Senin, 14 Juli 2025

RTMEML - Chapter 24

 Chapter 24 : Merasa Tercekik


Rebirth of the MaliciousEmpress of Military Lineage: Chapter 24


Ketika Chun Tao melihat Shen Miao, ia cepat-cepat mendekati kereta dan berbicara kepada orang yang ada di dalam kereta. Setelahnya, tirai keretanya dibuka.

Shen Yue dan Shen Qing ada di dalam dan Ren Wan Yun dan Chen Ruo Qiu ada di sana juga. Mereka berempat melihat kemunculan Shen Miao dan tidak tahan untuk merasa takjub.

Mata Chen Ruo Qiu berkilat tetapi Ren Wan Yun malah mengerutkan dahi, “Xiao Wu, kenapa kau berpakaian biasa sekali?”

“Tepat,” Shen Qing tidak sabar untuk berbicara, “Itu benar-benar terlihat jelek. Lebih baik untuk memakai warna yang lebih cerah. Aku masih punya sebuah gaun kuning cerah yang baru di kamarku. Chun Tao, bawa Adik Kelima untuk berganti ke pakaian itu. Dan bagaimana dengan perhiasannya? Kalau orang tidak tahu, mereka akan berpikir kalau kediaman Jenderal sudah memperlakukanmu dengan buruk.”

Ia diam-diam menekan kecemburuan dalam hatinya.

Sebenarnya, Shen Qing juga termasuk seorang wanita yang halus dan menarik. Ditambah dengan kesempatan murah hati dan cerah, orang dapat melihat kalau ia adalah seorang nona bangsawan dari keluarga yang memiliki reputasi yang baik. Tetapi, ada satu hal yang paling dicemaskannya, adalah bahwa warna kulitnya tidak cukup cerah karena itu agak berwarna seperti gandum.

Bagi seorang wanita, semuanya pasti menginginkan kulit mereka seindah salju. Warna wajah Shen Yue cerah dan ia tidak berani bilang apa-apa. Tetapi warna wajah Shen Miao cerah dan dengan pakaian berwarna ungu teratai, itu membuat kulitnya tampak seputih salju. Dengan demikian, di antara tiga putri di kediaman Shen, warna kulitnya adalah yang paling gelap dan tentu saja ia merasa tidak nyaman tentang itu.

Shen Yue mengamati Shen Miao dengan cermat dan melihat bahwa ia sudah menata rambutnya menjadi sanggul awan yang indah dan dengan pakaian berwarna ungu teratai yang sesuai, ia tampak bermartabat. Hari ini, Shen Miao tidak memakai satu pun perhiasan emas dan perak itu. Biarpun itu tampak polos, ada aura kebangsawanan.

Shen Yue tersenyum, “Adik Kelima, belum lagi pakaiannya, seseorang pasti harus memakai perhiasan karena ini menyangkut reputasi dari kediaman kita. Nenek tidak akan senang dengan penampilanmu saat ini. Terlebih lagi, mengapa kau menata rambutmu seperti itu? Kau sekarang ini belum dewasa, karena itu, gaya rambut sanggulan ganda itu sangat cocok.”

Gu Yu marah sekali sampai-sampai wajahnya berubah agak pucat, tetapi ia adalah seorang pelayan dan tidak bisa menentang para majikan. Ia menggertakkan giginya selagi ia berpikir, keluarga Kedua dan Ketiga ini memiliki motif yang jahat dan tidak akan ragu-ragu untuk melukai keponakan perempuan mereka sendiri. Mereka tidak sabar menantikan Shen Miao mengenakan pakaian sekasar mungkin.

Shen Miao mencibir dalam hatinya, Shen Yue bahkan menggunakan Nyonya Besar Shen, karena ia mengetahui bahwa Shen Miao sebelumnya paling takut akan martabat Nyonya Besar Shen. Sementara untuk gaya rambutnya, Shen Yue hanya lebih tua satu tahun darinya dan bagaimana bisa ia membicarakan tentang masih muda. Ia sendiri menata rambutnya tinggi-tinggi dengan gaya rambut dewi yang terbang, dengan gaun merah muda yang sangat ringan bak peri. Ia ingin menjadi seorang yang berbakat, jadi kenapa ia harus membandingkannya?

