Consort of A Thousand Faces
Chapter 193 : Konfrontasi
Sementara
Ning An Lian marah besar di istananya, Su Xi-er sedang membungkuk pada penonton
setelah menyelesaikan tariannya.
Suara
memekakkan telinga dari tepukan tangan bisa terdengar di sekelilingnya.
"Semua orang mengatakan bahwa Putri Pertama
Kekaisaran, tarian Ning An Lian, tidak kalah dari Ning Ru Lan. Gerakannya
cemerlang dan anggun; ia benar-benar seorang ahli tarian yang langka."
Yun
Ruo Feng mendengarkan kata-kata penuh kekaguman itu dengan senyuman lembut di
wajahnya. Ia akan dengan sopan dan rendah hati menjawabnya ketika yang lain
berbicara dengannya. Tingkah lakunya persis seperti seorang kaisar.
Cukup
jelas, bagi para tamu, bahwa Pangeran Yun bukan hanya sekadar seorang prince
regent biasa, tetapi mereka semua menahan diri agar tidak mengatakan
apa-apa.
Ning
Lian Chen tetap diam tercengang sepanjang waktu ini sementara berada di kursi
bagian atas.
Bukan
kualitas tariannya yang membuatnya tak sanggup berbicara, tetapi karena, ia
samar-samar melihat sosok Kakak Perempuannya dalam pergerakan itu. Perasaan
familier itu menjadi semakin kuat, seolah mendiang Kakak Perempuannya-lah yang
sedang menari.
Ning
Lian Chen masih belum kembali dari keterguncangannya bahkan setelah wanita itu
menyelesaikan tariannya dan mundur dari panggung.
Kilat
cerah melintas di mata Pei Qian Hao, tetapi ia hanya memainkan cangkir
anggurnya tanpa mengucapkan kata lainnya.
Sementara
itu, Su Xi-er dibawa menuju istana peristirahatan Putri Pertama Kekaisaran oleh
seorang dayang istana setelah ia menyelesaikan tariannya.
Tidak
ada yang lebih akrab dengan istana kekaisaran Nan Zhao daripada Su Xi-er. Sudah
lama sekali semenjak aku berada di sini, tetapi tembok istananya masih sama
saja. Meski begitu, bunga dan tanamannya sepertinya sudah banyak berubah.
Istana
peristirahatan Putri Pertama Kekaisaran merupakan istananya dulu. Bahkan tanpa
si dayang istana yang membimbingnya, ia masih bisa sampai ke sini dengan
matanya yang terpejam.
Si
dayang istana yang membimbingnya kemari dikirimkan oleh Yun Ruo Feng, dan
mengetahui kalau ia bukanlah Putri Pertama Kekaisaran yang sebenarnya.
Tetapi,
tarian wanita ini begitu indah sampai mendapatkan kekaguman dari para penguasa
dari berbagai kerajaan.
Si
dayang istana hanya bisa memujinya. "Nona, tarianmu begitu anggun dan
menawan. Semua orang mengatakan kalau keterampilan tarian Putri Pertama
Kekaisaran yang terdahulu tak tertandingi, tetapi setelah melihat tarianmu hari
ini, aku pikir bahwa keterampilanmu setara dengannya."
Su
Xi-er melambatkan langkah kakinya saat ia mendengar apa yang dikatakan oleh
dayang istana tersebut. Ia memandangi si dayang istana sejenak sebelum menjawab
dengan tenang, "Terima kasih banyak atas pujianmu, Nona."
Dengan
respon semacam ini, si dayang hanya bisa mengangguk dan terus memimpin jalannya.
Tidak lama sebelum mereka tiba di istana peristirahatan itu, dan dayang istana
itu menggesturkan pada Su Xi-er untuk masuk.
"Nona,
ini adalah istana peristirahatan Putri Pertama Kekaisaran."
Su
Xi-er menganggukkan kepalanya ringan dan tidak mengatakan apa-apa lagi sebelum
berjalan menaiki tangga ke istana, mengangkat tangannya dan membiarkan para
dayang yang bertugas membukakan pintu.
Ketika
dayang istana yang bertugas melihat Su Xi-er, mata mereka berbinar. Meskipun
mereka tidak bisa melihat wajah wanita ini dengan jelas, mereka bisa mengetahui
kalau ia cantik. Bukankah Putri Pertama akan semakin marah jika ia
bertemu dengan wanita ini?
Su
Xi-er mengabaikan ekspresi mereka dan langsung berjalan masuk ke dalam saat
pintu istananya terbuka. Ia bahkan tidak menunggu dayang yang ada di dekat situ
untuk menuntunnya.
Ning
An Lian mendengarkan ada suara dan mengira kalau itu adalah Yun Ruo Feng yang
sudah sampai untuk menjemputnya. Ia segera berdiri dan tanpa sengaja melihat Su
Xi-er yang sedang melepaskan cadarnya di depannya.
"Kenapa
kau?" Suara Ning An Lian naik beberapa desibel lebih tinggi sementara
berbagai tingkat kemarahan dan keterkejutan bangkit di matanya.
Ia
melihat apa yang dikenakan oleh Su Xi-er. Ia mengenakan sebuah gaun
ungu .... Jangan bilang padaku kalau Su Xi-er adalah orang
yang menggantikanku menari!
Su
Xi-er tidak panik. Ia mengangguk dan berkata, "Itu aku, Yang Mulia Putri
Pertama Kekaisaran."
"Kau
yang menari, menggantikan Putri ini?"
"Benar,
itu aku. Kenapa? Bukankah Pangeran Yun memberitahukan Putri Pertama kalau
akulah yang menggantikanmu?"
(T/N : selama status neng Xi-er masih dayang, biasanya
saya terjemahin ucapan kamu/kau kepada orang yang statusnya tinggi dengan Anda.
Tapi kalo dilihat sikonnya, sepertinya dia dah enek banget sama si putri
pertama jadi2an ini, makanya sekarang kalo neng Xi-er lagi bedua aja sama dia,
saya nerjemahinnya pake kamu/kau aja. Kalo ada orang luar, baru pake Anda lagi
;)
Mata
Su Xi-er dipenuhi senyuman, tetapi bagi Ning An Lian, ia sedang menyombongkan
diri dan congkak!
"Bagaimana
mungkin? Bagaimana mungkin?" Ning An Lian agak kaget.
Aku
tidak pernah berpikir kalau orang yang dicari Yun Ruo Feng adalah Su Xi-er! Aku
benar-benar tidak mau memercayainya. Bagaimana bisa Yun Ruo Feng memintanya?
Mungkinkah ia benar-benar menyukai dayang Pangeran Hao?
Apanya
yang begitu hebat dari Su Xi-er? Apa yang membuatnya memikirkan Su Xi-er? Tidak
peduli seberapa menarik dirinya, ia tetap hanyalah seorang dayang rendahan!
Ning
An Lian merasa seakan wajahnya ditampar dengan keras, sangat menyakitkannya
sampai ia mulai merasa mual!
Dadanya
naik-turun; jelas sekali kalau ia gusar!
Saat
Su Xi-er melihatnya seperti ini, ia mencibir pada dirinya sendiri. Ning
An Lian, bukankah kau mau pamer? Bukankah kau mau membuat dunia terpesona
dengan tarianmu? Bukannya kau mau menikahi Yun Ruo Feng? Aku tidak akan
membiarkanmu mendapatkan semuanya!
Neraka,
adalah tempat dimana kau dan Yun Ruo Feng berada.
Su
Xi-er tersenyum selembut angin musim semi.
Ia
menanyai Ning An Lian. "Jadi, Pangeran Yun benar-benar tidak
memberitahukannya padamu?"
Setelah
itu, ia berjalan mengitari Ning An Lian, setengah putaran dan senyumnya menjadi
semakin jelas. "Tentu saja, Pangeran Yun pasti tahu, bila ia
memberitahu Putri Pertama, kau akan menjadi sangat marah. Ia tahu kalau kau
akan memaksakan dirimu di atas panggung bahkan dengan pergelangan kakimu yang
cedera, hanya untuk mempermalukan, baik dirimu sendiri dan Nan Zhao di hadapan
semua orang. Mengetahui ini, mana mungkin Pangeran Yun memberitahumu?"
"Kau
...."
Ning An Lian praktis meludahkan api. "Su Xi-er, jangan terlalu arogan.
Bertingkah searogan ini di depan Putri ini, kau memang cari mati!"
Ning
An Lian mengangkat tangannya tinggi-tinggi dan bersiap untuk menampar wajah Su
Xi-er dengan kekuatan yang besar.
Tetapi,
tepat saat tangannya baru saja akan menyerang, Su Xi-er menangkap pergelangan
tangannya.
Ning
An Lian merasa sangat kesakitan di pergelangan tangannya dan tidak bisa
melepaskan diri. Ia hanya bisa memarahinya dengan keras. "Lepaskan Putri
ini!" Ia mengangkat tangan lainnya selagi ia berteriak, hanya untuk
mengalami perlakuan yang sama.
Piao
Xu mulai berlari untuk membantunya, tetapi langsung terhenti di jalannya oleh
tatapan meremukkan Su Xi-er. "Ini tidak ada hubungannya denganmu!"
Jantung
Piao Xu berdebar setelah diteriaki. Ia tidak berani ke atas, dan hanya bisa
menyaksikan dari samping.
Ekspresi
Ning An Lian agak berubah dan menatap Piao Xu dengan mata yang membunuh.
"Piao Xu, dari siapa sebenarnya kau menerima perintah?"
Tepat
saat Piao Xu Akan membuka mulutnya, dayang yang membawa masuk Su Xi-er hanya
bisa menyela. "Nona, mohon lepaskan Putri Pertama. Ia bukanlah seseorang
yang bisa kau singgung."
Kesombongan
Ning An Lian kembali dengan kekuatan penuh setelah mendengarkan itu, meneriaki
Su Xi-er, "Cepat lepaskan Putri ini!"
Kepala
Su Xi-er sedikit menoleh untuk melihat si pelayan. "Nona, kau melihat apa
yang terjadi. Putri Pertama-lah yang duluan memukulku; aku hanya sedang membela
diriku sendiri."
Sementara
apakah aku boleh menyinggungnya,
itu bukanlah sesuatu yang bisa ditentukan oleh orang lain.
Su
Xi-er menoleh kembali ke arah Ning An Lian yang congkak sambil tersenyum,
genggaman orang itu di pergelangan tangannya hanya menjadi lebih ketat.
"Putri Pertama, sebagai seorang dayang, satu-satunya orang yang kulayani
adalah Pangeran Hao. Kau tidak pantas untuk memerintahku. Selain itu,
satu-satunya alasan aku datang, menggantikanmu menari adalah karena Pangeran
Yun datang memintaku. Ia memohon padaku untuk menari menggantikanmu, mengatakan
bahwa kau akan ditertawakan apabila acaranya dibatalkan.
Biar kukatakan ini lagi padamu: satu-satunya alasan aku berada di sini adalah
karena ketulusan Pangeran Yun."
Kemudian,
Su Xi-er menghempaskan tangan Ning An Lian dan menatapnya dengan berseri-seri.
Ning
An Lian terhuyung-huyung dan beruntungnya tertangkap oleh Piao Xu.
Akan
tetapi, teringat apa yang baru saja dilakukan oleh Piao Xu, Ning An Lian
langsung mendorongnya dan meraung dengan marah, "Menjauhlah!"
Ia
menegakkan tubuhnya dan menatap Su Xi-er. "Kau ...."
Su
Xi-er tidak memberikannya kesempatan untuk bicara sebelum langsung menyelanya
lagi. "Putri Pertama, lebih baik kau berhati-hati agar tidak melukai
pergelangan kakimu lagi. Jika nanti kau tidak bisa berjalan, orang lain akan
menyadari bahwa bukan kaulah yang menari.
Jika itu terjadi, aku tidak bisa menolongmu!"
0 comments:
Posting Komentar