Consort of A Thousand Faces
Chapter 164 : Dibawa Pergi Secara Paksa
Para penonton penasaran tentang identitas pria tampan yang mendadak
berjalan keluar, tetapi aura dinginnya langsung menarik semua minat yang
tersisa. Yang tertinggal hanyalah rasa takut. Emosi yang tak terlihat melintas
di mata Yun Ruo Feng sebelum dengan cepat ia kembali ke posisinya semula.
Kerumunan tersebut langsung berpencar sewaktu Pei
Qian Hao perlahan
melangkah mendekat. Pembawaannya membuat orang-orang
menggigil.
Rakyat yang mengelilingi melihat bahwa pria tersebut bahkan jauh lebih
mengesankan ketimbang Pangeran Yun, dan mau tak mau penasaran siapakah dirinya.
Sudah jelas bahwa ia, entah kaya raya, ataukah berstatus bangsawan.
Sayang, jawaban yang benar adalah yang tak mungkin terpikirkan oleh
rakyat jelata ini meskipun mereka harus memecahkan kepala mereka: Pangeran Hao
dari Bei Min!
Su Xi-er mendongak dan kebetulan menangkap tatapan Pei Qian Hao.
Matanya, yang mana biasanya sejernih dan secerah kristal, saat ini gelap dan
mengintimidasi. Siapa
pun yang menerima tatapannya akan merasa tercekik,
seolah hati mereka sedang diremas.
Ia tidak kembali sepanjang malam, dan sangat terlambat pagi ini. Dengan
perkiraan ini, ia sudah berada di luar sangat lama.
Semua orang memerhatikan si pendatang baru yang mengesankan ini penuh
minat, tetapi mereka hanya melihatnya menghampiri si gadis yang sudah menghajar
Kepala Petugas Polisi Liu.
Aura yang dahsyat mengelilingi Su Xi-er. Pei Qian Hao agak membungkuk
sebelum mempertanyakan dalam suara rendah. "Kemana saja kau dari semalam?" Suaranya mampu menembus jiwa seseorang; biarpun enak
didengar, cukup untuk membuat orang merinding.
Ia sudah tahu jawaban dari pertanyaan ini, tetapi masih sengaja
bertanya.
Su Xi-er menatapnya tanpa berusaha menjelaskan. Dengan pengaruh
serta kemampuannya, mana mungkin ia tidak tahu dimana aku berada?
Terlebih lagi, Pei Qian Hao adalah majikanku. Meski jika aku
memberikannya penjelasan, ia hanya butuh satu kata untuk menyalahkanku. Dengan itu dalam pikirannya, Su Xi-er merasa kalau ia tidak punya
apa
pun untuk dijelaskan.
"Apa? Kau tidak ingin menjelaskannya pada Pangeran ini? Apakah kau
tidak akan berbicara sepatah kata pun?"
Dua kata "Pangeran ini" sampai di telinga para penonton. Rasa
ingin tahu kerumunan itu akhirnya melampaui rasa takut mereka, dan keributan
pun muncul sewaktu mereka mendiskusikan pria ini yang menyebut dirinya sebagai
"Pangeran ini."
Karena ia menyatakan dirinya sebagai "Pangeran ini", maka, ia
pastinya seorang pangeran, kan? Satu-satunya pangeran di Nan Zhao adalah Prince
Regent. Mungkinkah ia adalah pangeran dari kerajaan lain?
Seseorang yang berpengetahuan luas tahu bahwa seorang tokoh hebat dari
Bei Min baru-baru ini sampai di ibu kota. Meskipun
ia tidak mengetahui identitas pasti siapa yang sampai, ia tahu kalau itu pasti
adalah seseorang dengan status bangsawan!
Akhirnya, Su Xi-er menjawab sembari tersenyum. "Hamba melihat
seorang bibi yang menyedihkan di jalanan dan menginap semalam di rumahnya.
Mohon agar Pangeran Hao tidak memasukkannya ke dalam hati."
Karena Pei Qian Hao telah menyatakan dirinya sebagai "Pangeran
ini", aku tidak akan memanggilnya Tuan Muda lagi.
Kata-kata Su Xi-er terdengar seperti permintaan maaf, tetapi tidak ada
setitik pun rasa bersalah maupun penyesalan dalam suaranya.
Keduanya berbincang seolah tidak ada orang lain di sekitarnya,
benar-benar mengabaikan kerumunan yang menonton.
Di lain pihak, kerumunannya bereaksi keras mendengarkan ucapan Su
Xi-er. Pangeran Hao .... Pangeran Hao
dari Bei Min, pria paling bergengsi di seluruh dunia. Dalam sekejap, semua orang menebaknya. Tidak heran gadis itu berani
menentang Keluarga Liu; ternyata itu adalah dayang Pangeran Hao!
Bagi Pangeran Hao, membawa seorang dayang ke Nan Zhao, hampir bisa
dipastikan kalau ia pun punya status yang pantas!
Yun Ruo Feng mengambil kesempatan ini untuk maju beberapa langkah ke
depan, berdiri di sebelah Su Xi-er sewaktu ia berhadapan dengan Pei Qian hao
dengan senyumnya yang biasa.
"Aku tidak menduga Pangeran Hao untuk ikut campur dalam urusan di
Nan Zhao. Meskipun pejabat ini melakukan kejahatan yang pantas dihukum mati,
Provinsi Bulan tetap milik Nan Zhao. Pangeran Hao adalah Prince Regent Bei
Min. Untukmu, secara langsung ikut campur dalam urusan Nan Zhao, membuat orang
lain mencurigai kau memiliki motif tersembunyi."
Makna yang tersembuyi dalam perkataan Yun Ruo Feng terasa jelas juga
menakutkan dalam implikasinya: Pei Qian Hao berniat menaklukan Nan Zhao.
Namun, Hakim Provinsi Bulan yang berdiri di sebelah mereka merasa bahwa ada sesuatu tidak beres. Mendadak, ia tersadar. Orang yang
mengirimkan bukti ke Kantor Kehakiman bukanlah Pangeran Yun, melainkan Pangeran
Hao! Ini ... bagaimana bisa aku membuat kekeliruan semacam ini?!
Hakim Provinsi ketakutan mengamati Pangeran Yun. Apabila
Pangeran Yun mengira bahwa aku adalah seseorang yang menerima gaji dari Nan
Zhao tetapi setia pada Bei Min, habislah aku!
Dalam sekejap, keringat dingin pun bercucuran di kening Hakim Provinsi.
Bagaimana mungkin Pei Qian Hao tidak paham kalau Yun Ruo Feng sengaja memfitnahnya? Jika aku sungguh ingin melakukan sesuatu, tidak akan
sesederhana ini.
Pei Qian Hao menyipitkan matanya sewaktu sedikit senyuman mengalir dari
matanya. Ia berujar tanpa emosi, "Pangeran Yun terlalu banyak
berpikir."
Tidak berniat memperpanjang ini, ia mengulurkan tangan untuk meraih
tangan Su Xi-er sebelum berbicara dengan nada memaksa. "Jalan!"
Alis Su Xi-er mengernyit dengan genggaman erat dadakan di pergelangan
tangannya, namun tetap pergi bersama Pei Qian Hao. Setelah beberapa langkah,
genggaman Pei Qian Hao mengendur, tetapi jelas sekali bahwa ia tidak berniat
melepaskannya.
Berdiri di luar kerumunan, kelopak mata pengawal kekaisaran Kediaman
Pangeran Hao berkedut. Ia melihat Su Xi-er ditarik pergi oleh Pangeran Hao, dan
tidak dapat memahami apa yang tengah terjadi. Su Xi-er mungkin cantik,
tetapi ia tetaplah seorang dayang rendahan. Mempertimbangkan betapa berharganya
waktu Pangeran Hao, akan sepenuhnya wajar bagi Pangeran Hao untuk meninggalkan Provinsi Bulan tanpa dirinya.
Meski jika ia tidak pergi tanpa dirinya, bagaimana mungkin seorang
dayang biasa berani menghilang sepanjang malam?! Bukan hanya Su Xi-er melakukan
ini, ia bahkan membuat Pangeran Hao menunggunya. Seperti yang diduga, ia akan
dihukum berat setelah kembali. Bahkan dipukuli sampai mati saja masih sesuai
dengan norma.
Pengawal itu akhirnya paham setelah
merenungkannya sekian lama. Hanya ada satu kemungkinan. Pangeran Hao
berencana membawa Su Xi-er kembali untuk memberinya pelajaran demi membangun kembali otoritasnya.
Si pengawal pun merasa bahwa pemikirannya masuk akal sewaktu ia
mengangguk sendiri. Akhirnya, ia mempercepat langkahnya dan mengikuti Pangeran
Hao dan Su Xi-er.
Di kejauhan, sepasang mata lembut mengamati semuanya. Namun, senyuman di
mata Yun Ruo Feng hanyalah kulit luarnya saja.
Pangeran Hao benar-benar memedulikan tentang Su Xi-er. Dari yang
terlihat, dayang ini merupakan titik kelemahan Pei Qian Hao. Su Xi-er tampak
seperti orang yang tenang tetapi bisa dengan mudah terganggu apabila seseorang
menantang garis bawahnya. Ia baru bertemu
beberapa kali dengannya tetapi gadis itu sudah membuat jejak tak terlupakan dalam benaknya. Ia bahkan ....
***
Pei Qian Hao membawa Su Xi-er ke kereta kuda dan memerintahkan dengan
wajah yang menggelap. "Naik ke kereta!"
Su Xi-er meliriknya dan merespon, "Pangeran Hao, Anda perlu
menenangkan diri." Ia segera menaiki kereta tanpa menunggu reaksinya.
Wajah Pei Qian Hao pun jadi setingkat lebih gelap. Menenangkan
diri? Memang benar, aku perlu menenangkan diri. Kemudian, ia dengan
cepat menaiki kereta kuda tersebut.
Si pengawal dengan cepat berjalan ke arah tempat duduk kusir kereta kuda
di bawah perintah Pangeran Hao, tetapi ia penasaran tentang apa yang akan
terjadi di dalam kendaraan itu sendiri. Pangeran Hao berekspresi gelap,
tetapi ia tidak mengatakan ia akan menghukum Su Xi-er.
Namun, ia menahan dirinya sendiri sebelum ia mampu melangkah lebih jauh dengan pemikiran
ini. Tidak pantas bagi seorang pengawal untuk berpikir berlebihan
tentang hal seperti ini. Hanya akan memperburuknya jika aku membuat Pangeran
Hao marah.
Karenanya, si pengawal cepat-cepat merekah cemetinya, memaksa keretanya untuk mulai bergerak.
Ketegangan di dalam kereta tersebut begitu kental hingga kau bisa
memotongnya dengan sebilah pisau. Su Xi-er hanya duduk di pojok dan mempelajari
ekspresi Pei Qian Hao, ingin mendapatkan ide tentang apa yang sedang
dipikirkannya.
Ia benar-benar tidak terprediksi; kadang-kadang marah dan bahagia di
waktu lainnya. Bahkan sekarang, ia tampaknya berekspresi tenang, tetapi tidak
ada cara mengetahui apakah sedang ada arus dalam yang terseduh di bawah
permukaannya.
Begitu senyap di dalam kereta kudanya sampai orang mampu mendengar sebatang jarum yang jatuh.
0 comments:
Posting Komentar