Consort of A Thousand Faces
Chapter 199 : Penghinaan Besar
Tidak
puas hanya dengan berbicara, Chu Ling long berdiri untuk menghampiri Ning An
Lian segera setelahnya. "Putri Pertama Kekaisaran, kau harus duduk dulu
karena pergelangan kakimu cedera!"
Karena
jalan Ning An Lian dihadang oleh Chu Ling Long, dayang istana itu tak punya
pilihan selain mendudukkan orang itu ke atas bantalan yang tadi didudukinya
untuk memainkan gu qin.
Chu
Ling Long tampaknya sangat cemas sewaktu ia bertanya dengan hati-hati pada Ning
An Lian. "Apakah masih sakit? Salah satu dayang atau kasimmu seharusnya
berhenti berlama-lama dan memanggil seorang tabib kekaisaran."
Si
dayang istana tidak berani pergi dan meminta tabib kekaisaran seorang diri,
berbalik pada Ning An Lian untuk masukannya.
Akhirnya,
Ning An Lian menoleh ke arahnya dengan tatapan penuh makna di matanya sewaktu
ia berkata, sesuatu yang dipastikan untuk disembunyikan dari Chu Ling Long.
"Pergilah!"
Si
dayang istana mengerti maksud di mata Ning An Lian dan dengan cepat mundur.
Sementara itu, atriumnya sudah kacau balau karena jatuhnya Ning An Lian.
Semua
orang yang hadir cukup cerdas untuk mengetahui kalau seseorang yang sebelumnya
baik-baik saja, tidak mungkin bisa secara acak membuat kaki mereka terkilir
begitu parahnya secara mendadak. Sebagai hasilnya, hanya ada satu penjelasan
yang memungkinkan. Ia pasti mencederai pergelangan kakinya sebelum
datang kemari.
Chu
Ling Long paling suka ikut campur. Ia jelas-jelas bukanlah seseorang yang
berhati baik, tetapi berpura-pura seperti itu. Ia menundukkan kepalanya dan
memandangi kaki Ning An Lian dengan ekspresi yang penasaran.
"Putri
Pertama, cederamu ini terlalu parah kalau hanya dari jatuh yang barusan
ini."
Perkataan
mendadaknya tidak hanya membuat Ning An Lian ketakutan, tetapi menyebabkan Yun
Ruo Feng cemas juga.
Dengan
itu, semua orang bahkan lebih yakin lagi kalau cedera Ning An Lian bukanlah
hasil dari jatuhnya barusan ini. Apabila ia saja tidak bisa berdiri
dengan benar, bagaimana ia menari?
"Putri
Pertama, orang yang menampilkan tarian Jing Hong barusan ini bukan dirimu,
kan?" Pernyataan layaknya gemuruh dari Chu Ling Long menggema di hati
semua orang. Meskipun ia tidak bicara dengan keras, desisan serentak dari semua
orang yang menarik napas dingin pun mewakili reaksi para penonton.
Wajah
Ning An Lian jadi pucat sementara jantungnya terasa melompat ke tenggorokanya:
ia ketakutan!
"Itu
adalah Putri ini!" Ning An Lian tidak akan mengakui kebenarannya meskipun
jika ia dipukuli sampai mati.
Saat
ia melihat ekspresi Chu Ling Long yang meragukan itu, ia melanjutkan.
"Tidak mudah untuk berlatih tarian Jing Hong. Putri ini membuat kakiku
terkilir ketika semasa latihan, dan pertunjukan hari ini sudah menyebabkannya
membengkak. Meski begitu, itu sudah pasti adalah Putri ini yang membawakan tariannya. Apakah masih ada orang lain yang cukup
kompeten untuk tarian Jing Hong?"
Ning
An Lian berpikir bahwa, selama ia membantah semuanya, tidak akan ada yang punya
bukti untuk membuktikan kalau bukan dirinya yang menari. Aku adalah
Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao; aku tidak boleh membiarkan orang lain
menghinaku!
