Sabtu, 21 November 2020

CTF - Chapter 20

Consort of A Thousand Faces

Chapter 20 : Jangan Berpikir Untuk Menggodanya

Pagi-pagi sekali esok harinya, Hong Li membawakan dua roti kukus panas ke dalam rumah kayunya. Saat ia melihat orang itu tertidur layaknya sebatang kayu, hatinya akhirnya tenang.

Karena Dayang Senior Zhao sudah mulai mencurigainya, Su Xi-er adalah satu-satunya harapannya.

"Bangun. Cepatlah makan dua roti kukus ini. Tidak ada makanan sisa kemarin, jadi aku tidak mengirimkanmu makan malam." Hong Li berkata keras. Saat ia melihat kalau Su Xi-er masih tertidur, ia mencoba mengguncangkannya agar terbangun.

Sebelum tangannya menyentuh lengan Su Xi-er, Su Xi-er membuka matanya. Matanya memancarkan aura dingin yang seperti es, mengejutkan Hong Li sampai ia nyaris saja menjatuhkan kedua roti kukus itu.

Akhirnya, Hong Li berbicara dengan suara bergetar, "Kau ... semalam kau terlalu lelah? Aku memanggilmu dengan keras, tetapi kau masih tidak terbangun."

Su Xi-er berdiri. "Aku sudah terbangun sebelum kau masuk."

Lalu, ia memeriksa sekitarnya. Situ Li sudah pergi.

Ia sangat kelelahan selama masa ini. Ketika ia membaringkan kepalanya di atas meja kayu semalam, ia langsung tertidur dengan cepat, bahkan merasa aman saja melakukannya.

Hong Li menyerahkan roti kukusnya padanya. "Kau harus memakan dua roti kukus ini. Mereka masih hangat."

Su Xi-er mengambil roti kukusnya dan tersenyum pada Hong Li.

Namun, sewaktu Su Xi-er menundukkan kepalanya, ia menyadari, ada tambahan satu lapis bubuk kehijauan di pergelangan tangannya, memarnya pun sudah berkurang banyak.

Ini bukanlah ekstrak obat-obatanku. Apakah Situ Li yang membubuhkannya untukku?

Hong Li tercengang saat melihat wajah tersenyumnya. Jadi, Su Xi-er sebenarnya tampak sangat cantik ketika ia tersenyum. Semua orang di Istana Samping membencinya; tetapi setelah mengenalnya, ia tidak tampak seburuk yang dikatakan rumornya.

Orang-orang itu yang mengatakan kalau ia tampak seperti sumber malapetaka, jelas adalah orang-orang yang tidak tahu tempatnya.

Langit menganugerahkan wajah yang sangat cantik pada Su Xi-er, pastinya sebuah pedang bermata dua.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Su Xi-er melirik Hong Li dan bertanya tanpa tergesa.

"Kau terlihat sangat cantik; terutama ketika kau tersenyum. Matamu sepertinya mampu berbicara dan menarik pandangan semua orang kepadamu." Hong Li bicara dari hatinya, matanya dipenuhi ketulusan.

"Penampilanmu yang sekarang menarik banyak orang," Su Xi-er menanggapi acuh tak acuh.

Saat mata seseorang tulus, mereka akan menarik orang. Paling tidak, tak ada apa-apa lagi yang bercampur di matanya.

"Kenapa aku menarik orang-orang ..." Hong Li merasa sedikit malu karena ini adalah pertama kalinya ia dipuji oleh seseorang.

"Apakah ada kabar tentang pergerakan Dayang Senior Zhao?" Su Xi-er mengubah eskpresi senyuman lembutnya menjadi ekspresi dingin, menyamakan nada suaranya hingga sesuai, menjadi nada suara yang serius.

Hong Li pun jadi sungguh-sungguh. "Sepertinya  terjadi sesuatu semalam. Dayang Senior Zhao tergesa-gesa, tetapi aku tidak tahu kemana ia pergi. Semua dayang di Istana Samping harus tetap berada di dalam kamar mereka."

