarakan. "Semuanya, kami tidak mengundang semua orang ke perjamuan kerajaan hanya untuk minum-minum. Mengapa kita tidak makan sembari menikmati pertunjukannya?"

Semua orang setuju, sudah mendapatkan bagian bersenang-senang mereka. Bahkan meski Ning An Lian terlambat, ia tetap Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao, dan tidak mungkin dipaksa untuk terus minum hingga ia mempermalukan dirinya sendiri.

Chu Ling Long sendiri merasa enggan, tetapi mengetahui kalau ia sudah menyentuh garis tertentu, dan setuju setelah mempertimbangkannya singkat.

Ning An Lian lega mendengar ucapan Yun Ruo Feng. Dayang istana di belakangnya cepat-cepat mengeluarkan teh pereda mabuk, tetapi si putri hanya merasa sedikit lebih baik setelah makan beberapa suapan.

Pei Qian Hao seperti orang luar yang menyaksikan semua orang membuat keributan, senyuman muncul di sudut mulutnya. Hanya dengan melihat Kaisar Nan Zhao, Ning An Lian, dan Yun Ruo Feng, ia bisa mengetahui, kalau pastinya ada sesuatu yang terjadi di balik layar.

Karena ini adalah pertama kalinya ia menghadiri perjamuan kerajaan Nan Zhao, tidak ada satu orang pun yang berani berbicara pada Pei Qian Hao secara langsung. Pangeran Hao terkenal kejam, dan lebih baik untuk menghindarinya daripada tanpa sengaja menyinggungnya.

Tentu saja, itu tidak termasuk Chu Ling Long dan Hua Zi Rong. Perhatian orang itu bukan pada Pangeran Hao, dan orang itu juga tidak tertarik pada apa pun.

Perjamuan kerajaannya berangsur masuk ke laju yang nyaman. Para utusan dari tiap kerajaan menikmati pertunjukan dari gadis cantik di atas panggung, menyantap makanan mewah, dan minum anggur dari guci yang dihidangkan di setiap meja. Semuanya dilakukan sambil bergosip mengenai kabar menarik dan urusan kenegaraan. Itu jelas sekali adalah pemandangan yang harmonis untuk dilihat.  

 

0 comments:

Posting Komentar