Consort of A Thousand Faces
Chapter 9 : Menumbuhkan Rambut
Semua orang
menertawakan apa yang ia katakan. Bahkan jikalau He Xiang Yu dipukuli
sampai mati, kehidupannya sangat berharga.
Su Xi-er
meletakkan mangkuk dan sumpitnya dan melihat ke sekeliling para dayang yang
terkikik. Rerumputan di atas tembok bisa bergoyang ke arah berlawanan.
Ia sudah kerap kali melihat tipe manusia seperti ini yang mudah sekali
digoyahkan.
"Su
Xi-er, jangan terlalu terburu-buru pergi. Jangan bilang kalau kau punya urusan
yang mendesak?"
Dayang-dayang
ini benar-benar sangat mengkhawatirkanku. Su Xi-er mencemooh dalam
hatinya. Tetapi, ketika ia menolehkan kepalanya, wajahnya dihiasi dengan
senyuman. "Aku akan pergi menggosok pispot. Apakah itu termasuk sebagai
urusan mendesak? Kalian mau ikut melakukannya bersamaku?"
"Lakukan
saja sendiri. Jangan tarik-tarik kami jatuh denganmu." Dayang ini memasang
wajah jijiknya. Ia mengingat pelajaran Mu Tao. Pispot-pispot itu sangat
bau. Aku tidak ingin menyentuh mereka sama sekali.
Su Xi-er
tidak menanggapi, sebaliknya langsung berjalan keluar. Ia harus kembali dan
mengumpulkan tenaganya.
Ia baru saja
mengambil beberapa langkah saat ia melihat sekelompok pengawal kekaisaran tiba.
Para penjaga di bagian depan bertubuh tinggi dan beraut wajah sangat serius.
Apa yang
sebenarnya dilakukan oleh para pengawal kekaisaran berpedang, mendatangi Istana
Samping?
"Tuan,
apa utang kesenangan yang kumiliki?" Saat Dayang Senior Zhao melihat
kepala pengawal kekaisaran, kakinya gemetaran. Semua orang mengenali wajah
tegas sang pengawal kekaisaran. Orang ini adalah pengawal kekaisaran
terdekat dan terpercaya Pangeran Hao!
"Dayang-dayang
istana, berkumpul." Suara sedingin es Wu Ling menyentak Dayang Senior
Zhao. Saat ia bisa bereaksi, tangannya gemetaran.
Ini pertama
kalinya Su Xi-er melihat Dayang Senior Zhao begitu kebingungan. Pengawal
kekaisaran ini pastilah bawahan orang yang penting.
"Kemarin
malam, seorang dayang istana yang lancang, melakukan serangan diam-diam kepada
Pangeran Hao ..." Di saat ini, Wu Ling berhenti dan menyapukan tatapannya
ke seluruh dayang istana yang terbagi jadi dua barisan.
Jika seorang
dayang dari Istana Samping menyinggung Pangeran Hao, seluruh Istana Samping
akan terkena sialnya juga. Dayang Senior Zhao tidak dapat memikul tanggung
jawab seperti itu. Meskipun aku ingin melihat sesuatu yang
menyenangkan, tetapi aku tidak akan dengan sengaja membawa musibah hingga
menyebabkan diriku sendiri terlibat.
Thump! Dayang
Senior Zhao berlutut dan berbicara dengan suara gemetaran, "Tuan, para
dayang tidak bisa meninggalkan Istana Samping tanpa sebuah perintah. Mungkinkah
Pangeran Hao mendatangi Istana Samping kemarin?"
"Sudah
pasti Pangeran Hao tidak akan mendatangi Istana Samping. Ia hanya minum sedikit
anggur kemarin dan memasuki hutan di sebelah Istana Samping."
Suara
sedingin es Wu Ling terasa seperti sebuah jarum yang menusuk ke telinga Su
Xi-er. Minum anggur semalam. Hutan di sebelah Istana Samping ... Orang
tak berguna semalam sebenarnya adalah Pangeran Hao!
Istana
Kecantikan, 72 selir. Ketika ia bertemu seorang gadis cantik, ia suka
mendapatkan mereka. Seorang pria yang tak berperasaan dan jahat, dipasangkan
dengan status yang sangat tinggi.
Semua
karakteristik ini cocok dengan pria semalam.
Su Xi-er
menggenggam lengannya dengan kuat. Ia minum cukup banyak anggur semalam.
Mungkin, ia tidak akan mengingat wajahku saat ia terbangun hari ini.
"Tuan,
tidak ada satu pun dayang yang meninggalkan Istana Samping kemarin malam! Mohon
selidiki dengan saksama!" Dayang Senior Zhao memaksakan dirinya untuk
tetap tenang. Tidak boleh seorang dayang dari Istana Samping. Jika ia
melakukan serangan diam-diam pada Pangeran Hao, tidak peduli apakah ia sengaja
mendekatinya atau tanpa sengaja menyerangnya, hanya ada kematian yang menanti.
"Dayang
Senior Zhao, kau tidak perlu menjelaskannya. Kami akan mengetahuinya setelah
kami menyelidikinya dengan saksama. Karena Pangeran Hao diserang di hutan di
sebelah Istana Samping, tempat pertama yang harus diselidiki adalah Istana
Samping." Setelahnya, Wu Ling berjalan ke arah para dayang. Matanya
setajam seekor elang, menyebabkan setiap dayang tanpa sadar menjadi tegang.
Dayang
Senior Zhao tidak berani berbicara. Pangeran Hao begitu hebat.
Bagaimana bisa ia diserang oleh seorang dayang? Meskipun ia
benar-benar bingung, ia tidak berani menyuarakan pertanyaannya meskipun jika ia
memiliki sepuluh kali lipat keberanian.
"Ulurkan
kedua pergelangan tangan kalian," Wu Ling memerintahkan dingin.
Ulurkan
kedua pergelangan tangan kalian. Itu artinya, Pangeran Hao ingat kalau ia
mematahkan pergelangan tanganku kemarin. Su Xi-er
mengerucutkan bibirnya rapat-rapat. Ada jejak obat-obatan herbal di
pergelangan tanganku. Jika pengawal kekaisaran ini mengetahuinya ...
Yang paling
kesenangan sekarang adalah Mu Tao. Hanya dirinya yang tahu seseorang
meninggalkan Istana Samping kemarin. Hmph! Su Xi-er, waktu kematianmu
sudah tiba!
Su Xi-er
berbaris di paling ujung. Sebelum ia memperlihatkan pergelangan tangannya, ia
melirik ke arah dayang lainnya. Beberapa dayang juga punya bekas merah di
pergelangan tangan mereka; yang lainnya memar biru-keunguan. Mereka adalah
hasil dari bekerja keras dalam pekerjaan yang kasar.
Selama bukan
seseorang dengan pengetahuan obat-obatan, mereka tidak akan bisa melihat apa pun
hanya dengan mencubit dan melihat pergelangan tanganku.
Oleh sebab
itulah, ia merasa tenang saat ia memperlihatkan pergelangan tangannya.
Wu Ling
mendekat dan terus mendekat sampai akhirnya, ia berdiri tegak di hadapan Su
Xi-er dan dengan cermat memeriksa pergelangan tangannya.
"Mengapa
ada aroma aneh dari tanganmu?"
Dayang
Senior Zhao menjawab atas namanya, "Tuan, dayang ini bertugas menggosok
pispot. Ia menggosok sepanjang malam kemarin."
Wajah masam
Wu Ling yang menanggapi pun menakuti Dayang Senior Zhao hingga ia tidak berani
berbicara.
"Aroma
yang kubicarakan bukan dimaksudkan aroma dari pispot. Ada aroma tanaman obat
yang menguar dari pergelangan tanganmu."
Su Xi-er
menundukkan kepalanya dan berpura-pura kebingungan saat ia menjawab,
"Tuan, semalam ... hamba tanpa sengaja terjatuh dan pergelangan tanganku
kebetulan menggosok di rerumputan di samping sumur. Apakah aroma tanaman obat
yang sedang Anda bicarakan adalah tentang aroma rerumputan biasa?"
"Kalau
itu aroma rerumputan biasa, apakah aku akan bertanya padamu? Pengawal, bawa ia
pergi." Wu Ling minggir. Kemudian, dua pengawal kekaisaran berjalan ke
arah Su Xi-er.
Sudut mulut
Mu Tao agak terangkat. Pengawal Kekaisaran Wu memang bermata jeli. Aku
bahkan belum menyebutkan Su Xi-er meninggalkan Istana Samping!
"Tuan,
hamba mulai menyapu halaman kemarin siang dan menggosok pispot di malam
hari. Bagaimana mungkin aku punya waktu untuk menyerang Pangeran Hao?" Su
Xi-er menatap Wu Ling dan dengan ganas mencubit pergelangan tangannya di bawah
lengan bajunya. Dalam sekejap, matanya digenangi dengan air mata.
Saat Wu Ling
melihatnya menangis, ia kaget.
Ia sudah
mendengarkan petunjuk Pangeran Hao untuk mulai menyelidiki dari Istana
Samping. Berani melukai Pangeran Hao, dayang yang bertanggung jawab
pastinya memiliki keberanian yang besar.
Dayang
istana di hadapanku berurai air mata. Ia benar-benar tidak cocok dalam
ciri-ciri keberanian besarnya.
Akan tetapi,
pergelangan tangannya sangat mencurigakan. Pangeran Hao juga tidak bisa
mengingat penampilan dayang istana itu dengan jelas karena mabuknya semalam.
Saat Mu Tao
melihat Wu Ling jadi ragu, ia segera maju dari barisan. "Tuan, hamba
melihatnya meninggalkan Istana Samping dan kembali dalam keadaan panik
semalam!" Ia menunjuk Su Xi-er dengan tangan kanannya.
Jantung
Dayang Senior Zhao naik ke tenggorokannya. Si pembuat onar mencemaskan
ini! Ia sungguh meninggalkan Istana Samping! Apa yang dikatakan Nona He benar.
Aku harus cepat-cepat mengatasi dayang ini, yang tidak tahu tempatnya.
Aku berniat
menikmati pertunjukannya dan tidak mengurusinya, tetapi aku harus
menyingkirkannya sekarang. Mengundang musibah pada diriku sendiri hanya untuk
menonton pertunjukkan tidaklah sepadan.
"Mu
Tao, kau tidak tidur di tengah malam tetapi sebaliknya, malah mengkhawatirkan
diriku yang menggosok pispot? Apakah kau berencana menjebakku? Mungkinkah kalau
kaulah sebenarnya orang yang melakukan serangan diam-diam pada Pangeran
Hao?" Su Xi-er mengubah topiknya dan mengarahkannya pada Mu Tao.
Mu Tao
ketakutan dan langsung berlutut di tanah. "Tuan, mohon selidiki dengan
cermat. Bukan hamba! Orang yang menyerang Pangeran Hao sudah pasti adalah Su
Xi-er!"
Wu Ling
menatap Mu Tao dingin. Bahkan dayang di Istana Samping pun berkelahi
seperti ini. Akan kutinggalkan yang bernama Mu Tao untuk sekarang. Sementara
untuk yang bernama Su Xi-er, aku harus membawanya pergi.
"Pengawal
Kekaisaran Wu." Di saat kritis, suara jelas seorang wanita pun terdengar.
Su Xi-er
melihat ke arah suara itu. Nona He.
"Mengumumkan
titah kekaisaran Ibu Suri, Pengawal Kekaisaran Wu dipanggil ke Istana Kedamaian
Penuh Kasih." Meskipun He Ying dipenuhi senyuman, nadanya diisi dengan
kekhidmatan.
Wu Ling
menjawab dengan cara yang tenang, "Hamba akan pergi ke sana setelah
selesai menangani urusanku."
"Ini
adalah titah kekaisaran Ibu Suri. Kau tidak perlu menangani urusan ini
lagi."
Dengan
diungkitnya Ibu Suri, Wu Ling pun tak lagi bisa menangkap siapa pun.
Mengatakan
itu, tatapan He Ying mendarat pada Su Xi-er dengan wajah penuh makna.
Dayang
Senior Zhao mengerti maksudnya dan agak menurunkan matanya. Su Xi-er
benar-benar tidak bisa dibiarkan lagi.
"Hamba
mematuhi titah kekaisaran Ibu Suri." Wu Ling membungkuk dengan hormat
sebelum melangkah pergi.
Su Xi-er
mengembuskan napas lega. Masalah ini selesai untuk sekarang.
***
Akan tetapi,
ia tidak tahu kalau ada seorang pria yang berdiri di sudut, mengamati setiap
ekspresinya.
Pei Qian Hao
mengangkat sudut mulutnya sedikit. Su Xi-er ini benar-benar menarik.
0 comments:
Posting Komentar