Mereka selesai bicara, tetapi Shen Miao tetap diam dan hanya tersenyum pada mereka, dan mereka tidak tahu apa yang tengah dipikirkannya.

Akhirnya Shen Qing merasa tidak nyaman dengan tatapan itu dan mengocehi pelayan yang berdiri di dekat kereta, “Chun Tao, untuk apa kau berdiri di sana? Masih belum membawa Adik Kelima untuk mengganti bajunya?”

“Tidak perlu.”

Shen Miao menyela kata-katanya, dan memasang sikap yang sedih tepat pada waktunya, “Ada alasan untuk penampilan hari ini. Aku sangat menyukai perhiasan yang diberikan Shen Kedua padaku dan sengaja tidak memakai mereka.”

Beberapa dari mereka saling berpandangan satu sama lain dan tidak memahami maksud Shen Miao. Gu Yu dan Jing Zhe juga saling melihat satu sama lain sebelum menatap kebingungan pada Shen Miao.

“Ayah saat ini berada jauh di wilayah Barat Laut, memimpin pasukan menuju ke pertempuran berdarah. Xiong Nu masih belum mundur dan para pasukan mengenakan baju zirah yang dingin sementara aku di sini, di ibu kota, mengenakan kain brokat dan menikmati makanan yang mewah, riang gembira dan menikmati ketenangan selagi aku mengagumi bunga dan membuat puisi. Aku benar-benar merasa malu.”

Shen Miao sedikit membungkukkan kepalanya saat suaranya menjadi ringan, “Semalam, Bodhisattva masuk ke mimpiku dan ingin agar aku berdoa secara sungguh-sungguh. Oleh karena itu, aku telah memutuskan untuk berpakaian polos dengan warna yang lebih sedikit hingga Ayah kembali dan tak lagi mengenakan pakaian ataupun perhiasan yang terang.”

Tidak ada yang menduga bahwa Shen Miao akan tiba-tiba membuat pidato semacam itu. Biasanya, kata-katanya diucapkan dengan sangat takut-takut sampai tidak jelas, apalagi ia bisa berbicara dengan begitu tajam dan fasih. Shen Yue dan Shen Qing begitu terkejut hingga mereka tidak bisa berbicara, sementara Chen Ruo Qiu memegang kepalanya seolah sedang berpikir keras.

Ren Wan Yun-lah yang merasa malu. Kata-kata Shen Miao kedengarannya bahwa ia sendiri yang berdoa secara sungguh-sungguh untuk ayahnya, tetapi apa yang dilakukan keluarga Shen ini? Tetapi ia sudah pasti tidak ingin Qing-er-nya juga mengenakan pakaian sepolos itu untuk menghadiri perjamuan Krisan.

Ren Wan Yun menggertakkan giginya dan membujuk dengan penuh kasih sayang, “Biarpun seperti ini, kau juga adalah seorang gadis, dan tidak perlu memikirkan pemikiran seberat itu dan bersantai selama perjamuan Krisan ...”

Tetapi, Shen Miao tiba-tiba membungkuk dalam-dalam kepada Ren Wan Yun, “Memohon kepada Shen Kedua agar memenuhi tindakan berbakti Shen Miao.”

Mereka berdiri di pintu utama kediaman Shen dan ada banyak orang yang lewat. Ketika Shen Miao membungkuk sedalam itu, banyak orang yang lewat pun tidak tahan untuk melemparkan tatapan ingin tahu kepada mereka.

Ren Wan Yun bisa membiarkan Shen Miao mengenakan pakaian yang bagus untuk menjaga reputasi kediaman Shen, tetapi Ren Wan Yun tidak berani memenuhi tindakan berbakti Shen Miao?

