Consort of A Thousand Faces
Chapter 198 : Pemandangan yang Menyedihkan
Tepat
saat Yun Ruo Feng merasakan bahwa semua orang sudah ditenangkan, Chu Ling Long
bangkit, dan menunjuk ke arah para penari di atas panggung.
"Putra
Mahkota ini berpikir bahwa tidak ada satu pun
dari orang-orang ini yang bisa menari sebaik Putri Pertama Kekaisaran. Gerakan
tariannya begitu anggun dan indah sampai aku mau menyaksikannya lagi dan
lagi."
Ning
An Lian baru saja makan sesuap saat Chu Ling Long berbicara, membuatnya
langsung mulai tersedak dan batuk-batuk. Seorang dayang istana di sisinya
cepat-cepat menyerahkan sehelai saputangan padanya.
Chu
Ling Long menatap Ning An Lian kebingungan. "Putri, tarianmu begitu indah
hingga membuat orang berharap untuk pertunjukan tambahan. Tentunya semua orang
di sini pasti setuju dengan Putra Mahkota ini?"
Saat
ia mengatakan itu, semua orang yang lainnya jadi tergiur.
Banyak
dari mereka yang hadir, sudah pernah melihat tarian Ning Ru Lan. Setelah
melihat tarian Ning An Lian, mereka sudah siap mengatakan kalau keduanya
memiliki gerakan tarian Jing Hong yang sebanding.
Hanya
mereka yang hadir yang akan mengetahui betapa indahnya tarian Jing Hong. Jika
mereka bisa melihat tarian lainnya dari Putri Pertama Kekaisaran, itu akan
lebih baik lagi.
Oleh
sebab itu, Chu Ling Long sungguh menyuarakan apa yang sedang dipikirkan semua
orang. Datang ke Nan Zhao adalah benar-benar untuk kami menikmati
visual dari perjamuan kerajaannya. Kami harus kembali setelah kami puas dengan
segalanya, bukan?
Sementara
untuk Chu Ling Long sendiri, niat aslinya berbeda. Menonton beberapa
wanita berputar-putar kesana-kemari,
sama sekali tidak menarik. Aku bisa melakukan itu juga
di Kerajaan Dong Ling. Tetapi, untuk
Putri Pertama Kekaisaran, tariannya sudah pasti akan menjadi lebih memikat lagi
setelah minum anggur sebanyak itu.
Tidak
banyak orang yang memiliki pemikiran nakal yang sama seperti Chu Ling Long,
tetapi memang benar, bahwa mereka tidak mampu melupakan tarian Putri Pertama
Kekaisaran.
Suara
yang mantap bisa terdengar, semuanya mendesak Ning An Lian untuk menari lagi.
Yun
Ruo Feng tidak merasa lebih baik daripada Ning An Lian mengenai
situasinya. Tabib kekaisaran sudah mengatakan kalau ia tidak boleh
melangkah lebar-lebar, terlebih lagi melakukan sesuatu seberat menari.
Meski
demikian, Ning An Lian memiliki pemikirannya sendiri mengenai masalah
ini. Tetapi, kalau aku tidak setuju, Su Xi-er akan menari
menggantikanku lagi; aku tidak boleh membiarkan itu terjadi! Jika aku tidak
menari sekarang, maka semua usahaku akan sia-sia. Tidak peduli apa pun,
paling tidak aku harus mencobanya!
Tepat
ketika Ning An Lian baru saja akan menyetujuinya, Yun Ruo Feng mulai berbicara
lebih dulu. "Di perjamuan kerajaan, Putri Pertama Kekaisaran hanya akan
menari satu kali. Inilah adatnya. Semuanya, mohon jangan mempersulit Putri
Pertama Kekaisaran."
Yun
Ruo Feng memberikan tatapan penuh makna pada Ning An Lian, dan ia bisa menebak
secara kasar, apa yang sedang pria itu coba untuk sampaikan. Aku tahu
bahwa Yun Ruo Feng takut kalau aku akan mengacaukan tariannya dan membuat malu
di perjamuan kerajaan, dan sedang mencoba memberitahukan padaku agar tidak
nekat. Namun, ini adalah kesempatan yang langka, dan aku tidak mau melewatkannya ....
"Putri
ini ...."
"Jika
hanya boleh menari satu kali, maka mainkan sebuah lagu. Semestinya itu tidak
masalah." Pei Qian Hao menyela. Matanya tidak menatap ke arah sang Kaisar
yang duduk di kursi tertinggi, melainkan pada Yun Ruo Feng.
Yun
Ruo Feng masih khawatir mengenai ini, tetapi tepat ketika ia baru saja akan
menolak, Ning An Lian menjawab, "Baiklah, Putri ini akan memainkan sebuah
lagu dan menghibur semuanya."
Ning
An Lian menatap Yun Ruo Feng dengan senyum di mulutnya setelah ia selesai
berbicara.
Yun
Ruo Feng tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, dan hanya bisa membiarkan Ning An
Lian melakukan yang ia inginkan. Lagipula, bukan menari; semestinya
tidak ada yang salah.
Tepat
saat Ning An Lian baru akan pergi untuk bersiap, Pei Qian Hao mengisyaratkan
pada pengawal di sisinya sebelum menginstruksikannya dengan suara yang rendah. "Pergi
dan bawa Su Xi-er kembali ke rumah posnya untuk Pangeran ini."
"Baik."
Si pengawal membeku di tengah jalan saat akan bangkit sebelum mendadak
bertanya, "Bagaimana kalau ia tidak mau pergi?"
