Kamis, 12 November 2020

CTF - Chapter 6

Consort of A Thousand Faces

Chapter 6 : Wanita Jalang Belaka


Su Xi-er berjalan ke arah datangnya suara, menjumpai pemandangan dayang-dayang lainnya berbaris di kedua sisi sementara Dayang Senior Zhao membungkuk pada seorang wanita muda sembari tersenyum.

Maju beberapa langkah, akhirnya ia bisa melihat dengan jelas wajah si wanita muda.

Wajahnya mungil dan cantik, mengenakan gaun muslin merah muda yang mencapai mata kakinya. Ia mengenakan sebuah tusuk rambut mutiara emas, dan sepasang anting-anting liontin giok tergantung di masing-masing lubang telinganya. Setiap gerakannya lembut, sopan, dan elegan.

"Dayang Senior Zhao, kau terlalu sungkan. Aku bukanlah seseorang yang melupakan akarku sendiri. Meskipun sekarang aku mengikuti Pangeran Hao dan aku agak dimanjakan, aku tidak akan melupakan saudari-saudari di Istana Samping."

Ada ekspresi senyum sekilas di wajah He Xiang Yu. Saat ia berbicara, tatapannya terus-menerus melayang seolah ia sedang mencari seseorang.

"Ini adalah keberuntungan Anda. Aku juga ikut senang dalam hatiku."

Dayang Senior Zhao sudah berada di istana selama puluhan tahun dan merupakan seseorang yang cerdik dengan pengalaman luas. Ia sangat paham bahwa He Xiang Yu bukannya kembali ke Istana Samping karena rasa persaudaraan mereka, melainkan datang kemari bertujuan menunjukkan kekuasaannya yang menakjubkan.

"Dayang Senior, aku sudah mempersiapkan beberapa hadiah kecil yang tak berarti untuk para saudari. Aku harap, kalian semua tidak menganggapnya tidak menyenangkan."

He Xiang Yu menyapukan pandangannya kepada setiap dayang yang berdiri patuh di kedua sisi.

Saat ia melihat orang tertentu, sudut mulutnya agak terangkat, sebuah percikan memancar di matanya.

Su Xi-er tentu saja mendeteksi jejak kepuasan dalam matanya itu. Ia melihat ke wajah-wajah bahagia dari semua dayang di sekitarnya dan hanya mampu mencemooh dalam hati.

"He Xiang Yu sangat baik. Ia bahkan membawakan hadiah untuk kita."

"Itu benar. Aku bahkan mengira kalau ia tidak akan kembali ke Istana Samping lagi setelah disukai."

Dayang-dayang itu menundukkan kepala mereka satu per satu dan berdiskusi dengan berbisik. Sementara mereka berdiskusi, He Xiang Yu menepukkan tangannya dan dayang-dayang yang membawakan nampan pun datang satu per satu.

Kain merah yang menutupi nampannya disulam dengan benang emas. Mata para dayang pun menyala saat melihat pemandangan nampan yang mewah itu. Betapa indahnya kain merah penutup hadiahnya!

"Berikan hadiahnya untuk semua saudari-saudari." He Xiang Yu tersenyum mengarahkan.

Kain merahnya diangkat, memperlihatkan banyak ornamen sepuhan emas yang mempesona. Bahkan ada pula ornamen giok. Benda-benda ini tidak berarti di mata He Xiang Yu, tetapi bagi para dayang di Istana Samping ini, mereka adalah benda-benda yang bahkan tidak mampu mereka impikan!

Hadiah di atas nampan dibagikan satu per satu. Saat mencapai Su Xi-er, nampannya sudah kosong.

Semua dayang segera mengalihkan perhatian mereka, mata mereka terus bergerak bolak-balik di antara He Xiang Yu dan Su Xi-er.

Akan ada pertunjukan bagus untuk ditonton sekarang! Mata Dayang Senior Zhao berbinar terang. Sebelum Su Xi-er dapat mengatakan apa pun, Dayang Senior Zhao segera menunjukkan, "Apa yang harus kita lakukan? Hanya Su Xi-er yang belum dapat apa-apa. Kalau dipikir-pikir lagi, ia bahkan ..."

