Consort of A Thousand Faces
Chapter 6 : Wanita Jalang Belaka
Su Xi-er berjalan ke arah datangnya suara, menjumpai pemandangan dayang-dayang lainnya berbaris di kedua sisi sementara Dayang Senior Zhao membungkuk pada seorang wanita muda sembari tersenyum.
Maju
beberapa langkah, akhirnya ia bisa melihat dengan jelas wajah si wanita muda.
Wajahnya
mungil dan cantik, mengenakan gaun muslin merah muda yang mencapai mata
kakinya. Ia mengenakan sebuah tusuk rambut mutiara emas, dan sepasang
anting-anting liontin giok tergantung di masing-masing lubang telinganya.
Setiap gerakannya lembut, sopan, dan elegan.
"Dayang
Senior Zhao, kau terlalu sungkan. Aku bukanlah seseorang yang melupakan akarku
sendiri. Meskipun sekarang aku mengikuti Pangeran Hao dan aku agak dimanjakan,
aku tidak akan melupakan saudari-saudari di Istana Samping."
Ada
ekspresi senyum sekilas di wajah He Xiang Yu. Saat ia berbicara, tatapannya
terus-menerus melayang seolah ia sedang mencari seseorang.
"Ini
adalah keberuntungan Anda. Aku juga ikut senang dalam hatiku."
Dayang
Senior Zhao sudah berada di istana selama puluhan tahun dan merupakan seseorang
yang cerdik dengan pengalaman luas. Ia sangat paham bahwa He Xiang Yu bukannya
kembali ke Istana Samping karena rasa persaudaraan mereka, melainkan datang
kemari bertujuan menunjukkan kekuasaannya yang menakjubkan.
"Dayang
Senior, aku sudah mempersiapkan beberapa hadiah kecil yang tak berarti
untuk para saudari. Aku harap, kalian semua tidak menganggapnya tidak
menyenangkan."
He
Xiang Yu menyapukan pandangannya kepada setiap dayang yang berdiri patuh di
kedua sisi.
Saat
ia melihat orang tertentu, sudut mulutnya agak terangkat, sebuah percikan
memancar di matanya.
Su
Xi-er tentu saja mendeteksi jejak kepuasan dalam matanya itu. Ia melihat ke wajah-wajah
bahagia dari semua dayang di sekitarnya dan hanya mampu mencemooh dalam hati.
"He
Xiang Yu sangat baik. Ia bahkan membawakan hadiah untuk kita."
"Itu
benar. Aku bahkan mengira kalau ia tidak akan kembali ke Istana Samping lagi
setelah disukai."
Dayang-dayang
itu menundukkan kepala mereka satu per satu dan berdiskusi dengan berbisik.
Sementara mereka berdiskusi, He Xiang Yu menepukkan tangannya dan dayang-dayang
yang membawakan nampan pun datang satu per satu.
Kain
merah yang menutupi nampannya disulam dengan benang emas. Mata para dayang pun
menyala saat melihat pemandangan nampan yang mewah itu. Betapa indahnya
kain merah penutup hadiahnya!
"Berikan
hadiahnya untuk semua saudari-saudari." He Xiang Yu tersenyum mengarahkan.
Kain
merahnya diangkat, memperlihatkan banyak ornamen sepuhan emas yang mempesona.
Bahkan ada pula ornamen giok. Benda-benda ini tidak berarti di mata He Xiang
Yu, tetapi bagi para dayang di Istana Samping ini, mereka adalah benda-benda
yang bahkan tidak mampu mereka impikan!
Hadiah
di atas nampan dibagikan satu per satu. Saat mencapai Su Xi-er, nampannya sudah
kosong.
Semua
dayang segera mengalihkan perhatian mereka, mata mereka terus bergerak
bolak-balik di antara He Xiang Yu dan Su Xi-er.
Akan
ada pertunjukan bagus untuk ditonton sekarang! Mata Dayang Senior Zhao berbinar terang.
Sebelum Su Xi-er dapat mengatakan apa pun, Dayang Senior Zhao segera
menunjukkan, "Apa yang harus kita lakukan? Hanya Su Xi-er yang belum dapat
apa-apa. Kalau dipikir-pikir lagi, ia bahkan ..."
Dayang
Senior Zhao dengan sengaja berhenti. Orang yang tajam pengelihatannya secara
alami mengerti nada tambahan dalam kata-katanya.
Su
Xi-er mendengus dingin di hatinya. Dayang Senior Zhao tampak seperti
Dayang Senior yang Bertugas, yang melakukan tugasnya tetapi sebenarnya, ia
adalah seseorang yang senang melihat semuanya kacau. Baginya, semakin adanya
penganiayaan semakin bagus.
"Su
Xi-er adalah saudari terbaikku. Tentu saja, aku punya pengaturan lain
untuknya."
He
Xiang Yu berjalan ke arah Su Xi-er selangkah demi selangkah. Kelihatannya ia
sedang tersenyum, tetapi itu hanyalah di permukaannya saja.
"Ini
untukmu. Terimalah."
He
Xiang Yu mengeluarkan sebuah kantong parfum kecil dari lengan
bajunya. Kain merahnya disulam dengan sebuah bunga liar putih kecil.
(T/N:
Mungkin kalian pernah melihatnya di drama historikal dan ini adalah beberapa
contohnya tetapi mereka benar-benar punya banyak varian desain.)
![]() |
Contoh kantong parfum. |
![]() |
Kantong parfum yang diikatkan atau dikaitkan ke pinggang. |
![]() |
Contoh kantong parfum bentuk bundar serut. |
Su Xi-er mengangkat kepalanya untuk menatapnya dan tiba-tiba saja tersenyum. Senyum ini sepertinya memiliki makna mendalam, tetapi juga kelihatan sangat biasa.
"Sulit
bagimu untuk mengingat persahabatan di antara kita, sesama saudari. Akan
tetapi, aku tidak bisa menerima kantong parfum ini."
Saat
Su Xi-er menolak, ia mendorong tangan He Xiang Yu menjauh.
Semua
dayang membelalakkan mata mereka. Ia sungguh-sungguh menolak hadiah
dari He Xiang Yu! Meskipun kantong parfumnya tidak semahal perhiasan, tetap
saja He Xiang Yu yang memberikan itu kepadanya. Sebagai selir kesayangan
Pangeran Hao, mudah sekali baginya untuk membunuh seorang dayang rendahan dan
tidak penting dari Istana Samping ini!
"Mengapa
kau tidak menerimanya? Aku menjahitkan kantong parfum ini untukmu. Bukankah kau
paling menyukai bunga liar kecil tak bernama itu?"
He
Xiang Yu berpura-pura memasang ekpsresi kebingungan. Kemudian, ia menggelengkan
kepalanya bingung, "Aku tahu kau harus menggosok pispot setiap hari.
Pispot-pispot itu sangat bau, oleh karena itulah aku sengaja menjahitkan sebuah
kantong parfum untukmu agar tubuhmu bisa lebih wangi."
Selagi
ia sepertinya memperhatikan kebaikan Su Xi-er, sebenarnya ia sedang
merendahkannya.
Dayang
lainnya bisa mengetahui niat sesungguhnya He Xiang Yu dan terus mengejek.
"Itu
benar, baumu benar-benar mengerikan setelah kembali dari menggosok pispot ...
Seluruh tubuhnya begitu bau sampai tidak ada seorang pun yang
mendekatinya."
"He
Xiang Yu sengaja menjahitkan sebuah kantong parfum untuknya, tetapi Su Xi-er
masih memperlihatkan ekspresi tidak senang dan menolaknya! Menurutku, ia hanya
cemburu akan status bangsawan He Xiang Yu."
Kata-kata
ini memasuki telinga He Xiang Yu dan benar-benar memuaskan kesombongannya,
menyebabkan senyuman di wajahnya menjadi lebih dalam. Namun, tak lama kemudian,
berubah menjadi ekspresi dingin.
Su
Xi-er berdiri berjinjit dan mengecilkan suaranya, "Tidakkah kau tahu
ketika parfum dan bau bergabung, akan jadi lebih bau lagi?"
"Kau!"
He Xiang Yu tampak marah padanya, saat amarah mengalir keluar di hatinya;
tetapi dikarenakan kehadiran semua orang, ia tidak bisa benar-benar
membiarkannya membara.
Su
Xi-er mengangkat alisnya. Di bawah penerangan dari cahaya matahari, senyum
samar di raut wajahnya begitu cantik hingga mampu menggetarkan jiwa. Pria
mana pun yang menghadapi orang secantik ini pasti akan merasa degup jantungnya
berdebar-debar.
Hal
ini menyebabkan hati He Xiang Yu jadi panik. Jika pria yang lugu
melihatnya, mereka pasti akan menyukai Su Xi-er.
"Kau
menginjakku untuk naik ke posisi ini sebagai seorang selir kesayangan. Jika kau
ingin mempertahankan posisimu sekarang ini, mungkinkah untuk mendengarkanku
mengatakan sesuatu?"
Su
Xi-er mengubah-ubah antara bicara dengan entengnya dan berbicara secara serius.
Aura dinginnya dan kesan mengagumkan membuat He Xiang Yu ketakutan.
"Katakan."
He Xiang Yu berkedip gugup.
"Hehe,
ingatlah identitasmu. Kau adalah seorang wanita jalang belaka. Seorang selir
pada akhirnya hanyalah seorang selir. Kau tidak akan bisa memanjat hingga ke
angkasa." Su Xi-er lalu dengan cepat berpindah ke samping dan menatap He
Xiang Yu dingin.
"Kau.
Jalang!" He Xiang Yu tidak mampu lagi menahan kemarahannya. Sementara
memarahinya, He Xiang Yu mengangkat tangannya untuk menampar Su Xi-er.
Su
Xi-er berpindah ke samping dan menghindari tamparan itu. Ia berlagak polos saat
berkata, "Hanya karena aku tidak menginginkan kantong parfum itu, kau ingin
memukulku? Sebagai seseorang yang menggosok pispot, apa gunanya jika aku
memiliki kantong parfum itu? Lebih baik aku hanya bau, ketimbang beraroma
parfum dan bau yang bercampur."
He
Xiang Yu begitu marah hingga matanya berubah merah. Ia menunjuk ke arah Dayang
Senior Zhao dan memerintahkan, "Dayang Senior Zhao, hukum dia dengan
kejam. Ia keterlaluan. Ia menyinggung majikan!"
"Tentang
itu, tidak mudah juga bagiku untuk mengatasi masalah ini. Bagaimana Su Xi-er
menyinggung majikan?" Dayang Senior Zhao sengaja tidak menuruti perkataan
He Xiang Yu. Pertama, ia menantikan pertunjukan yang lebih hidup lagi. Kedua,
ada peraturan di Istana Samping yang mencegahnya menghukum dayang yang tidak
melakukan kesalahan apa pun.
He
Xiang Yu tidak menyangka kalau Dayang Senior Zhao tidak akan memberinya muka,
tetapi ia tidak bisa membiarkan ini begitu saja. Aku tidak bisa
membiarkan Su Xi-er lepas semudah itu.
"Karena
Dayang Senior Zhao tidak bersedia menghukumnya, maka aku hanya bisa
menggantikanmu menghukumnya. Dengan seberapa besarnya Pangeran Hao
memanjakanku, aku rasa ia tidak akan mengatakan apa pun meski jika aku mengambil
nyawanya hari ini."
Roman
wajah He Xiang Yu dipenuhi kemarahan. Ia menarik sebuah tusuk rambut emas dari
sanggul rambutnya dan langsung berjalan menuju ke arah Su Xi-er.
Dayang
Senior Zhao memperhatikan di sela-sela. Mari lihat, bagaimana mereka
akan bertengkar. Apakah He Xiang Yu ataukah Su Xi-er yang akan menang?
Berkebalikan
dengan sikap tenang Dayang Senior Zhao, dayang lainnya terperangah dan suara
riuh-rendah pun terdengar.
"Su
Xi-er akan menjadi sial. Apakah wajahnya akan disayat sampai ia jadi
cacat?"
"Sepertinya
begitu. Sudah lama aku merasa kalau wajah menggodanya itu tidak
menyenangkan."
Tepat
saat semua orang berdiskusi dengan penuh semangat, jeritan berbarengan dengan
darah mengucur terdengar. Semua orang menatap adegan itu, dengan rahang mereka
hampir terjatuh.
Apa! Bagaimana mungkin orang yang wajahnya tersayat bukannya Su Xi-er, tetapi He Xiang Yu?!
0 comments:
Posting Komentar