Sabtu, 21 November 2020

CTF - Chapter 9

 Consort of A Thousand Faces

Chapter 9 : Menumbuhkan Rambut

Semua orang menertawakan apa yang ia katakan. Bahkan jikalau He Xiang Yu dipukuli sampai mati, kehidupannya sangat berharga.

Su Xi-er meletakkan mangkuk dan sumpitnya dan melihat ke sekeliling para dayang yang terkikik. Rerumputan di atas tembok bisa bergoyang ke arah berlawanan. Ia sudah kerap kali melihat tipe manusia seperti ini yang mudah sekali digoyahkan.

"Su Xi-er, jangan terlalu terburu-buru pergi. Jangan bilang kalau kau punya urusan yang mendesak?"

Dayang-dayang ini benar-benar sangat mengkhawatirkanku. Su Xi-er mencemooh dalam hatinya. Tetapi, ketika ia menolehkan kepalanya, wajahnya dihiasi dengan senyuman. "Aku akan pergi menggosok pispot. Apakah itu termasuk sebagai urusan mendesak? Kalian mau ikut melakukannya bersamaku?"

"Lakukan saja sendiri. Jangan tarik-tarik kami jatuh denganmu." Dayang ini memasang wajah jijiknya. Ia mengingat pelajaran Mu Tao. Pispot-pispot itu sangat bau. Aku tidak ingin menyentuh mereka sama sekali.

Su Xi-er tidak menanggapi, sebaliknya langsung berjalan keluar. Ia harus kembali dan mengumpulkan tenaganya.

Ia baru saja mengambil beberapa langkah saat ia melihat sekelompok pengawal kekaisaran tiba. Para penjaga di bagian depan bertubuh tinggi dan beraut wajah sangat serius.

Apa yang sebenarnya dilakukan oleh para pengawal kekaisaran berpedang, mendatangi Istana Samping?

"Tuan, apa utang kesenangan yang kumiliki?" Saat Dayang Senior Zhao melihat kepala pengawal kekaisaran, kakinya gemetaran. Semua orang mengenali wajah tegas sang pengawal kekaisaran. Orang ini adalah pengawal kekaisaran terdekat dan terpercaya Pangeran Hao!

"Dayang-dayang istana, berkumpul." Suara sedingin es Wu Ling menyentak Dayang Senior Zhao. Saat ia bisa bereaksi, tangannya gemetaran.

Ini pertama kalinya Su Xi-er melihat Dayang Senior Zhao begitu kebingungan. Pengawal kekaisaran ini pastilah bawahan orang yang penting.

"Kemarin malam, seorang dayang istana yang lancang, melakukan serangan diam-diam kepada Pangeran Hao ..." Di saat ini, Wu Ling berhenti dan menyapukan tatapannya ke seluruh dayang istana yang terbagi jadi dua barisan.

Jika seorang dayang dari Istana Samping menyinggung Pangeran Hao, seluruh Istana Samping akan terkena sialnya juga. Dayang Senior Zhao tidak dapat memikul tanggung jawab seperti itu. Meskipun aku ingin melihat sesuatu yang menyenangkan, tetapi aku tidak akan dengan sengaja membawa musibah hingga menyebabkan diriku sendiri terlibat.

Thump! Dayang Senior Zhao berlutut dan berbicara dengan suara gemetaran, "Tuan, para dayang tidak bisa meninggalkan Istana Samping tanpa sebuah perintah. Mungkinkah Pangeran Hao mendatangi Istana Samping kemarin?"

"Sudah pasti Pangeran Hao tidak akan mendatangi Istana Samping. Ia hanya minum sedikit anggur kemarin dan memasuki hutan di sebelah Istana Samping."

Suara sedingin es Wu Ling terasa seperti sebuah jarum yang menusuk ke telinga Su Xi-er. Minum anggur semalam. Hutan di sebelah Istana Samping ... Orang tak berguna semalam sebenarnya adalah Pangeran Hao!

Istana Kecantikan, 72 selir. Ketika ia bertemu seorang gadis cantik, ia suka mendapatkan mereka. Seorang pria yang tak berperasaan dan jahat, dipasangkan dengan status yang sangat tinggi.

Semua karakteristik ini cocok dengan pria semalam.

