Consort of A Thousand Faces
Chapter 197 : Minum Banyak Anggur
Setelah
Ning An Lian meneguk tiga cangkir anggur, Chu Ling
Long bertepuk tangan. "Sigap sekali. Putra Mahkota ini mengajakmu bersulang."
Kemudian,
Chu Ling Long bangkit berdiri, menggesturkan cangkir anggur di tangannya ke
arah Ning An Lian sebelum mereka berdua menghabiskan isi cangkir mereka
bersamaan.
Ning
An Lian tadinya mengira kalau sulangan itu akan menjadi akhirnya, tetapi Chu
Ling Long segera meneruskan. "Memang membuat frustasi minum seperti ini.
Putra Mahkota ini mengetahui Nan Zhao adalah kerajaan anggur, dan
orang-orangnya, entah apakah mereka muda atau tua, pria atau wanita, sanggup
menahan toleransi alkohol mereka lebih baik daripada sebuah gentong anggur.
Putra Mahkota ini suka minum-minum; dan semenjak aku ada di sini, aku harus
minum beberapa cangkir bersama Putri Pertama Kekaisaran untuk melampiaskan
ngidam alkoholku."
Ning
An Lian sangat mengetahui toleransi alkoholnya, tetapi juga tahu bahwa ia tidak bisa menolaknya. Alhasil, ia hanya
mengangguk setuju. "Tentu. Karena Yang Mulia ingin minum dengan Putri ini,
bagaimana mungkin aku menolak?"
"Bagus!
Ternyata, Putri Pertama Kekaisaran adalah seseorang yang cekatan. Namun ...."
Mendengar
kata 'namun', membuat jantung Ning An Lian berdebar. "Ada apa? Yang Mulia
boleh bicara terus terang."
"Memang
tidak memuaskan, minum dari satu cangkir kecil sekali minum. Berhadapan dengan
putri dari kerajaan anggur, Pangeran ini merasa kalau lebih memuaskan untuk
minum dengan mangkuk yang besar."
Kata-kata
Chu Ling Long langsung menyebabkan yang lainnya bingung.
"Hah?
Mangkuk besar? Kita bukan berada di alam liar ataupun desa yang kecil. Apakah
pantas minum seperti itu?"
"Benar
sekali, hanya orang barbar yang minum seperti itu. Mengapa Putra Mahkota Chu
mau minum dengan gaya seperti ini?"
Dihadapkan
dengan usulan tak terduga ini, Ning An Lian tercengang sejenak.
Seolah
mendadak menyadari kalau itu kurang pantas, Chu Ling Long merenung sebentar sebelum
berbicara lagi. "Kita bisa melupakan soal mangkuk besar, tetapi paling
tidak, kita bisa mendapatkan cangkir anggur yang lebih besar, bukan? Kalau
tidak, berapa lama kami ada di sini, jika kami minum dari cangkir-cangkir kecil
ini?"
Kali
ini, tidak ada yang keberatan.
Ning
An Lian tahu bahwa Putra Mahkota Chu selalu menjadi orang yang
licik. Ini jelas-jelas mau membuatku mabuk tanpa makan.
Ia
memandang orang-orang di sekitarnya. Aku tidak punya dasar untuk
membantah Putra Mahkota Chu di depan begitu banyak orang. Bagaimanapun juga,
akulah yang terlambat. Jika aku tidak menerimanya, aku tidak tahu bagaimana
Putra Mahkota Chu akan mempersulitku!
Meskipun
Pei Qian Hao dan Yun Ruo Feng tetap diam, mata mereka berdua terpaku pada Ning
An Lian. Mata orang itu dipenuhi kesengajaan selagi ia menatapnya.
Melihat
situasi itu, Chu Ling Long bertanya provokatif. "Apa, permintaan Putra
Mahkota ini terlalu berlebihan untuk Putri Pertama Kekaisaran? Atau, apakah
Putri Pertama memandang rendah Dong Ling dan berpikir kalau itu merendahkan
dirinya, untuk minum beberapa cangkir dengan Putra Mahkota ini?"
"Putri
ini ...."
Ning An Lian baru saja akan menjawab saat Ning Lian Chen menyelanya dari bangku
teratas.
"Yang
Mulia Putra Mahkota, Kakak Perempuan tidak bermaksud demikian."
"Kalau
begitu, apa maksudnya?"
Mata
semua orang berpaling pada Ning Lian Chen. Bahkan Ning An Lian juga
memandangnya intens, meski dengan tatapan yang menakutkan.
Aku
harus memastikan Ning Lian Chen tahu agar tidak memprovokasiku saat ini. Kalau
tidak, aku tidak yakin apa yang akan kulakukan padanya setelahnya!
Namun,
Ning Lian Chen mengabaikan ancamannya dan menatap Chu Ling Long dengan senyum
ramah di wajahnya. "Nan Zhao sudah memiliki hubungan yang luar biasa
dengan Dong Ling selama bergenerasi. Yang Mulia Putra Mahkota, setelah
membuatmu menunggu begitu lama hari ini, aku yakin, Kakak Perempuan akan dengan
senang hati minum bersamamu. Terlebih lagi, ia memang selalu peminum yang cukup
baik. Ia hanya ragu-ragu barusan ini, karena ia tidak menduga kalau Putra
Mahkota akan menjadi sangat ramah, dan melamun sejenak."
Mendengar
perkataan Ning Lian Chen, Pei Qian Hao terkekeh di dalam hatinya. Kaisar
kecil ini sungguh pandai bicara. Dikurangi dengan gaya megah, sebenarnya, ia
sedang mengimplikasikan kalau Ning An Lian terlalu bodoh untuk merespon Chu
Ling Long hanya setelah beberapa kata.
"Oh?"
kata Chu Ling Long jelas sekali tidak percaya.
Ning
Lian Chen tidak peduli apakah orang lain memercayainya
atau tidak, dan lebih tidak peduli lagi dengan pelototan jahat Ning An Lian. Ia
langsung melambaikan tangan dan memberi isyarat pada kasim kecil di sebelahnya.
"Kemari, siapkan cangkir yang lebih besar untuk Kakak Perempuan dan Yang
Mulia Putra Mahkota."
"Baik,
Yang Mulia."
Kemarahan
Ning An Lian terpancar keluar. Kalau bukan karena semua orang yang berada di
sekitar mereka, ia akan bergegas menghampiri Ning Lian Chen sebelum menamparnya
dua kali dan mencercanya.
Namun,
ia hanya bisa ikut bermain dan menatap Chu Ling Long sambil tersenyum untuk
sekarang, setuju dengan Ning Lian Chen. "Yang Mulia benar."
Yun
Ruo Feng menatap Ning Lian Chen. Aku tidak pernah menyangka ia
melakukan ini, tetapi aku tidak boleh membantu Ning An Lian dengan segala hal kecil.
Melakukan demikian, hanya akan mempermalukan Nan Zhao, menyebabkan orang lain
meremehkan kami.
Kemudian,
ia mengalihkan pandangannya pada Ning An Lian. Beruntungnya, entah
bagaimana, ia tenang dan tidak menanggapi provokasi Ning Lian Chen.
Saat
inilah, Ning An Lian menyadari Yun Ruo Feng menatapnya. Mereka bertemu pandang,
memperlihatkannya tatapan penuh air mata dan kepedihan.
Mengetahui
kalau Ning An Lian entah bagaimana harus ditenangkan, Yun Ruo Feng mengangguk
dan mengetuk ringan mejanya dua kali dengan tangannya: sebuah tanda kalau ia
mengerti. Ia tidak boleh memusatkan diri untuk masalah kecil dan kehilangan
kesempatan mendapatkan yang besar.
Keduanya
sudah sering kali berinteraksi sebelumnya, dan Ning An Lian segera paham apa
maksud Yun Ruo Feng. Ia langsung merasa lebih baik.
Tunggu
saja, Ning Lian Chen! Aku akan menoleransimu untuk sekarang, tetapi, lihat saja
bagaimana aku akan menanganimu setelah semua utusan pergi!
Segera
saja, guci anggur dan cangkir dibawa ke meja. Memindai cangkir yang lebih besar
dan koleksi anggur kuat yang panjang ini, mata Ning An Lian pun hanya bisa
sedikit melebar.
Minum
alkohol sebanyak ini dengan perut kosong bisa menyebabkan kematian!
Ia
mengangkat kepalanya, menatap Ning Lian Chen, hanya untuk menyadari kalau ia
bahkan tidak meliriknya sedikit pun.
Chu
Ling Long terburu-buru ingin bertanding dengan toleransi alkoholnya, sementara
pria lainnya sedang berpikir bagaimana membuat si putri cantik mabuk, sesuatu
yang sangat amat mereka nantikan.
Dalam
kesulitannya, Ning An Lian menyadari untuk pertama kalinya bahwa para dayang istana benar-benar ahli dan gesit dalam
menuangkan anggur.
Ning
An Lian tidak mabuk bahkan setelah meneguk beberapa
cangkir, tetapi ia bisa merasakan perutnya mulai bergejolak sewaktu mulutnya
dipenuhi dengan rasa dari cairan pedas itu.
Yun
Ruo Feng tidak sanggup melihat ini dan menyuarakan. "Semuanya, kami tidak mengundang semua orang ke perjamuan kerajaan
hanya untuk minum-minum. Mengapa kita tidak makan sembari menikmati
pertunjukannya?"
Semua
orang setuju, sudah mendapatkan bagian bersenang-senang mereka. Bahkan meski
Ning An Lian terlambat, ia tetap Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao, dan tidak
mungkin dipaksa untuk terus minum hingga ia mempermalukan dirinya sendiri.
Chu
Ling Long sendiri merasa enggan, tetapi mengetahui kalau ia sudah menyentuh
garis tertentu, dan setuju setelah mempertimbangkannya singkat.
Ning
An Lian lega mendengar ucapan Yun Ruo Feng. Dayang istana di belakangnya
cepat-cepat mengeluarkan teh pereda mabuk, tetapi si putri hanya merasa sedikit
lebih baik setelah makan beberapa suapan.
Pei
Qian Hao seperti orang luar yang menyaksikan semua orang membuat keributan,
senyuman muncul di sudut mulutnya. Hanya dengan melihat Kaisar Nan Zhao, Ning
An Lian, dan Yun Ruo Feng, ia bisa mengetahui, kalau pastinya ada sesuatu yang
terjadi di balik layar.
Karena
ini adalah pertama kalinya ia menghadiri perjamuan kerajaan Nan Zhao, tidak ada
satu orang pun yang berani berbicara pada Pei Qian Hao secara langsung.
Pangeran Hao terkenal kejam, dan lebih baik untuk menghindarinya daripada tanpa
sengaja menyinggungnya.
Tentu
saja, itu tidak termasuk Chu Ling Long dan Hua Zi Rong. Perhatian orang itu
bukan pada Pangeran Hao, dan orang itu juga tidak tertarik pada apa pun.
Perjamuan
kerajaannya berangsur masuk ke laju yang nyaman. Para utusan dari tiap kerajaan
menikmati pertunjukan dari gadis cantik di atas panggung, menyantap makanan
mewah, dan minum anggur dari guci yang dihidangkan di setiap meja. Semuanya
dilakukan sambil bergosip mengenai kabar menarik dan urusan kenegaraan. Itu
jelas sekali adalah pemandangan yang harmonis untuk dilihat.
0 comments:
Posting Komentar