Selasa, 22 Juli 2025

CTF - Chapter 198

Consort of A Thousand Faces

Chapter 198 : Pemandangan yang Menyedihkan


Tepat saat Yun Ruo Feng merasakan bahwa semua orang sudah ditenangkan, Chu Ling Long bangkit, dan menunjuk ke arah para penari di atas panggung.

"Putra Mahkota ini berpikir bahwa tidak ada satu pun dari orang-orang ini yang bisa menari sebaik Putri Pertama Kekaisaran. Gerakan tariannya begitu anggun dan indah sampai aku mau menyaksikannya lagi dan lagi."

Ning An Lian baru saja makan sesuap saat Chu Ling Long berbicara, membuatnya langsung mulai tersedak dan batuk-batuk. Seorang dayang istana di sisinya cepat-cepat menyerahkan sehelai saputangan padanya.

Chu Ling Long menatap Ning An Lian kebingungan. "Putri, tarianmu begitu indah hingga membuat orang berharap untuk pertunjukan tambahan. Tentunya semua orang di sini pasti setuju dengan Putra Mahkota ini?"

Saat ia mengatakan itu, semua orang yang lainnya jadi tergiur.

Banyak dari mereka yang hadir, sudah pernah melihat tarian Ning Ru Lan. Setelah melihat tarian Ning An Lian, mereka sudah siap mengatakan kalau keduanya memiliki gerakan tarian Jing Hong yang sebanding.

Hanya mereka yang hadir yang akan mengetahui betapa indahnya tarian Jing Hong. Jika mereka bisa melihat tarian lainnya dari Putri Pertama Kekaisaran, itu akan lebih baik lagi.

Oleh sebab itu, Chu Ling Long sungguh menyuarakan apa yang sedang dipikirkan semua orang. Datang ke Nan Zhao adalah benar-benar untuk kami menikmati visual dari perjamuan kerajaannya. Kami harus kembali setelah kami puas dengan segalanya, bukan?

Sementara untuk Chu Ling Long sendiri, niat aslinya berbeda. Menonton beberapa wanita berputar-putar kesana-kemari, sama sekali tidak menarik. Aku bisa melakukan itu juga di Kerajaan Dong Ling. Tetapi, untuk Putri Pertama Kekaisaran, tariannya sudah pasti akan menjadi lebih memikat lagi setelah minum anggur sebanyak itu.

Tidak banyak orang yang memiliki pemikiran nakal yang sama seperti Chu Ling Long, tetapi memang benar, bahwa mereka tidak mampu melupakan tarian Putri Pertama Kekaisaran.

Suara yang mantap bisa terdengar, semuanya mendesak Ning An Lian untuk menari lagi.

Yun Ruo Feng tidak merasa lebih baik daripada Ning An Lian mengenai situasinya. Tabib kekaisaran sudah mengatakan kalau ia tidak boleh melangkah lebar-lebar, terlebih lagi melakukan sesuatu seberat menari.

Meski demikian, Ning An Lian memiliki pemikirannya sendiri mengenai masalah ini. Tetapi, kalau aku tidak setuju, Su Xi-er akan menari menggantikanku lagi; aku tidak boleh membiarkan itu terjadi! Jika aku tidak menari sekarang, maka semua usahaku akan sia-sia. Tidak peduli apa pun, paling tidak aku harus mencobanya!

Tepat ketika Ning An Lian baru saja akan menyetujuinya, Yun Ruo Feng mulai berbicara lebih dulu. "Di perjamuan kerajaan, Putri Pertama Kekaisaran hanya akan menari satu kali. Inilah adatnya. Semuanya, mohon jangan mempersulit Putri Pertama Kekaisaran."

Yun Ruo Feng memberikan tatapan penuh makna pada Ning An Lian, dan ia bisa menebak secara kasar, apa yang sedang pria itu coba untuk sampaikan. Aku tahu bahwa Yun Ruo Feng takut kalau aku akan mengacaukan tariannya dan membuat malu di perjamuan kerajaan, dan sedang mencoba memberitahukan padaku agar tidak nekat. Namun, ini adalah kesempatan yang langka, dan aku tidak mau melewatkannya ....

"Putri ini ...."

"Jika hanya boleh menari satu kali, maka mainkan sebuah lagu. Semestinya itu tidak masalah." Pei Qian Hao menyela. Matanya tidak menatap ke arah sang Kaisar yang duduk di kursi tertinggi, melainkan pada Yun Ruo Feng.

Yun Ruo Feng masih khawatir mengenai ini, tetapi tepat ketika ia baru saja akan menolak, Ning An Lian menjawab, "Baiklah, Putri ini akan memainkan sebuah lagu dan menghibur semuanya."

Ning An Lian menatap Yun Ruo Feng dengan senyum di mulutnya setelah ia selesai berbicara.

Yun Ruo Feng tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, dan hanya bisa membiarkan Ning An Lian melakukan yang ia inginkan. Lagipula, bukan menari; semestinya tidak ada yang salah.

Tepat saat Ning An Lian baru akan pergi untuk bersiap, Pei Qian Hao mengisyaratkan pada pengawal di sisinya sebelum menginstruksikannya dengan suara yang rendah. "Pergi dan bawa Su Xi-er kembali ke rumah posnya untuk Pangeran ini."

"Baik." Si pengawal membeku di tengah jalan saat akan bangkit sebelum mendadak bertanya, "Bagaimana kalau ia tidak mau pergi?"

"Ikat dia dan bawa dia pulang; ia akan kembali ke rumah pos."

Sudut mulut si pengawal pun berkedut. Pangeran Hao memang keras. "Baik, bawahan ini mengerti."

Tidak mungkin Pei Qian Hao akan membiarkan orang-orang ini melihat Su Xi-er lagi. Tadinya, memang idenya untuk membawanya ke perjamuan kerajaan, tetapi ia tidak menginginkan Su Xi-er untuk memutar pinggang dan bokongnya di hadapan begitu banyak pria. Meski jika ia berputar-putar, itu harus tergantung siapa yang ada di hadapannya.

Aku akan memaafkannya kali ini, tetapi tidak akan ada lain kali. Malahan, aku tidak akan membiarkannya untuk berhubungan lagi dengan Yun Ruo Feng di masa mendatang.

Tak lama setelahnya, Ning An Lian perlahan-lahan berjalan menaiki tangga dengan sebuah gu qin di tangannya. Satu-satunya masalah adalah caranya berjalan tampak sangat aneh.

(T/N : Contoh gu qin.)


Pei Qian Hao mengetahui kalau pergelangan kaki Putri Pertama cedera, dan bisa tahu hanya dengan sepintas lihat saja. Namun, Ning Lian Chen, memandang Ning An Lian, berpikir kalau cara berjalannya agak aneh.

Pada akhirnya, ia berhasil menerka kalau ada yang salah dengan kakinya, hingga menyebabkannya berjalan dengan lambat. Bagaimanapun juga, Ning An Lian yang kukenal bukanlah seseorang yang akan berjalan dengan begitu berhati-hati.

Setelah ia duduk dengan benar, suara yang merdu pun mulai menggema dari gu qin di tangan Ning An Lian. Setidaknya, ia cukup berpengalaman untuk melakukan pertunjukan di perjamuan ini.

Suara lembut dari guqin-nya berangsur meninggi sebelum berubah menjadi melodi yang pelan dan lembut. Kemudian lagunya menuju ke puncak lagi, mengakhiri penampilannya.

Lagunya selesai!

Pertunjukan tadi, hanya bisa dianggap biasa saja; sudah pasti tidak cukup untuk memukau para tamu yang sudah pernah mendengarkan banyak lagu yang indah.

Tetapi, bagaimana pun juga, ia adalah Putri Pertama dari suatu kerajaan. Semua orang tetap bertepuk tangan dengan sopan.

Ekspresi Ning An Lian tampak bangga. Akhirnya, aku telah memenangkan kembali sedikit kebanggaan.

Ia bangkit berdiri sambil tersenyum cerah, dan membungkuk kepada semua orang untuk mengucapkan terima kasih pada mereka. "Putri ini hanya punya sedikit keterampilan dan tidak punya banyak pengetahuan. Aku harap suara dari gu qin-ku tidak menyakiti telinga semua orang."

Setelah ia selesai bicara, ia pun bangkit berdiri. Tetapi, tiba-tiba saja ....

"Ouch!" Rasa sakit tajam melonjak dari pergelangan kakinya, dan meskipun Ning An Lian berusaha menahannya, ia tetap berakhir bergelung di tanah pada akhirnya.

Dengan suara yang keras, si Putri Pertama Kekaisaran dari kerajaan ini pun jatuh ke tanah, memperlihatkan pemandangan yang menyedihkan. Tersandungnya yang panik itu menyebabkan hiasan rambutnya miring ke samping, hanya membuat keadaan sulitnya itu bahkan tampak lebih menyedihkan lagi.

Semua orang yang hadir tercengang dengan apa yang baru saja terjadi. Yun Ruo Feng bahkan lebih cemas lagi, langsung bangkit berdiri dari bangkunya.

"Putri Pertama!" Seorang dayang istana segera berjalan mendekat, mencoba memapahnya, tetapi tak peduli apa yang dilakukan orang itu, Ning An Lian tidak bisa bangun. Ia hanya bisa merasakan rasa sakit yang luar biasa di pergelangan kakinya, tidak sanggup mengerahkan tenaga sama sekali.

Rasa sakit kali ini bahkan melebihi ketika ia naik ke atas panggung. Wajah Ning An Lian mendadak jadi pucat. Hanya setelah beberapa saat, barulah ia berhasil menegakkan tubuhnya.

"Apa yang terjadi?" Chu Ling Long, yang paling suka bergosip, dan tidak tahan, hanya bisa penasaran saat ia melihat ini terjadi.

Tetapi, selain dari Ning An Lian, Yun Ruo Feng, dan Pei Qian Hao, tidak ada orang lain yang mengetahui kenyataannya. Mereka hanya bisa berspekulasi.

Ekspresi Pei Qian Hao acuh tak acuh. Tidak ada yang tahu apa yang sedang dipikirkannya dari matanya yang dalam.

Imajinasi orang-orang pun menjadi liar. Berdasarkan ekspresi dan lemasnya Ning An Lian, sudah jelas kalau cedera yang memengaruhi kakinya bukanlah sesuatu yang ringan.

Chu Ling Long berdiri dan bertanya, "Putri Pertama, ada apa? Apakah kakimu terluka?"

Ning An Lian begitu kesakitan hingga ia tidak mau bicara dengan siapa pun. Ia hanya bisa berjalan secara hati-hati dengan wajah yang pucat.

Chu Ling Long tidak menyerah hanya karena ini dan terus bertanya, "Putri Pertama, sepertinya itu bukan luka ringan. Bagaimana bisa kau terluka ketika kau baik-baik saja semenit yang lalu?" 

0 comments:

Posting Komentar