Su Xi-er menggenggam lengannya dengan kuat. Ia minum cukup banyak anggur semalam. Mungkin, ia tidak akan mengingat wajahku saat ia terbangun hari ini.

"Tuan, tidak ada satu pun dayang yang meninggalkan Istana Samping kemarin malam! Mohon selidiki dengan saksama!" Dayang Senior Zhao memaksakan dirinya untuk tetap tenang. Tidak boleh seorang dayang dari Istana Samping. Jika ia melakukan serangan diam-diam pada Pangeran Hao, tidak peduli apakah ia sengaja mendekatinya atau tanpa sengaja menyerangnya, hanya ada kematian yang menanti.

"Dayang Senior Zhao, kau tidak perlu menjelaskannya. Kami akan mengetahuinya setelah kami menyelidikinya dengan saksama. Karena Pangeran Hao diserang di hutan di sebelah Istana Samping, tempat pertama yang harus diselidiki adalah Istana Samping." Setelahnya, Wu Ling berjalan ke arah para dayang. Matanya setajam seekor elang, menyebabkan setiap dayang tanpa sadar menjadi tegang.

Dayang Senior Zhao tidak berani berbicara. Pangeran Hao begitu hebat. Bagaimana bisa ia diserang oleh seorang dayang? Meskipun ia benar-benar bingung, ia tidak berani menyuarakan pertanyaannya meskipun jika ia memiliki sepuluh kali lipat keberanian.

"Ulurkan kedua pergelangan tangan kalian," Wu Ling memerintahkan dingin.

Ulurkan kedua pergelangan tangan kalian. Itu artinya, Pangeran Hao ingat kalau ia mematahkan pergelangan tanganku kemarin. Su Xi-er mengerucutkan bibirnya rapat-rapat. Ada jejak obat-obatan herbal di pergelangan tanganku. Jika pengawal kekaisaran ini mengetahuinya ...

Yang paling kesenangan sekarang adalah Mu Tao. Hanya dirinya yang tahu seseorang meninggalkan Istana Samping kemarin. Hmph! Su Xi-er, waktu kematianmu sudah tiba!

Su Xi-er berbaris di paling ujung. Sebelum ia memperlihatkan pergelangan tangannya, ia melirik ke arah dayang lainnya. Beberapa dayang juga punya bekas merah di pergelangan tangan mereka; yang lainnya memar biru-keunguan. Mereka adalah hasil dari bekerja keras dalam pekerjaan yang kasar.

Selama bukan seseorang dengan pengetahuan obat-obatan, mereka tidak akan bisa melihat apa pun hanya dengan mencubit dan melihat pergelangan tanganku.

Oleh sebab itulah, ia merasa tenang saat ia memperlihatkan pergelangan tangannya.

Wu Ling mendekat dan terus mendekat sampai akhirnya, ia berdiri tegak di hadapan Su Xi-er dan dengan cermat memeriksa pergelangan tangannya.

"Mengapa ada aroma aneh dari tanganmu?"

Dayang Senior Zhao menjawab atas namanya, "Tuan, dayang ini bertugas menggosok pispot. Ia menggosok sepanjang malam kemarin."

Wajah masam Wu Ling yang menanggapi pun menakuti Dayang Senior Zhao hingga ia tidak berani berbicara.

"Aroma yang kubicarakan bukan dimaksudkan aroma dari pispot. Ada aroma tanaman obat yang menguar dari pergelangan tanganmu."

Su Xi-er menundukkan kepalanya dan berpura-pura kebingungan saat ia menjawab, "Tuan, semalam ... hamba tanpa sengaja terjatuh dan pergelangan tanganku kebetulan menggosok di rerumputan di samping sumur. Apakah aroma tanaman obat yang sedang Anda bicarakan adalah tentang aroma rerumputan biasa?"

"Kalau itu aroma rerumputan biasa, apakah aku akan bertanya padamu? Pengawal, bawa ia pergi." Wu Ling minggir. Kemudian, dua pengawal kekaisaran berjalan ke arah Su Xi-er.

Sudut mulut Mu Tao agak terangkat. Pengawal Kekaisaran Wu memang bermata jeli. Aku bahkan belum menyebutkan Su Xi-er meninggalkan Istana Samping!

"Tuan, hamba mulai menyapu halaman kemarin siang dan menggosok pispot di malam hari. Bagaimana mungkin aku punya waktu untuk menyerang Pangeran Hao?" Su Xi-er menatap Wu Ling dan dengan ganas mencubit pergelangan tangannya di bawah lengan bajunya. Dalam sekejap, matanya digenangi dengan air mata.

Saat Wu Ling melihatnya menangis, ia kaget.

Ia sudah mendengarkan petunjuk Pangeran Hao untuk mulai menyelidiki dari Istana Samping. Berani melukai Pangeran Hao, dayang yang bertanggung jawab pastinya memiliki keberanian yang besar.

Dayang istana di hadapanku berurai air mata. Ia benar-benar tidak cocok dalam ciri-ciri keberanian besarnya.

Akan tetapi, pergelangan tangannya sangat mencurigakan. Pangeran Hao juga tidak bisa mengingat penampilan dayang istana itu dengan jelas karena mabuknya semalam.

Saat Mu Tao melihat Wu Ling jadi ragu, ia segera maju dari barisan. "Tuan, hamba melihatnya meninggalkan Istana Samping dan kembali dalam keadaan panik semalam!" Ia menunjuk Su Xi-er dengan tangan kanannya.

Jantung Dayang Senior Zhao naik ke tenggorokannya. Si pembuat onar mencemaskan ini! Ia sungguh meninggalkan Istana Samping! Apa yang dikatakan Nona He benar. Aku harus cepat-cepat mengatasi dayang ini, yang tidak tahu tempatnya.

Aku berniat menikmati pertunjukannya dan tidak mengurusinya, tetapi aku harus menyingkirkannya sekarang. Mengundang musibah pada diriku sendiri hanya untuk menonton pertunjukkan tidaklah sepadan.

"Mu Tao, kau tidak tidur di tengah malam tetapi sebaliknya, malah mengkhawatirkan diriku yang menggosok pispot? Apakah kau berencana menjebakku? Mungkinkah kalau kaulah sebenarnya orang yang melakukan serangan diam-diam pada Pangeran Hao?" Su Xi-er mengubah topiknya dan mengarahkannya pada Mu Tao.

Mu Tao ketakutan dan langsung berlutut di tanah. "Tuan, mohon selidiki dengan cermat. Bukan hamba! Orang yang menyerang Pangeran Hao sudah pasti adalah Su Xi-er!"

Wu Ling menatap Mu Tao dingin. Bahkan dayang di Istana Samping pun berkelahi seperti ini. Akan kutinggalkan yang bernama Mu Tao untuk sekarang. Sementara untuk yang bernama Su Xi-er, aku harus membawanya pergi.

"Pengawal Kekaisaran Wu." Di saat kritis, suara jelas seorang wanita pun terdengar.

Su Xi-er melihat ke arah suara itu. Nona He.

"Mengumumkan titah kekaisaran Ibu Suri, Pengawal Kekaisaran Wu dipanggil ke Istana Kedamaian Penuh Kasih." Meskipun He Ying dipenuhi senyuman, nadanya diisi dengan kekhidmatan.

Wu Ling menjawab dengan cara yang tenang, "Hamba akan pergi ke sana setelah selesai menangani urusanku."

"Ini adalah titah kekaisaran Ibu Suri. Kau tidak perlu menangani urusan ini lagi."

Dengan diungkitnya Ibu Suri, Wu Ling pun tak lagi bisa menangkap siapa pun.

Mengatakan itu, tatapan He Ying mendarat pada Su Xi-er dengan wajah penuh makna.

Dayang Senior Zhao mengerti maksudnya dan agak menurunkan matanya. Su Xi-er benar-benar tidak bisa dibiarkan lagi.

"Hamba mematuhi titah kekaisaran Ibu Suri." Wu Ling membungkuk dengan hormat sebelum melangkah pergi.

Su Xi-er mengembuskan napas lega. Masalah ini selesai untuk sekarang.

***

Akan tetapi, ia tidak tahu kalau ada seorang pria yang berdiri di sudut, mengamati setiap ekspresinya.

Pei Qian Hao mengangkat sudut mulutnya sedikit. Su Xi-er ini benar-benar menarik.

 

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar