Senin, 14 Juli 2025

CTF - Chapter 164

Consort of A Thousand Faces

Chapter 164 : Dibawa Pergi Secara Paksa


Para penonton penasaran tentang identitas pria tampan yang mendadak berjalan keluar, tetapi aura dinginnya langsung menarik semua minat yang tersisa. Yang tertinggal hanyalah rasa takut. Emosi yang tak terlihat melintas di mata Yun Ruo Feng sebelum dengan cepat ia kembali ke posisinya semula.

Kerumunan tersebut langsung berpencar sewaktu Pei Qian Hao perlahan melangkah mendekat. Pembawaannya membuat orang-orang menggigil.

Rakyat yang mengelilingi melihat bahwa pria tersebut bahkan jauh lebih mengesankan ketimbang Pangeran Yun, dan mau tak mau penasaran siapakah dirinya. Sudah jelas bahwa ia, entah kaya raya, ataukah berstatus bangsawan.

Sayang, jawaban yang benar adalah yang tak mungkin terpikirkan oleh rakyat jelata ini meskipun mereka harus memecahkan kepala mereka: Pangeran Hao dari Bei Min!

Su Xi-er mendongak dan kebetulan menangkap tatapan Pei Qian Hao. Matanya, yang mana biasanya sejernih dan secerah kristal, saat ini gelap dan mengintimidasi. Siapa pun yang menerima tatapannya akan merasa tercekik, seolah hati mereka sedang diremas.

Ia tidak kembali sepanjang malam, dan sangat terlambat pagi ini. Dengan perkiraan ini, ia sudah berada di luar sangat lama.

Semua orang memerhatikan si pendatang baru yang mengesankan ini penuh minat, tetapi mereka hanya melihatnya menghampiri si gadis yang sudah menghajar Kepala Petugas Polisi Liu.

Aura yang dahsyat mengelilingi Su Xi-er. Pei Qian Hao agak membungkuk sebelum mempertanyakan dalam suara rendah. "Kemana saja kau dari semalam?" Suaranya mampu menembus jiwa seseorang; biarpun enak didengar, cukup untuk membuat orang merinding.

Ia sudah tahu jawaban dari pertanyaan ini, tetapi masih sengaja bertanya.

Su Xi-er menatapnya tanpa berusaha menjelaskan. Dengan pengaruh serta kemampuannya, mana mungkin ia tidak tahu dimana aku berada?

Terlebih lagi, Pei Qian Hao adalah majikanku. Meski jika aku memberikannya penjelasan, ia hanya butuh satu kata untuk menyalahkanku. Dengan itu dalam pikirannya, Su Xi-er merasa kalau ia tidak punya apa pun untuk dijelaskan.

"Apa? Kau tidak ingin menjelaskannya pada Pangeran ini? Apakah kau tidak akan berbicara sepatah kata pun?"

Dua kata "Pangeran ini" sampai di telinga para penonton. Rasa ingin tahu kerumunan itu akhirnya melampaui rasa takut mereka, dan keributan pun muncul sewaktu mereka mendiskusikan pria ini yang menyebut dirinya sebagai "Pangeran ini."

Karena ia menyatakan dirinya sebagai "Pangeran ini", maka, ia pastinya seorang pangeran, kan? Satu-satunya pangeran di Nan Zhao adalah Prince Regent. Mungkinkah ia adalah pangeran dari kerajaan lain?

Seseorang yang berpengetahuan luas tahu bahwa seorang tokoh hebat dari Bei Min baru-baru ini sampai di ibu kota. Meskipun ia tidak mengetahui identitas pasti siapa yang sampai, ia tahu kalau itu pasti adalah seseorang dengan status bangsawan!

Akhirnya, Su Xi-er menjawab sembari tersenyum. "Hamba melihat seorang bibi yang menyedihkan di jalanan dan menginap semalam di rumahnya. Mohon agar Pangeran Hao tidak memasukkannya ke dalam hati."

Karena Pei Qian Hao telah menyatakan dirinya sebagai "Pangeran ini", aku tidak akan memanggilnya Tuan Muda lagi.

Kata-kata Su Xi-er terdengar seperti permintaan maaf, tetapi tidak ada setitik pun rasa bersalah maupun penyesalan dalam suaranya.

Keduanya berbincang seolah tidak ada orang lain di sekitarnya, benar-benar mengabaikan kerumunan yang menonton.

Di lain pihak, kerumunannya bereaksi keras mendengarkan ucapan Su Xi-er. Pangeran Hao .... Pangeran Hao dari Bei Min, pria paling bergengsi di seluruh dunia. Dalam sekejap, semua orang menebaknya. Tidak heran gadis itu berani menentang Keluarga Liu; ternyata itu adalah dayang Pangeran Hao!

Bagi Pangeran Hao, membawa seorang dayang ke Nan Zhao, hampir bisa dipastikan kalau ia pun punya status yang pantas!

Yun Ruo Feng mengambil kesempatan ini untuk maju beberapa langkah ke depan, berdiri di sebelah Su Xi-er sewaktu ia berhadapan dengan Pei Qian hao dengan senyumnya yang biasa.

"Aku tidak menduga Pangeran Hao untuk ikut campur dalam urusan di Nan Zhao. Meskipun pejabat ini melakukan kejahatan yang pantas dihukum mati, Provinsi Bulan tetap milik Nan Zhao. Pangeran Hao adalah Prince Regent Bei Min. Untukmu, secara langsung ikut campur dalam urusan Nan Zhao, membuat orang lain mencurigai kau memiliki motif tersembunyi."

Makna yang tersembuyi dalam perkataan Yun Ruo Feng terasa jelas juga menakutkan dalam implikasinya: Pei Qian Hao berniat menaklukan Nan Zhao.