Chu
Ling Long tidak peduli apa yang orang lain pikirkan. Baginya, jika ada
keraguan, mereka harus disebutkan.
Selain
itu, aku tidak pernah menyukai si Ning An Lian yang arogan dan sok memerintah
ini sejak awal. Ia bertingkah seolah-olah semua orang takut pada Nan Zhao.
Tahun
itu, saat aku berjumpa dengan Ning Ru Lan, ia sama sekali tidak seperti itu. Ia
anggun dan memiliki semangat yang heroik, tetapi baik hati dan sopan di saat
bersamaan.
Tetapi
Ning An Lian ini agak sombong.
Aku
adalah seorang Putra Mahkota yang bermartabat. Untuk seorang putri biasa
berbicara seperti itu padaku, ia pasti sudah bosan hidup!
Jadi,
ia pun meneruskan dan berkata, "Kau tidak bisa mengatakan itu dengan
pasti. Apakah kau mengatakan bahwa, karena tarian Jing Hong itu sulit, hanya
kau yang mempelajarinya di dunia ini?" Ia mencibir. "Jika seseorang
mampu belajar untuk berputar, maka mempelajari tarian itu tidak begitu sulit.
Ini bahkan lebih nyata lagi bagi mereka yang berbakat, dan sudah mempelajari
tarian ini semenjak mereka masih kecil."
"Kau
...."
Warna wajah Ning An Lian berubah antara merah dan putih. Bagaimanapun juga, ini
adalah suatu kebohongan, dan ia merasa bersalah.
"Putri
Pertama, bagaimana kau mengharapkan kami untuk percaya bahwa kau baik-baik saja
setelah berputar-putar sebanyak itu saat kau jatuh hanya dengan berdiri diam?
Barangkali, Putri Pertama yang sedang membohongi kami semua."
"Tidak
mungkin, jangan menyemburkan serangan jahat padaku!"
Tepat
ketika mereka berdua mencapai jalan buntu, Kaisar Xi Liu, Hua Zi Rong
berbicara. "Wanita ini tidak bisa dibandingkan dengan Putri Pertama
Kekaisaran terdahulu, Ning Ru Lan."
Hanya
satu kalimat itu, cukup bagi orang yang lebih cerdas di dalam kerumunan untuk
memahami maksudnya.
Pei
Qian Hao menyaksikan semua ini dengan mata dingin. Saat ia mendengar apa yang
dikatakan Hua Zi Rong, ia mencibir. "Itu benar. Namun, karena ini adalah
Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao, tidak pantas bagi Pangeran ini untuk berkata
banyak."
Kata-kata
Pangeran Hao jelas-jelas setuju dengan Hua Zi Rong. Mereka semua menebak kalau
wanita yang menari bukanlah Ning An Lian. Ditambah lagi, Putri Pertama
Kekaisaran yang sekarang, sudah kalah dari pendahulunya di setiap bagian.
Apa
yang paling dibenci oleh Ning An Lian adalah orang lain
membanding-bandingkannya dengan Ning Ru Lan. Aku jelas-jelas lebih baik
daripada Ning Ru Lan dalam segala hal, dan menjalani kehidupan dengan gaya yang
tidak terkekang semauku juga. Setidaknya, aku bukanlah setumpuk tulang seperti
Ning Ru Lan.
Tetapi,
ia masih tidak tenang saat orang lain membandingkan dirinya dengan Ning Ru
Lan. Apanya yang buruk dariku?
Pei
Qian Hao segera menambahkan kalimat lainnya. "Sebenarnya, tarian yang kita
lihat bukannya sepenuhnya tiada bandingannya. Dengan tarian seunik Jing Hong,
Pangeran ini ingin sekali melihatnya lagi jika pergelangan kaki Putri Pertama
tidak cedera."
Dalam
hatinya, Ning An Lian tahu bahwa Pei Qian Hao mengatakan itu secara sengaja. Dengan
Su Xi-er menjadi pelayannya, mana mungkin Pangeran Hao tidak tahu kalau ialah
yang menari?!
Namun,
ia tidak boleh kehilangan kendali di perjamuan sepenting ini; sebaliknya, ia
dengan cepat menjawab, "Cedera Putri ini pasti kambuh karena Tarian Jing
Hong, tetapi itu bukan masalah besar. Putri ini akan memiliki lebih banyak
kesempatan untuk menari untuk semuanya di masa mendatang."
Ning
Lian Chen duduk di kursi teratas dan tidak bicara sama sekali, hanya memerhatikan
situasi yang terpapar di hadapannya. Hanya ia yang tahu bahwa apa yang
dikatakan oleh semua orang itu tepat sasaran. Orang yang menari
bukanlah Ning An Lian. Tidak mungkin ia cukup berbakat untuk tarian Jing Hong
yang memikat.
Ketika
Ning Lian Chen melihat Ning An Lian diinterogasi oleh semua orang, ia
menyembunyikan senyuman di sudut mulutnya dan berkata, "Putri Pertama,
gerakan tarianmu sungguh tidak sebagus milik Kakak Perempuan Ning Ru Lan!"
"Kau
...."
Ning An Lian merasa ada darah yang melonjak ke tenggorokannya, hampir tersembur
keluar.
Ning
Lian Chen, beraninya kau mencemoohku. Apakah kau sungguh berpikir kalau dirimu
adalah Kaisar sekarang? Kita lihat saja, seberapa tinggi dan agungnya yang kau
bisa, sekalinya semua orang ini pergi. Kau akan seperti sebuah boneka yang
menari-nari di atas telapak tanganku!
Ia
menjawab, "Yang Mulia, Anda benar. Putri ini tidak sebaik wanita penuh
dosa itu, Ning Ru Lan. Bagaimanapun juga, ia sudah melatih tarian Jing Hong
lebih lama dari Putri ini. Putri ini akan lebih banyak berlatih untuk mencapai
tingkatannya di masa depan. Selain itu, Yang Mulia semestinya tidak
membandingkan Putri ini dengan seorang pendosa yang telah melakukan kejahatan
mengerikan seperti Ning Ru Lan!"
Ia
sengaja menekankan kata-kata 'wanita penuh dosa’
dan 'pendosa', menyebabkan ekspresi Ning Lian Chen berubah.
"Meski
jika ia adalah seorang pendosa, tariannya masih lebih baik ketimbang dirimu
Kakak Perempuan. Kau bahkan tidak ada sepersepuluhnya dari Ning Ru Lan."
Senyuman Ning Lian Chen tampak lebih baik lagi daripada Yun Ruo Feng, tetapi
mengandung sejejak keberbahayaan di waktu yang bersamaan. Ning An Lian tidak
tahu apa yang harus diperbuatnya selain marah.
Ning
An Lian tidak tahu bahwa ekspresi Yun Ruo Feng juga mendadak berubah sebelum
kembali normal saat ia berbicara.
Akhirnya,
Yun Ruo Feng berkata, "Yang Mulia, Putri Pertama, tidak pantas untuk
membahas Putri Pertama Kekaiasaran terdahulu di perjamuan kerajaan."
Kedua
orang itu jadi terdiam, tetapi tidak ada satu pun di antara mereka yang
berekspresi baik.
Ning
An Lian tahu bahwa tidak pantas baginya untuk berdiri di sana lagi, jadi ia
meminta dayang istana untuk segera membawanya kembali ke tempat duduknya.
Chu Ling Long juga bangun untuk kembali ke tempat duduknya, tetapi tidak sebelum beberapa kata-kata beracun keluar dari mulutnya. "Semua orang yang hadir pernah berlatih seni bela diri sebelumnya. Bagi pergelangan kaki Putri Pertama Kekaisaran jadi bengkak separah itu .... Haha."
0 comments:
Posting Komentar