Su Xi-er mengangguk kecil. Pasti disebabkan Liu Ye-er melarikan diri dan sangat mengagetkan Dayang Senior Zhao.

Apa sebenarnya hubungan di antara kedua orang ini? Mengapa Liu Ye-er menyebabkan Dayang Senior Zhao segugup itu?

"Aku tidak yakin untuk apa ia datang, tetapi Nona Qing datang sekitar pagi tadi dan mencari-cari ke seluruh kamar dayang di Istana Samping. Apakah ia mencarimu?" Hong Li menebak hati-hati. Di antara para dayang di Istana Samping, satu-satunya orang yang dikenal Nona Qing adalah Su Xi-er.

"Mungkin saja." Meskipun ini jawaban Su Xi-er, ia sudah yakin dalam hatinya kalau Nona Qing memang datang untuk mencarinya.

Si dayang bernama Nona Qing ini mengenakan hatinya di lengan bajunya. Ia berbicara tanpa tata krama, tetapi tidak menjebak.

(T/N : tidak menyembunyikan niatan atau pemikirannya sama sekali.)

Su Xi-er terus memakan roti kukusnya tanpa tergesa. Setelah ia selesai makan, ia tetap duduk di atas bangku kayu dan tampak tenang.

Ia sedang menunggu; menunggu Dayang Senior Zhao mencarinya sendiri.

Hong Li takut berada di rumah kayu ini terlalu lama, tetapi saat ia melihat penampilan tenang dan tak terkekang milik Su Xi-er, suasana hatinya pun ikut terpengaruh. Sepertinya, rumor mengenai rumah kayunya tidak benar dan ini juga bukanlah sebuah zona kematian terlarang.

Sekitar satu jam setelahnya, sosok tinggi dan kurus Dayang Senior Zhao akhirnya muncul, dengan  ekspresi seperti mayat di wajahnya.

Dayang Senior Zhao merasa sangat rumit. Semalam, Liu Ye-er kabur dan ketahuan oleh Su Xi-er.

Jika Su Xi-er menggunakan masalah ini untuk mengancamku, akan buruk.

Sementara untuk Liu Ye-er ... tidak ada pilihan. Aku hanya bisa memikirkan sebuah cara untuk melindunginya.

Aku sudah menjaganya, tersembunyi dengan baik selama bertahun-tahun. Bahkan semua dayang yang mengetahui kalau Liu Ye-er masih hidup semuanya sudah mati.

"Dayang Senior Zhao, raut wajah Anda tidak kelihatan begitu baik. Apakah Anda ingin meminta Institusi Tabib Kekaisaran untuk membukakan sebuah resep untuk Anda?" Su Xi-er membersihkan debu dari bajunya dan berdiri, wajahnya dihiasi senyuman.

"Tidak mudah mendapakan obat dari Institusi Tabib Kekaisaran. Semua dayang senior terbatas pada satu set porsi obat-obatan. Sebaliknya, dirimu, bukan hanya ada aroma pispot, tetapi juga ada aroma obat-obatan herbal. Jangan-jangan, kau meninggalkan Istana Samping di belakangku dan pergi mencuri obat-obatan?" Dayang Senior Zhao melirik ke arah pergelangan tangannya.

"Apakah itu sangat aneh? Aku pernah mengatakan pada Anda sebelumnya kalau aku mempunyai seorang penyokong. Apakah Anda ingin mengetahui siapa yang memberikan bubuk obat ini padaku?" Su Xi-er mengangkat alisnya dan menunjukkan senyum berserinya.

Ekspresi Dayang Senior Zhao berubah. Seseorang yang akan menumbuk obat-obatan menjadi bubuk ... dan begitu bagusnya, sudah pasti berlatar belakang bangsawan.

Bagaimana aku harus menangani Su Xi-er?

Akan luar biasa jika Liu Ye-er berhasil membakar Su Xi-er sampai mati semalam. Pikiran ini tiba-tiba saja melompat masuk ke dalam benak Dayang Senior Zhao.

Selagi Hong Li memperhatikan adegannya terjadi di satu sisi, ia gemetar ketakutan. Su Xi-er sama sekali tidak menganggap Dayang Senior Zhao. Auranya benar-benar menekan Dayang Senior Zhao.

"Su Xi-er, aku sudah meremehkan kemampuanmu. Hanya saja ..." Dayang Senior Zhao tiba-tiba saja bergerak mendekat padanya dan berbicara dengan nada mengancam, "Kau harus melupakan tentang masalah semalam. Kalau tidak, aku akan membantu He Ying membuatmu menderita sampai kau mati."

Su Xi-er tersenyum kecil dan tidak menjawab. Dayang Senior Zhao sudah berpihak pada He Ying. Tidak ada gunanya lagi aku membiarkannya hidup.

Tampaknya, Istana Samping akan mendapat perubahan dengan dayang senior yang bertugas.

Tepat saat keduanya siap bertikai, suara keras dan jelas seorang wanita pun terdengar. "Wah, wah, Dayang Senior Zhao. Kau menyembunyikan Su Xi-er di sini dan membuatku mencarinya selama setengah hari!"

Saat mereka melihat ke arah datangnya suara, mereka melihat kalau orang yang datang adalah Nona Qing.

Dayang Senior Zhao cepat-cepat menyimpan tatapan tegas di matanya. Aku tidak boleh menyinggung Nona Qing. Sebagai orangnya Pangeran Hao, statusnya bahkan lebih tinggi dari Nona He.

"Nona Qing, Su Xi-er melakukan kejahatan kemarin. Dayang senior ini sedang sedikit mendisiplinkannya."

"Sudah cukup! Kau bahkan tidak menganggap ucapanku dengan serius. Apakah kau sudah bosan hidup? Mundur!" Nona Qing tidak peduli apakah itu adalah zona kematian terlarang Istana Samping dan langsung memasuki pondoknya.

Dayang Senior Zhao mengangguk dan mundur dengan hormat, tak lama, Hong Li pun mengikutinya.

Setelah hanya tersisa mereka berdua di dalam ruangan, Nona Qing memandangi Su Xi-er dengan cermat, cemberut tak terima.

"Su Xi-er, kau yang cantik, ataukah aku yang cantik?"

Ia tidak menyangka kalau Nona Qing akan menanyainya pertanyaan ini tepat setelah ia datang. Perkataannya dipenuhi dengan kecemburuan, membuat Su Xi-er bertanya-tanya apakah ia sudah membuat seorang pria yang tidak seharusnya, terpesona padanya.

"Kau sama sekali tidak cantik. Aku tidak mengerti. Kenapa ..." Nona Qing menutup mulutnya saat ia bicara di titik ini. Phew. Kalau tidak, aku bisa kelepasan.

"Mengapa Anda datang mencariku?" Su Xi-er mengangkat kepalanya untuk menatapnya dan bertanya langsung.

Nona Qing mendengus sebelum melihat ke arah kantong parfum di pinggang Su Xi-er. Ia menariknya dan meletakkannya di bawah hidungnya untuk membauinya.

Semakin ia menghirupnya, semakin ia merasa ada yang tidak beres. Nona Qing langsung membuka kantong parfumnya dan dengan cermat mencari sesuatu di dalamnya.

"Itu tidak benar. Aku menciumnya, tetapi mengapa tidak ada di dalamnya?"

Su Xi-er berpura-pura tidak mengerti dan bertanya, "Bau apa yang Anda maksudkan?"

"Safflower." Nona Qing mengembalikan kantong parfumnya kembali padanya dan menambahkan, "Akan lebih baik jika kau mencuci kain kantong parfum ini. Masih tersisa aroma safflower di atasnya."

"Siapa yang menyuruh Anda untuk datang?" Su Xi-er tidak mengira kalau Nona Qing akan begitu baik.

Api membara dari mata Nona Qing. Ia menghentakkan kakinya dan tidak lagi peduli kalau ia akan membuka rahasia akan sesuatu. "Pengawal Kekaisaran Wu! Apakah kau sangat bangga dengan dirimu? Tetapi ia milikku. Jangan berpikir untuk menggodanya!"

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar