Chapter 24 : Merasa Tercekik
Rebirth of the MaliciousEmpress of Military Lineage: Chapter 24
Ketika Chun Tao
melihat Shen Miao, ia cepat-cepat mendekati kereta dan berbicara kepada orang
yang ada di dalam kereta. Setelahnya, tirai keretanya dibuka.
Shen Yue dan Shen
Qing ada di dalam dan Ren Wan Yun dan Chen Ruo Qiu ada di sana juga. Mereka
berempat melihat kemunculan Shen Miao dan tidak tahan untuk merasa takjub.
Mata Chen Ruo Qiu
berkilat tetapi Ren Wan Yun malah mengerutkan dahi, “Xiao Wu, kenapa kau
berpakaian biasa sekali?”
“Tepat,” Shen Qing
tidak sabar untuk berbicara, “Itu benar-benar terlihat jelek. Lebih baik untuk
memakai warna yang lebih cerah. Aku masih punya sebuah gaun kuning cerah yang
baru di kamarku. Chun Tao, bawa Adik Kelima untuk berganti ke pakaian itu. Dan
bagaimana dengan perhiasannya? Kalau orang tidak tahu, mereka akan berpikir
kalau kediaman Jenderal sudah memperlakukanmu dengan buruk.”
Ia diam-diam menekan
kecemburuan dalam hatinya.
Sebenarnya, Shen Qing
juga termasuk seorang wanita yang halus dan menarik. Ditambah dengan kesempatan
murah hati dan cerah, orang dapat melihat kalau ia adalah seorang nona
bangsawan dari keluarga yang memiliki reputasi yang baik. Tetapi, ada satu hal
yang paling dicemaskannya, adalah bahwa warna kulitnya tidak cukup cerah karena
itu agak berwarna seperti gandum.
Bagi seorang wanita,
semuanya pasti menginginkan kulit mereka seindah salju. Warna wajah Shen Yue
cerah dan ia tidak berani bilang apa-apa. Tetapi warna wajah Shen Miao cerah
dan dengan pakaian berwarna ungu teratai, itu membuat kulitnya tampak seputih
salju. Dengan demikian, di antara tiga putri di kediaman Shen, warna kulitnya
adalah yang paling gelap dan tentu saja ia merasa tidak nyaman tentang itu.
Shen Yue mengamati
Shen Miao dengan cermat dan melihat bahwa ia sudah menata rambutnya menjadi
sanggul awan yang indah dan dengan pakaian berwarna ungu teratai yang sesuai,
ia tampak bermartabat. Hari ini, Shen Miao tidak memakai satu pun perhiasan
emas dan perak itu. Biarpun itu tampak polos, ada aura kebangsawanan.
Shen Yue tersenyum,
“Adik Kelima, belum lagi pakaiannya, seseorang pasti harus memakai perhiasan
karena ini menyangkut reputasi dari kediaman kita. Nenek tidak akan senang
dengan penampilanmu saat ini. Terlebih lagi, mengapa kau menata rambutmu
seperti itu? Kau sekarang ini belum dewasa, karena itu, gaya rambut sanggulan
ganda itu sangat cocok.”
Gu Yu marah sekali
sampai-sampai wajahnya berubah agak pucat, tetapi ia adalah seorang pelayan dan
tidak bisa menentang para majikan. Ia menggertakkan giginya selagi ia berpikir,
keluarga Kedua dan Ketiga ini memiliki motif yang jahat dan tidak akan ragu-ragu
untuk melukai keponakan perempuan mereka sendiri. Mereka tidak sabar menantikan
Shen Miao mengenakan pakaian sekasar mungkin.
Shen Miao mencibir
dalam hatinya, Shen Yue bahkan menggunakan Nyonya Besar Shen, karena ia
mengetahui bahwa Shen Miao sebelumnya paling takut akan martabat Nyonya Besar
Shen. Sementara untuk gaya rambutnya, Shen Yue hanya lebih tua satu tahun
darinya dan bagaimana bisa ia membicarakan tentang masih muda. Ia sendiri
menata rambutnya tinggi-tinggi dengan gaya rambut dewi yang terbang, dengan
gaun merah muda yang sangat ringan bak peri. Ia ingin menjadi seorang yang
berbakat, jadi kenapa ia harus membandingkannya?
Mereka selesai
bicara, tetapi Shen Miao tetap diam dan hanya tersenyum pada mereka, dan mereka
tidak tahu apa yang tengah dipikirkannya.
Akhirnya Shen Qing
merasa tidak nyaman dengan tatapan itu dan mengocehi pelayan yang berdiri di
dekat kereta, “Chun Tao, untuk apa kau berdiri di sana? Masih belum membawa
Adik Kelima untuk mengganti bajunya?”
“Tidak perlu.”
Shen Miao menyela
kata-katanya, dan memasang sikap yang sedih tepat pada waktunya, “Ada alasan
untuk penampilan hari ini. Aku sangat menyukai perhiasan yang diberikan Shen Kedua padaku dan sengaja tidak
memakai mereka.”
Beberapa dari mereka
saling berpandangan satu sama lain dan tidak memahami maksud Shen Miao. Gu Yu
dan Jing Zhe juga saling melihat satu sama lain sebelum menatap kebingungan
pada Shen Miao.
“Ayah saat ini berada
jauh di wilayah Barat Laut, memimpin pasukan menuju ke pertempuran berdarah.
Xiong Nu masih belum mundur dan para pasukan mengenakan baju zirah yang dingin
sementara aku di sini, di ibu kota, mengenakan kain brokat dan menikmati
makanan yang mewah, riang gembira dan menikmati ketenangan selagi aku mengagumi
bunga dan membuat puisi. Aku benar-benar merasa malu.”
Shen Miao sedikit
membungkukkan kepalanya saat suaranya menjadi ringan, “Semalam, Bodhisattva
masuk ke mimpiku dan ingin agar aku berdoa secara sungguh-sungguh. Oleh karena
itu, aku telah memutuskan untuk berpakaian polos dengan warna yang lebih
sedikit hingga Ayah kembali dan tak lagi mengenakan pakaian ataupun perhiasan
yang terang.”
Tidak ada yang
menduga bahwa Shen Miao akan tiba-tiba membuat pidato semacam itu. Biasanya,
kata-katanya diucapkan dengan sangat takut-takut sampai tidak jelas, apalagi ia
bisa berbicara dengan begitu tajam dan fasih. Shen Yue dan Shen Qing begitu
terkejut hingga mereka tidak bisa berbicara, sementara Chen Ruo Qiu memegang
kepalanya seolah sedang berpikir keras.
Ren Wan Yun-lah yang
merasa malu. Kata-kata Shen Miao kedengarannya bahwa ia sendiri yang berdoa
secara sungguh-sungguh untuk ayahnya, tetapi apa yang dilakukan keluarga Shen
ini? Tetapi ia sudah pasti tidak ingin Qing-er-nya juga mengenakan pakaian
sepolos itu untuk menghadiri perjamuan Krisan.
Ren Wan Yun
menggertakkan giginya dan membujuk dengan penuh kasih sayang, “Biarpun seperti
ini, kau juga adalah seorang gadis, dan tidak perlu memikirkan pemikiran
seberat itu dan bersantai selama perjamuan Krisan ...”
Tetapi, Shen Miao
tiba-tiba membungkuk dalam-dalam kepada Ren Wan Yun, “Memohon kepada Shen Kedua agar memenuhi tindakan
berbakti Shen Miao.”
Mereka berdiri di
pintu utama kediaman Shen dan ada banyak orang yang lewat. Ketika Shen Miao
membungkuk sedalam itu, banyak orang yang lewat pun tidak tahan untuk
melemparkan tatapan ingin tahu kepada mereka.
Ren Wan Yun bisa
membiarkan Shen Miao mengenakan pakaian yang bagus untuk menjaga reputasi
kediaman Shen, tetapi Ren Wan Yun tidak berani memenuhi tindakan berbakti Shen
Miao?
Kakak tertua keluarga
mereka sendiri berperang di wilayah Barat Laut. Tidak mempertimbangkan bahwa
mereka sendiri tidak berdoa untuknya, tujuan macam apakah yang mereka miliki
dengan tidak membiarkan putrinya untuk melakukan perbuatan yang berbakti?
Wajah Ren Wan Yun
mendadak menghijau karena ia tidak menyangka Shen Miao akan menjawab seperti
ini, yang membuatnya sangat tercekik karena ia tidak bisa menolaknya.
Ren Wan Yun
cepat-cepat menyuruh Chun Tao membantu Shen Miao bangun dan berkata, “Anak ini.
Mana mungkin Shen Kedua tidak
memenuhi tindakan berbaktimu? Sulit bagimu karena memiliki pemikiran seperti
ini di usia semua ini. Tidak apa-apa, berpakaian poloslah.”
Shen Qing masih agak
tidak senang soal itu, tetapi tidak membantah tujuan ibunya. Baik Shen Yue dan
ibunya sepertinya mengerti sesuatu dan ketika mereka melihat ke arah Shen Miao
lagi, pandangan mereka berbeda.
“Akan tetapi,” Ren
Wan Yun tersenyum, “Kereta kami sekarang ini penuh. Suruh kepala pelayan
menyiapkan kereta lainnya khusus untuk Xiao Wu. Itu juga luas. Xiao Wu akan
mengikuti setelah kereta kedua dan keluar nanti.”
Setiap perjamuan
Krisan, Shen Miao akan naik kereta bersama pasangan ibu dan anak itu. Hanya
tambahan satu orang, mana mungkin tidak bisa muat di dalamnya. Untuk bersikap
seperti itu hari ini, pastinya disengaja.
Ren Wan Yun juga
memiliki pemikirannya sendiri. Shen Qing sudah mencapai usia untuk mencari
pasangan pernikahan tetapi pangkat jabatan Shen Xin lebih tinggi daripada Shen
Gui, jadi keluarga berpangkat lebih tinggi itu akan mempertimbangkan Shen Miao
lebih dulu. Karena Shen Miao bodoh dan tolol, jika tidak ada yang
membimbingnya, kemungkinan besar ia akan mempermalukan dirinya sendiri. Hanya
dengan begitu, kemurah hatian Shen Qing menjadi luar biasa.
Jadi ia sengaja
menyiapkan dua kereta kuda. Chen Ruo Qiu dan putrinya bermain bersamanya,
sehingga alaminya ia tidak akan menolak.
“Baiklah, akan
melakukan sesuai yang diinstruksikan Shen
Kedua,” kata Shen Miao sambil tersenyum.
Ren Wan Yun agak
terperangah karena ia tidak mengira kalau Shen Miao akan setuju dengan begitu
mudahnya. Shen Miao selalu penakut dan sebelumnya selalu menempel pada Shen Yue
dan Shen Qing. Ia kira, akan sulit bagi Shen Miao untuk duduk sendirian di
kereta dan tidak berpikir kalau Shen Miao tidak akan menolaknya.
Alhasil, kata-kata
yang telah dipersiapkannya sebelumnya menjadi mubazir.
“Jika tidak ada
masalah, maka Shen Miao akan naik ke kereta dulu.”
Ia dengan cepat
memberikan salamnya kepada mereka berempat dan naik ke keretanya sendiri.
Kereta itu juga
termasuk luas, tetapi tidak sebagus kereta Ren Wan Yun.
Gu Yu berkata dengan
marah, “Belum lagi tentang membiarkan Nona duduk sendirian di kereta kuda,
tetapi juga membiarkan Nona melakukan perjalanan di belakang. Niat macam apa
ini?”
Jing Zhe melirik ke
arah Shen Miao dengan tatapan yang cemas sementara ia mendesah pelan dalam
hatinya.
Shen Miao menatap
dalam ke permen manisan selagi tangannya perlahan-lahan terkepal.
Mereka ingin
menghancurkan reputasi Keluarga Pertama dan sengaja memperpanjang jarak antara
Keluarga Pertama supaya ketika ia ditertawakan, nama Shen Xin akan tercemar?
Shen Miao ingin lihat
pada akhirnya, siapa yang akan merasa tercekik.
0 comments:
Posting Komentar