Kakak tertua keluarga mereka sendiri berperang di wilayah Barat Laut. Tidak mempertimbangkan bahwa mereka sendiri tidak berdoa untuknya, tujuan macam apakah yang mereka miliki dengan tidak membiarkan putrinya untuk melakukan perbuatan yang berbakti?

Wajah Ren Wan Yun mendadak menghijau karena ia tidak menyangka Shen Miao akan menjawab seperti ini, yang membuatnya sangat tercekik karena ia tidak bisa menolaknya.

Ren Wan Yun cepat-cepat menyuruh Chun Tao membantu Shen Miao bangun dan berkata, “Anak ini. Mana mungkin Shen Kedua tidak memenuhi tindakan berbaktimu? Sulit bagimu karena memiliki pemikiran seperti ini di usia semua ini. Tidak apa-apa, berpakaian poloslah.”

Shen Qing masih agak tidak senang soal itu, tetapi tidak membantah tujuan ibunya. Baik Shen Yue dan ibunya sepertinya mengerti sesuatu dan ketika mereka melihat ke arah Shen Miao lagi, pandangan mereka berbeda.

“Akan tetapi,” Ren Wan Yun tersenyum, “Kereta kami sekarang ini penuh. Suruh kepala pelayan menyiapkan kereta lainnya khusus untuk Xiao Wu. Itu juga luas. Xiao Wu akan mengikuti setelah kereta kedua dan keluar nanti.”

Setiap perjamuan Krisan, Shen Miao akan naik kereta bersama pasangan ibu dan anak itu. Hanya tambahan satu orang, mana mungkin tidak bisa muat di dalamnya. Untuk bersikap seperti itu hari ini, pastinya disengaja.

Ren Wan Yun juga memiliki pemikirannya sendiri. Shen Qing sudah mencapai usia untuk mencari pasangan pernikahan tetapi pangkat jabatan Shen Xin lebih tinggi daripada Shen Gui, jadi keluarga berpangkat lebih tinggi itu akan mempertimbangkan Shen Miao lebih dulu. Karena Shen Miao bodoh dan tolol, jika tidak ada yang membimbingnya, kemungkinan besar ia akan mempermalukan dirinya sendiri. Hanya dengan begitu, kemurah hatian Shen Qing menjadi luar biasa.

Jadi ia sengaja menyiapkan dua kereta kuda. Chen Ruo Qiu dan putrinya bermain bersamanya, sehingga alaminya ia tidak akan menolak.

“Baiklah, akan melakukan sesuai yang diinstruksikan Shen Kedua,” kata Shen Miao sambil tersenyum.

Ren Wan Yun agak terperangah karena ia tidak mengira kalau Shen Miao akan setuju dengan begitu mudahnya. Shen Miao selalu penakut dan sebelumnya selalu menempel pada Shen Yue dan Shen Qing. Ia kira, akan sulit bagi Shen Miao untuk duduk sendirian di kereta dan tidak berpikir kalau Shen Miao tidak akan menolaknya.

Alhasil, kata-kata yang telah dipersiapkannya sebelumnya menjadi mubazir.

“Jika tidak ada masalah, maka Shen Miao akan naik ke kereta dulu.”

Ia dengan cepat memberikan salamnya kepada mereka berempat dan naik ke keretanya sendiri.

Kereta itu juga termasuk luas, tetapi tidak sebagus kereta Ren Wan Yun.

Gu Yu berkata dengan marah, “Belum lagi tentang membiarkan Nona duduk sendirian di kereta kuda, tetapi juga membiarkan Nona melakukan perjalanan di belakang. Niat macam apa ini?”

Jing Zhe melirik ke arah Shen Miao dengan tatapan yang cemas sementara ia mendesah pelan dalam hatinya.

Shen Miao menatap dalam ke permen manisan selagi tangannya perlahan-lahan terkepal.

Mereka ingin menghancurkan reputasi Keluarga Pertama dan sengaja memperpanjang jarak antara Keluarga Pertama supaya ketika ia ditertawakan, nama Shen Xin akan tercemar?

Shen Miao ingin lihat pada akhirnya, siapa yang akan merasa tercekik.

0 comments:

Posting Komentar