Selasa, 15 Juli 2025

CTF - Chapter 173

Consort of A Thousand Faces

Chapter 173 : Dihukum Memberi Makan Kuda


Pei Qian Hao, yang sekarang ini sedang melihat ke bawah dari lantai dua penginapan, memasang ekspresi gelap di wajahnya selagi ia mendengarkan apa yang diucapkan oleh Su Xi-er. Tidak seharusnya aku menanyainya bagaimana kulit Pangeran ini.

Aku memberikannya kesempatan untuk menyanjungku, tetapi malah begini jadinya. Ada begitu banyak kata yang dapat digunakannya, tetapi apa yang keluar dari mulutnya adalah ....

Pengawal tersebut melihat Pangeran Hao berdiri di lantai dua dan segera membungkuk. "Memberi hormat pada Pangeran Hao, ada yang harus dilaporkan bawahan ini."

Pei Qian Hao tidak membalas, malah menatap Su Xi-er. "Pergi dan beri makan kuda di kandang kuda. Kau tidak diizinkan untuk kembali ke kamarmu untuk beristirahat hingga malam turun."

Mata si pengawal pun berkedut. Tentu saja ia dihukum. Kemudian, ia melihat ke arah Su Xi-er dan melihat bahwa ekspresinya tenang. Ia mengangguk ringan sebelum memutar tumitnya dan berjalan ke arah kandang kuda di bagian belakang penginapan.

Tatapan si pengawal terus mengikuti Su Xi-er selagi ia mendesah pada dirinya sendiri. Kenapa ia selalu menyinggung Pangeran Hao. Bukankah sudah cukup dihukum sekali atau dua kali? Memberi makan kuda sudah termasuk hukuman yang ringan.

Tidak akan ada yang berani mengatakan bahwa kulit Pangeran Hao seperti kulit para putri bangsawan. Kalau dipikirkan lagi, awalnya, mengapa mereka membicarakan soal kulitnya? Biarpun Su Xi-er pemberani, ia tidak akan sembarangan mengungkit soal kulit Pangeran Hao, kan?

Mungkinkah Pangeran Hao yang mengungkitnya? Saat si pengawal memikirkan kemungkinan ini, matanya hanya bisa berkedut sewaktu ekspresinya menjadi aneh.

Hanya ketika ia mendengarkan suara dingin, barulah ia menyadari Pangeran Hao sudah berdiri di sebelahnya.

"Sebagai seorang pengawal kekaisaran dari Kediaman Pangeran Hao, keterampilanmu tidak meningkat, tetapi kemajuan dalam kemampuanmu untuk memikirkan omong kosong telah meningkat tiap harinya."

Si pengawal langsung membungkuk setelah dimarahi oleh Pangeran Hao. "Bawahan ini mengetahui kesalahanku. Aku pasti akan berhati-hati di masa yang akan datang."

"Tidak ada 'di masa mendatang'. Pangeran ini tidak akan menghukummu di Nan Zhao; sebaliknya, terima hukumanmu sendiri setelah kau kembali ke Bei Min."

Menerima hukuman sendiri adalah peraturan tak tertulis di Kediaman Pangeran Hao. Selama Pangeran Hao memberikan perintahnya, seorang pengawal harus pergi ke gudang dan mengambil sebuah cambuk atau tongkat, sebelum meminta pengawal lainnya untuk mencambuki mereka, paling sedikit dua puluh kali. Jika Pangeran Hao mengatakan bahwa seseorang harus menerima hukuman yang berat, jumlahnya akan berubah menjadi empat puluh.

Si pengawal tahu kalau ia bersalah dan tidak mengeluh. Ia langsung mengangguk. "Bawahan ini akan menerima hukuman diri sendiri saat aku kembali ke Kediaman Pangeran Hao. Bawahan ini baru saja akan melaporkan bahwa Pangeran Yun terlihat menaiki kereta kuda dan sekarang sedang dalam perjalanan menuju gerbang Provinsi Bulan."

Mata Pei Qian Hao agak menyipit. Pangeran Yun lebih bijaksana kali ini. Ia seharusnya tinggal di ibu kota dan mengurusi semua masalah dengan para pengemis itu. Kalau tidak, saat para penguasa dari kerajaan lain tiba dalam beberapa hari, Pangeran Yun akan kehilangan muka dan menjadi bahan tertawaan.

"Pergi dan awasi Su Xi-er; jangan biarkan ia menyelinap keluar." Mendadak, Pei Qian Hao menginstruksikan si pengawal.

Wajah si pengawal tampak serius. Aku harus teliti dengan apa pun yang berhubungan dengan Su Xi-er. Oleh karenanya, ia segera membungkuk dan mengiyakan hormat sebelum memutar tumitnya menuju halaman belakang.

Pei Qian Hao berdiri di dalam penginapan dengan mata yang cerah. Kepergian Yun Ruo Feng adalah beban yang terangkat dari pundaknya. Dalam beberapa hari lagi, aku masih punya sesuatu yang penting untuk dikerjakan.

Provinsi Bulan tenang dan damai, tetapi istana kekaisaran Nan Zhao, lain lagi ceritanya.

***

Ning An Lian duduk di kursi utama, dadanya terus-terusan naik-turun selagi ia menggenggam kedua tangannya di depan wajahnya yang pucat.

Sederhananya, ia tampak mengerikan, dan tidak seorang pun berani mendekatinya. Bahkan, si kepala dayang, Piao Xu, hanya berdiri diam di satu sisi tanpa berbicara.

Wajah Ning An Lian gelap, dan ketika akhirnya ia membuka mulutnya, ia langsung menatap Piao Xu. "Apakah tarianku benar-benar seburuk itu? Mengapa Ning Lian Chen mengatakan itu padaku? Ia juga bilang bahwa Pangeran Yun pergi ke Provinsi Bulan ...."

Tatapan Ning An Lian menjadi lebih dalam. Yang paling ingin dilakukannya adalah meninggalkan istana dan pergi ke Kediaman Pangeran Yun. Namun, Yun Ruo Feng telah menugaskan beberapa pengawal dari Kediaman Pangeran Yun di istana peristirahatannya. Pada dasarnya, ini sama saja dengan menahannya di sini.

Secara nominal, ia menempatkan mereka di sana untuk memastikan ia lebih melatih tariannya untuk perjamuan kerajaan yang akan datang.

Haha. Berani sekali ia menahanku; apakah ia takut kalau aku tidak akan menari sebaik Ning Ru Lan? Kenapa aku masih tidak bisa melepaskan diri dari bayangan Ning Ru Lan bahkan setelah kematiannya?

(T/N : karena kamunya emang ngga worth it, mbak e.)

"Putri Pertama, mohon redakan amarah Anda. Anda tidak pernah memiliki hubungan yang baik dengan Yang Mulia, dan beliau selalu ingin membuat Anda kehilangan akal sehat Anda. Putri Pertama, Anda akan jatuh dalam tipuannya jika Anda menyerah."

Tentu saja Ning An Lian mengetahui apa yang dipikirkan oleh Ning Lian Chen. Tujuannya adalah untuk membuatku marah sampai aku sakit, dan tidak bisa menari di perjamuan kerajaan.

Namun, memahami itu, berbeda dengan mampu bertindak sesuai keadaan. Hal yang paling dipegang dekat di hatinya telah dihantam, dan emosinya berantakan. Yun Ruo Feng bilang bahwa ia harus menjadi orang yang tenang dan tidak boleh impulsif, karena itu tidak sesuai dengan statusnya sebagai Putri Pertama Kekaisaran.

"Putri Pertama, pelayan ini akan menghidangkan Anda teh. Mohon tenanglah."

Ning An Lian melambaikan tangannya. "Tidak perlu. Yang lebih penting, apakah yang dikatakan Ning Lian Chen itu benar, bahwa Pangeran Yun tidak berada di ibu kota, tetapi berada di Provinsi Bulan?!"

"Putri Pertama, mana mungkin? Bunga yang akan digunakan di perjamuan kerajaan semuanya sudah dibeli. Selain itu, membeli bunga bukanlah sesuatu yang dikerjakan oleh Pangeran Yun. Putri Pertama, Yang Mulia terjebak di dalam istana dan tidak boleh keluar. Mana mungkin ia mengetahui dimana Pangeran Yun berada? Ia hanya menakut-nakuti Anda dengan menyebut-nyebut soal Provinsi Bulan."

Saat Ning An Lian mendengar ini, ia pikir itu masuk akal. Tetapi ... aku masih merasa gelisah. Sebelumnya, Yun Ruo Feng pergi ke rumah pos, tetapi Pei Qian Hao tidak ada di sana.

Kalau demikian, siapa yang Yun Ruo Feng temui di rumah posnya? Jika ini seperti yang dikatakan oleh Ning Lian Chen, dan sekarang ini ia berada di Provinsi Bulan ....

Mendadak, Ning An Lian merasakan sakit kepala hebat. Aku selalu berpikir kalau hari-hari baikku akan tiba setelah Ning Ru Lan mati, tetapi apakah ini adalah 'hari-hari baik' yang kunanti-natikan itu?

Aku tidak mau dan enggan; kenapa seperti ini?! Kenapa semuanya tidak bisa seperti yang kuharapkan? Berapa lama lagi aku harus menunggu? Bisakah aku memaksa Yun Ruo Feng untuk segera menikahiku?

"Piao Xu, panggil tabib kekaisaran ke istana peristirahatan dan katakan bahwa Putri ini merasa tidak sehat." Ning An Lian hanya memiliki satu tabib kekaisaran pribadi. Orang ini adalah tabib yang paling berpengalaman di istana kekaisaran, dan juga merupakan satu-satunya orang yang mengetahui bahwa Ning An Lian akan kesulitan mengandung lagi.

Tentu saja Piao Xu mengetahui tabib kekaisaran mana yang dimaksudkannya. "Pelayan ini akan pergi sekarang."

Ning An Lian pun tenggelam lagi dalam pikirannya sewaktu ia memerhatikan sosok Piao Xu yang beranjak pergi, kata-kata Ning Lian Chen menggema di kepalanya.

Kakak Pertama, Kaisar ini sama sekali tidak merasa takjub akan tarianmu. Gerakan tarian Putri Pertama Kekaisaran yang terdahulu penuh dengan kecemerlangan, tetapi milikmu ini hanyalah biasa-biasa saja. Putra Mahkota dari Dong Lin, Penguasa dari Xi Liu, dan penguasa lain dari kerajaan kecil lainnya, semuanya sudah pernah melihat tarian Putri Pertama Kekaisaran. Apabila kau terus seperti itu, kau akan menjadi bahan tertawaan. Tarianmu tidak bisa ditampilkan di atas panggung.

Ning An Lian tahu kalau tarian Ning Ru Lan merupakan yang terbaik di dunia ini. Di perjamuan kerajaan sebelumnya, para penguasa dari kerajaan lain, semuanya sangat menyanjungnya. Jika Yun Ruo Feng tidak ada, mereka pasti akan melamarnya untuk menikahinya langsung di tempat.

Tetapi kini, Ning Ru Lan sudah mati! Aku adalah wanita paling terhormat di Nan Zhao, tetapi Ning Lian Chen masih menggunakan perkataannya untuk membuatku marah. Memangnya ia tidak tahu kalau dirinya sudah menjadi boneka?!

Kalau bukan karena para pejabat mahkamah yang menyelamatkan statusnya, sudah lama ia terkurung dalam makam besar untuk berkabung seumur hidupnya. Mana mungkin ia diizinkan untuk terus menduduki takhta kaisar?!

0 comments:

Posting Komentar