Sabtu, 07 November 2020

CTF - Chapter 1

Consort of A Thousand Faces

Chapter 1 : Benar-benar Hancur

Ning Ru Lan duduk di atas sebuah tikar jerami berjamur di dalam penjara, kakinya dibelenggu oleh rantai besi berat. Gaun merah dan tusuk rambut mutiaranya kontras dengan keadaan penjara yang suram.

"Putri Pertama Kekaisaran, Ning Ru Lan, menggunakan pengaruhnya terhadap Kaisar muda untuk mengganggu hukum mahkamah dengan kekuasaannya! Tindakan seperti ini harus dijatuhi hukuman berat!"

Para pejabat bersatu menyerahkan petisi dan menghapuskan segala kontribusinya sementara Yun Ruo Feng, pria yang sangat dicintainya sekaligus orang yang memegang seluruh kekuatan militer Nan Zhao, menghindar bertemu dengannya. Ia tampak tak berperasaan saat Ning Ru Lan dikawal masuk ke dalam penjara.

"Lan-er, aku, Yun Ruo Feng, hanya akan mencintaimu dalam kehidupan ini."

Ia tidak mampu melenyapkan kata-kata yang melekat itu dari pikirannya. Sedikit demi sedikit, air matanya berjatuhan ke atas matras jerami seperti mutiara yang berjatuhan dari kalung yang terputus.

Ia mengangkat tangannya untuk menghapus air matanya ketika Simpul Keberuntungannya mendadak menyelinap keluar dari lengan bajunya.

(T/N : Ada banyak variasi dari Simpul Tiongkok dan mereka semua pada dasarnya bertujuan untuk membawakan keberuntungan. Simpul Keberuntungan adalah untuk keberuntungan dan mengharapkan semuanya berjalan sesuai keinginan. Simpulnya akan tampak seperti ini:

Contoh Simpul Keberuntungan.

Ia mengambil Simpul Keberuntungan itu dan memandanginya sembari melamun. Ini merupakan tanda cinta di antara mereka berdua.

Satu karakter 'Feng' disulam di atasnya dengan benang emas. Ini milik sepasang Simpul Keberuntungan. Mereka masing-masing disulam dengan sebuah karakter 'Lan' dan 'Feng'.

Pada saat ini, tawa berniat jahat sipir penjara dapat terdengar. "Kulit yang sehalus dan selembut itu. Aku penasaran akan seperti apa rasanya."

Ning Ru Lan menyipitkan matanya dan menyisihkan Simpul Keberuntungan itu ke dalam lengan bajunya sebelum dengan dingin memelototi sipir penjara di luar selnya.

"Biasanya aku melihatmu dalam posisi yang agung dengan sikap menyendiri dan dingin. Kau tidak pernah menduga kalau dirimu akan jatuh ke dalam tangan orang membanggakan ini hari ini, kan?"

Sipir penjaranya masuk ke dalam sel penjara dan perlahan-lahan berjalan menuju ke arah Ning Ru Lan.

Ia segera berdiri. Sipir penjaranya sangat tidak senang dengan tatapan penuh arogansi di matanya.

"Dengan kedua kakimu terikat oleh rantai besi, kau tidak akan bisa melarikan diri! Wanita arogan, teriaklah sesuka yang kau inginkan nanti. Semakin keras suaramu, semakin aku menyukainya."

Sipir itu sudah mulai melepaskan celananya.

Ning Ru Lan menyipitkan matanya. Saat sipirnya mencoba menerkamnya, meskipun dengan belenggu berat di sekeliling mata kakinya, ia menyapukan satu kakinya ke arah pria itu dengan sebuah tendangan, mendaratkan dampak yang berat ke tubuh sipir itu.

Si sipir penjara berteriak saat ia terjatuh dan memakan segumpal penuh debu.

"Pah! Aku akan bersenang-senang denganmu sampai kau mati. Kau masih berani bertingkah arogan seolah-olah dirimu adalah Putri Pertama Kekasisaran? Kau tidak lebih dari seorang wanita yang terkutuk! Bahkan Jenderal Yun sendiri yang memberikan izin kepada kami untuk bersenang-senang denganmu sesuka kami!"

Sipir itu segera memanjat bangun dan menutup jarak di antara mereka, memukulnya dengan cambuk di tangannya.

Ning Ru Lan mengangkat tangannya untuk menahan cambuknya tetapi tidak mampu melepaskan diri dari deraan berkesinambungan si sipir penjara. Segera saja, pakaiannya jadi acak-acakan.

Mata sipir itu bersinar dengan kilatan. "Hanya Jenderal Yun yang pernah menyentuh tubuh Putri Pertama Kekaisaran sebelumnya, kan? Haha, aku bisa bersenang-senang dengan wanita milik Jenderal nomor satu Nan Zhao malam ini!"

Tepat setelah itu, ia melemparkan dirinya ke arah Ning Ru Lan.

Robek! Pundaknya terlihat, berkilau dengan kilauan menawan. Pikiran lancang si sipir pun muncul saat liurnya hampir saja mengalir keluar.

Ning Ru Lan memaksakan dirinya menahan perasaan jijik dalam hatinya. Menangkap si sipir penjara yang tidak siap, ia mengangkat tangannya untuk mencengkeram lehernya dan dengan ganas memelintirnya.

Sipir penjara itu langsung berhenti bernapas, ekspresi nafsu jelas terpatri di wajahnya bahkan di detik-detik kematiannya. Meski demikian, ia masih tengkurap di atas tubuh Ning Ru Lan ketika ia mati. Terlebih lagi, dengan pakaiannya yang kusut, terlihat seolah-olah ia sudah dilecehkan dan dipermalukan.

Ning Ru Lan baru saja akan mendorong tubuh sipir penjara itu dari atas tubuhnya ketika terdengar suara tajam seorang wanita.

"Siapa yang akan menyangka kalau Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao sedang terhimpit di bawah tubuh seorang sipir penjara? Perasaan ini, tsk tsk, bagaimana rasanya?" Nada suaranya dipenuhi penghinaan dan kebencian.

Ning Ru Lan bahkan tidak perlu mendongak untuk mengetahui siapa wanita itu. Ia adalah adik perempuannya yang terlahir dari ibu yang berbeda, Putri Kedua Kekaisaran, Ning An Lian.

"Kau akan mengetahui bagaimana rasanya setelah kau menanggungnya sekali." Saat berikutnya, Ning Ru Lan mengeluarkan tenaganya untuk mendorong sipir itu jatuh. Ia duduk kembali di atas tikar jeraminya sebelum merapikan gaunnya yang sobek.

Sipirnya sudah dibunuh olehnya! Ekspresi Ning An Lian berubah. Ia kembali menatap rambut Ning Ru Lan yang acak-acakan. Ia sudah berada dalam keadaan yang menyedihkan tetapi ia masih tetap terlihat begitu tenang!

Ning An Lian merasa kesal dalam hatinya. Bagian inilah yang paling kubenci darinya!

Arogan dan penyendiri. Di matanya, semua orang tidak berarti!

Tiba-tiba saja Ning An Lian tersenyum dan mengeluarkan sesuatu dari lengan bajunya. "Kurasa, kau agak tertarik dengan ini, 'kan?"

Akhirnya ada sebuah riak dalam mata tanpa emosi Ning Ru lan. Itu adalah Simpul Keberuntungannya! Ada karakter 'Lan' tersulam di atasnya!

"Yun Ruo Feng membuang ini. Ia memberitahuku, tiap kali ia melihat Simpul Keberuntungan ini, akan menyebabkan ketidaknyamanan dalam hatinya!" Ning An Lian tersenyum nakal. Ia melemparkan Simpul Keberuntungan itu ke atas tanah dan menginjaknya dengan kaki kanannya, meratakannya dengan tanah dengan tumitnya.

Mata Ning Ru Lan melebar. Saat ia melihat bagaimana Simpul Keberuntungannya dengan kejamnya diinjak-injak dan menjadi sebuah gumpalan kotor, terasa seperti hatinya sedang menanggung perlakukan yang sama.

"Ning Ru Lan, aku membencimu! Kau mencuri segala hal yang seharusnya menjadi milikku. Orang yang disukai oleh Yun Ruo Feng adalah aku. Kami sudah lama menjalin hubungan!" Ning An Lian tampak bersemangat. Ia berjalan masuk ke dalam sel penjara selangkah demi selangkah. Aku ingin merobek ekspresi Ning Ru Lan jadi serpihan!

"Sudah lama menjalin hubungan?" Ning Ru Lan mengepalkan tangannya erat-erat. Mungkin, ia tidak menyelamatkanku dikarenakan keadaannya. Tidak peduli seberapa banyak kekuasaan yang dimilikinya, tetap saja masih belum cukup untuk mengatasi ancaman para pejabat yang membubarkan diri mereka di pengadilan.

Ia mencintaiku. Mana mungkin ia menyukai Ning An Lian?

Ning An Lian berjalan ke sisi Ning Ru Lan sebelum meletakkan sebelah tangannya di bawah dagunya dan memaksa mata mereka bertemu. "Selama dua tahun terakhir, ia akan melakukan hubungan suami-istri setiap beberapa hari sekali. Semuanya karena dirimu, aku tidak bisa bersama-sama dengannya secara terbuka dan terhormat! Aku melakukan aborsi sebanyak tiga kali! Dapatkah kau memahami rasa sakit semacam itu?"

"Melakukan aborsi sebanyak tiga kali." Ekspresi dalam mata Ning Ru Lan jadi lemah dan semua tenaga meninggalkan tubuhnya. Informasi ini benar-benar menghancurkan dirinya.

Jangankan hidup bersama, ia saja hanya pernah berciuman dua kali dengannya.

"Aku sedang mengandung sekarang. Akhirnya, aku bisa menjaga anak ini!" Ning An Lian mulai tertawa kejam.

Ekspresi dalam mata Ning Ru Lan jadi berubah-ubah. Ia sungguh punya hubungan dengan Ning An Lian. Yun Ruo Feng yang kukenal tidak seperti itu!

"Aku melakukan aborsi tiga kali. Demi ketiga anakku yang tidak dilahirkan, aku ingin kau mati!" Ning An Lian membungkuk untuk memungut cambuknya dan dengan kejamnya mencambuk Ning Ru Lan.

Pikiran Ning Ru Lan dipenuhi oleh Yun Ruo Feng. Di dunia ini, hanya ia yang mampu benar-benar menghancurkannya.

Cambuk itu memukuli tubuhnya lagi dan lagi. Kulitnya yang babak belur dan robek menciptakan pemandangan menyedihkan, benar-benar memuaskan Ning An Lian.

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar