Selasa, 22 Juli 2025

CTF - Chapter 184

Consort of A Thousand Faces

Chapter 184 : Tidak Bisa Menari


Su Xi-er sampai di jalan dimana rumah posnya berada, hanya menemukan pengawal di gerbang yang menatap sekitar dengan gelisah seolah ia sedang menunggu sesuatu. Sekalinya ia melihat Su Xi-er mendekat, ia melambaikan tangannya, menyuruhnya ke sana.

Setelah ia cukup dekat, si pengawal pun membuka mulutnya dan berkata, "Pangeran Hao sedang berada di aula sekarang ini. Ia dilayani oleh seorang pelayan baru yang entah bagaimana menjatuhkan tehnya sebelum ia dapat menghidangkan teh itu pada Pangeran Hao. Beruntungnya kau kembali di saat begini, dan tidak menunggu hingga terlambat."

Memahami maksudnya, Su Xi-er pun membalas, "Aku akan pergi sekarang." Lalu, ia berjalan menuju ke aulanya.

Pengawal itu menghela napas. Beruntung sekali karena Su Xi-er sudah pulang, kalau tidak, aura di aulanya benar-benar ... tidak ada yang berani mendekat.

Su Xi-er melihat ke dalam aula utama, menemukan seorang pelayan yang gemetaran saat ia bersimpuh di lantai. Sementara itu, Pei Qian Hao menatap ke bawah ke arahnya dari kursi utama dengan wajah tanpa ekspresi.

Cepat-cepat memasuki aula, Su Xi-er membungkuk. "Hamba memberi hormat pada Pangeran Hao."

Pei Qian Hao menatapnya diam-diam, bertanya padanya hanya setelah beberapa waktu, "Cepat sekali kau pulang? Jalan-jalanmu tidak menyenangkan?"

Si pelayan yang bersimpuh di tanah menjadi kaku. Nada bicara Pangeran Hao jelas lebih lembut. Apakah ini adalah nona yang dibantu turun secara pribadi dari kereta kuda oleh Pangeran Hao di waktu itu?

"Hamba pergi melihat kereta Kaisar beserta rombongan yang menemaninya. Aku kembali setelah itu selesai."

Suara Pei Qian Hao meninggi. "Apakah menarik?"

"Tidak buruk. Selain itu, Pangeran Hao, mohon biarkan pelayan ini undur diri." Tatapan Su Xi-er mendarat pada si pelayan yang ada di samping selagi ia berbicara.

Ketegangan di aula hampir terasa selama beberapa saat, dengan keheningan yang hanya membuatnya kian tak tertahankan. Si pelayan gemetaran, tidak berani mengangkat kepalanya.

Setelah beberapa saat, Pei Qian Hao berujar tenang, "Sesuai keinginanmu." Kemudian, ia melambaikan tangannya. "Mundur."

Si pelayan mengikuti perintahnya dan dengan hormat mengiyakannya, suaranya pecah sewaktu ia berbicara. Pada akhirnya, ia menundukkan kepalanya dan mundur tanpa melirik sedikit pun ke arah Pei Qian Hao atau Su Xi-er.

"Kemarilah." Pei Qian Hao memanggil dengan suara rendah, mengisyaratkan agar Su Xi-er maju.

Pelan-pelan, Su Xi-er menghampirinya, berhenti ketika ia berjarak tiga langkah. "Pangeran Hao, jalanan hari ini penuh sesak dan ramai. Kereta kuda dan rombongannya juga menakjubkan ...."

Sebelum ia menyelesaikannya, Pei Qian Hao menyelanya dengan senyuman di sudut mulutnya. "Apa kau senang, pergi keluar dan bermain?"

"Sangat senang." Jawaban sederhana ini membuat Pei Qian Hao tidak senang.

"Kalau kau merasa senang, mengapa kau cemberut? Seolah kau pergi dengan tujuan untuk melihat seseorang, tetapi tidak berhasil melakukannya. Entah itu, atau apa yang kau jumpai tidak menyenangkanmu." Warna nada suaranya dalam, dan kalimat terakhirnya berhasil menyerang hatinya.

Aku memang pergi untuk melihat seseorang; dan aku melihat mereka juga! Namun, Lian Chen tidak baik-baik saja.

"Pangeran Hao, hamba hanya pergi untuk melihat acara yang menakjubkan."

Tiba-tiba saja, Pei Qian Hao berdiri dan maju selangkah. Ia menatapnya saksama dan mempertanyakan, "Apa kau sungguh hanya pergi untuk menyaksikan acara yang menakjubkan? Kau tidak mengenal siapa pun di Nan Zhao?"

"Tidak." Su Xi-er mendongakkan kepalanya dan menatapnya lurus. Tanpa adanya bukti, tidak ada gunanya, tak peduli seberapa besar ia curiga.

Menatap mata jernihnya, Pei Qian Hao pun terkekeh. "Baguslah karena kau bersenang-senang. Kembali ke kamarmu dan bersiaplah untuk malam ini; Pangeran ini akan membawamu ke istana kekaisaran. Ingatlah untuk berhati-hati dalam setiap langkahmu, dan jangan membuat malu Pangeran ini."

"Kapan hamba membuat Anda malu?"

Bibir Pei Qian Hao berkedut saat ia mendengar responnya. "Untuk sekarang, belum. Terakhir kali, kau bertanding minum anggur di Kediaman Pangeran Yun, dan menang dengan indahnya. Sementara untuk Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao yang sekarang ...." Ia tidak meneruskannya. Di sudut mulutnya terdapat sejejak senyuman mencemooh.

Ning An Lian telah membuat malu Nan Zhao bahkan sebelum perjamuannya dimulai. Ia mabuk di hadapan Prince Regent dari kerajaan lain, dan terus saja menyebut Putri Pertama Kekaisaran Terdahulu, Putri Ning Ru Lan sebagai jalang kecil.

Menarik, barangkali, perjamuan kerajaan ini akan menjadi sebuah panggung lelucon.

"Mundur dan bersiap-siaplah." Pei Qian Hao menatap Su Xi-er dan mengisyaratkannya agar pergi.

Su Xi-er mengangguk dan mulai berjalan menuju ke kamarnya sendiri. Aku bisa melihat Lian Chen dari keramaian, dan aku akan melihatnya lagi malam ini di perjamuan kerajaan. Tidak masalah meskipun aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan.

***

Setelah diberi pelajaran oleh Su Xi-er, Ning An Lian kembali ke istana peristirahatannya dan merasakan sakit yang luar biasa menusuk di pergelangan kakinya yang membengkak. Ia hanya bisa panik. Apa yang harus kulakukan? Masih bisakah aku menari di perjamuan kerajaan?

Wajah Ning An Lian pun pucat pasi. Ia menatap ke arah tabib kekaisaran di depannya dengan gelisah. "Bagaimana? Bengkak di pergelangan kaki Putri ini harus segera dikurangi."

"Putri Pertama, pelayan rendahan ini akan menggunakan akupuntur dan salep untuk mengurangi bengkaknya, tetapi ...." Di titik ini, Tabib Kekaisaran Fang pun berhenti dan menatap Ning An Lian, berbicara dengan nada yang serius, "Putri Pertama, Anda bisa berjalan setelah membiarkan bengkaknya mengempis, tetapi nyaris tidak mungkin bagi Anda untuk menari malam ini."

Ekspresi Ning An Lian berubah seketika dan suaranya meninggi. "Apa! Kenapa aku tidak bisa menari? Putri ini harus melakukannya sesuai dengan adat Nan Zhao! Tabib Kekaisaran Fang, kau tidak boleh bicara tak bertanggung jawab."

"Tepat karena Anda harus menari malam ini, maka pejabat rendahan ini tidak berani bicara omong kosong. Bengkak di pergelangan kaki Anda bisa disembuhkan, tetapi Anda sudah pasti akan kesakitan jika Anda menari. Masalah ini harus segera dilaporkan pada Pangeran Yun agar ia bisa membuat keputusan."

Ning An Lian melambaikan tangannya. "Tidak perlu, Putri ini bisa naik ke panggung untuk menari! Tidak ada satu pun yang dapat menghentikanku! Tabib Kekaisaran Fang, kau tidak boleh membiarkan orang lain mengetahui soal ini. Putri ini tentunya mempunyai pengaturanku sendiri."

Tabib Kekaisaran Fang tidak tahu apa yang mesti diperbuat. "Putri Pertama, Anda harus memikirkannya baik-baik. Jika Anda memaksakan diri Anda dan naik ke panggung, Anda akan terjatuh selama pergerakan besar dalam tarian Anda."

"Tabib Kekaisaran Fang, ini bukanlah sesuatu yang harus kau cemaskan. Segera gunakan akupuntur untuk Putri ini dan kurangi bengkaknya."

Tabib Kekaisaran Fang tahu bahwa akan mustahil mengubah pikiran Putri Pertama setelah ia membuat suatu keputusan, sehingga ia pun mengeluarkan jarum peraknya dan meneruskan dengan pengobatan akupuntur dan salepnya.

Setelah dua jam, bengkaknya sudah mengempis separuhnya.

"Putri Pertama, bengkaknya akan sepenuhnya hilang dalam setengah jam, tetapi pejabat rendahan ini tetap akan mendesak agar Anda tidak menari. Mohon izinkan pejabat rendahan ini untuk undur diri." Setelah menyelesaikan pengobatannya, Tabib Kekaisaran Fang mengambil kotak obatnya dan meminta izin pergi.

Ning An Lian melambaikan tangannya. "Mundurlah." Suaranya lembut, dan segala jejak keangkuhannya sudah menghilang.

Setelah Tabib Kekaisaran Fang pergi, ia mencoba menggerakkan kakinya dan tidak merasakan apa-apa. Tetapi, ketika ia memutar pergelangan kakinya, melompat, rasa sakit yang menusuk dari pergelangan kakinya membuatnya mengernyit tak terkendali.

Piao Xu menjadi sangat cemas setelah melihat ini. Apa yang harus kita lakukan? Ia harus menari malam ini!

Tetapi, ia tahu bahwa ia tidak boleh mengganggu Ning An Lian sekarang ini. Putri Pertama perlu memikirkannya.

Setelah menghabiskan beberapa waktu memerhatikan Ning An Lian, Piao Xu menjadi semakin cemas. Lebih baik baginya melampiaskan amarahnya ketimbang menahannya. Apa yang harus kita lakukan?

Di saat ini, Ning An Lian menatap Piao Xu dan mengajukan sebuah pertanyaan dengan tenang. "Apa yang akan terjadi apabila Putri ini tidak menari malam ini?"

Setelah Piao Xu memikirkannya sejenak, ia pun menjawab, "Putri Pertama, mohon beritahukan pada Pangeran Yun tentang bagaimana Su Xi-er dengan sengaja menendang pergelangan kaki Anda. Pelayan ini berpikir bahwa, Pangeran Yun tidak akan terlalu keras pada Anda. Lagipula, akan selalu ada perjamuan kerajaan tahun depan."

"Tidak sama; ini adalah pertama kalinya Putri ini harus menari. Jika aku tidak pergi, maka yang lain akan mengatakan kalau Putri ini tidak bisa dibandingkan dengan Ning Ru Lan." Kata-kata Ning An Lian menjadi semakin mengecewakan. Mengapa sesuatu terjadi pada pergelangan kakiku di saat-saat penting ini?

"Putri Pertama, ini semua karena Su Xi-er. Kita harus menghukumnya dengan benar setelah perjamuan kerajaannya."

Ning An Lian mendengus dingin. "Kita akan memecahkan masalah yang sekarang lebih dulu, Putri ini harus memikirkan sebuah rencana. Sementara, untuk Su Xi-er ...."

Ning An Lian tidak menyelesaikannya, tetapi kepalan tangannya dan kebencian di matanya mengutarakan semuanya.

 

0 comments:

Posting Komentar