Namun, Hakim Provinsi Bulan yang berdiri di sebelah mereka merasa bahwa ada sesuatu tidak beres. Mendadak, ia tersadar. Orang yang mengirimkan bukti ke Kantor Kehakiman bukanlah Pangeran Yun, melainkan Pangeran Hao! Ini ... bagaimana bisa aku membuat kekeliruan semacam ini?!

Hakim Provinsi ketakutan mengamati Pangeran Yun. Apabila Pangeran Yun mengira bahwa aku adalah seseorang yang menerima gaji dari Nan Zhao tetapi setia pada Bei Min, habislah aku!

Dalam sekejap, keringat dingin pun bercucuran di kening Hakim Provinsi.

Bagaimana mungkin Pei Qian Hao tidak paham kalau Yun Ruo Feng sengaja memfitnahnyaJika aku sungguh ingin melakukan sesuatu, tidak akan sesederhana ini.

Pei Qian Hao menyipitkan matanya sewaktu sedikit senyuman mengalir dari matanya. Ia berujar tanpa emosi, "Pangeran Yun terlalu banyak berpikir."

Tidak berniat memperpanjang ini, ia mengulurkan tangan untuk meraih tangan Su Xi-er sebelum berbicara dengan nada memaksa. "Jalan!"

Alis Su Xi-er mengernyit dengan genggaman erat dadakan di pergelangan tangannya, namun tetap pergi bersama Pei Qian Hao. Setelah beberapa langkah, genggaman Pei Qian Hao mengendur, tetapi jelas sekali bahwa ia tidak berniat melepaskannya.

Berdiri di luar kerumunan, kelopak mata pengawal kekaisaran Kediaman Pangeran Hao berkedut. Ia melihat Su Xi-er ditarik pergi oleh Pangeran Hao, dan tidak dapat memahami apa yang tengah terjadi. Su Xi-er mungkin cantik, tetapi ia tetaplah seorang dayang rendahan. Mempertimbangkan betapa berharganya waktu Pangeran Hao, akan sepenuhnya wajar bagi Pangeran Hao untuk meninggalkan Provinsi Bulan tanpa dirinya.

Meski jika ia tidak pergi tanpa dirinya, bagaimana mungkin seorang dayang biasa berani menghilang sepanjang malam?! Bukan hanya Su Xi-er melakukan ini, ia bahkan membuat Pangeran Hao menunggunya. Seperti yang diduga, ia akan dihukum berat setelah kembali. Bahkan dipukuli sampai mati saja masih sesuai dengan norma.

Pengawal itu akhirnya paham setelah merenungkannya sekian lama. Hanya ada satu kemungkinan. Pangeran Hao berencana membawa Su Xi-er kembali untuk memberinya pelajaran demi membangun kembali otoritasnya.

Si pengawal pun merasa bahwa pemikirannya masuk akal sewaktu ia mengangguk sendiri. Akhirnya, ia mempercepat langkahnya dan mengikuti Pangeran Hao dan Su Xi-er.

Di kejauhan, sepasang mata lembut mengamati semuanya. Namun, senyuman di mata Yun Ruo Feng hanyalah kulit luarnya saja.

Pangeran Hao benar-benar memedulikan tentang Su Xi-er. Dari yang terlihat, dayang ini merupakan titik kelemahan Pei Qian Hao. Su Xi-er tampak seperti orang yang tenang tetapi bisa dengan mudah terganggu apabila seseorang menantang garis bawahnya. Ia baru bertemu beberapa kali dengannya tetapi gadis itu sudah membuat jejak tak terlupakan dalam benaknya. Ia bahkan ....

***

Pei Qian Hao membawa Su Xi-er ke kereta kuda dan memerintahkan dengan wajah yang menggelap. "Naik ke kereta!"

Su Xi-er meliriknya dan merespon, "Pangeran Hao, Anda perlu menenangkan diri." Ia segera menaiki kereta tanpa menunggu reaksinya.

Wajah Pei Qian Hao pun jadi setingkat lebih gelap. Menenangkan diri? Memang benar, aku perlu menenangkan diri. Kemudian, ia dengan cepat menaiki kereta kuda tersebut.

Si pengawal dengan cepat berjalan ke arah tempat duduk kusir kereta kuda di bawah perintah Pangeran Hao, tetapi ia penasaran tentang apa yang akan terjadi di dalam kendaraan itu sendiri. Pangeran Hao berekspresi gelap, tetapi ia tidak mengatakan ia akan menghukum Su Xi-er.

Namun, ia menahan dirinya sendiri sebelum ia mampu melangkah lebih jauh dengan pemikiran ini. Tidak pantas bagi seorang pengawal untuk berpikir berlebihan tentang hal seperti ini. Hanya akan memperburuknya jika aku membuat Pangeran Hao marah.

Karenanya, si pengawal cepat-cepat merekah cemetinya, memaksa keretanya untuk mulai bergerak.

Ketegangan di dalam kereta tersebut begitu kental hingga kau bisa memotongnya dengan sebilah pisau. Su Xi-er hanya duduk di pojok dan mempelajari ekspresi Pei Qian Hao, ingin mendapatkan ide tentang apa yang sedang dipikirkannya.

Ia benar-benar tidak terprediksi; kadang-kadang marah dan bahagia di waktu lainnya. Bahkan sekarang, ia tampaknya berekspresi tenang, tetapi tidak ada cara mengetahui apakah sedang ada arus dalam yang terseduh di bawah permukaannya.

Begitu senyap di dalam kereta kudanya sampai orang mampu mendengar sebatang jarum yang jatuh.

 

0 comments:

Posting Komentar