"Ikat
dia dan bawa dia pulang; ia akan kembali ke rumah pos."
Sudut
mulut si pengawal pun berkedut. Pangeran Hao memang keras. "Baik,
bawahan ini mengerti."
Tidak
mungkin Pei Qian Hao akan membiarkan orang-orang ini melihat Su Xi-er lagi.
Tadinya, memang idenya untuk membawanya ke perjamuan kerajaan, tetapi ia tidak
menginginkan Su Xi-er untuk memutar pinggang dan bokongnya di hadapan begitu
banyak pria. Meski jika ia berputar-putar, itu harus tergantung siapa
yang ada di hadapannya.
Aku
akan memaafkannya kali ini, tetapi tidak akan ada lain kali. Malahan, aku tidak
akan membiarkannya untuk berhubungan lagi dengan Yun Ruo Feng di masa
mendatang.
Tak
lama setelahnya, Ning An Lian perlahan-lahan berjalan menaiki tangga dengan
sebuah gu qin di
tangannya. Satu-satunya masalah adalah caranya berjalan tampak sangat aneh.
(T/N : Contoh gu qin.)
Pada
akhirnya, ia berhasil menerka kalau ada yang salah dengan kakinya, hingga
menyebabkannya berjalan dengan lambat. Bagaimanapun juga, Ning An Lian
yang kukenal bukanlah seseorang yang akan berjalan dengan begitu berhati-hati.
Setelah
ia duduk dengan benar, suara yang merdu pun mulai menggema dari gu qin di tangan
Ning An Lian. Setidaknya, ia cukup berpengalaman untuk melakukan pertunjukan di
perjamuan ini.
Suara
lembut dari guqin-nya berangsur meninggi sebelum berubah menjadi
melodi yang pelan dan lembut. Kemudian lagunya menuju ke puncak lagi,
mengakhiri penampilannya.
Lagunya
selesai!
Pertunjukan
tadi, hanya bisa dianggap biasa saja; sudah pasti tidak cukup untuk memukau
para tamu yang sudah pernah mendengarkan banyak lagu yang indah.
Tetapi,
bagaimana pun juga, ia adalah Putri Pertama dari suatu kerajaan. Semua
orang tetap bertepuk tangan dengan sopan.
Ekspresi
Ning An Lian tampak bangga. Akhirnya, aku telah memenangkan kembali
sedikit kebanggaan.
Ia
bangkit berdiri sambil tersenyum cerah, dan membungkuk kepada semua orang untuk
mengucapkan terima kasih pada mereka. "Putri ini hanya punya sedikit
keterampilan dan tidak punya banyak pengetahuan. Aku harap suara dari gu qin-ku tidak
menyakiti telinga semua orang."
Setelah
ia selesai bicara, ia pun bangkit berdiri. Tetapi, tiba-tiba saja ....
"Ouch!"
Rasa sakit tajam melonjak dari pergelangan kakinya, dan meskipun Ning An Lian
berusaha menahannya, ia tetap berakhir bergelung di tanah pada akhirnya.
Dengan
suara yang keras, si Putri Pertama Kekaisaran dari kerajaan ini pun jatuh ke
tanah, memperlihatkan pemandangan yang menyedihkan. Tersandungnya yang panik
itu menyebabkan hiasan rambutnya miring ke samping, hanya membuat keadaan
sulitnya itu bahkan tampak lebih menyedihkan lagi.
Semua
orang yang hadir tercengang dengan apa yang baru saja terjadi. Yun Ruo Feng
bahkan lebih cemas lagi, langsung bangkit berdiri dari bangkunya.
"Putri
Pertama!" Seorang dayang istana segera berjalan mendekat, mencoba memapahnya,
tetapi tak peduli apa yang dilakukan orang itu, Ning An Lian tidak bisa bangun.
Ia hanya bisa merasakan rasa sakit yang luar biasa di pergelangan kakinya,
tidak sanggup mengerahkan tenaga sama sekali.
Rasa
sakit kali ini bahkan melebihi ketika ia naik ke atas panggung. Wajah Ning An
Lian mendadak jadi pucat. Hanya setelah beberapa saat, barulah ia berhasil
menegakkan tubuhnya.
"Apa
yang terjadi?" Chu Ling Long, yang paling suka bergosip, dan tidak tahan,
hanya bisa penasaran saat ia melihat ini terjadi.
Tetapi,
selain dari Ning An Lian, Yun Ruo Feng, dan Pei Qian Hao, tidak ada orang lain
yang mengetahui kenyataannya. Mereka hanya bisa berspekulasi.
Ekspresi
Pei Qian Hao acuh tak acuh. Tidak ada yang tahu apa yang sedang dipikirkannya
dari matanya yang dalam.
Imajinasi
orang-orang pun menjadi liar. Berdasarkan ekspresi dan lemasnya Ning An Lian,
sudah jelas kalau cedera yang memengaruhi kakinya bukanlah sesuatu yang ringan.
Chu
Ling Long berdiri dan bertanya, "Putri Pertama, ada apa? Apakah kakimu
terluka?"
Ning
An Lian begitu kesakitan hingga ia tidak mau bicara dengan siapa pun.
Ia hanya bisa berjalan secara hati-hati dengan wajah yang pucat.
Chu
Ling Long tidak menyerah hanya karena ini dan terus bertanya, "Putri
Pertama, sepertinya itu bukan luka ringan. Bagaimana bisa kau terluka ketika
kau baik-baik saja semenit yang lalu?"
0 comments:
Posting Komentar