Dayang Senior Zhao dengan sengaja berhenti. Orang yang tajam pengelihatannya secara alami mengerti nada tambahan dalam kata-katanya.

Su Xi-er mendengus dingin di hatinya. Dayang Senior Zhao tampak seperti Dayang Senior yang Bertugas, yang melakukan tugasnya tetapi sebenarnya, ia adalah seseorang yang senang melihat semuanya kacau. Baginya, semakin adanya penganiayaan semakin bagus.

"Su Xi-er adalah saudari terbaikku. Tentu saja, aku punya pengaturan lain untuknya."

He Xiang Yu berjalan ke arah Su Xi-er selangkah demi selangkah. Kelihatannya ia sedang tersenyum, tetapi itu hanyalah di permukaannya saja.

"Ini untukmu. Terimalah."

He Xiang Yu mengeluarkan sebuah kantong parfum kecil dari lengan bajunya. Kain merahnya disulam dengan sebuah bunga liar putih kecil.

(T/N: Mungkin kalian pernah melihatnya di drama historikal dan ini adalah beberapa contohnya tetapi mereka benar-benar punya banyak varian desain.) 

Contoh kantong parfum.
Kantong parfum yang diikatkan atau dikaitkan ke pinggang.
Contoh kantong parfum bentuk bundar serut.

Su Xi-er mengangkat kepalanya untuk menatapnya dan tiba-tiba saja tersenyum. Senyum ini sepertinya memiliki makna mendalam, tetapi juga kelihatan sangat biasa.

"Sulit bagimu untuk mengingat persahabatan di antara kita, sesama saudari. Akan tetapi, aku tidak bisa menerima kantong parfum ini."

Saat Su Xi-er menolak, ia mendorong tangan He Xiang Yu menjauh.

Semua dayang membelalakkan mata mereka. Ia sungguh-sungguh menolak hadiah dari He Xiang Yu! Meskipun kantong parfumnya tidak semahal perhiasan, tetap saja He Xiang Yu yang memberikan itu kepadanya. Sebagai selir kesayangan Pangeran Hao, mudah sekali baginya untuk membunuh seorang dayang rendahan dan tidak penting dari Istana Samping ini!

"Mengapa kau tidak menerimanya? Aku menjahitkan kantong parfum ini untukmu. Bukankah kau paling menyukai bunga liar kecil tak bernama itu?"

He Xiang Yu berpura-pura memasang ekpsresi kebingungan. Kemudian, ia menggelengkan kepalanya bingung, "Aku tahu kau harus menggosok pispot setiap hari. Pispot-pispot itu sangat bau, oleh karena itulah aku sengaja menjahitkan sebuah kantong parfum untukmu agar tubuhmu bisa lebih wangi."

Selagi ia sepertinya memperhatikan kebaikan Su Xi-er, sebenarnya ia sedang merendahkannya.

Dayang lainnya bisa mengetahui niat sesungguhnya He Xiang Yu dan terus mengejek.

"Itu benar, baumu benar-benar mengerikan setelah kembali dari menggosok pispot ... Seluruh tubuhnya begitu bau sampai tidak ada seorang pun yang mendekatinya."

"He Xiang Yu sengaja menjahitkan sebuah kantong parfum untuknya, tetapi Su Xi-er masih memperlihatkan ekspresi tidak senang dan menolaknya! Menurutku, ia hanya cemburu akan status bangsawan He Xiang Yu."

Kata-kata ini memasuki telinga He Xiang Yu dan benar-benar memuaskan kesombongannya, menyebabkan senyuman di wajahnya menjadi lebih dalam. Namun, tak lama kemudian, berubah menjadi ekspresi dingin.

Su Xi-er berdiri berjinjit dan mengecilkan suaranya, "Tidakkah kau tahu ketika parfum dan bau bergabung, akan jadi lebih bau lagi?"

"Kau!" He Xiang Yu tampak marah padanya, saat amarah mengalir keluar di hatinya; tetapi dikarenakan kehadiran semua orang, ia tidak bisa benar-benar membiarkannya membara.

Su Xi-er mengangkat alisnya. Di bawah penerangan dari cahaya matahari, senyum samar di raut wajahnya begitu cantik hingga mampu menggetarkan jiwa. Pria mana pun yang menghadapi orang secantik ini pasti akan merasa degup jantungnya berdebar-debar.

Hal ini menyebabkan hati He Xiang Yu jadi panik. Jika pria yang lugu melihatnya, mereka pasti akan menyukai Su Xi-er.

"Kau menginjakku untuk naik ke posisi ini sebagai seorang selir kesayangan. Jika kau ingin mempertahankan posisimu sekarang ini, mungkinkah untuk mendengarkanku mengatakan sesuatu?"

Su Xi-er mengubah-ubah antara bicara dengan entengnya dan berbicara secara serius. Aura dinginnya dan kesan mengagumkan membuat He Xiang Yu ketakutan.

"Katakan." He Xiang Yu berkedip gugup.

"Hehe, ingatlah identitasmu. Kau adalah seorang wanita jalang belaka. Seorang selir pada akhirnya hanyalah seorang selir. Kau tidak akan bisa memanjat hingga ke angkasa." Su Xi-er lalu dengan cepat berpindah ke samping dan menatap He Xiang Yu dingin.

"Kau. Jalang!" He Xiang Yu tidak mampu lagi menahan kemarahannya. Sementara memarahinya, He Xiang Yu mengangkat tangannya untuk menampar Su Xi-er.

Su Xi-er berpindah ke samping dan menghindari tamparan itu. Ia berlagak polos saat berkata, "Hanya karena aku tidak menginginkan kantong parfum itu, kau ingin memukulku? Sebagai seseorang yang menggosok pispot, apa gunanya jika aku memiliki kantong parfum itu? Lebih baik aku hanya bau, ketimbang beraroma parfum dan bau yang bercampur."

He Xiang Yu begitu marah hingga matanya berubah merah. Ia menunjuk ke arah Dayang Senior Zhao dan memerintahkan, "Dayang Senior Zhao, hukum dia dengan kejam. Ia keterlaluan. Ia menyinggung majikan!"

"Tentang itu, tidak mudah juga bagiku untuk mengatasi masalah ini. Bagaimana Su Xi-er menyinggung majikan?" Dayang Senior Zhao sengaja tidak menuruti perkataan He Xiang Yu. Pertama, ia menantikan pertunjukan yang lebih hidup lagi. Kedua, ada peraturan di Istana Samping yang mencegahnya menghukum dayang yang tidak melakukan kesalahan apa pun.

He Xiang Yu tidak menyangka kalau Dayang Senior Zhao tidak akan memberinya muka, tetapi ia tidak bisa membiarkan ini begitu saja. Aku tidak bisa membiarkan Su Xi-er lepas semudah itu.

"Karena Dayang Senior Zhao tidak bersedia menghukumnya, maka aku hanya bisa menggantikanmu menghukumnya. Dengan seberapa besarnya Pangeran Hao memanjakanku, aku rasa ia tidak akan mengatakan apa pun meski jika aku mengambil nyawanya hari ini."

Roman wajah He Xiang Yu dipenuhi kemarahan. Ia menarik sebuah tusuk rambut emas dari sanggul rambutnya dan langsung berjalan menuju ke arah Su Xi-er.

Dayang Senior Zhao memperhatikan di sela-sela. Mari lihat, bagaimana mereka akan bertengkar. Apakah He Xiang Yu ataukah Su Xi-er yang akan menang?

Berkebalikan dengan sikap tenang Dayang Senior Zhao, dayang lainnya terperangah dan suara riuh-rendah pun terdengar.

"Su Xi-er akan menjadi sial. Apakah wajahnya akan disayat sampai ia jadi cacat?"

"Sepertinya begitu. Sudah lama aku merasa kalau wajah menggodanya itu tidak menyenangkan."

Tepat saat semua orang berdiskusi dengan penuh semangat, jeritan berbarengan dengan darah mengucur terdengar. Semua orang menatap adegan itu, dengan rahang mereka hampir terjatuh.

Apa! Bagaimana mungkin orang yang wajahnya tersayat bukannya Su Xi-er, tetapi He Xiang Yu?!

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar